You are on page 1of 6

COPING NERS ISSN: 2303-1298

Community of Publishing in Nursing


E-Jurnal Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unud

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIO VISUAL


TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN
ANAK PRA SEKOLAH

Dwi Aprilina Andriani 1, Ni Made Aries Minarti 2, Dian Adriana 3


1
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2, 3
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali

Abstract
Preschool is the golden age, which in this stage children are able to think concrete and real. Audio visual media
is one method of learning about hand washing in preschool. The aim of this study is to determine the effect of
health education with audio visual on behavior of hand washing by soap in preschool in PAUD Aisyiah Dalung
in 2013. This research is pre-experiment by pre-post test design with 33 samples of children which is used total
sample. The collecting data by giving questionnaire and observation sheet. All children are given health
education with audio visual six sessions for 15-30 minutes. The result showed 3 children (9,1%) misbehave, 30
children (90,9%) have quite well behaved and there is not good behavior on hand washing by soap before it is
given the health education with audio visual and after given the health education it showed 33 children (100%)
well behaved. Based on Wilcoxon Signed Rank Test obtained p value = 0,001 that means there are health
education with audio visual effected behavior of hand washing by soap in preschool in PAUD Aisyiah Dalung
in 2013. From this research suggested for educational institutions in order to provide specific health education
schedules and facilities for hand washing.

Keywords : Audio Visual, Preschool, Hand Washing Behavior

PENDAHULUAN
Masa anak adalah masa yang paling Perilaku cuci tangan pakai sabun
penting dalam proses pembentukan dan (CTPS) khususnya setelah kontak dengan
pengembangan kepribadian sehingga feses ketika ke jamban dan membantu anak
menjadi orang yang bertanggung jawab ke jamban, dapat menurunkan insiden diare
untuk diri sendiri maupun sosial masyarakat hingga 42-47% dan dapat menurunkan
(Mulyadi dalam Zain 2010). Anak transmisi ISPA hingga lebih dari 30%
prasekolah berada di usia golden age yaitu (Curtis dan Cairncross dalam Lyer, 2005).
sekitar 3 hingga 6 tahun. Anak-anak pada Namun pada anak di bawah umur 10 tahun,
masa ini membutuhkan bahasa dan masih banyak ditemukan perilaku cuci
hubungan sosial yang lebih luas, tangan yang tidak benar (Depkes RI, 2009).
mempelajari standar peran, memperoleh Pada anak salah satu penyakit yang
kontrol dan penguasaan diri, semakin tersering adalah diare. Pada anak usia di
menyadari sifat ketergantungan dan bawah lima tahun diare merupakan
kemandirian serta mulai membentuk konsep penyebab kematian terbanyak dengan
diri (Wong, 2009). Pada fase ini, rasa ingin persentase 25,2% (Badan Penelitian dan
tahu dan minat bereksplorasi terhadap Pengembangan Kesehatan, 2008). Survey
lingkungan semakin meningkat sehingga morbiditas yang dilakukan oleh Subdit
anak prasekolah rentan menderita penyakit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun
yang berhubungan dengan hygiene (Potter 2000 s/d 2010 juga menunjukkan
& Perry, 2005). Salah satu program penting kecenderungan insidens penyakit diare
yang berkaitan dengan hygiene adalah cuci meningkat dari 301/1000 penduduk
tangan pakai sabun. menjadi 411/1000 penduduk (Kementerian
Kesehatan, 2011).

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014


Menurut Peraturan Menteri Populasi penelitian adalah seluruh
Pendidikan Nasional RI nomor 58 tahun siswa PAUD Aisyiah Dalung dengan
2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia jumlah sampel 33 anak. Pengambilan
Dini (PAUD) usia golden age seperti itu sampel dengan menggunakan teknik total
sudah dapat diajarkan pendidikan kesehatan sampling.
mengenai cuci tangan sesuai dengan tingkat Instrumen Penelitian
pencapaian perkembangan menjaga diri Pengumpulan data dilakukan
sendiri dari lingkungan. Peran media dalam menggunakan kueisoner dan observasi
pembelajaran khususnya dalam pendidikan mengenai perilaku cuci tangan pakai sabun
anak usia dini semakin penting mengingat yang terstruktur dan telah diuji validitas dan
pemikiran anak didasari oleh apa yang reliabilitas. Kuesinor berupa check list
mereka lihat, dengar, atau pun alami. menggunakan skala Guttman dengan 12
Perkembangan anak pada saat itu berada pertanyaan dan lembar observasi sebanyak
pada masa berfikir konkrit dan nyata. 11 tindakan.
(Wong, 2009).
Oleh karena itu, maka diperlukan Prosedur Pengumpulan dan Analisis
media yang memungkinkan anak dapat Data
belajar secara nyata. Proses pembelajaran Seluruh sampel yang berjumlah 33
yang nyata dapat dilakukan melalui anak dikumpulkan di kelas masing-masing
kombinasi antara media audio dan media dan diberikan pendidikan kesehatan dengan
visual yang memungkinkan siswa untuk audio visual tentang cuci tangan pakai
menerima pesan pembelajaran melalui sabun selama 15-30 menit sebanyak enam
pendengaran dan memungkinkan kali pertemuan dalam tiga minggu.
penciptaan pesan belajar melalui visualisasi, Pada hari sebelumnya dilakukan
media ini dikenal sebagai media pandang- pengukuran oleh peneliti/peneliti
dengar atau disebut media audio visual pendamping mengenai perilaku cuci tangan
(Waryanto, 2007). pakai sabun dengan menggunakan lembar
Penyuluhan dengan media audio observasi dan kuesioner. Setelah tiga
visual juga diketahui dapat meningkatkan minggu, kembali dilakukan pengukuran
pengetahuan, sikap, dan perilaku perilaku cuci tangan pakai sabun dengan
(Rahmawati, 2007). Oleh karena itu penulis menggunakan lembar observasi dan
tertarik meneliti mengenai pendidikan kuesioner.
kesehatan dengan audio visual terhadap Pertanyaan dalam kuesioner
perilaku cuci tangan pakai sabun anak dibacakan oleh peneliti untuk membantu
prasekolah. PAUD Aisyiah Dalung dipilih sampel menjawab pertanyaan dengan
karena sebelumnya kegiatan pendidikan dengan ketentuan ya (Skor 1) dan tidak
kesehatan cuci tangan pakai sabun dengan (Skor 0) sedangkan mengerjakan (Skor 1)
audio visual belum pernah diterapkan dan tidak mengerjakan (Skor 0) pada
maupun diteliti pengaruhnya. lembar observasi. Kriteria perilaku
berdasarkan jumlah skor kuesioner yang
METODE PENELITIAN dijumlahkan dengan lembar observasi yaitu
Rancangan Penelitian perilaku kurang baik (0-7), perilaku cukup
Penelitian ini merupakan jenis pre baik (8-15), dan perilaku baik (16-23).
eksperimental dengan menggunakan Untuk menguji dua sampel
rancangan one group pretest-posttest untuk berpasangan dengan data berskala ordinal,
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan maka digunakan uji Wilcoxon Signed Rank
dengan audio visual terhadap perilaku cuci Test menggunakan program SPSS dengan
tangan pakai sabun anak prasekolah di tingkat kepercayaan 95%. (p ≤ 0,05).
PAUD Aisyiah Dalung tahun 2013.
HASIL PENELITIAN
Populasi dan Sampel

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014


Sebelum diberikan pendidikan Meningkatkan pengetahuan anak
kesehatan dengan audio visual, 90,9% atau prasekolah dengan memberikan pendidikan
30 anak berkategori perilaku cukup baik kesehatan dengan audio visual merupakan
untuk melakukan cuci tangan pakai sabun, domain yang sangat penting dalam
sedangkan yang berada di kategori perilaku membentuk tindakan seseorang (Fitriani,
kurang baik yaitu 9,1% atau 3 anak. Setelah 2011). Selain itu, faktor lain yang
dilakukan pendidikan kesehatan dengan mempengaruhi perilaku anak antara lain
audio visual, seluruh anak prasekolah di sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai dan
PAUD Aisyiah Dalung (33 anak atau tradisi, sarana dan prasarana, serta perilaku
100%) berada di kategori perilaku baik orangtua atau guru (Notoatmojo, 2010).
dalam melakukan cuci tangan pakai sabun. Setelah diberikan pendidikan
Hasil uji beda dua sampel kesehatan dengan audio visual terjadi
berpasangan dengan menggunakan perubahan perilaku dimana seluruh anak
Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat prasekolah di PAUD Aisyiah Dalung
kepercayaan 95% (α ≤ 0,05) diperoleh nilai (100%) berada di kategori perilaku baik.
p = 0,001 (kurang dari nilai α = 0,05), jadi Anak prasekolah berada di tahap
H0 ditolak. Berdasarkan statistik berarti ada praoperasional dimana anak merasa
pengaruh pendidikan kesehatan dengan egosentris dan pada dasarnya tidak sadar
audio visual terhadap perilaku cuci tangan akan pikiran atau keberadaan sudut pandang
pakai sabun pada anak prasekolah di PAUD orang lain. Cara berpikirnya konkret yang
Aisyiah Dalung tahun 2013. berarti mereka yakin dengan apa yang
dilihat dan didengar (Wong, 2009). Strategi
PEMBAHASAN pengajaran yang sebaiknya digunakan pada
Sebelum diberikan pendidikan tahap anak prasekolah adalah menggunakan
kesehatan dengan audio visual sebagian stimulasi indra seperti penglihatan dan
besar anak prasekolah di PAUD Aisyiah pendengaran karena kemampuan bahasa
Dalung berada di kategori perilaku cukup masih terbatas (Bastable, 2008). Strategi ini
baik untuk melakukan cuci tangan pakai juga telah diketahui dapat mempengaruhi
sabun, yaitu 30 anak (90,9%), 3 anak perilaku seseorang baik secara kognitif,
(9,1%) di kategori berperilaku kurang baik, afektif, psikomotor, maupun interpersonal
dan tidak terdapat anak dengan kategori (Anderson dalam Waryanto 2007). Anak
perilaku baik dalam melakukan cuci tangan dapat mengembangkan kemampuan
pakai sabun. Hal ini dapat disebabkan mengenal kembali ingatan di masa lalu dan
kurangnya pengetahuan yang dimiliki peristiwa terkini sehingga menimbulkan
khususnya mengenai penggunaan air stimuli karena unsur warna, suara dan gerak
mengalir, penggunaan sabun serta langkah- di sini mampu membuat karakter lebih
langkah mencuci tangan, kurangnya hidup. Video juga memiliki keunggulan
pemanfaatan fasilitas keran dan tidak dalam memperlihatkan keterampilan yang
adanya sabun, serta tidak ada anjuran dari menyangkut gerakan seperti
pihak guru untuk mencuci tangan pakai mendemonstrasikan langkah cuci tangan.
sabun pada siswa PAUD Aisyiah Dalung Berdasarkan uji beda dua sampel
selama ini. Kurangnya upaya untuk berpasangan untuk skala data ordinal yaitu
mempengaruhi perilaku anak dalam Wilcoxon Signed Rank Test pada program
mencuci tangan pakai sabun juga terlihat komputer SPSS dengan tingkat kepercayaan
dari tidak adanya kurikulum mengenai 95% (p ≤ 0,05) yang digunakan untuk
pendidikan kesehatan, kurangnya gambar mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
yang mendukung mengenai cuci tangan pendidikan kesehatan dengan audio visual
pakai sabun. Hal ini sesuai dengan pendapat terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun
Notoatmojo (2010) dimana pengetahuan pada anak prasekolah di PAUD Aisyiah
merupakan salah satu faktor predisposisi Dalung didapatkan nilai p = 0,001 (kurang
terjadinya perilaku seseorang. dari nilai α= 0,05) sehingga H0 ditolak dan

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014


Ha diterima. Hal ini diperkuat dengan -audio-dan-video-untuk-pembelajaran/, diakses
pendapat Citerawati (2012) dimana dengan 10 September 2012)
audio visual cara penyampaian dan Anonim. 2010. Menyelami Dunia si Keci, Laki-Laki
penerimaan bahan pendidikan menjadi lebih
vs Perempuan (online).
mudah karena diketahui 83% pengetahuan
manusia disalurkan melalui penglihatan dan (http://lifestyle.okezone.com/read/2010/08/20/1
11% melalui pendengaran. 96/364995/redirect, diakses pada 30 Mei 2013)
Oleh karena itu dapat disimpulkan Anonim. 2011. Mengenal Lebih Dekat si 5 Tahun
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
(online).
dengan audio visual terhadap perilaku cuci
tangan pakai sabun pada anak prasekolah di (http://lifestyle.okezone.com/read/2011/08/19/1
PAUD Aisyiah Dalung. 96/494014/redirect, diakses pada 14 Mei 2013)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
2008. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:
Pendidikan kesehatan dengan audio
visual dapat meningkatkan perilaku cuci Departemen Kesehatan RI
tangan pakai sabun anak prasekolah di Bappeda Litbang Kabupaten Badung. 2010. Badung
PAUD Aisyiah Dalung menjadi 100%. dalam Angka 2010. Denpasar: Badan Pusat
Berdasarkan uji beda dua sampel
Statistik Kabupaten Badung
berpasangan untuk skala data ordinal yaitu
Wilcoxon Signed Rank Test pada program Bastable, S. B. 2008. Nurse as Educator : Principles
komputer SPSS dengan tingkat kepercayaan of Teaching and Learning for Nursing Practice.
95% (p ≤ 0,05) yang digunakan untuk USA : Malloy, Inc
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
Citerawati SY, Y.W. 2012. Media Penyuluhan,
pendidikan kesehatan dengan audio visual
terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun (online),
pada anak prasekolah di PAUD Aisyiah (http://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03
Dalung didapatkan nilai p = 0,001 (kurang /media-penyuluhan.pdf, diakses 8 September
dari nilai α= 0,05) sehingga H0 ditolak dan
2012)
Ha diterima.
Bagi peneliti selanjutnya agar Depkes RI. 2009. Panduan penyelenggaraan Hari
meneliti mengenai faktor yang Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) Kedua 15
mempengaruhi perilaku cuci tangan serta Oktober 2009 (online), (http://digilib-
frekuensi pertemuan yang tepat, serta
ampl.net/file/pdf/panduan_HCTPS_09.pdf,
menggunakan lebih banyak sampel. Bagi
pembina UKS di Puskesmas dapat diakses 9 September 2012).
menggunakan audio visual dalam Djiwandono, S.E.W. 2002. Psikologi Pendidikan.
memberikan pendidikan kesehatan serta Malang : Grasindo
bagi institusi pendidikan agar memberikan
Dokterumum.net. 2012. Cara Mencuci Tangan yang
jadwal khusus mengenai pendidikan
kesehatan serta menyediakan fasilitas Benar untuk Anak, (online),
kesehatan yang mendukung seperti sabun (http://www.dokterumum.net/berita-
dan tempat cuci tangan yang dapat kesehatan/cara-mencuci-tangan-yang-benar-
dijangkau oleh anak-anak.
untuk-anak.html, diakses 15 November 2012)
DAFTAR PUSTAKA Duniapsikologi.com. 2012. Ciri-Ciri Anak Pra
Amien, S dan Lamere, F. 2010. Media Audio dan Sekolah Atau TK (online).
Video untuk Pembelajaran, (online), (http://www.duniapsikologi.com/ciri-ciri-anak-
(http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media prasekolah-atau-tk/ diakses 15 November 2012)

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014


Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan
Graha Ilmu Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Vol 1.
Herdiannanda, D. 2010. Pemanfaatan Audio Visual Jakarta: EGC
(Film Kartun) sebagai Media Bantu Siswa Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan
dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Vol 2.
Mandarin di SMA Negeri 4 Surakarta. Tugas Jakarta: EGC
Akhir yang dipublikasikan. Surakarta : Jurusan Rachmat. 2012. 5 Fakta Pentingngnya Melakukan
Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Cuci Tangan Pakai Sabun, (online),
Seni Rupa : Universitas Sebelas Maret (http://www.lifebuoy.co.id/berita-sehat/5-fakta-
Irsal, A. 2011. Cuci Tangan, (online), pentingnya-melakukan-cuci-tangan-pakai-
(http://bungoro.wordpress.com/2011/10/22/cuci sabun/, diakses 15 November 2012)
-tangan/, diakses 15 November 2012) Rahmawati, I dkk. 2007. Pengaruh Penyuluhan
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Morbiditas dan dengan Media Audio Visual terhadap
Mortalitas Diare pada Balita di Indonesia, Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
tahun 2000 – 2007. Buletin Jendela Data dan Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di
Informasi Kesehatan. Triwulan 2 (2) : 26 -32 Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi
Listuayu, P.J. 2012. Pengaruh Pemberian Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik
Storytelling terhadap Motivasi untuk Indonesia, 4 (2) : 69-77.
melakukan Personal Hygiene pada Anak Usia Santoso, B. 2010. Keefektifan Penggunaan Media
Prasekolah di TK. Mandala Kumara Denpasar. Video Tutorial terhadap Hasil Belajar pada
Skripsi tidak diterbitkan. Denpasar : Program Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Skripsi
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dipublikasikan. Bandung : Fakultas Ilmu
Universitas Udayana Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Lyer, P. dkk. 2005. The Handwashing Handbook. Semijurnal Farmasi & Kedokteran. 2012. Pentingnya
Washington DC : PS Press Service Mencuci Tangan. Ethical Digest. IX (95): 70-
Machfoed I.dan Suryani E. 2006. Pendidikan 71
Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Setiadi, 2012. Konsep dan Praktik Penulisan Riset
Yogyakarta : F Tranaya Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Pendekatan Baru. Ciputat : Gaung Persada Bandung: Alfabeta
Press Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC :
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Jakarta
Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta Syehaceh. 2011. Konsep Dasar Tehnik Mencuci
Pamungkas, T. N. 2008. Penggunaan Media Audio Tangan yang Baik, (online),
Visual dan Metode Pembelajaran Snowball (http://syehaceh.wordpress.com/2011/08/22/ko
Throwing untuk Perbaikan Proses nsep-dasar-tehnik-mencuci-tangan-yang-baik/,
Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 diakses 15 November 2012)
SMA Batik 1 Surakarta tahun Ajaran 2007- Waryanto, N. H. 2007. Penggunaan Media Audio
2008. Skripsi dipublikasikan. Surakarta : Visual dalam Menunjang Pembelajaran.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Makalah disajikan dalam Pengabdian pada
Universitas Sebelas Maret

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014


Masyarakat untuk Guru-Guru SMA, FMIPA
UNY, Bantul, 18 Januari 2007
Wong, D. L. dkk . 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik vol 1. Jakarta : EGC
Yusuf, S. 2011. Profil Diare di Ruang Rawat Inap
Anak. Sari Pediatri, (online), Vol. 13, No. 4,
(http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/13-4-
6.pdf, diakses 30 Oktober 2012)
Zain, R. M. 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Mencuci Tangan Pada Anak Usia Sekolah di
SDN Sinoman Pati. Skripsi dipublikasikan.
Semarang : Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang

COPING NERS Vol. 2, No. 3, Edisi Bulan September-Desember 2014

You might also like