Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH ANALISIS
KUALITAS AIR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-
120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang
memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat
penting adalah kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai
persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat bervariasi. Di kota besar,
dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat juga mengkonsumsi air minum dalam
kemasan (AMDK), karena praktis dan dianggap lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri
melalui proses otomatis dan disertai dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke
masyarakat. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini masyarakat merasa bahwa AMDK
semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air
minum isi ulang (DAMIU). DAMIU adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk
keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas. Ditinjau dari harganya air minum
isi ulang (AMIU) lebih murah dari AMDK, bahkan ada yang mematok harga hingga 1/4 dari
harga AMDK.
Namun dari segi kualitasnya, masyarakat masih meragukan karena belum ada informasi
yang jelas dari segi proses maupun peraturan tentang peredaran dan pengawasannya. Di
Sulawesi Utara, kasus diare lebih banyak dideteksi berdasarkan gejala klinis yaitu sebesar 5,4%
(Riskesdas, 2007). Penyakit diare termasuk dalam penyakit yang menonjol di Sulawesi Utara
dengan menduduki peringkat ke 2 dan dengan jumlah kasus 32.589. Sedangkan di Kota Manado
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk hidup yang lain. Pemanfaatan air
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah
tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan
domestic yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak
negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini
dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua mahkluk hidup yang
Pembangunan di negara ini semakinhari semakin pesat. Pesatnya laju pembangunan ini
menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dihindarkan terhadap kualitas lingkungan, antara
lain terjadinya degradasi kualitas air. Dampak suatu kegiatan terhadap keseimbangan lingkungan
memang merupakan suatu hal yang sulit dihilangkan sepenuhnya.Satu-satunya upaya yan dapat
dilakukan adalah meminimumkan pengaruh yang mungkin muncul.Sumber daya air yang
strategis dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas adalah air sungai.Air sungai
merupakan sumber daya alam yang potensial menerima beban pencemaran limbah kegiatan
manusia. Akibatnya kualitas dan kuantitas air menjadi berkurang (Effendi, 2003).
Kegiatan manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggap
sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu sampah dan
limbah. Sampah adalah buangan berupa padat merupakan polutan umum yang dapat
menurunkan sumber daya, menimbulkan polusi, menyumbat saluran air dan berbagai akibat
lokasi pembuangan dengan menggunakan sistem sanitary landfill. TPA-TPA yang ada di
Indonesia masih menerapkan sistem open dumping, yaitu sampah ditumpuk menggunung tanpa
ada lapisan geotekstil dan saluran lindi. Akibatnya adalah terjadi pencemaran air dan udara di
sekitar TPA.
Berdasarkan hasil penelitian Tanauma (2000) bahwa banyak air yang digunakan
masyarakat tidak layak lagi digunakan karena telah tercemar akibat kegiatan manusia seperti
antara lain, nitrit, nitrat, ammonia, kalsium , kalium, magnesium, kesadahan, klorida, sulfat,
dala penelitian ini adalah terjadinya penurunan kualitas air yang digunakan masyarakat di
B. Rumusan Masalah
4. Apakah yang dimaksud dengan NAB dan bagaimana NAB kualitasa Air?
10. Bagaimana hasil dan contoh penelitian tentang analisis kualitas air?
C. Tujun
4. Untuk Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan NAB dan bagaimana NAB kualitasa Air.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana pandangan Al-Qr’an dan Hadist Tentang Analisis Kualitas
Lingkungan.
9. Untuk Mengetahui Bagaimana dampak pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan.
10. Untuk Mengetahui Bagaimana hasil dan contoh penelitian tentang analisis kualitas air.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa atau analisis atau analisis adalah suatu usaha untuk mengamati secara detail
sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau
penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut. Analisa berasal dari kata Yunani kuno analisis yang
artinya melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan
luein yang berarti melepas sehingga jika di gabungkan maka artinya adalah melepas kembali
atau menguraikan. Kata analisis ini di serap kedalam bahasa inggris menjadi analysis yang
Kata analisa atau analisis atau analysis digunakan dalam berbagai bidang. Baik dalam
bidang ilmu bahasa, ilmu sosial maupun ilmu alam (sains) dan lain-lain. Dalam ilmu bahasa atau
linguistik analisa didefinisikan sebagai suatu kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa
guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Dalam ilmu sosial, analisis dimengerti
sebagai upaya dan proses untuk menjelaskan sebuah permasalahan dan berbagai hal yang ada di
dalamnya. Sedangkan dalam ilmu pasti (sains) pengertian dan definisi analisa adalah suatu
senyawa penyusunnya. Dalam ilmu kimia, analisa di gunakan untuk menentukan komposisi
suatu bahan atau zat. Contoh bidang yang paling terkenal dengan kegiatan analisanya adalah
bidang Kesehatan. Dalam ilmu Kesehatan digunakan dalam Analisis berbagai factor penyebab
Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air dilihat dari
karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air
relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar
terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai
lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan
standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu
tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan.
penyebab utama pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan.
Parameter diartikan sebagai peubah bebas yang menjadi petunjuk (indikator) karakteristik
air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis dan peran
Kualitas air ditenttukan oleh berbagai parameter antara lain parameter fisik (warna, suhu,
total padatan tersuspensi) dan parameter kimia (pH, DO, BOD, COD). Jenis dan jumlah
parameter yang dianalisis terhadap suatu badan air sangat tergantung pada jenis kegiatan yang
a. Parameter fisika, meliputi (suhu, kecerahan dan turbiditas, padatan dan warna)
b. Parameter kimia, meliputi (DO, pH, salinitas, NO3-N, PO4-P, bahan organik)
c. Parameter biologi, meliputi (mikroorganisme seperti bakteri, virus), plankton, fungi, hewan
a. Masking parameter, yaitu parameter yang menunjukkan gejala umum(pH, alkalinitas, salinitas,
kekeruhan)
b. Controlling parameter, yaitu parameter yang mengendalikan sifat atau modus operandi
c. Limiting parameter, yaitu parameter yang menjadi pembatas parameter lain, khususnya terhadap
d. Derivative parameter, yaitu parameter turunan dari parameter lain (BOD, COD, keragaman
jenis).
a. Key parameter, yaitu parameter yang relative menentukan peruntukan air (untuk kelas 1, kelas 2,
dan lain-lain).
b. Supplement parameter, yaitu parameter yang menunjang fungsi parameter kunci bagi suatu
c. Complement parameter, yaitu parameter yang melengkapi fungsi suatu parameter lain (BOD
1. Parameter Fisik
Ada beberapa parameter fisik yang menentukan kualitas air, antara lain:
a. Warna
Air alami, yang sama sekali belum mengalami pencemaran, berwarna bening, atau sering
dikatakan tak berwarna. Timbulnya warna disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan tersuspensi
terdapatnya mikro organisme seperti plankton, disamping itu juga akibat adanya ion-ion metal
alami seperti besi dan mangan. Komponen penyebab warna, khususnya yang berasal dari limbah
industri kemungkinan dapat membahayakan bagi manusia mau bagi biota air. Disamping itu
warna air juga memberi indikasi terdapatnya senyawa-senyawa organik, yang melalui proses
Air alami yang sama sekali belum tercemar dikatakan tidak berbau dan tidak berasa. Air
yang berbau sudah pasti menimbulkan rasa yang tidak menyenangkan.Adanya bau dan rasa pada
air, menunjukkan terdapatnya organisme penghasil bau dan juga adanya bahan-bahan pencemar
c. Suhu
Dalam setiap penentuan kualitas air, pengukuran suhu merupakan hal yang mutlak
dilakukan. Pengukuran suhu air biasanya dilakukan langsung di lapangan. Suhu air yang normal
berkisar ± 3 0C dari suhu udara. Peningkatan suhu air bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara
lain, air (sungai) yang dekat dengan gunung berapi, ataupun akibat adanya pembuangan limbah
cair yang panas ke badan air. Disamping itu adanya limbah bahan organik, yang lebih lanjut
mengalami proses degradasi baik secara biologis maupun kima, seringkali meningkatkan suhu
air. Kenaikan suhu air dapat mengakibatkan kelarutan oksigen dalam air menjadi berkurang,
pada saringan millipore dengan diameter pori 0,45 μm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus
serta jasad-jasad renik terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi yang terbawa ke
dalam badan air. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air karena
mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang menyebabkan
2. Parameter Kimia
Ada banyak parameter kimia yang menentukan kualitas air, namun yang umum ada
a. pH
pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan melalui konsentrasi/aktifitas
ion hidrogen (H+). Secara matematis dinyatakan sebagai: pH = - log (H+).H+ selalu ada dalam
keseimbangan yang dinamis dengan air(H2O) yang membentuk suasana untuk semua reaksi
kimiawi yang berkaitan dengan masalah pencemaran air, dimana sumber ion hidrogen tidak
pernah habis. H+ tidak hanya merupakan unsur molekul H2O saja, tetapi juga merupakan unsur
banyak senyawa lain. Dalam air murni, banyaknya molekul H2O yang terionkan ada sebanyak
10-7, sehingga pH air dikatakan 7. Bila konsentrasi ion hidrogen bertambah, maka nilai pH akan
turun dan larutan disebut bersifat asam. Sebaliknya, jika konsentrasi ion hidrogen berkurang,
menyebabkan nilai pH naik dan larutan disebut bersifat basa. pH yang ideal bagi kehidupan
biota air adalah antara 6,8 sampai 8,5. pH yang sangat rendah, menyebabkan kelarutan logam-
logam dalam air makin besar, yang bersifat toksik bagi organisme air, sebaliknya pH yang tinggi
dapat meningkatkan konsentrasi amoniak dalam air yang juga bersifat toksik bagi organisme
air. pH air biasanya ditentukan langsung di lapangan dengan alat pH-meter, atau dapat juga
Adanya oksigen terlarut dalam air adalah sangat penting untuk kelangsungan kehidupan
ikan dan organisme air lainnya yaitu untuk proses respirasi. Kemampuan air untuk
membersihkan pencemaran secara alamiah banyak tergantung pada cukup tidaknya kadar
oksigen terlarut. Adanya oksigen terlarut dalam air berasal dari udara dan dari proses fotosintesa
tumbuh-tumbuhan air. Kelarutan oksigen dalam air, tergantung pada temperatur, tekanan
atmosfer dan kandungan mineral dalam air. Kelarutan maksimum oksigen dalam air, pada suhu
00C yaitu sebesar 14,16 mg/L. Sejalan dengan meningkatnya suhu, maka konsentrasi oksigen
dalam air akan berkurang. Ada dua metode yang umum digunakan untuk analisa oksigen terlarut
dalam air yaitu dengan metode titrasi cara Winkler dan metode elektrokimia dengan alat DO-
meter.
c. BOD
Angka BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau disebut juga Kebutuhan Oksigen
Biokimiawi adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses
mikrobiologis yang sebenarnya terjadi di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme aerobik untuk menguraikan hampir semua zat organik yang
terlarut maupun yang tersuspensi di dalam air. Pengukuran BOD diperlukan untuk menentukan
beban pencemaran akibat air buangan penduduk ataupun industri dan untuk mendesain sistim
pengolahan biologis bagi air yang tercemar tersebut. Penguraian zat organik adalah proses
alamiah, yang kalau suatu badan air dicemari oleh zat organik maka selama proses
penguraiannya mikroorganisme dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air tersebut. Hal ini
dapat mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air. Disamping itu kehabisan oksigen dapat
mengubah keadaan menjadi anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau busuk. Pengukuran
BOD didasarkan atas reaksi oksidasi zat organik oleh oksigen dalam air, dan proses tersebut
berlangsung disebabkan adanya bakter aerobik. Menurut penelitian, untuk supaya 100% bahan
organik terurai, diperlukan waktu kira-kira 20 hari. Namun dalam waktu 5 hari, pada temperatur
inkubasi 20 0C, bahan organik yang dapat diuraikan mencapai 75%, sehingga waktu ini sudah
dianggap cukup. Maka timbullah istilah BOD520 dapat ditentukan dengan mencari selisih antara
d. COD
Angka COD (Chemical Oxygen Demand) atau Kebutuhan Oksigen Kimiawi adalah jumlah
O2 (mg) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi total zat-zat organik yang terdapat dalam 1 liter
sampel air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh total zat-zat organik baik
yang dapat diuraikan secara biologis, maupun yang hanya dapat diuraikan dengan proses kimia.
Analisa COD berbeda dengan analisa BOD, namun perbandingan antara angka COD dengan
angka BOD dapat ditetapkan. Secara umum perbandingan BOD5/COD = 0,40 – 0,60.
menahannya tanpa menumbulkan gangguan kesehatan selama 40 jam atau 5 hari dalam
seminggu. Mungkin seperti itulah gambaran harfiah dari Nilai ambang batas.
Untuk zat-zat yang memiliki standar NAB, Udara, air, tanah, dan yang sebenernya Nilai
ambang batas ini lebih terkhusus pada zat-zat kimia berbahaya, karena pertimbangan risiko,
tingkat frekuensi dan tingkat kefatalan yang ditimbulkan oleh zat kimia tersebut maka perlu
Berikut ini ialah beberapa kriteria parameter kualitas air beserta penjelasannya:
1. DO atau dissolve oxygen ialah kadar oksigen yang terlarut dalam air. semakin tinggi DO maka
air tersebut akan semakin baik. pada suhu 20C. tingkat DO maksimal ialah 9ppm. ppm ialah
satuan untuk menunjukkan kadar atau satuan. ppm ialah singkatan dari part per million atau
2.BOD atau biological oxygen demand ialah tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup
dalam air tersebut. jadi semakin tinggi nilainya maka semakin banyak mikrobanya dan membuat
nilai DO turun. Semakin tinggi nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas air.
3. COD atau chemical oxygen demand mirip seperti BOD. bedanya disini ialah tingkat
kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. bisa jadi dipakai untuk mengurai dan sebagainya.
4. TDS atau total dissolve solid ialah jumlah zat padat yang terlarut didalam air. semakin rendah
TDS maka akan semakin bagus kualitas air. banyak tds meter yang mudah untuk didapatkan dan
bisa digunakan hanya dengan mencelupkan ujung alat tersebut kedalam air.
Berikut ialah batas ambang berbagai parameter kualitas air yang ditetapkan oleh pemerintah.
namun seperti yang kita tahu, peraturan hanyalah sebuah peraturan tanpa adanya penegakan dan
tindak lanjut dari ketetapan tersebut. semoga saja setiap batas batas kualitas air, udara dan tanah
diperhatikan dan dijaga agar tidak membuat alam ini dan penghuninya menjadi rusak.
1 Ph – 6-9
3 BOD mg/L 50
5 Sulfida mg/L 1
6 Amonia mg/L 20
7 Fenol mg/L 1
9 MBAS mg/L 10
14 Timbal mg/L 1
16 Seng mg/L 10
Lingkungan atau sering disebut dengan lingkungan hidup adalah jumlah semua benda
yang hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati. Adapun
berdasarkan UU No. 32 tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang
serta makhluk hidup lain. Dalam persoalan lingkungan hidup, manusia mempunyai
peranan yang sangat penting. Karena pengelolaan lingkungan hidup itu sendiri pada
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
perubahan langsung atau tidak langsung sifat fisik dan atau hayati sehingga lingkungan
ور
ٍ ط َ َار ِجعِ ْالب
ُ ُص َر ه َْل ت ََر ٰى ِم ْن ف ٍ الرحْ ٰ َم ِن ِم ْن تَفَ ُاو
ْ َت ۖ ف َّ قِ ت ِطبَاقًا ۖ َما ت ََر ٰى فِي خ َْل
ٍ س َم َاوا َ َالَّذِي َخلَق
َ س ْب َع
Artinya:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS: Al-Mulk Ayat: 3)
َ َص َر ك ََّرتَي ِْن يَ ْنقَلِبْ ِإ َليْكَ ْالب
ص ُر خَا ِسئًا َوه َُو َحسِير َ َار ِجعِ ْالب
ْ ث ُ َّم
Artinya:
“Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan
tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” (QS: Al-
Mulk Ayat: 4)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis
yang tidak ada satu makhluqpun dapat melakukannya. Tiap-tiap benda alam itu seakan-akan
terapung kokoh ditengah-tengah jagat raya, tanpa ada tiang-tiang yang menyangga dan tanpa
tali-temali yang mengikatnya. Tiap-tiap langit itu menempati ruangan yang telah ditentukan
baginya di tengah-tengah jagat raya dan masing-masing lapisan itu terdiri atas begitu banyak
planet yang tidak terhitung jumlahnya. Makanya benar bahwa Allah SWT berfirman hanya Allah
Jadi semua penciptaan langit sangat rapi, kokoh, saling berkait kokoh dan seimbang.
Bandingkan dengan penciptaan manusia. Disini Allah SWT menantang bahwa Allah SWT tidak
pernah main-main menciptakan langit ini, Allah SWT serius menciptakan semua ini. Sehingga
kalau hidup dibawah langit Allah SWT jangan main-main. Selanjutnya ulangi lagi pandanganmu
ke langit, teliti lagi agar kamu dapat menyaksikan secara langsung, apa yang telah Aku
beritahukan kepadamu bahwa tidak ada cacat sama sekali dari apa yang telah Aku ciptakan
Pertanyaan Allah kepada manusia pada ayat diatas dijawab sendiri oleh Allah pada ayat
sedikitpun. Jika mereka terus-menerus melakukan yang demikian itu, bahkan seluruh hidup dan
kehidupannya digunakan untuk itu, akhirnya ia hanya akan merasa dan tidak akan menemukan
Dari ayat ini, dapat difahami bahwa tidak ada seorangpun diantara manusia yang sanggup
mencari kekurangan pada ciptaan Allah. Jika ada diantara manusia yang sanggup, hal ini berarti
bahwa dia mengetahui seluruh ilmu Allah. Sampai saat ini belum ada seorangpun yang
mengetahuinya dan tidak ada seorangpun yang dapat memilik seluruh ilmu Allah. Seandainya
ada diantara manusia yang dianggap paling luas ilmunya, maka ilmu yang diketahuinya itu
hanyalah merupakan sebagian kecil dari ilmu Allah. Akan tetapi, banyak diantara manusia yang
tidak mau menyadari kelemahan dan kekurangannya, sehingga mereka tetap ingkar kepada-Nya.
ََّللاِ قَ ِريب ِمنَ ْال ُمحْ ِسنِين َ ص ََل ِح َها َوادْعُوهُ خ َْوفًا َو
َّ َط َمعًا ۚ إِ َّن َرحْ َمت ِ َو ََل ت ُ ْف ِسد ُوا فِي ْاْل َ ْر
ْ ِض بَ ْعدَ إ
Artinya:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-A'raf
Ayat: 56)
Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di permukaan
Kesimpulannya, bahwa kerusakan itu mencakup kerusakan terhadap akal, akidah, tata
kesopanan, pribadi, maupun sosial, sarana-sarana penghidupan, dan hal-hal yang bermanfaat
Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan Allah adalah dengan mengutus para Nabi
untuk meluruskan dan memperbaiki kehidupan yang kacau dalam masyarakat. Siapa yang tidak
menyambut kedatangan Rasul, atau menghambat misi mereka, dia telah melakukan salah satu
Artinya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
َْف َكانَ َعاقِبَةُ الَّ ِذيْنَ ِم ْن قَ ْب ُل قلى َكانَ أ َ ْكث ُ ُر ُه ْم ُّم ْش ِر ِكيْن ِ قُ ْل ِسي ُْر ْوا فِى ْاْل َ ْر
ُ ض فَا ْن
َ ظ ُر ْوا َكي
Artinya:
“Katakanlah, ‘Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan
orang-orang yang dahulu.’ Kebanyakan mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan
Telah muncul berbagai kerusakan di dunia ini sebagai akibat dari peperangan dan
selam. Hal itu tiada lain karena akibat dari apa yang dilakukan oleh umat manusia berupa
kezaliman, banyaknya lenyapnya perasaan dari pengawasan Yang Maha Pencipta. Dan mereka
melupakan sama sekali akan hari hisab, hawa nafsu terlepas bebas dari kalangan sehingga
menimbulkan berbagai macam kerusakan di muka bumi. Karena tidak ada lagi kesadaran yang
timbul dari dalam diri mereka, dan agama tidak dapat berfungsi lagi untuk mengekang kebinalan
hawa nafsunya serta mencegah keliarannya. Akhirnya Allah SWT merasakan kepada mereka
balasan dari sebagian apa yang telah mereka kerjakan berupa kemaksiatan dan perbuatan-
perbuatan lalu yang berdosa. Barangkali mereka mau kembali dari kesesatannya lalu bertaubat
dan kembali kepada jalan petunjuk. Dan mereka kembali ingat bahwa setelah kehidupan ini ada
hari yang pada hari itu semua manusia akan menjalani penghisaban amal perbuatannya.
Sesudah Allah menjelaskan bahwa timbulnya kerusakan sebagai akibat dari perbuatan
tangan manusia sendiri. Lalu Dia memberikan petunjuk kepada mereka, bahwa orang-orang
sebelum mereka telah melakukan hal yang sama seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka.
Akhirnya mereka tertimpa azab dari sisi-Nya, sehingga mereka dijadikan pelajaran buat orang-
hidup maupun benda mati.Pada surat Al-Mulk ayat 3-4 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya
Allah menciptakan alam semesta ini secara sempurna tanpa terkecuali. Maksudnya, jika ada
seseorang atau suatu golongan yang meremehkan atau meragukan akan ciptaan Allah maka
makhluk tersebut diperkenankan untuk mengamati berkali-kali akan ciptaan-Nya dan hal tersebut
Pada surat Al-A’raf ayat 56 dapat dianalisa bahwa sesungguhnya Allah telah melarang
makhluknya untuk berbuat kerusakan di muka bumi ini. Kerusakan-kerusakan tersebut meliputi:
akal.
Pada surat Ar-Rum ayat 41-42 dapat dianalisa bahwa ayat ini mengharapkan seorang
muslim dapat menyadari pentingnya menjaga serta melestarikan alam lingkungan, dan juga tidak
membuat kerusakan terhadap alam lingkungan. Dengan artian jika akan melakukan sesuatu harus
melalui pertimbangan pemikiran yang matang akan akibat yang ditimbulkannya agar tidak
Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk mengumpulkan sebagian material bahan
dalam volume yang cukup kecil yang mewakili material bahan yang akan diperiksa secara tepat
teliti untuk dapat dibawa dengan mudah dan diperiksa di laboratorium.Hal ini berarti bahwa
perbandingan atau konsentrasi relatif yang tepat dari semua komponen dalam sampel akan sama
seperti dalam material yang disampling, serta tidak mengalami perubahan-perubahan yang
Untuk mendapatkan sampel yang mewakili diperlukan seorang pengambil sampel yang
dapat mampu melakukan prosedur pengambilan dan pengawetan sampel dengan baik, agar hasil
uji laboratorium nantinya merupakan hasil uji yang dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan
kuantitasnya. Kemungkinan kandungan pada sampel dapat hilang secara keseluruhan atau
sebagian jika prosedur pengambilan dan pengawetan sampel yang baik tidak diikuti dengan
benar.
Pada waktu pengambilan sampel air dilakukan pemeriksaan parameter air yang harus
dilakukan segera / dilakukan dilapangan seperti : pemeriksaan fisika, pH, sisa Chlor. Metode
1. Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteoric
2. Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata
3. Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada suatu dasar
4. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas dan
7. Termoklin / metalimnion adalah laipsan danau yang mengalami penurunan suhu yang cukup
8. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih dingin
dari lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif
stabil.
9. Air Meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor , air meteroik yang ditampung
langsung dari hujan dan air meteorik dari bak penampungan air hujan.
b. Bahan Pemeriksaan
Sampel air, yang berasal dari sumber air, air minum / air bersih, air kolam renang, air
pemandian umum.
Sampel yang diambil pada suatu waktu dan tempat tertentu. Contoh : sampel yang diambil dari
Sampel yang dikumpulkan pada titik pengambilan sampel yang sama, tetapi pada waktu yang
Sampel masing-masing diambil dalam kapasitas 120 ml setiap interval waktu tertentu atau
satu jam sekali. Sampel-sampel kemudian dicampur pada akhir periode pengambilan sampel.
Jika zat pengawet diperlukan, masukkan zat tersebut kedalam wadah yang masih kosong (setelah
dicuci dengan sampel), sehingga semua bagian atau porsi dari gabungan sampel akan diawetkan
segera setelah diambil dan digabungkan. Sampel gabungan waktu digunakan untuk menentukan
komponen-komponen yang dapat ditunjukkan tetap tidak berubah. Jumlah / volume sampel yang
diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan dan dilaboratorium tergantung pada jenis
a) Alat
2. Alat lain
1. Terbuat dari bahan yang tidak terpengaruh sifat contoh (misalnya untuk keperluan pemeriksaan
3. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung / wadah penyimpan tanpa ada sisa bahan
tersuspensi didalamnya.
Alat pengambil sampel terdiri dari bermacam-macam bentuk tergantung pada jenis pemeriksaan
yang dibutuhkan. Karena peralatan laboratorium di Puskesmas terbatas, maka yang digunakan
Terdiri dari botol biasa atau ember plastik yang digunakan pada air permukaan secara langsung.
Botol biasa yang diberi pemberat untuk digunakan pada kedalaman tertentu. Pemberat ini diikat
dengan kawat kuningan / kawat tembaga dan tidak boleh memakai kawat besi, sebab besi mudah
berkarat, sehingga mudah putus dan karatnya dapat mencemari air dengan menambah tinggi
kadar besi.
2. Alat pengambil contoh setempat secara mendatar
Dipergunakan untuk mengambil contoh di sungai atau di tempat yang airnya mengalir pada
Dipergunakan untuk mengambil contoh pada lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat
lambat seperti di danau, waduk, dan muara sungai pada kedalaman tertentu. Contoh alat ini
4. Alat pengambil sampel pada kedalaman yang terpadu untuk pemeriksaan zat padat tersuspensi
atau untuk mendapatkan contoh yang mewakili semua lapisan air. Contoh alat ini adalah tipe
USDH.
5. Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan volume yang
diambil.
Digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah atau air sungai yang tercemar, agar
6. Alat pengambil contoh untuk pemeriksaan gas terlarut, yang dilengkapi tutup, sehingga alat
dapat ditutup segera setelah terisi penuh.Contoh alat ini adalah tipe Casella.
b) Reagen
1. Sedapat mungkin menggunakan jembatan atau lintasan gantung sebagai tempat pengambilan
contoh.
2. Bila sarana jembatan / lintasan gantung tidak ada, maka dapat menggunakan perahu.
c) Waktu
Interval waktu pengambilan contoh diatur agar contoh diambil pada hari dan jam yang
berbeda sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Caranya
dilakukan dengan menggeser jam dan hari pengambilan pada waktu pengambilan contoh
berikutnya, misalnya pengambilan pertama hari senin jam 06.00 pengambilan berikutnya hari
selasa jam 07.00 dan seterusnya. Waktu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan keperluan
sebagai berikut :
1. Untuk keperluan survai pendahuluan dalam rangka pengenalan daerah, waktu pengambilan
2. Untuk keperluan perencanaan dan pemanfaatan diperlukan data pemantauan kualitas air, yang
diambil pada waktu tertentu dan periode yang tetap, tergantung pada jenis sumber air dan tingkat
a. Sungai / saluran yang tercemar berat, setiap dua minggu sekali selama setahun.
b. Sungai / saluran yang telah tercemar ringa sampai sedang, sebulan sekali selama setahun.
c. Sungai / saluran alami yang belum tercemar, tiga bulan sekali selama setahun.
b. Lokasi pengambilan sampel dilakukan pada air permukaan dan air tanah. Lokasi pengambilan
Lokasi pengambilan sampel air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran sungai dan
danau / waduk
d. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai berdasarkan pada :
1. Sumber air alamiah :Yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau masih sedikit
pencemaran.
2. Sumber air tercemar :Yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan atau dihilir
sumber pencemar.
3. Sumber air yang dimanfaatkanYaitu lokasi pada tempat penyadapan pemenfaatan sumber air
tersebut.
-Sungai dengan debit kurang dari 5 m3 / detik, contoh diambil pada satu titik di tengah sungai
-Sungai dengan debit antara 5 – 150 m3 / detik, contoh diambil pada dua titik masing-masing
pada ada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air.
2. Sungai dengan debit lebih dari 150 m3 / detik,contoh diambil minimum pada enam titik
masing-masing pada jarak ¼. ½ dan ¾ lebar sungai pada 0,2 x dan 0,8 x kedalaman dari
permukaan air.
(1). Danau / waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil pada dua titik
4. Danau / waduk dengan kedalaman antara 10-30 meter, contoh diambil pada tiga titik, yaitu : di
5. Danau / waduk dengan kedalaman antara 30 – 100 m, contoh diambil pada empat titik, yaitu di
permukaan, di lapisan termoklin ( metalimnion), di atas lapisan hipolimnion dan di dasar danau /
waduk.
(4) Danau / waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh dapat
Pengambilan sampel untuk pemeriksaan sifat fisika dan kimia air.Tahapan pengambilan contoh
1. Menyiapkan alat pengambil contoh yang sesuai dengan keadaan sumber air.
2. Membilas alat dengan contoh yang akan diambil sebanyak tiga kali.
3. Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung sementara
hingga merata.
4. Apabila contoh dimabil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari setiap titik
harus sama.
1. Cara langsung
Siapkan botol KOB (BOD) yang bersih dan mempunyai volume 300 ml serta dilengkapi
- Celupkan botol dengan hati-hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan aliran
air, sehingga air masuk kedalam botol dengan tenang, atau dapat pula dengan menggunakan
sifon.
1. Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama
Tahapan pengambilan contoh / sampel dengan cara alat khusus sebagai berikut :
3. Label
Contoh yang telah dimasukkan ke dalam wadah contoh diberi label. Pada label dicantumkan
keterangan mengenai :
a. Nomor contoh
4. Pemeriksaan di Lapangan
pengambilan contoh ; unsur-unsur tersebut antara lain : pH, suhu, daya hantar listrik, alkalinity,
2. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan, yang
meliputi : nama sumber air, tanggal pengambilan contoh, jam, keadaan cuaca, bahan pengawet
a. Penyaringan
c. Masukkan ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi kertas saring yang mempunyai ukuran
d. Air saringan ditampung ke dalam wadah yang telah disiapkan sesuai dengan keperluan.
1. Contoh dikocok secara merata dan ukur volumenya sebanyak 1 liter dengan gelas ukur.
3. Bilas gelas ukur dengan 60 ml campuran pelarut organik (n-heksana 85 % dan Diethyl ether 15
%), kemudian tuangkan pelarut organik tersebut ke dalam labu ekstrak dan kocok selama 2
menit.
fase organik nelalui kolom yang berdiameter luar 2 cm dan berisi Na2SO4 bebas air setinggi 10
6. Tuangkan kembali fase air di dalam gelas ukur tadi ke dalam labu ekstrak.
Kualitas air merupakan subjek yang sangat kompleks dan dicerminkan dari jenis pengukuran dan
indikator air yang digunakan. Pengukuran akan lebih akurat jika dilakukan di tempat karena air
berada dalam kondisi yang ekuilibrium dengan lingkungannya. Pengukuran di tempat umumnya
dan sebagainya.
Untuk pengukuran yang lebih kompleks membutuhkan sample air yang kemudian dijaga
kondisinya, dipindahkan, dan dianalisis di tempat lain (misal laboratorium). Pengukuran seperti
ini memiliki dua masalah yaitu karakteristik air pada asmple mungkin tidak sama dengan
sumbernya karena terjadi perubahan secara kimiawi dan biologis seiring waktu. Bahkan kualitas
air dapat bervariasi antara siang dan malam dan dipengaruhi keberadaan organisme air.[7] Dan air
yang teah terpisah dari lingkungannya akan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,
yaitu botol atau kemasan yang digunakan dalam pengambilan sample. Sehingga bahan yang
digunakan untuk pengambilan sampel harus bersifat inert atau memiliki tingkat reaktivitas yang
minimum sehingga tidak mempengaruhi kualitas air yang diuji.[8]:4 Perubahan kondisi fisik dan
kimiawi juga terjadi ketika air sampel dimpompa atau diaduk, menyebabkan terbentuknya
endapan. Ruang udara yang berada di dalam kemasan sampel juga dapat mempengaruhi karena
ada risiko udara larut ke dalam sampel air. Menjaga kualitas sampel dapat dilakukan dengan
mendinginkan sampel sehingga mengurangi laju reaksi kimia dan perubahan fase.
Cara terbaik untuk mengetahui tingkat perubahan selama pengumpulan sampel hingga
analisis adalah dengan menggunakan dua jenis air yang digunakan bersamaan dengan
pengumpulan sampel. Air jenis pertama, disebut dengan air "kosong" (tidak selalu air
hasildestilasi) adalah air dengan kondisi kimiawi dan biologis yang sangat kecil sehingga tidak
ada karakteristik yang bisa dideteksi. Dan air jenis kedua merupakan air dengan kondisi yang
"dimaksimalkan" sesuai dengan perkiraan kondisi air sampel. Kedua jenis air ini dipaparkan ke
atmosfer sekitar selama pengambilan sampel, sehingga ilmuwan membawa tiga jenis air dari
lokasi pengambilan sample dan ketiganya dianalisis untuk mengetahui apa yang berkurang dan
Berbagai jenis bencana alam hingga bencana buatan manusia akan mengubah kualitas air
secara cepat sehingga pengukuran harus dilakukan untuk menentukan langkah terbaik dalam
penanganan bencana dan mengembalikan kualitas air. Akses terhadap air bersih dan sanitasi
Dalam interval waktu tertentu, kondisi air dapat kembali pasca bencana. Seperti kasus
bencana Tsunami 2004 dan pengukuran yang dilakukan oleh International Water Management
Institute (IWMI) yang berbasis di Colombo mendapati bahwa kadar garam di setiap sumur
meningkat drastis segera setelah tsunami dan kembali turun ke level semula setelah satu setengah
b. Analisis kimia
Metode sederhana dalam melakukan analisis kimia adalah pengukuran berdasarkan unsur
tanpa memperdulikan wujud dan bentuk senyawanya. Contohnya adalah mengukur kadar
oksigen dalam air, jika dilakukan pengukuran berdasarkan unsur akan didapatkan konsentrasi
oksigen sebesar 890 ribu miligram per liter air, karena air (H2O) terbentuk dari hidrogen dan
oksigen. Sehingga pengukuran kadar senyawa tertentu harus dibedakan berdasarkan wujudnya.
Untuk pengukuran kadar oksigen, harus dibedakan berdasarkan oksigen diatomik atau oksigen
yang terikat dengan unsur lain. Oksigen diatomik yang terukur dapat disebut dengan kadar
oksigen terlarut.
Analisis logam berat harus menyertai endapan yang ada di air karena logam berat yang
seharusnya dapat larut mungkin terikat secara adsorpsi dengan partikel lain, misal partikel tanah
liat. Penyaringan sampel dapat menghilangkan endapan tersebut, sedangkan logam berat yang
mengendap di sumber aslinya mungkin saja dapat terminum oleh manusia dan organisme lain.
Alkalinitas
pH
Warna air
sekitar perairan. Index EPT, yaitu jumlah EPT ketika kondisi lingkungan sehat, dapat bervariasi
di setiap daerah. Secara umum, semakin banyak organisme EPT, menunjukan bahwa kualitas
ekologi perairan tersebut lebih sehat.Keberadaan invertebrata makro juga dapat digunakan
sebagai indikator.
penyaring yang menghisap air dan menyerap nutrisi dari air yang dihisapnya. Polutan yang
diserap akan terakumulasi di dalam tubuh moluska dan dapat memiliki efek yang beragam bagi
moluska tersebut. Moluska bivalvia juga biasanya bersifat sessile atau menetap di satu tempat
dan jarang sekali berpindah sehingga pengumpulan sampel moluska cenderung mudah.
a) Indikator fisik
Temperatur air
Elektrokonduktivitas
Padatan terlarut
Padatan tersuspensi
Transparansi
Bau
Warna
Rasa
b) Indikator kimia
pH
BOD
COD
Logam berat
Nitrat
Ortofosfat
Pestisida
Surfaktan
c) Indikator biologis
Ephemeroptera
Plecoptera
Trichoptera
Mollusca
Escherichia coli
Bakteri koliform
1. Analisa temperature
Cara metode ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah dengan termometer
air raksa. Air raksa dalam termometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas air yang
diperiksa, sehingga suhu air dapat dibaca pada skala thermometer (°C).
a. Peralatan
a. Termometer langsung dicelupkan ke dalam contoh uji dan biarkan 2 menit sampai dengan 5
b. Catat pembacaan skala thermometer tanpa mengangkat lebih dahulu thermometer dari air.
b. Masukan alat pengambil contoh uji ke dalam air pada kedalaman tertentu untuk mengambil
contoh uji.
d. Catat skala yang ditunjukan thermometer sebelum contoh air dikeluarkan dari alat pengambil
contoh.
Untuk mengukur kandungan padatan terlarut, sampel yang sudah dihomogenkan disaring
menggunakan kertas saring fiber glas. Filtratnya kemudian diuapkan hingga kering pada oven
dengan suhu T 180oC dalam cawan porselin yang diketahui bobotnya. Pertambahan bobot cawan
1. Analytical Balance
3. Desikator
4. Filtering Apparatus
6. Hot plate
7. Cawan porselen
8. Gelas beaker
9. Pinset
b. Prosedur Analisa
1. Persiapan
2. Bilas cawan porselen dengan akuades sampai bersih, kemudian dipanaskan di oven sampai
3. Keluarkan cawan dari oven dan masukkan ke dalam desikator sampai dingin lalu ditimbang
(bobot kosong).
d. Penyaringan sampel
1. Siapkan peralatan penyaring yang betul-betul bersih, lalu pasangkan kertas saring pada peralatan
penyaring tersebut.
Keterangan: Jika TDS > 500 mg/L, analisa dikerjakan dengan cara Gravimetri. Jika TDS < 500
3. Analisis Sample
a. Letakkan cawan di atas hot plate dan biarkan sebentar untuk menghindari kontaminasi.
b. Tuangkan sampel yang sudah disaring ke dalam cawan sedikit demi sedikit. Untuk sampel air
laut harus dilakukan secara hati-hati karena kalau menuangkan sampel terlalu banyak akan
menyebabkan letupan dari air garam sehingga mengakibatkan berkurangnya hasil penimbangan.
d. Lanjutkan penambahan sampel ke dalam cawan sampai habis dan menguap, tapi tidak boleh
dibiarkan kering.
e. Pindahkan cawan ke dalam oven (105oC) selama satu jam sampai mengering sempurna.
Perhitungan
TDS (mg/L) = bobot kering (mg) – bobot kosong (mg) x 1000 volume sample
(mL).
Sampel yang telah dikocok dengan merata disaring melalui filter serat gelas standar yang
telah ditimbang sebelumnya lalu residu yang tersisa dikeringkan pada suhu 103o-105oC hingga
bobot tetap. Kenaikan bobot dari filter tersebut merepresentasikan Total Suspended Solid atau
Peralatan
Analytical Balance
b. Desikator
c. Cawan aluminium
d. Filtering Apparatus
f. Gelas beaker
g. Gelas ukur
h. Pinset
Prosedur Analisa
a. Cuci semua peralatan yang akan dipakai untuk menyaring dengan menggunakan akuades
sampai bersih.
b. Siapkan cawan alumunium masing-masing diberi nomor atau label untuk tiap sampel yang akan
diukur, kemudian masukkan ke masing masing cawan tersebut fiber glass filter.
c. Cawan alumunium kosong harus dipanaskan selama 24 jam untuk kemudian didinginkan di
d. Siapkan peralatan untuk menyaring (filtering apparatus) kemudian letakkan fiber glass filter di
gelas ukur.
f. Bilas dinding saringan dengan menggunakan akuades sampai tidak ada kotoran yang menempel
g. Untuk sampel air laut harus dibilas dengan akuades sebanyak 250 mL.
h. Setelah sampel disaring, ambil fiber glass filter dari atas alat penyaring kemudian tempatkan ke
dalam cawan yang telah diberi tanda atau label, lalu dikeringkan di dalam oven pada suhu 105oC
i. Setelah keesokan harinya ambil fiber glass filter dan cawan alumuniumnya kemudian masukkan
Perhitungan
TSS (mg/L) =[bobot cawan + sampel kering (mg)]– [bobot cawan kosong (mg)] x 1000 Volume
sample (mL)
Pada suhu tertentu sifat asam atau basa air ditunjukan oleh nilai pH-nya atau aktivitas
ion hidrogennya. Alkalinitas maupun keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan asam
atau basa air. Sedangkan kapasitas penyanggan dinyatakan dalam molal per liter. pH adalah –
log[H+] yang ditetapkan dengan metode pengukuran secra potentiometri dengan menggunakan
pH meter.
Peralatan dan Bahan
- Peralatan:
d. Kertas tissue;
f. Termometer.
-Bahan
Larutan penyangga 4, 7 dan 10 yang siap pakai dan tersedia dipasaran, atau dapat juga dibuat
a. Larutan penyangga, pH 4,004 (25°C) Timbang 10,12g kalium hydrogen ptalat, KHC8H4O4,
b. Larutan penyangga, pH 6,863 (25°C).Timbang 3,387g kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4 dan
3,533g dinatrium hydrogen fosfat, Na2HPO4, larutan dalam 1000mL air suling.
c. Larutan penyangga, pH 10,014 (25°C).Timbang 2,092 natrium hirogen karbonat, NaHCO3 dan
Prosedur
Persiapan pengujian
b. Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksikerja alat setiap kali
Prosedur Analisa
a. Keringkan dengan kertas tissue selanjutnya bilas elektroda dengan air suling.
c. Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter menunjukan pembacaan yang tetap.
d. Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam,
dan sebagainya. Pencemaran air di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari
kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali
digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air
tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan
Banyaknya zat pada pencemaran air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen
penjernihan air limbah secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam
skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga
membersihkan diri,
a. Analisis Kualitas Air dan Beban Pencemaran di Danau Pondok Lapan Kecamatan
Pondok Lapan Lake adalah danau buatan yang terletak di Dusun Pulka Desa Naman
Jahe Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Pondok Lapan Lake sekitar perkebunan kelapa.
Danau tersebut awalnya dibuat untuk irigasi. Namun, masyarakat sekitar tidak
memiliki kemauan untuk pertanian, mereka lebih suka menanam seperti minyak kelapa sawit dan
pohon karet.
Penelitian ini difokuskan pada kualitas air dan beban pencemaran. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2015.Pengambilan sampel air dilakukan dengan
menggunakan sampling bawah permukaan air. Sampel air dianalisis di Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas 1 Medan. Studi dihasilkan oleh status
mutu air dengan metode Storet berdasarkanstandar kualitas Grade I dan II, -17 di media tercemar
dan 0 dalam kondisi baik.Status mutu air dengan metode indeks pencemaran didasarkan pada
kelas I dan II, 1,024 dan 0,617 di tercemar ringan dan dalam kondisi baik. daya tampung beban
pencemaran yang bisa masuk ke dalam perairan Pondok Lapan Lake adalah 1.984 Pa kg / tahun.
b. Analisis Kualitas Air Sungai Akibat Pencemaran Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Batu Bola Dan Karakteristik Sertakeluhan Kesehatan Pengguna Air Sungai Batang Ayumi
Analisis kualitas air sungai akibat pencemaran TPA Batu Bola dan
Ayumi sungai yang terletak di desa Batunadua, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan,
telah tercemar oleh pembuangan sampah Batu Bola, menurut peraturan pemerintah No.82 tahun
2001 tentang tentang Pengelolaan Air Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Penelitian ini
merupakan survei deskriptif, yaitu untuk tahu tentang pencemaran fisik (TDS) dan polusi kimia
(BOD, COD dan Fosfat) di sungai Batang Ayumi, yang diambil dari 10 poin whitin 50 meter,
dan sungai masalah kesehatan pengguna dilakukan pada tahun 2012. Obyek penelitian ini adalah
sungai.Batu Bola landfill dan campuran antara outlet dan air sungai yang perbandingan sampel di
laboratorium.
BOD di semua sampel, tetapi hanya beberapa sampel ditunjukkan COD dan fosfat
kontaminasi dari semua sampel yang diteliti. Hasil tertinggi adalah outlet TPA,
yang merupakan TDS 3140 mg / l, BOD 31,63 mg / l, COD 87,8 mg / l dan fosfat 0,5 mg / l.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa ada banyak orang yang menderita penyakit kulit
dan penyakit mata. Pemerintah daerah disarankan untuk memberikan perhatian lebih terhadap
Batu Bola tempat pembuangan sampah sehingga orang lebih aman dalam menggunakan air
sungai untuk kebutuhan sehari-hari mereka, karena banyak orang yang masih tergantung pada
c. Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal
Sungai Blukar yang merupakan Sungai Utama di DAS Blukar, yang berfungsi sebagai
tempat pengaliran air kondisinya tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia di Daerah Aliran
Sungai.Kondisi Sungai Blukar saat ini diperkirakan telah mengalami penurunan kualitas air
disebabkan berbagai aktivitas manusia yang berada di daerah tangkapan airnya. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kualitas air Sungai Blukar berdasarkan baku mutu kualitas air
sungai menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 dan merumuskan prioritas strategi pengendalian
pencemaran air sungai yang perlu dilakukan. Sungai sebagai daerah penelitian ditetapkan
sepanjang 18,70 km. Kualitas air sungai diukur dan diamati pada 7 titik pengambilan sampel.
Analisis prioritas strategi pengendalian pencemaran air dengan AHP. Hasilnya adalah (1)
parameter BOD di titik 3,4,5,6 dan 7 serta parameter COD di titik 7 telah melebihi baku mutu air
sungai Kelas II menurut PP nomor 82 Tahun 2001. ( 2) Telah terjadi penurunan kualitas air
Blukar dari hulu ke hilir yang ditandai dengan nilai indeks pencemaran yang cenderung semakin
meningkat berdasarkan kriteria sungai Kelas II menurut PP nomor 82 Tahun 2001. Nilai indeks
pencemaran berkisar antara 0,49 sampai 3,28. Status mutu air sungai Blukar telah tercemar
dengan status cemar ringan. (2) untuk menjaga kualitas air pada kondisi alamiahnya diperlukan
strategi pengendalian pencemaran air sungai yang difokuskan pada (a) peningkatan peran
masyarakat baik masyarakat umum, petani maupun industri dalam upaya pengendalian
pencemaran air. (b) peningkatan koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan pengendalian
pencemaran air, serta (c) mengintegrasikan kebijakan pengendalian pencemaran air dalam
penataan ruang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran kondisi air dilihat dari
karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air
relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar
terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum.Berbagai
lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan
standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu.Kondisi air bervariasi seiring waktu
tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat
sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan.
penyebab utama pencemaran air, juga limpasan permukaan dari pertanian dan perkotaan.
Kualitas air yang menurun dapat berakibat terhadap banyak hal baik terhadap biota
air,lingkungan dan kesehatan manusia.Salah saatu dampaknya terhadap biota air adalah akan
banyaknya biota air yang mati,sedangkan pada manusia banyak penyakit yang dapat disebabkan
B. Saran
Air merupakan konponen terpenting dalam kehidupan makhluk hidup maka dari itu
sangat penting untuk menghemat penggunaan air dan menjaga sumber air dari pencemaran
karena air yang tercemar tidak layak diguanakan hal ini akan berdampak berkurangnya sumber
Standard Methods for Examination of Water and Wastewater, American Public Health
Association (APHA) 21st ed. (2005), Method 2540 C (Total Dissolved Solids Dried at 180oC)
Standard Method for Examination of Water and Wastewater, American Public Health
Association (APHA) 21st. Edition (2005), Method 2540 D (Total Suspended Solid Dried at 103-
105oC).
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaann Sumberdaya dan Lingkungan Perairan.
Kanisius. Yogyakarta.
Vantha. 2012. Penentuan Kadar Fosfat (PO4).http://rosyidputra98.blog spot.com/
2012/03/penentuankadar- fosfatpo4.html?m=1
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai Keputusan Menteri Negara
lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air
Mutassirah Sh
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2016 (3)
o ▼ Mei (3)
PUISI PERPISAHAN SEKOLAH
MAKALAH ANALISIS KUALITAS AIR
VEKTOR KUTU
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.