You are on page 1of 5

2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: 2579-9045

Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 2017 ISBN: 978-602-74355-1-3

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan


Pelayanan Informasi Obat Di Apotek Nur Bunda Tegal
Sari Prabandari1*)
1
Program Studi Farmasi, Politeknik Harapan Bersama, Tegal
email: 1sariprabandari.sp@gmail.com

Abstrak - Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan, yang dimaksud meliputi obat dan bahan obat serta perbekalan
penting halnya terdapat pelayanan informasi obat dari petugas kesehatan. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan
farmasi ke pasien untuk mencegah terjadinya medication error kesehatan, apotek melakukan berbagai kegiatan termasuk
(kejadian yang tidak diharapkan) dalam menggunakan obat. pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan,
Tujuan dari pelayanan informasi obat sendiri adalah agar
penyimpanan dan distribusi obat, pelayanan obat atas resep
farmasis dapat menjelaskan dan menguraikan (explain and
describe) penggunaan obat yang baik dan benar bagi pasien dokter maupun tanpa resep dokter, pelayanan informasi obat,
sehingga tujuan terapi pengobatan dapat tercapai dan pasien pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional[4].
merasa aman dengan obat yang dikonsumsi. Jenis penelitian ini Saat ini, pemerintah telah menyusun standar pelayanan
merupakan penelitian non eksperimental berupa penelitian kefarmasian yang tercantum dalam Keputusan Menteri
deskriptif kuantitatif dengan metode angket dan instrumen Kesehatan RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004. Standar
penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Jenis data yang pelayanan ini dibentuk karena dunia kefarmasian sebagai
digunakan adalah primer. Analisis data yang digunakan adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah sedemikian
uji validitas dan uji reliabilitas. Dari hasil penelitian berkembang. Saat ini,orientasi pelayanan kefarmasian telah
menunjukkan gambaran pelayanan informasi obat petugas
geser dari obat ke pasien yang mengacu pada pharmaceutical
farmasi terhadap kepuasan pasien di Apotek Nur Bunda Kota
Tegal dapat dilihat sebagai berikut : Petugas menjelaskan cara care. Pelayanan farmasi yang diberikan apotek, salah satunya
pakai obat memiliki persepsi jawaban responden paling tinggi adalah pelayanan mengenai informasi obat, khususnya obat
yaitu sangat puas sebesar 42%, Petugas menjelaskan Aturan dengan resep yang ditulis oleh dokter. Diharapkan pasien
Pakai Obat memiliki pesepsi jawaban responden paling tinggi akan dapat memberikan penilaian tersendiri terhadap
yaitu sangat puas sebesar 50%, Petugas menjelaskan indikasi pelayanan yang diberikan oleh tenaga farmasi di Apotek.
atau kegunaan obat memiliki persepsi jawaban responden Pasien yang merasa puas dengan jasa pelayanan yang
paling tinggi yaitu sangat puas sebesar 46%, Petugas diterimanya akan memperlihatkan kecenderungan yang besar
menjelaskan indikasi atau kegunaan obat memiliki persepsi untuk menggunakan kembali jasa yang ditawarkan oleh
jawaban responden paling tinggi yaitu puas sebesar 40%,
pemberi jasa tersebut dimasa yang akan datang.
Petugas menjelaskan efek samping memiliki persepsi jawaban
responden paling tinggi yaitu sangat puas sebesar 37%, Petugas Apotek Nur Bunda sendiri merupakan apotek dimana
menjelaskan penggantian obat sejenis apabila stok obat habis terdapat dokter spesialis obgyn yang melakukan praktek,
memiliki persepsi jawaban responden paling tinggi yaitu cukup sehingga di apotek tersebut cenderung banyak wanita hamil
puas sebesar 37%, Petugas menjelaskan penyimpanan obat yang membeli obat berdasarkan resep dokter spesialis
setelah digunakan memiliki persepsi jawaban responden paling kandungan. Pemberian informasi terhadap penggunaan obat
tinggi yaitu puas sebesar 36%. kehamilan tentunya sangat diperlukan sekali, karena hal
tersebut juga dapat membantu ibu hamil dalam menjaga
Kata Kunci - Apotek, Pelayanan Informasi Obat, data primer, kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilannya.
validitas, reabilitas.
II. TINJAUAN STUDI
I. PENDAHULUAN A. Apotek
Upaya kesehatan dapat diselenggarakan dengan berbagai Apotek berasal dari bahasa Yunani ”apotheca”, yang
cara, dapat melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan secara harfiah berarti penyimpanan. Dalam bahasa Belanda,
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), apotek disebut apotheek, yang artinya toko tempat meramu
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta perdagangan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu barang medis; rumah obat [1]. Menurut Peraturan Pemerintah
dan berkesinambungan. Seluruh konsep kesatuan upaya Nomor 51 Tahun 2009, Apotek adalah sarana pelayanan
kesehatan ini dijadikan pedoman dan pegangan bagi semua kefarmasian tempat dilakukan praktek kefamasian oleh
fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk apotek. apoteker. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan menyalurkan pengamanan, pengadaan, penyaluran obat, pengelolaan obat,
perbekalan farmasi kepada masyarakat. Perbekalan farmasi pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
*) penulis korespondensi

http://conference.poltektegal.ac.id/index.php/senit2017 224
2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: 2579-9045
Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 2017 ISBN: 978-602-74355-1-3

B. Informasi e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan


Informasi adalah pesan yang disampaikan seseorang pengambilan yang ditolerir (pada penelitian ini ditetapkan 5
komunikator kepada komunikan. Obat adalah produk khusus %)
yang memerlukan pengamanan bagi pemakainya, sehingga
pasien sebagai pemakai perlu dibekali informasi yang Perhitungannya :
memadai untuk mengkonsumsi suatu obat. Informasi yang n = 197
dibutuhkan pasien, pada umumnya adalah informasi praktis
dan kurang ilmiah dibandingkan dengan informasi yang 1+197.0,052
dibutuhkan professional kesehatan [3]. = 131,99 = 132

C. Penelitian Terkait B. Teknik Pengumpulan Data


 Kock, B.D.D. 2012.Analisis Pemberian Pelayanan Jenis data untuk pengumpulan adalah data primer, Alat
Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi Obat Di Apotek Di pengukur data menggunakan kuisoner yang diperoleh dari
Kota Kupang.Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. [6] responden yang menjadi subjek penelitian.
 Rahman, Didi.2013. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Analisis skor tingkat kepuasan pada penelitian ini
Pelayanan Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (KIE) menggunakan format jawaban Skala Likert, yang
Obat Dengan Resep Oleh Tenaga Farmasi Di Instalasi memungkinkan pasien menjawab dalam berbagai tingkatan
Farmasi RSI PKU Muhammadiyah.KTI.Palangkaraya : (1 – 5), Setiap jawaban diberi bobot nilai dengan ketentuaan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.[7] sebagai berikut :
 Zairina, Elida dkk.2005.Tingkat Kepuasan Pasien a. Skor 5 bila jawaban sangat puas
Setelah Pemberian Komunikasi Informasi Dan Edukasi b. Skor 4 bila jawaban puas
(KIE) Oleh Apoteker Di Apotek Di Kodya c. Skor 3 bila jawaban cukup puas
Surabaya.Surabaya : Universitas Airlangga.[8] d. Skor 2 bila jawaban tidak puas
 Perbedaan penelitian dari ketiga penelitian sebelumnya e. Skor 1 bila jawaban sangat tidak puas
yaitu pada penelitian ini hanya menggunakan satu
variabel berupa kepuasan pasien jika dilihat dari Analisis Data
pelayanan informasi obat. 1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai
r tabel dengan nilai r hitung. Nili r tabel = 0,361. Nilai r
III. METODE PENELITIAN hitung dengan melakukan penghitungan menggunakan SPSS
15 dengan melihat pada kolom “Corrected item-Total
Correlation”. Data valid apabila nilai r hitung > r tabel. Dari
A. Jenis Penelitian
masing-masing item pertanyaan dibandingkan untuk tingkat
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.menurut
kevalidtannya.
Sugiyono [5], penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai TABEL I
metode penelitian yang berlandaskan pada VALIDITAS (CORRECTED ITEM-TOTAL CORELATION)
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif
tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat
sebab akibat. Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Dalam hal ini peneliti secara langsung ingin mengetahui Item Deleted Item Deleted Total Correlation
p1 24,23 8,461 ,481
gambaran pelayanan informasi obat dengan resep dokter oleh
tenaga farmasi terhadap tingkat kepuasan pasien di apotek p2 24,30 7,941 ,484
Nur Bunda Kota Tegal. p3 24,57 7,978 ,449
1. Populasi p4 24,57 8,392 ,384
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas p5 24,90 7,886 ,572
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
p6 24,67 8,092 ,538
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya [5]. Populasi penelitian ini p7 24,57 7,771 ,550
adalah seluruh pasien yang mendapatkan resep obat, atau
sedang menebus resep di apotek Nur Bunda Kota Tegal. 2. Uji Reliabilitas
Populasi adalah jumlah pasien yang menebus obat resep Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik α cronbach.
dokter di apotek Nur Bunda pada tanggal 02 Januari 2017- 02 Penghitungan dengan teknik ini instrumen di uji cobakan
Februari 2017. pada 30 responden dan hasilnya dicatat.Pengolahan teknik αc
2. Sampel ronbach menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for
Menurut [5], yang dimaksud dengan sampel adalah windows. Berdasarkan hasil pengolahan dihasilkan αcronbach
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. untuk tingkat kepuasan yaitu sebesar α = 0,770 dari total
Jumlah responden dalam penelitian ini akan dicari seluruh pernyataan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas,
berdasarkan rumus Slovin [2]. diperoleh nilai αc ronbach yang lebih besar dari 0,60. Hal ini
dapat disimpulkan kemungkinan terjadinya kesalahan
pengukuran dalam kuesioner cukup rendah sehingga
n= (1) penggunaannya dapat diandalkan dan mampu memberikan
Keterangan : hasil pengukuran yang konsisten apabila penulis
n = ukuran sampel menyebarkan kuesioner secara berulang kali dalam waktu
N = ukuran populasi yang berlainan.

http://conference.poltektegal.ac.id/index.php/senit2017 225
2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: 2579-9045
Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 2017 ISBN: 978-602-74355-1-3

Persepsi Responden

Petugas Menjelaskan Cara


TABEL II
VALIDITAS EXCLUDE

Pakai Obat
Sang
N % Cuku Sang
Cases Valid at Tidak
30 100,0 p Puas at
Tidak Puas
Excluded(a) 0 ,0 Puas Puas
Total Puas
30 100,0
Persepsi
0% 0% 26% 32% 42%
TABEL III Responden
CRONBACH ALPHA
Gbr.1 Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan
Cronbach's Alpha N of Items tentang cara pakai obat.
,770 7
Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden
pada informasi yang diberikan petugas tentang cara pakai
obat memiliki kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
puass sebanyak 0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak
0%, persepsi jawaban cukup puas sebanyak 26% dari 34
Informasi adalah pesan yang disampaikan komunikator
responden yang menjawab, persepsi jawaban puas sebanyak
kepada komunikan. Seorang apoteker atau farmasis harus
32% dari 43 responden yang menjawab dan persepsi jawaban
mampu memberikan informasi yang benar, jelas mudah
sangat puas sebanyak 42% dari 55 responden yang menjawab.
dimengerti, akurat, tidak bias, etis bijaksana dan terkini.
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi jawaban paling tinggi
Dalam apotek pelayanan informasi meliputi, petugas
berdasarkan petugas menjelaskan cara pakai obat adalah
menjalaskan cara pakai obat, petugas menjelakan aturan pakai
sangat puas dengan persentase sebanyak 42%.
obat, petugas menjelaskan indikasi obat atau kegunaan obat,
petugas menjelaskan efek samping obat, petugas menjelakan
 Menjelaskan Aturan Pakai Obat
kontra indikasi obat, petugas menjelaskan pergantian obat
sejenis apabila stok sediaan obat habis, dan petugas
menjelaskan obat yang dikonsumsi jika perlu. Persepsi Responden
Apotek Nur Bunda merupakan salah satu apotek yang
60%
Menjelaskan Aturan Pakai Obat

berada di Kota Tegal. Apotek Nur Bunda merupakan apotek 50%


yang melayani obat baik lewat resep maupun tanpa resep. 40%
30%
Data Pelayanan Informasi Obat dilakukan melalui 20%
10%
beberapa pertanyaan kepada pasien dengan cara metode 0%
angket dengan responden mengisi sendiri. Adapun Informasi San Tida Cuk San
pelayanan obat yang disampaikan yaitu meliputi : gat k up Pua gat
a. Menjelaskan Cara Pakai Obat Tida Pua Pua s Pua
b. Menjelaskan Aturan pakai Obat k… s s s
c. Menjelaskan Indikasi / Kegunaan Obat Persepsi
d. Menjelaskan Efek samping obat 0% 0% 20% 30% 50%
Responden
e. Menjelaskan Kontra indikasi obat
f. Menjelaskan penggantian obat sejenis apabila stok
obat habis. Gbr 2. Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan
aturan pakai obat
g. Menjelaskan penyimpanan obat setelah digunakan
Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden
Dari hasil penyebaran kuisoner diperoleh data : pada petugas menjelaskan aturan pakai obat memiliki
 Menjelaskan Cara Pakai Obat kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak puas
sebanyak 0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak 0%,
persepsi jawaban cukup puas sebanyak 20% dari 27
responden yang menjawab, persepsi jawaban puas sebanyak
30% dari 39 responden yang menjawab dan persepsi jawaban
responden sangat puas sebanyak 50% dari 66 responden yang
menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi jawaban
responden paling tinggi berdasarkan petugas menjelaskan
aturan pakai obat adalah sangat puas dengan persentase
sebanyak 50%.

http://conference.poltektegal.ac.id/index.php/senit2017 226
2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: 2579-9045
Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 2017 ISBN: 978-602-74355-1-3

 Menjelaskan Indikasi / Kegunaan Obat  Menjelaskan Kontra Indikasi Obat

Persepsi Responden Persepsi Responden

50% 40%
35%
40% 30%

Menjelaskan Kontra
30%
Obat atau Kegunan Obat

25%
Menjelaskan Indikasi

20% 20%
10%

Indikasi Obat
0% 15%
10%
San Tida Cuk San 5%
0%
gat k up Pua gat San
Tida Cuk San
Tida Pua Pua s Pua gat
k up Pua gat
k… s s s Tida
Pua Pua s Pua
k
Persepsi s s s
0% 0% 20% 34% 46% P…
Responden
Persepsi
Gbr 3. Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan 0% 4% 29% 37% 30%
indikasi obat atau kegunaan obat.
Responden

Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden Gbr. 5 Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan
pada petugas menjelaskan indikasi obat atau kegunaan obat kontra indikasi obat.
memiliki kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak
puas sebanyak 0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak 0%, Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden
persepsi jawaban cukup puas sebanyak 20% dari 26 padapetugas menjelaskan kontra indikasi obat memiliki
responden yang menjawab, persepsi jawaban puas sebanyak kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak puas
34% dari 45 responden yang menjawab, persepsi jawaban sebanyak 0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak 4% dari
sangat puas sebanyak 46% dari 61 responden yang menjawab. 5 responden yang menjawab, persepsi jawaban cukup puas
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi responden paling tinggi sebanyak 29% dari 38 responden yang menjawab, persepsi
berdasarkan petugas menjelaskan indikasi obat atau kegunaan jawaban puas sebanyak 37% dari 49 responden yang
obat adalah sangat puas dengan persentase sebanyak 46%. menjawab dan persepsi jawaban sangat puas sebanyak 30%
dari 40 responden yang menjawab. Hal ini menunjukkan
 Menjelaskan Efek Samping Obat bahwa persepsi jawaban responden paling tinggi berdasarkan
petugas menjelaskan kontra indikasi obat adalah puas dengan
Persepsi Responden
persentase sebanyak 37%.

50%  Menjelaskan Penggantian Obat Sejenis Apabila Stok


40%
Menjelaskan Efek

Obat Habis.
30%
Samping Obat

20%
10% Persepsi Responden
0%
Sa Tid Cu Sa
Obat Sejenis Apabila Stok

40%
Menjelaskan Pergantian

ng ak ku Pu ng 30%
Sediaan Obat Habis

20%
at Pu p as at 10%
T… as P… P… 0%
Sa Tid Cu Sa
Persepsi ng ak ku Pu ng
0% 0% 24% 40% 36%
Responden at Pu p as at
T… as P… P…
Gbr.4 Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan Persepsi
efek samping obat. 0% 6% 37% 29% 28%
Responden
Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden Gbr.6 Petugas menjelaskan pergantian obat sejenis apabila stok sediaan obat
pada petugas menjelaskan efek samping obat memiliki habis.
kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak puas sebayak
0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak 0% dari 0 Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden
responden yang menjawab, persepsi jawaban cukup puas pada petugas menjelaskan pergantian obat sejenis apabila stok
sebanyak 24% dari 31 responden yang menjawab, persepsi sediaan obat habis memiliki kepuasan dengan persepsi
jawaban puas sebanyak 40% dari 53 responden yang jawaban sangat tidak puas sebanyak 0%, persepsi jawaban
menjawab dan persepsi jawaban sangat puas sebanyak 36% tidak puas sebanyak 6% dari 8 responden yang menjawab,
dari 48 responden yang menjawab. Hal ini menunjukkan persepsi jawaban cukup puas sebanyak 37% dari 49
bahwa persepsi jawaban responden paling tinggi berdasakan responden yang menjawab, persepsi jawaban puas sebanyak
petugas menjelaskan efek samping obat adalah puas dengan 29% dari 38 responden yang menjawab dan persepsi jawaban
persentase sebanyak 40%. sangat puas sebanyak 28% dari 37 responden yang menjawab.
Hal ini menunujukkan bahwa persepsi jawaban responden
paling tinggi berdasarkan petugas menjelaskan pergantian
obat sejenis apabila stok sediaan obat habis adalah cukup
puas dengan persentase sebanyak 37%.

http://conference.poltektegal.ac.id/index.php/senit2017 227
2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2017 ISSN: 2579-9045
Tegal - Indonesia, 15-17 Mei 2017 ISBN: 978-602-74355-1-3

2. Petugas menjelaskan Aturan Pakai Obat memiliki pesepsi


 Menjelaskan Penyimpanan Obat Setelah Digunakan. jawaban responden paling tinggi yaitu sangat puas sebesar
50%
3. Petugas menjelaskan indikasi atau kegunaan obat
Persepsi Responden
memiliki persepsi jawaban responden paling tinggi yaitu
Menjelaskan Penyimpanan Obat

40% sangat puas sebesar 46%


30% 4. Petugas menjelaskan indikasi atau kegunaan obat
Setelah Digunakan

20% memiliki persepsi jawaban responden paling tinggi yaitu


10% puas sebesar 40%
0% 5. Petugas menjelaskan efek samping memiliki persepsi
San Tida Cuk San
gat k up Pua gat jawaban responden paling tinggi yaitu sangat puas sebesar
37%
Tida Pua Pua s Pua
6. Petugas menjelaskan penggantian obat sejenis apabila stok
k… s s s
obat habis memiliki persepsi jawaban responden paling
Persepsi tinggi yaitu cukup puas sebesar 37%
0% 5% 33% 36% 26%
Responden 7. Petugas menjelaskan penyimpanan obat setelah digunakan
memiliki persepsi jawaban responden paling tinggi yaitu
Gbr.7 Frekuensi persepsi responden berdasarkan petugas menjelaskan
puas sebesar 36%
penyimpanan obat yang digunakan.

Dilihat dari hasil jawaban tingkat kepuasan responden


pada petugas menjelaskan penyimpanan obat yang digunakan, DAFTAR PUSTAKA
memiliki kepuasan dengan persepsi jawaban sangat tidak
puas sebanyak 0%, persepsi jawaban tidak puas sebanyak 5% [1] Pusat Bahasa. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
dari 6 responden yang menjawab, persepsi jawaban cukup http://kamusbahasaindonesia.org/ . diunduh 21 November 2016.
[2] Rahmani, V.F. 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan
puas sebanyak 33% dari 44 responden yang menjawab, Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus: RSU Bhakti Asih
persepsi jawaban puas sebanyak 36% dari 47 responden yang Tangerang). Skripsi.Bogor :Institut Pertanian Bogor.
menjawab dan persepsi jawaban sangat puas sebanyak 26% [3] Siregar, C. J. P. 2005. Farmasi Klinik Teori dan Penerapan.Jakarta :
dari 35 responden yang menjawab. Hal ini menunjukka Penerbit buku kedokteran, EGC.
[4] Sri Hartini, Y. 2009. Relavansi Peraturan Dalam Mendukung Praktek
bahwa persepsi jawaban responden paling tinggi berdasarkan Profesi Apoteker di Apotek. Jakarta: Majalah Ilmu Kefarmasian.
petugas menjelaskan obat yang dikonsumsi jika perlu [5] Sugiyono. 2014 .Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
adalah puas dengan persentase sebanyak 36%. Bandung: Alfabeta.
[6] Kock, B.D.D. 2012.Analisis Pemberian Pelayanan Komunikasi,
Informasi, Dan Edukasi Obat Di Apotek Di Kota Kupang.Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada.
[7] Rahman, Didi.2013. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
V. KESIMPULAN Komunikasi, Informasi, Dan Edukasi (KIE) Obat Dengan Resep Oleh
Setelah melakukan penelitian mengenai gambaran tingkat Tenaga Farmasi Di Instalasi Farmasi RSI PKU
kepuasan pasien berdasarkan pelayanan informasi obat di Muhammadiyah.KTI.Palangkaraya : Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
apotek Nur Bunda Kota Tegal, maka dapat disimpulkan [8] Zairina, Elida dkk.2005.Tingkat Kepuasan Pasien Setelah Pemberian
sebagai berikut : Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) Oleh Apoteker Di Apotek Di
1. Petugas menjelaskan cara pakai obat memiliki persepsi Kodya Surabaya.Surabaya : Universitas Airlangga.
jawaban responden paling tinggi yaitu sangat puas sebesar
42%

http://conference.poltektegal.ac.id/index.php/senit2017 228

You might also like