Professional Documents
Culture Documents
No. Absen : 09
NIP : 198210202015032002
ABSTRAK
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu rangkaian Diklat Prajabatan
Golongan III pada Badan Kepegawaian Negara. Diklat prajabatan pola baru bertumpu
pada internalisasi nilai – nilai dasar profesi ASN serta aktualisasi nlai – nilai tersebut
dalam pelaksanaan kegiatan tugas pokok dan fungsi juga dalam lingkungan kerja pada
masing – masing peserta diklat prajabatan. Nilai – nilai tersebut adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Penanaman
nilai – nilai dasar tersebut merupakan upaya membangun aparatur sipil negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN ini dilaksanakan pada Sub Bagian
Umum Kantor Regional X Denpasar, Badan Kepegawaian Negara. Kegiatan aktualisasi
dilakasanakan dalam 9 kegiatan dimana 8 kegiatan telah sesuai dengan rencana
kegiatan sebelumnya dan 1 kegiatan merupakan tugas tambahan.
Terdapat tiga pihak yang terlibat dan melakukan aktualisasi, yaitu Pembimbing,
Mentor, dan Penyelenggara Diklat.
Nilai dasar Akuntabilitas melandasi seluruh kegiatan dengan indikator tepat,
cermat, teliti dan bertanggung-jawab, nilai dasar nasionalisme melandasi 3 kegiatan
dengan indikator digunakannya aplikasi akuntansi barang Simak-BMN, nilai dasar
Etika Publik dilaksanakan pada 3 kegiatan dengan indikator semangat kerja dan
komunikasi yang baik, sedangkan nilai dasar Komitmen Mutu melandasi seluruh
kegiatan dengan indikator efektif dan efisien, rapi dan teratur, terakhir nilai dasar Anti
Korupsi dilaksanakan dalam 8 kegiatan dengan indikator tertib administrasi, tertib
hukum, disiplin dan tepat waktu.
Kontribusi penerapan nilai-nilai dasar ini pada visi dan misi organisasi adalah
keberhasilan dalam mendukung misi Kanreg X Denpasar dalam melaksanakan dan
mengembangkan manajemen internal kantor regional. Sedangkan kontribusinya
terhadap penguatan nilai organisasi adalah hasil/ output yang baik yang mendukung
keseluruhan proses pengelolaan BMN pada Kanreg X Denpasar.
Analisis dampak dari tidak dilaksanakannya nilai-nilai dasar tersebut dalam kegiatan
antara lain: a). Data BMN menjadi tidak akurat dan tidak tervalidasi (tidak
dilaksanakannya nilai Akuntabilitas); b) Pengelolaan BMN tidak dilakukan sesuai
dengan aturan yang berlaku dan dapat menyulitkan pihak lain (tidak dilaksanakannya
nilai Nasionalisme); c) Hilangnya/ berkurangnya kepercayaan pihak lain (tidak
dilaksanakannya nilai Etika Publik); d) Capaian hasil/ output memakan waktu yang
lebih lama (tidak dilaksanakannya Komitmen Mutu); serta e) Dapat dianggap
merugikan negara (tidak dilaksanakannya Anti Korupsi).
Kata Kunci: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi,
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi, Diklat Prajabatan
Puji syukur penulis panjatkan atas karunia dan rizki yang telah diberikan Allah
SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan aktualisasi nilai-nilai
dasar profesi ASN di lingkungan Kantor Regional X BKN Denpasar.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai rangkaian kegiatan Diklat Prajabatan
Golongan III pada Badan Kepegawaian Negara. Diklat Prajabatan pola baru terdiri atas
dua tahap yaitu tahap internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan tahap aktualisasi nilai-nilai dasar tersebut di tempat kerja dan tempat
pemagangan masing-masing peserta diklat.
Penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan dan
bimbingan berbagai pihak, baik pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
terlibat dalam penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Coach, Mentor, Penguji, Penyelenggara Diklat serta Kantor
Regional X Denpasar dan pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan kegiatan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN.
Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran
dan masukan dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan perbaikan.
Penulis berharap laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini dapat memberikan
manafaat baik kepada instansi maupun kepada pelaksaaan pelayanan publik di
Indonesia.
Denpasar, November 2015
ABSTRAK ............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2. TUJUAN ..................................................................................................................... 2
1.3. DESKRIPSI ORGANISASI ........................................................................................ 2
1.4. RUANG LINGKUP .................................................................................................... 5
BAB II PENETAPAN NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN DAN
RENCANA AKTUALISASI ................................................................................ 6
2. 1. NILAI DASAR PROFESI ASN ................................................................................ 6
2.1.1. Akuntabilitas .................................................................................................. 6
2.1.2. Nasionalisne ................................................................................................... 7
2.1.3. Etika Publik .................................................................................................... 7
2.1.4. Komitmen Mutu ............................................................................................. 8
2.1.5. Anti Korupsi ................................................................................................... 9
2. 2. RENCANA AKTUALISASI .................................................................................... 10
2. 3. STRATEGI PEMBIMBINGAN ............................................................................... 11
BAB III AGENDA AKTUALISASI DAN CAPAIAN AGENDA
AKTUALISASI .................................................................................................... 12
3.1. KEGIATAN PERTAMA .......................................................................................... 12
3.1.1. Agenda Aktualisasi dan Kriteria/Indikator Keberhasilan .............................. 12
3.1.2. Capaian Agenda Aktualisasi .......................................................................... 13
3.1.3. Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar Tidak Dilaksanakan ........................ 13
3.2. KEGIATAN KEDUA ............................................................................................... 14
3.2.1. Agenda Aktualisasi dan Kriteria/Indikator Keberhasilan .............................. 14
3.2.2. Capaian Agenda Aktualisasi .......................................................................... 15
3.2.3. Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar Tidak Dilaksanakan ........................ 16
3.3. KEGIATAN KETIGA ............................................................................................... 17
3.3.1. Agenda Aktualisasi dan Kriteria/Indikator Keberhasilan .............................. 17
3.3.2. Capaian Agenda Aktualisasi .......................................................................... 18
3.3.3. Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar Tidak Dilaksanakan ........................ 19
3.4. KEGIATAN KEEMPAT ........................................................................................... 20
3.4.1. Agenda Aktualisasi dan Kriteria/Indikator Keberhasilan .............................. 20
3.4.2. Capaian Agenda Aktualisasi .......................................................................... 21
3.4.3. Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar Tidak Dilaksanakan ........................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
1. 2. TUJUAN
1. 3. DESKRIPSI ORGANISASI
1. 4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini
meliputi kegiatan: 1) Membuat rekapitulasi data atas perolehan BMN dari belanja 53
(belanja modal pembentuk BMN), maupun perolehan lainnya yang sah; 2) Melakukan
perekaman data perolehan BMN pada SIMAK – BMN dan menyimpan dokumen
sumber; 3) Melakukan perekaman data penghapusan BMN pada SIMAK – BMN dan
menyimpan dokumen sumber; 4) Pemberian kode dan labelisasi BMN (aset tetap) baru
(perolehan tahun 2015) yang sudah dicatatkan kedalam SIMAK – BMN; 5) Melakukan
perekaman ADK barang persediaan (aset lancar) dari aplikasi Persediaan pada aplikasi
SIMAK – BMN setiap bulan; 6) Menyusun Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Internal
bulanan antara Unit Akuntasi Barang dengan Unit Akuntansi Keuangan; 7) Membuat
penghitungan besaran tarif sewa Rumah Negara bagi Kantor Regional X Denpasar; 8)
Membuat penghitungan besaran tarif sewa tanah Kantor Regional X Denpasar yang
disewa oleh Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kanreg X Denpasar; dan 9) Menjawab
Surat KPKNL perihal verifikasi dan validasi data tanah pada Aplikasi Simantap yang
kesemuanya dilaksanakan pada Badan Kepegawaian Negara – Kantor Regional X
Denpasar.
BAB II
PENETAPAN NILAI – NILAI DASAR PROFESI
DAN RENCANA AKTUALISASI
2.1.1. Akuntabilitas
ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat
ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga
secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya
2.1.2. Nasionalisme
buruk, benar/ salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa
yang seharusnya dilakukan
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang lain.
Etika Publik merupakan penuntun perilaku yang paling mendasar, norma etika
justru sangat menentukan perumusan kebijakan maupun pola tindakan yang ada di
dalam organisasi publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Zulian Yamit (2010: 7-8) mengutip pendapat sejumlah pakar tentang pengertian
mutu. (1) Menurut Edward Deming: “Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen.” (2) Menurut Crosby: “Mutu merupakan nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.” (3) Menurut Juran: “mutu
merupakan kesesuaian terhadap spesifikasi.”
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan kepada
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja
Kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan
masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction).
Tujuan utama pelayanan berbasis nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah:
1. Mengutamakan kepentingan sebagai pelanggan;
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan
mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan
keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi
Korupsi adalah diskresi atau monopoli tanpa adanya akuntabilitas. Anti korupsi
dapat diartikan suatu sikap untuk tidak melakukan tindakan pidana korupsi. Menurut
pasal 4 angka 8 PP 53 tahun 2010 disebutkan PNS dilarang menerima hadiah atau suatu
pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau
pekerjaannya.
Menurut Helbert Edelherz korupsi adalah suatu perbuatan/ serentetan perbuatan
yang bersifat ilegal dimana dilakukan secara fisik dengan akal bulus/ terselubung untuk
mendapatkan uang/ kekayaan serta menghindari pembayaran atau pengeluaran uang/
kekayaan/ untuk mendapatkan bisnis atau keuntungan pribadi.
Indikator anti korupsi antara lain:
a. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri
pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa;
b. Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;
c. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi
di lingkungannya; dan
d. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
2. 2. RENCANA AKTUALISASI
Rencana aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dijelaskan seperti pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.1
Rencana Aktualisasi Nilai Dasar Profesi ASN
Tabel 2.2
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2. 3. STRATEGI PEMBIMBINGAN
Terdapat tiga pihak yang terlibat dan melakukan aktualisasi, yaitu Pembimbing,
Mentor, dan Penyelenggara Diklat. Pembimbing akan memantau dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
seminarkan. Mentor akan membimbing dan menyetujui keabsahan kegiatan-kegiatan
selama aktualisasi. Sedangkan penyelenggara Diklat berkepentingan dalam memastikan
bahwa proses pembelajaran esperiencial learning pada tahap aktualisasi ini berjalan
lancar.
Mentor bertugas:
1. Menyepakati kegiatan-kegiatan yang diksanakan peserta diklat prajabatan;
2. Menjelaskan batas akhir penyelesaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan;
3. Memberikan dukungan penuh kepada peserta diklat prajabatan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan;
4. Memberikan bimbingan kepada peserta diklat prajabatan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan;
5. Sebagai Inspirator bagi peserta diklat prajabatan dalam melakukan kegiatan-
kegiatan;
6. Menyetujui keabsahan pelaksanaan kegiatan.
Coach atau Pembimbing bertugas:
1. Mencerahkan tentang konsep dan aplikasi nilai-nilai dasar profesi ASN;
2. Memberikan bimbingan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan;
3. Memberikan feedback terhadap laporan pelaksanaan kegiatan-kegiatan;
4. Sebagai counsellor pada saat mengalami lack of motivation selama masa
aktualisasi;
5. Berkomunikasi dengan Mentor untuk memantau kelancaran melaksanakan
aktualisasi.
Penyelenggara bertugas:
1. Memastikan Pembimbing dan Mentor bekerja membimbing;
2. Mempersiapkan format-format pelaporan kegiatan aktualiasi;
3. Menyediakan informasi tentang jadwal pelaksanaan seminar aktualisasi;
4. Mengumpulkan laporan aktualisasi.
BAB III
AGENDA AKTUALISASI DAN CAPAIAN
AGENDA AKTUALISASI
3. 1. KEGIATAN PERTAMA
“Membuat rekapitulasi data atas perolehan BMN dari belanja modal (akun 53), maupun
perolehan lainnya yang sah.”
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin inisiatif sendiri sejak penulis ditempatkan
pada Subbagian Umum Kanreg X Denpasar sebagai Analis Pengelola Barang Milik
Negara. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi adanya kesalahan dalam
perekaman data perolehan barang kedalam aplikasi SIMAK-BMN dan untuk
memudahkan pengecekan data saat terjadi permasalahan di kemudian hari.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan pertama
adalah:
a) Terkumpulnya dokumen sumber (SP2D, SPM, Kartu Pengawasan Kontrak,
BAST/ BASTP Barang)
b) Dipahaminya dokumen-sumber perolehan barang
c) Terklasifikasikannya dokumen-sumber sesuai jenis transaksi.
d) Terekapitulasinya data dokumen-sumber sesuai jenis transaksi barang dokumen-
sumber tersebut pada microsoft excell
Hasil/ output dari kegiatan ini adalah data belanja modal (akun 53) ter-rekapitulasi.
Dokumen hasil/ output dari kegiatan pertama ini dapat dilihat pada bukti dokumen/
catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan).
A. Nilai-nilai Dasar
Untuk mendapatkan hasil rekapitulasi yang diharapkan tersebut, penulis didasari
rasa peduli dan tanggung jawab dalam mengumpulkan dan melakukan
rekapitulasi dokumen sumber sebagai dasar pembukuan Barang Milik Negara
(BMN) yang berkualitas. Untuk memenuhi hasil rekapitulasi yang dapat
dipertanggung-jawabkan (akuntabel) maka kegiatan tersebut dilakukan dengan
tepat, cermat, teliti dan bertanggung-jawab, dimana tujuan dari kegiatan ini
didasarkan pada prinsip efektif (yaitu meminimalisir kesalahan dalam perekaman
data pada Aplikasi) dan efisien (yaitu memudahkan pencarian data di kemudian
hari) yang merupakan nilai-nilai dari Komitmen Mutu. Nilai Anti Korupsi
tercermin pada kesadaran diri dan rasa peduli penulis untuk melaksanakan
kegiatan ini.
B. Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan rekapitulasi data perolehan BMN dan yang didasari pada nilai
dasar ANEKA, yaitu kesadaran diri, tepat, efektif dan bertanggung jawab akan
mendukung keakuratan perekaman data yang berkontribusi terhadap misi Kantor
Regional X denpasar, yakni melaksanakan dan mengembangkan manajemen
internal kantor regional.
C. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Dengan pelaksanaan kegiatan rekapitulasi data perolehan BMN yang dilakukan
dengan prinsip-prinsip pokok akuntabilitas, komitmen mutu dan anti korupsi
sebagai nilai dasar profesi ASN serta nilai dasar organisasi BKN khususnya jujur,
tanggung jawab, disiplin, dan bersemangat akan menghasilkan output yang baik
dan berdampak pada keseluruhan proses pengelolaan BMN yang baik pada Kanreg
X BKN Denpasar.
3. 2. KEGIATAN KEDUA
“Melakukan perekaman data perolehan BMN pada SIMAK – BMN dan mengarsipkan
dokumen sumber”
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin sekaligus tupoksi penulis sebagai Analis
Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor Regional X Denpasar.
Tujuan dari kegiatan ini adalah tercatatnya semua Barang Milik Negara (BMN) secara
tepat dan benar sebagai bagian dari Tertib Administrasi pengelolaan dan pengamanan
Barang Milik Negara (BMN).
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan kedua ini
adalah:
3. 3. KEGIATAN KETIGA
“Pemberian kode dan labelisasi BMN (aset tetap) baru (perolehan tahun 2015) yang
sudah dicatatkan kedalam SIMAK – BMN”
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang penulis lakukan sebagai Analis
Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor Regional X Denpasar.
Tujuan dari kegiatan ini adalah terlabelisasi/ terkodefikasinya setiap Barang Milik
Negara (BMN) secara tepat dan benar agar BMN tersebut dapat dengan mudah
teridentifikasi serta sebagai bagian dari Tertib Administrasi dan Tertib Fisik
pengelolaan dan pengamanan BMN.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan ketiga ini
adalah:
a) BMN baru yang belum diberi label teridentifikasi;
b) BMN baru yang belum diberi label telah sesuai dengan aplikasi SIMAK – BMN
baik secara tanggal perolehan dan jumlah;
c) Label barang telah tercetak dari SIMAK – BMN dan telah terpotong
d) Label barang telah tertempel pada barang yang sesuai
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah BMN terlabelisasi (tertempel label barang)
dengan tepat dan benar. Dokumen hasil/ output dari kegiatan ketiga ini dapat dilihat
pada bukti dokumen/ catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
3. 4. KEGIATAN KEEMPAT
“Melakukan perekaman ADK barang persediaan (aset lancar) dari aplikasi Persediaan
pada aplikasi SIMAK – BMN setiap bulan”
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang penulis lakukan sebagai Analis
Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor Regional X Denpasar.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar tergabungnya nilai aset lancar (barang persediaan)
dengan nilai aset tetap (BMN) sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam akuntansi
barang pemerintah, dan juga merupakan bagian dari tertib administrasi pengelolaan dan
pengamanan BMN.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan keempat
ini adalah:
a) ADK (Arsip Data Komputer) backup database, ADK backup referensi dan ADK
file kirim dari aplikasi Persediaan terkumpul
b) ADK persediaan ter-rekam pada aplikasi SIMAK-BMN
c) Neraca laporan persediaan dari aplikasi SIMAK-BMN tercetak
d) Neraca persediaan pada aplikasi Persediaan telah sesuai dengan neraca
persediaan pada aplikasi SIMAK – BMN
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah terekamnya transaksi aset lancar (barang
persediaan) setiap bulan ke dalam aplikasi SIMAK – BMN sebagai bahan laporan
BMN satuan kerja yang utuh. Dokumen hasil/ output dari kegiatan keempat ini dapat
dilihat pada bukti dokumen/ catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
3. 5. KEGIATAN KELIMA
“Menyusun Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) Internal bulanan antara Unit Akuntasi
Barang dengan Unit Akuntansi Keuangan”
Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang penulis lakukan sebagai Analis
Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor Regional X Denpasar.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bagian dari pengendalian pencatatan BMN dan
penyesuaian antara data akuntansi barang dengan data akuntansi keuangan.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan kelima ini
adalah:
a) Lap. Neraca dari aplikasi akuntansi keuangan (SAIBA) bulan sebelumnya yang
telah menerima ADK file kirim dari SIMAK – BMN terkumpul
b) Dokumen-sumber (Lap. Neraca, Lap. Penyusutan, Lap. Transaksi, dll) dari
aplikasi SIMAK – BMN tercetak
c) Lap. Neraca dari aplikasi SAIBA dengan Lap. Neraca dari aplikasi SIMAK –
BMN telah sesuai
d) BAR Internal bulanan antara unit Akuntansi Barang dengan Unit Akuntansi
Keuangan telah tersusun
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Berita Acara Rekonsiliasi
(BAR) Internal bulanan. Dokumen hasil/ output dari kegiatan kelima ini dapat dilihat
pada bukti dokumen/ catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
3. 6. KEGIATAN KEENAM
“Membuat penghitungan besaran tarif sewa Rumah Negara bagi Kantor Regional X
Denpasar”
Kegiatan ini adalah perintah atasan dan juga merupakan salah satu tupoksi
penulis sebagai Analis Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor
Regional X Denpasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan besaran tarif
sewa BMN, dalam hal ini adalah Rumah Negara/ Rumah Jabatan pada Kantor Regional
X Denpasar dimana besaran nilai sewa ini adalah salah satu Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang perlu dipungut oleh Bendahara.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan keenam
ini adalah:
a) Peraturan mengenai pemanfaatan BMN berupa sewa rumah Negara terkumpul
dan dipahami
b) Bahan dan dokumen yang diperlukan dalam menghitung tarif sewa rumah
negara (klasifikasi tanah oleh Dinas Pendapatan, dan HS BGN oleh Dinas TR &
Perumahan) terkumpul
c) Tarif sewa Rumah Negara sesuai dengan tipe dan golongan Rumah Negara
diketahui
d) Hasil perhitungan tarif sewa Rumah Negara pada dipelajari dan dikoreksi oleh
atasan langsung
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah diketahuinya besaran tarif sewa Rumah
Negara sebagai acuan besaran pengenaan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Dokumen hasil/ output dari kegiatan keenam ini dapat dilihat pada bukti dokumen/
catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
dan tertib hukum pengelolaan BMN. Nilai – nilai dasar profesi ASN
akuntabilitas pada kegiatan ini adalah tepat, cermat dan teliti dalam
melaksanakan kegiatan penghitungan besaran tarif sewa Rumah Negara demi
menjamin mutu hasil kegiatan/ output yang tinggi serta pelaksanaan kegiatan yang
efektif dan efisien. Prinsip semangat kerja dan komunikasi yang baik dalam
Etika Publik dilakukan oleh penulis dalam mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dan melakukan konsultasi kepada pihak pengelola barang (Kanwil
DJKN Denpasar) terkait kegiatan ini. Sedangkan indikator Anti Korupsi tercermin
dalam tujuan dari kegiatan ini yaitu mendapatkan besaran tarif sewa BMN yang
akan digunakan sebagai dasar pembuatan nilai tarif pada SIP (Surat Ijin
Penempatan), dimana SIP tersebut adalah bagian dari tertib administrasi
pengelolaan BMN.
B. Kontribusi Terhadap Visi – Misi Organisasi
Kegiatan penghitungan besaran tarif sewa Rumah Negara pada Kantor Regional X
Denapasar yang didasari pada nilai dasar ANEKA, yaitu akuntabilitas, komitmen
mutu, etika publik dan anti korupsi dengan indikator-indikator seperti tersebut
diatas sebagai bagian dari pelaksanaan pengelolaan BMN yang bermutu dan
akuntabel dapat berkontribusi terhadap misi Kantor Regional X Denpasar, yakni
melaksanakan dan mengembangkan manajemen internal kantor regional.
C. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Dengan pelaksanaan kegiatan membuat penghitungan besaran tarif sewa Rumah
Negara yang tepat, teliti dan akuntabel yang dilakukan dengan prinsip-prinsip
pokok akuntabilitas, komitmen mutu, etika publik dan anti korupsi sebagai nilai
dasar profesi ASN serta dilandasi nilai dasar organisasi BKN khususnya jujur,
tanggung jawab, disiplin, dan bersemangat akan menghasilkan output yang baik
yaitu besaran tarif sewa BMN yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan nilai
tarif pada SIP (Surat Ijin Penempatan) akan berdampak pada keseluruhan proses
pengelolaan BMN yang akuntabel pada Kanreg X BKN Denpasar.
Dampak : Jika nilai dasar ini tidak dipenuhi maka keakuratan dalam kegiatan
membuat penghitungan besaran tarif sewa Rumah Negara sebagai
bagian dari pengelolaan BMN dapat tidak tercapai, yang mana
pengelolaan BMN merupakan tupoksi penulis maka nilai tanggung-
jawab penulis sebagai ASN dipertanyakan.
B. Nilai Dasar : Komitmen Mutu
Indikator : Efektif dan efisien
Dampak : Jika nilai dasar ini tidak dipenuhi maka tujuan dari kegiatan ini, yaitu
mendapatkan besaran tarif sewa BMN Rumah Negara pada Kantor
Regional X Denpasar akan memakan waktu yang lebih lama dan
menggunakan sumber daya yang lebih banyak, sehingga akan
memperlambat proses dalam pengelolaan BMN
C. Nilai Dasar : Etika Publik
Indikator : Semangat kerja dan komunikasi yang baik
Dampak : Semangat kerja dan komunikasi yang baik diperlukan dalam
melandasi tahapan kegiatan mengumpulkan bahan dan dokumen yang
diperlukan dalam menghitung tarif sewa rumah Negara serta
melakukan konsultasi kepada pengelola barang (Kanwil DJKN
Denpasar) untuk mendapatkan output yang diharapkan. Tidak
dipenuhinya nilai dasar ini akan berdampak pada lambatnya
pencapaian target penyelesaian tugas dan berkurangnya kepercayaan
instansi terkait (dalam hal ini Kanwil DJKN Denpasar) kepada BKN.
D. Nilai Dasar : Anti Korupsi
Indikator : Tertib administrasi
Dampak : Pengenaan tarif sewa rumah negara adalah hal yang wajib bagi
instansi yang memiliki rumah negara dalam aset yang dikuasainya.
Dengan tidak dipenuhinya tertib administrasi pengelolaan BMN, yaitu
pengenaan tarif sewa rumah negara maka instansi terkait dapat
dianggap merugikan negara.
3. 7. KEGIATAN KETUJUH
“Membuat penghitungan besaran tarif sewa tanah Kantor Regional X Denpasar yang
disewa oleh Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kanreg X Denpasar”
Kegiatan ini adalah perintah atasan dan juga merupakan salah satu tupoksi
penulis sebagai Analis Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor
Regional X Denpasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan besaran tarif
sewa BMN, dalam hal ini adalah Tanah Kantor Regional X Denpasar yang disewa oleh
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kanreg X BKN Denpasar, dimana besaran nilai sewa
ini adalah salah satu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang perlu dipungut oleh
Bendahara.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan ketujuh ini
adalah:
a) Peraturan mengenai pemanfaatan BMN serta peraturan lain yang terkait
terkumpul dan dipahami
b) Bahan dan dokumen yang diperlukan dalam menghitung tarif sewa tanah
(klasifikasi tanah oleh Dinas Pendapatan, dan nilai perolehan tanah, dll)
terkumpul
c) Tarif sewa tanah untuk KPN Kanreg X Denpasar diketahui
d) Hasil perhitungan tarif tanah untuk KPN Kanreg X Denpasar pada dipelajari dan
dikoreksi oleh atasan langsung
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah diketahuinya besaran tarif sewa tanah oleh
KPN sebagai acuan besaran pengenaan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Dokumen hasil/ output dari kegiatan ketujuh ini dapat dilihat pada bukti dokumen/
catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
Prinsip semangat kerja dan komunikasi yang baik dalam Etika Publik
dilakukan oleh penulis dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan
melakukan konsultasi kepada pihak pengelola barang (KPKNL Denpasar) terkait
kegiatan ini. Sedangkan indikator Anti Korupsi tercermin dalam tujuan dari
kegiatan ini yaitu mendapatkan besaran tarif tanah yang akan digunakan sebagai
dasar pembuatan nilai tarif pada kontrak/ perjanjian sewa tanah dengan penyewa
tanah (Koperasi Pegwai Negeri Kanreg X Denpasar), dimana Kontrak/ perjanjian
tersebut adalah bagian dari tertib administrasi pengelolaan BMN.
B. Kontribusi Terhadap Visi – Misi Organisasi
Kegiatan penghitungan besaran tarif sewa tanah pada Kantor Regional X Denpasar
yang didasari pada nilai dasar ANEKA, yaitu akuntabilitas, komitmen mutu,
etika publik dan anti korupsi dengan indikator-indikator seperti tersebut diatas
sebagai bagian dari pelaksanaan pengelolaan BMN yang tertib secara administratif,
bermutu dan akuntabel akan berkontribusi terhadap misi Kantor Regional X
Denpasar, yakni melaksanakan dan mengembangkan manajemen internal kantor
regional.
C. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Dengan pelaksanaan kegiatan membuat penghitungan besaran tarif tanah yang
tepat, teliti dan akuntabel yang dilakukan dengan prinsip-prinsip pokok
akuntabilitas, komitmen mutu, etika publik dan anti korupsi sebagai nilai dasar
profesi ASN serta dilandasi nilai dasar organisasi BKN khususnya jujur, tanggung
jawab, disiplin, dan bersemangat akan menghasilkan output yang baik yaitu
besaran tarif sewa BMN yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan nilai tarif
pada kontrak/ perjanjian sewa yang akan berdampak pada keseluruhan proses
pengelolaan BMN yang tertib secara administratif, bermutu dan akuntabel pada
Kanreg X BKN Denpasar.
3. 8. KEGIATAN KEDELAPAN
“Menjawab Surat KPKNL perihal verifikasi dan validasi data tanah pada Aplikasi
Simantap”
Kegiatan ini adalah perintah atasan dan juga merupakan salah satu tupoksi
penulis sebagai Analis Pengelola Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor
Regional X Denpasar. Tujuan dari kegiatan ini adalah terpenuhinya permintaan data
tanah dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) sebagai pengelola
barang.
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan kedelapan
ini adalah:
a) Disposisi Surat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)
diterima
b) Data yang diminta (aset tanah pada Kantor Regional X Denpasar) telah siap
c) Data yang diminta telah diparaf (Ka. Subbag Umum dan Ka. Bagian TU) dan
ditandatangani oleh Kepala Kantor Regional X Denpasar
d) Data yang diminta telah diterima KPKNL Denpasar
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah surat dari KPKNL perihal verifikasi dan
validasi data tanah pada Aplikasi Simantap telah dijawab dan diterima oleh KPKNL.
Dokumen hasil/ output dari kegiatan kedelapan ini dapat dilihat pada bukti dokumen/
catatan/ foto sebagaimana terlampir (dilampirkan)
kerja dan komunikasi yang baik dalam Etika Publik dilakukan oleh penulis
dalam melakukan koordinasi terhadap pihak KPKNL Denpasar terkait kegiatan ini.
B. Kontribusi Terhadap Visi – Misi Organisasi
Kegiatan menjawab Surat KPKNL perihal verifikasi dan validasi data tanah yang
didasari pada nilai dasar ANEKA, yaitu akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika
publik dengan indikator-indikator seperti tersebut diatas sebagai bagian dari
pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja/ instansi sesuai dengan prosedur yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas akan berkontribusi terhadap misi
Kantor Regional X Denpasar, yakni melaksanakan dan mengembangkan
manajemen internal kantor regional.
C. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Dengan pelaksanaan kegiatan menjawab Surat KPKNL perihal verifikasi dan
validasi data tanah yang tepat, teliti dan akuntabel yang dilakukan dengan prinsip-
prinsip pokok akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik sebagai nilai dasar
profesi ASN serta dilandasi nilai dasar organisasi BKN khususnya jujur, tanggung
jawab, disiplin, dan bersemangat akan menghasilkan output yang baik yaitu
terpenuhinya permintaan verifikasi dan validasi data tanah oleh KPKNL yang akan
berdampak pada keseluruhan proses pengelolaan BMN yang baik, bermutu dan
akuntabel pada Kanreg X BKN Denpasar.
Dampak : Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan efektif dan efisien, maka
ketepatan hasil dan waktu yang dibutuhkan dalam prosesnya menjadi
lebih lama dari yang seharusnya
C. Nilai Dasar : Etika Publik
Indikator : Semangat kerja dan komunikasi yang baik
Dampak : Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan semangat kerja dan
komunikasi yang baik, maka dapat mengurangi kepercayaan dari
instansi lain.
3. 9. KEGIATAN KESEMBILAN
“Melakukan perekaman data penghapusan BMN pada SIMAK – BMN dan menyimpan
dokumen sumber”
Kegiatan ini merupakan salah satu tupoksi penulis sebagai Analis Pengelola
Barang Milik Negara pada Subbagian Umum Kantor Regional X Denpasar. Tujuan
dari kegiatan ini adalah tercatatnya setiap penghapusan Barang Milik Negara (BMN)
secara tepat dan akuntabel sebagai bagian dari Tertib Administrasi pengelolaan dan
pengamanan Barang Milik Negara (BMN).
Kriteria atau indikator keberhasilan capaian agenda aktualisasi pada kegiatan
kesembilan ini adalah:
a) Dokumen sumber penghapusan BMN (Ikhtisar lelang dan SK Penghapusan
Barang) terkumpul
b) Dokumen sumber penghapusan BMN (Ikhtisar lelang dan SK Penghapusan
Barang) dipelajari
c) BMN yang dihapuskan ter-rekam pada aplikasi SIMAK – BMN
d) Mengarsipkan dokumen sumber penghapusan BMN
Hasil/ Output dari kegiatan ini adalah penghapusan BMN terekam pada aplikasi
SIMAK – BMN dan dokumen sumber tersimpan. Dokumen hasil/ output dari
kegiatan kesembilan ini dapat dilihat pada bukti dokumen/ catatan/ foto sebagaimana
terlampir (dilampirkan)
BAB IV
PENUTUP
4. 1. KESIMPULAN