You are on page 1of 15

BAB XII

DINAS KESEHATAN

Bagian Pertama
Susunan Organisasi

Pasal 288
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, terdir dari :
1. Sub Bagian Keuangan, Program dan Informasi;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :
1. Seksi kesehatan Keluarga;
2. Seksi Gizi Masyarakat;
3. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, terdiri dari ;
1. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
2. Seksi Surveilans, Kesehatan Mata, Kesehatan Jiwa dan
Napza;
3. Seksi Penyehatan Lingkungan.
e. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari ;
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan
Kefarmasian;
2. Seksi Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan;
3. Seksi Fasilitas dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana
tercantum dalam lampiran XI dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi

Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 289
(1) Dinas Kesehatan di pimpin oleh seorang kepala dinas
mempunyai tugas pokok membantu Kepala daerah memimpin,
membina, mengarahkan, membimbing memberdayakan,
mengendalikan dan mengkootdinasikan kegiatan dinas dalam
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah dibidang
kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, membina dan
memberdayakan unsur manajemen satuan kerja perangkat
daerah bidang kesehatan, yang meliputi:
a. perumusan dan penetapan visi, misi rencana strategis dan
program kerja dinas;
b. perumusan kebijakan tekhnis dibidang kesehatan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
c. pengkoordinasian penyusunan rencana kerjan tahunan,
rencana kerja anggaran/ Dokumen pelaksanaan
anggaran(RKA/DPA) dan penetapan kinerja dinas;
d. penyelenggaraan pengaturan pembinaan pengawasan dan
pengendalian serta bimbingan dibidang kesehatan;
e. penyelenggaraan koordinasi, informasi, dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dinas dengan perangkat daerah dan
instansi terkait
f. pelaksanaan kerja sama dengan pihak-pihak lain, lembaga
organisasi swadaya masyarakat, dan atau luar negeri;
g. pemberian pertimbangan dan penetpan perizinan serta
rekomendasi tekhnis dibidang kesehatan
h. pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup
dinas;
i. pelaksanaan pembinaan sistem informasi manajemen
kesehatan;
j. mengkoordinir pengelolaan ketatausahaan dinas;
k. Pelaksanaan pembinaan tekhnis dan administratif
terhadap UPTD;
l. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kesehatan;
m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang dilimpahkan sesuai
dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretariat

Pasal 290
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris mempunyai tugas
pokok membantu kepala dinas memimpin, merencanakan,
mengatur, mengawasi, dan mengkordinasikan kegiatan
bawahan dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dinas
yang meliputi urusan umum dan kepegawaian, keuangan,
perencanaan dan evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), sekretaris mempunyai fungsi membantu
mengkoordinir dan/atau memfasilitasi unsur manajemen
satuan kerja perangkat daerah bidang kesehatan khususnya
urusan dalam, meliputi:
a. pelaksanaan penyusunan rencana strategi, rencana kerja
tahunan dan penetapan kinerja lingkup dinas dan program
kerja dinas;
b. pelaksanaan penyusunan rencana kerja
anggaran/dokumen pelaksanaan anggaran (Rka/DPA) dan
program kerja dinas;
c. pelaksanaan dan pelayanan tekhnis administratif kepada
seluruh unit kerja lingkup dinas;
d. perumusan pedoman dan petunjuk tatalaksana
administrasi umum;
e. perumusan dan penjabaran kebijakan tekhnis
penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan,
keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;
f. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas
dinas;
g. pelaksanaan pengkoordinasi, konsultasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas kesekretaritan dengan satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) dan atau instansi terkait;
h. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan
administrasi umum, perencanaan, keuangan dm
perlengkapan;
i. pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan prasarana
fisik dinas dan UPTD;
j. pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik instansi
pemerintah, lembaga organisasi swadaya masyarakat, dan
atau luar negeri;
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang dilimpahkan sesuai
dengan bidang tugas.

Pasal 291
(1) Sekretariat Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Sub Bagian Keuangan, Program dan Informasi;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini
masing-masing dipimpin oleh seorang kepala sub bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

Pasal 292
(1) Kepala Sub Bagian keuangan program dan Informasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 ayat (1) huruf a
mempunyai tugas pokok membantu sekretaris memimpin,
merencanakan, mengatur mengawasi dan mengkoordinasikan
kegiatan bawahan dalam melaksanakan urusan perencanaan
dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas serta membantu
sekretaris menyiapkan, melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan tekhnis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang keuangan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian
keuangan program dan Informasi mempunyai fungsi
membantu sekretaris melaksanakan tatalaksana urusan
keuangan program dan Informasi, program meliputi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana kerja
anggaran/Dokumen pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan
program kerja lingkup dinas;
b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang
perencanaan dan pelaporan;
c. penyiapan bahan penyusunan rencana strategi (RENSTRA)
dan rencana kerja tahunan (RKT) serta penetapan kinerja
lingkup dinas;
d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (LAKIP) lingkup dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang
perencanaan lingkup dinas;
f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
perencanaan lingkup dinas sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sub bagian;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
i. penyiapan bahan dan menyusun rencana kegiatan sub
bagian keuangan sebagai acuan kerja;
j. penyediaan bahan koordinasi tekhnis dengan unit kerja
lain terkait dengan keuangan;
k. penyediaan bahan perumusan kebijakan tekhnis tentang
kegiatan keuangan untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas;
l. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerjalainnya,
konsultasi kepada atasan, mintamasukan dari bawahan
guna mendapatkan bahan penyelesaian kegiatan
keuangan;
m. pelaksanaan penelitian kelengkapan SPP LS, yang
disampaikan oleh bendahara;
n. Pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh PPTK sesuai
ketentuan yang berlaku;
o. penelitian kelengkapan SPP UP, SPP GU, SPP TU, SPP LS
dan SPP LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan
lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang
diajukan oleh bendahara pengeluaran;
p. pelaksanaan verifikasi SPP sesuai ketentuan yang berlaku;
q. penyiapan SPM sesuai ketentuan yang berlaku
r. pelaksanaan vertifikasi harian atas penerimaan/
pengeluaran sesuai ketentuan berlaku;
s. pelaksanaan akuntansi SPD sesuai ketentauan yang
berlaku;
t. penyiapan laporan keuangan SKPD;
u. penilaian kinerja bawahan melalui mekanisme penilaian
yang berlaku untuk mengetahui pencapaian prestasi kerja;
v. pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian kepada sekretaris
baik secara lisan maupun tertulis;
w. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan lansung
berkaitan dengan tugas pokok organisasi guna mendukung
kinerja organisasi.

Pasal 293
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 291 ayat (1) huruf b mempunyai tugas
pokok membantu sekretaris memimpin, merencanakan,
mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan
bawahan dalam melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan
perlengkapan dilingkup dinas.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi membantu sekretaris melaksanakan
tatalaksana urusan rumah tangga dan kepegawaian, meliputi:
a. penyusunan rencana kerja anggaran/Dokumen
pelaksanaan anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sub
bagian;
b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk tekhnis dibidang
pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga,
protokol, dan perlengkapan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi
penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga,
protokol, dan perlengkapan;
d. mengatur pelaksanaan kegiatan sebagai urusan
ketatausahaan meliputu surat menyurat, kearsipan, surat
perjalanan dinas, mendistribusikan surat sesuai dengan
bidang;
e. pengumpulan, penggolahan data kepegawaian dan
kebutuhan perlengkapan;
f. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribusi perlengkapan inventaris kantor/kendaraan
dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
g. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
kepegawaian lingkup dinas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
h. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk tekhnis
pembinaan dan disiplin PNS lingkup dinas;
i. penyiapan bahan kenaiakan pangkat, kenaikan gaji
berkala, mutasi, pensiun, administrasi, penggajian PTT dan
pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan
pegawai;
j. penyiapan dan pengelolaan bahan pembinaan kearsipan
unit kerja dilingkungan dinas;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sub bagian;
l. pelaksanaan registrasi, izin tenaga dan sarana kesehatan;
m. pemberian surat rekomendasi bagi tenaga kesehatan;
n. pelaksanaan inventarisasi, pembinaan dan penngendalian,
pengawasan, evaluasi, kordinasi advokasi dan penegakan
sanksi terhadap penerapan pelaksanaan pedoman,
petunjuk pelaksanaan, pelaksanaan teknis kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma criteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya;
o. Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman
produksi rumah tangga (PIRT);
p. Pemberian rekomendasi pedagang besar farmasi (PBF)
cabang, pedagang besar alat kesehatan (PBAK) dan industri
kecil obat tradisional (IKOT);
q. pemberian izin apotik dan tokoh obat.
r. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang dilimpahkan sesuai
dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Kesehatan Masyarakat

Pasal 294
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 288 ayat (1) huruf c dipimpin oleh seorang kepala bidang
yang mempunyai tugas pokok kepala dinas dalam menyiapkan,
menghimpun dan mengolah serta melaksanakan kegiatan
dibidang kesehatan masyarakat;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)Kepala bidang kesehatan masyarakat
mengkoordinir, menyelenggarakan dan mengawasi serta
mengevaluasi kegiatan bidang kesehatan masyarakat, meliputi:
a. perumusan kebijakan pada seksi KIA, remaja dan usila,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta
gizi masyarakat;
b. pelaksanaan kegiatan pada seksi KIA, ramaja dan usila,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta
gizi masyarakat;
c. penyusunan norma standar, prosedur dan kriteria pada
seksi KIA, remaja dan usila, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat serta gizi masyarakat ;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi pada seksi KIA,
remaja dan usila, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat serta gizi masyarakat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pada seksi KIA,
remaja dan usila, promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat serta gizi masyarakat;
f. pelaksanaan administrasi pada seksi KIA, remaja dan
usila, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
serta gizi masyarakat;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 295
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :
a. Seksi Kesehatan Keluarga;
b. Seksi Gizi Masyarakat;
c. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing-
masing dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 296
(1) Kepala Seksi Kesehatan Keluarga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 295 ayat (1) huruf a mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang dalam menyiapkan, menghimpun
dan mengolah serta melaksanakan kegiatan di bidang
Kesehatan Keluarga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala seksi Kesehatan Keluarga mempunyai
fungsi melaksanakan kegiatan di bidang Kesehatan Keluarga,
meliputi:
a. penyusunan program kerja seksi;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
kesehatan ibu, anak, remaja, dan usila serta pelayanan
keluarga berencana;
c. penyiapan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas seksi dengan satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) dan instansi terkait dalam rangka
keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program
kesehatan ibu, anak, ramaja & usila serta pelayanan
keluarga berencana;
d. pengumpulan, pengolahan, dan analisa data sebagai bahan
pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak,
remaja, & usila serta pelayanan keluarga berencana;
e. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan
administrasi dan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja,
& usila serta pelayanan keluarga berencana;
f. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis dibidang
kesehatan ibu, anak, remaja, & usila serta pelayanan
keluarga berencana;
g. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi
kesehatan ibu, anak, remaja, & usia serta pelayanan
keluarga berencana;
h. penyiapan bahan pelaksanaan konseling, informasi dan
edukasi untuk ibu hamil, ibu nifas, dan pelayanan
kesehatan ibu serta penderita penyakit kandungan dan
pelayanan keluarga berencana, kesehatan ibu, remaja, dan
usila;
i. pembinaan upaya kesehatan sekolah,pondok pesantren,
dan panti asuhan;
j. pemantauan, monitoring evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas seksi;
k. pembinaan bidan desa;
l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 297
(1) Kepala Seksi Gizi Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 295 ayat (1) huruf b mempunyai tugas pokok membantu
kepala bidang dalam meningkatkan status gizi masyarakat
dalam konsep daur kehidupan terutama pada ibu hamil, bayi
dan anak balita serta melaksanakan kegiatan di bidang gizi
masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Kepala Seksi Gizi Masyarakat mempunyai fungsi
melaksanakan kegiatan di bidang gizi masyarakat, meliputi:
a. penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan tahunan
dan lima tahunan upaya perbaikan gizi masyarakat;
b. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta petunjuk
operasional kegiatan gizi makro maupun gizi mikro;
c. pelaksanaan kegiatan survelance gizi dalam rangka
pengamatan dan penanggulangan masalah gizi;
d. pelaksanaan upaya peningkatan pendidikan gizi
masyarakat dalam daur kehidupan;
e. pelaksanaan upaya pemenuhan gizi mikro masyarakat
(pemberian vitamin dan suplementasi gizi dalam daur
kehidupan);
f. pelaksanaan kegiatan atau upaya pemenuhan gizi makro
diantaranya pemantauan pertumbuhan dan pemberdayaan
masyarakat dalam daur kehidupan untuk mencapai
KADARZI;
g. pelaksanaan penanggulangan masalah gizi baik masalah
gizi makro maupun maupun masalah gizi makro;
h. pembinaan komsumsi makanan, kewaspadaan pangan dan
gizi serta jaringan informasi pangan dan gizi;
i. Pelaksanaan kegiatan program gizi prioritas berdaskan
standar pelayanan minimal (SPSSM) bidang kesehatan;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program gizi;
k. pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor
sesuai dengan bidang tugasnya;
l. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala bidang
sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 298
(1) Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 295 ayat (1)
huruf c mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
dalam menyiapkan, menghimpun dan mengolah serta
melaksanakan dibidang promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala seksi promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat mempunyai fungsi melaksanakan
kegiatan dibidang promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat meliputi:
a. pelaksanaan, perumusan kebijakann, dan perencanaan
pembangunan kesehatan melalui upaya promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat;
b. penyelenggaraan berbagai upaya promosi kesehatan pada
seluruh tatanan di masyarakat dalam meningkatkan dan
memberdayakan perilaku hidup bersih dan sehat;
c. pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan
dan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) di
masyarakat melalui, penyuluhan massa, individu dan
kelompok dengan menggunakan berbagai media KIE baik
cetak, elektronik maupun media luar ruang;
d. pembinaan dan pengembangan berbagai bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dan
organisasi kemasyarakatan yang bergerak dibidang
kesehatan sesuai kebutuhan dan potensi setempat;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi bidang promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta
penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas dan
pemberian saran pertimbangan kepada atasan sesuai
bidangnya;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya.

Paragraf 4
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Pasal 299
(1) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 288 ayat (1) huruf d
dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas
pokok membantu kepala dinas dalam melaksanakan sebagai
tugas dinas kesehatn dibidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan yaitu menyelenggarakan pengendalian
dan pemberantasan penyakit, pengamatan penyakit,
pengendalian wabah dan bencana, imunisasi dan kesehatan
matra serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepada Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi membantu
mengkoordinir dan/atau memfasilitasi kegiatan dibidang
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan meliputi:
a. pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular;
b. pengamatan dan penanggulangan penyakit;
c. pembinaan pelayanan imunisasi dan kesehatan matra;
d. penyelenggaraan survailans epidemiologi;
e. penyelidikan kejadian luar biasa;
f. kontingensi wabah dan bencana;
g. penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan kegiatan baik
antara sektor pemerintah dengan sektor lembaga swadaya
organisasi masyarakat (LSOM);
h. penyelenggaraan dukungan operasional;
i. pengelolaan administrasi tertentu.
j. Pelaksanaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
kesehatan olah raga.
k. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 300
(1) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
terdiri dari :
a. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
b. Seksi Surveilans, Kesehatan Matra, Kesehatan Jiwa dan
Napza;
c. Seksi Penyehatan Lingkungan.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing-
masing dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 301
(1) Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300 ayat (1) huruf a
mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam
menyiapkan, menghimpun dan mengolah serta melaksanakan
kegiatan dibidang pencegah dan pengendalian penyakit berupa
pencegahan dan mengendalikan penyakit, pencegahan dan
pengendalian penyakit yang bersumber dari binatang,
pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan
pengendalian vektor.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Seksi Pencegah dan Pengendalian
Penyakit mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan dibidang
pencegahan dan pengendalian penyakit meliputi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis dibidang pencegahan dan pengendalian
penyakit;
b. penetapan sasaran prioritas kegiatan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga lain dibidang pencegahan dan pengendalian
penyakit;
d. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit;
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
bidang pengendalian masalah kesehatan sesuai tugas dan
fungsinya.

Pasal 302
(1) Kepala Seksi Surveilans, Kesehatan Matra, Kesehatan Jiwa
Dan Nafza sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300 ayat (1)
huruf b mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
dalam menyiapkan, menghimpun dan mengolah serta
melaksanakan kegiatan dibidang Surveilans, Kesehatan Matra,
Kesehatan Jiwa dan Nafza meliputi surveilans penyakit
berpotensi wabah/KLB, PD31, penyelidikan epidemiologi,
upaya kesehatan khusus (kesehatan haji, dan situasi khusus
lainnya), kesiapsiagaan KLB/wabah dan bencana, mitigasi dan
kesiap-siagaan, tanggap darurat dan pemulihan dan imunisasi
serta pengendalian kesehatan jiwa, pengendalian kesehatan
akibat penyalahgunaan napza.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayata (1), Kepala Seksi Surveilans, Kesehatan Matra,
Kesehatan Jiwa dan Nafza mempunyai fungsi melaksanakan
kegiatan dibidang surveilans, epidemiologi, karantina,
kesehatan matra, wabah dan bencana serta pengendalian
kesehatan jiwa, pengendalian kesehatan akibat
penyalahgunaan napza meliputi:
a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang surveilans epidemiologi,
karantina kesehatan matra, wabah dan bencana serta
pengendalian kesehatan jiwa, pengendalian kesehatan
akibat penyalahgunaan napza;
b. penetapan sasaran dan prioritas kegiatan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain dibidang surveilans epidemiologi,
karantina, kesehatan matra, wabah dan bencana serta
pengendalian kesehatan jiwa, pengendalian kesehatan
akibat penyalahgunaan napza;
d. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian bidang
surveilans epidemiologi, karantina, kesehatan matra,
wabah dan bencana serta pengendalian kesehatan jiwa,
pengendalian kesehatan akibat penyalahgunaan napza;
e. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
pengendalian masalah kesehatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 303
(1) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan sebagaiamana dimaksud
dalam Pasal 300 ayat (1) huruf c mempunyai tugas pokok
membantu kepala bidang merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, serta melakukan kondinai yang berhubungan
dengan penyetahan lingkungan dan kesehatan kerja.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja, dan Kesehatan Olah Raga mempunyai fungsi
melaksanakan kegiatan dibidang kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan olah raga, meliputi:
a. penyusunan rencana seksi penyehatan lingkungan dan
kesehatan kerja sesuai dengan rencana kerja dinas;
b. pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan yang
menyangkut kualitas air dan kebersihan tempat-tempat
umum dan lingkungan pemukiman termasuk tempat
pembuangan sampah dan jamban serta penyediaan air
bersih;
c. pembinaan, penyuluhan koordinasi tentang kesehatan
lingkungan pemukiman dengan instasi terkait dalam upaya
meningkatkan fasilitas sarana kesehatan masyarakat pada
tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman;
d. pelaksanaan monitoring evaluasi terhadap kebersihan
kegiatan usaha pariwisata, pasar, terminal, tempat
pelayanan, masyarakat dan sarana sosial;
e. pembinaan tentang penataan penyehatan perumahan,
penyehatan limbah rumah tangga (limbah domestik) dan
sarana air bersih;
f. pembinaan, pemantauan dan pengawasan terhadap
seluruh industri rumah tangga, pangan serta pelabelan
usaha pangan;
g. pendataan serta evaluasi data seluruh usaha makanan dan
minuman rumah tangga;
h. penyusunan konsep materi, jadwal dan pembinaan serta
koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penataan
dan pengawasan limbah domestik untuk mencegah
pencemaran lingkungan pemukiman serta penyehatan
pangan;
i. pelaksanaan koordinasi dan kerjasa dengan unit kerja
terkait dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan
sanitasi industry makanan dan minuman, depot air minum
isi ulang, air minum dalam kemasan, hotel, restoran dan
rumah makan serta pusat perbelanjaan atau berhubungan
dengan tempat-tempat umum serta sarana penyediaan air
bersih;
j. penerbitan dan pencabutan sertifikat produksi pangan
industri rumah tangga sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
k. penerbitan dan pencabutan sertifikat laik sehat bagi usaha
Depot Air Minum (DAM) isi ulang. Hotel, rumah makan dan
katering/jasaboga sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
l. pemberdayaan masyarakat melalui penciuman dalam
rangka membudayakan buang air besar di jambang
m. pembinaan terhadap pembuatan, penyaluran, penggunaan
dan pengamanan pestisida pada kelompok tani;
n. pelaksanaan koordinasi kepada bawahan agar terjalin kerja
sama baik dan saling mendukung;
o. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan
karier;
p. pelaporan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada
atasan;
q. pelaksanaan tugas kedinasan yang di berikan oleh atasan
sesuai tugas pokok dan fungsinya;
r. pelaksanaan kegiatan penyemprotan DBD dan lalat.

Paragraf 5
Bidang Pelayanan Kesehatan

Pasal 304
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 288 ayat (1) huruf e dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
memimpin merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan
bawahan dalam penyusunan kebijakan tekhnis pelaksanaan
dan pembinaan tekhnis dibidang pelayanan kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Bidang pelayanan kesehatan mempunyai
fungsi membantu mengkoordinir dan/atau memfasilitasi
kegiatan dibidang pelayanan kesehatan, meliputi:
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan program masing-
masing seksi;
b. pengumpulan bahan pembinaan, pengawasan dan mutu
pelayanan dibidang pelayanan kesehatan;
c. pelaksanaan, pengawasan dan mutu pelayanan,
puskesmas, pustu dan poskedes;
d. pemberian bimbingan tekhnis dan supervisi dibidang
peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang peningkatan
kesehatan masyarakat; pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh kepala dinas.

Pasal 305
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan Dan
Kefarmasian;
b. Seksi Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan;
c. Seksi Fasilitas Dan Pembiayaan Pelayaanan Kesehatan.
(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini masing-
masing dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 306
(1) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan Dan
Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 305 ayat (1)
huruf a mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
menyiapkan, menghimpun dan mengelolah serta
melaksanakan kegiatan dibidang Pelayanan Kesehatan Dasar,
Rujukan dan Kefarmasian.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar, Rujukan dan Kefarmasian mempunyai fungsi
melaksanakan kegiatan dibidang Pelayanan Kesehatan Dasar,
Rujukan dan Kefarmasian meliputi:
a. penyusunan rencana kerja seksi;
b. pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan
tekhnis pelayanan kesehatan dasar pada DPTK rujukan
tradisional dan komplementer serta kefarmasian dan alat
kesehatan kabupaten/kota;
c. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan teknis
pengendalian dan koordinasi program pelayanan kesehatan
dasar, rujukan tradisional dan komplementer serta
kefarmasian dan alat kesehatan;
d. pelaksanaan penyiapan bahan penanganan rujukan lintas
batas kabupaten/kota;
e. pelaksanaan penyiapan bahan pelayanan kesehatan
keluarga miskin dan sarana pelayanan kesehatan rujukan;
f. penyiapan penyelenggaraan dan peningkatan pelayanan
kefarmasian dan keamanan makanan dan minuman;
g. penyiapan pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan
kefarmasian, produsen dan distributor obat, obat
tradisional, kosmetika, makanan dan minuman serta
perbekalan kesehatan;
h. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitas lintas program
dan lintas sektor untuk pelayanan kefarmasian, makanan
dan minuman;
i. pelaksanaan program dan kegiatan kefarmasian meliputi
pengelolaan obat-obatan, makanan dan minuman, napsa,
kosmetik, dan alat kesehatan;
j. penyiapan pembinaan dan pengawasan terhadap produksi
dan distribusi sediakan farmasi (obat dan kosmetika),
makanan dan minuman, pembekalan kesehatan, bahan
laboratorium, serta pengambilan sampling/contoh sediaan
farmasi dilapangan;
k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
seksi penyelenggaraan kefarmasian dan;
l. perencanaan porogram dan kegiatan dibidang peralatan
kesehatan termasuk rencana penghapusan peralatan
kesehatan;
m. pelaksanaan dan melakukan pengadaan terhadap
penggunaan peralatan kesehatan;
n. pelaksanaan pembuatan laporan tugas dan fungsinya.

Pasal 307
(1) Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 305 ayat (1) huruf b
mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang
menyiapkan, menghimpun dan mengelolah serta
melaksanakan kegiatan dibidang Mutu dan Akreditasi
Pelayanan Kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Seksi Mutu dan Akreditasi Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan dibidang
Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan meliputi:
a. penyusunan rencana kerja seksi;
b. pelaksanaan penyiapan bahan perumusan Mutu dan
Akreditasi Pelayanan Kesehatan;
c. pembinaan dan pengawasan di bidang penyelenggaraan
pengembangan mutu tenaga kesehatan;
d. pembinaan, koordinasi, pengawasan evaluasi, dalam
penyempurnaan dan penyusunan pelaksanaan pedoman,
petunjuk pelaksanaan, pelaksanaan teknis, tata laksana,
mutu dan akreditasi Pelayanan Kesehatan;
e. penyiapan penyelenggaraan dan peningkatan mutu
pelayanan dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
sesuai dengan tugasnya.

Pasal 308
(1) Seksi Fasilitas Dan Pembiayaan Pelayaanan Kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 305 ayat (1) huruf c
mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang menyiapkan
menghimpun, merumuskan, kebijakan teknis dan program
kerja dibidang Fasilitas dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
serta melaksanakan tugas teknis operasional dibidang Fasilitas
dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Kepala Seksi Fasilitas dan Pembiayaan Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan dibidang
Fasilitas dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan meliputi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis
pembiayaan dan sarana kesehatan;
b. penyusunan acara program dan kegiatan seksi pembiayaan
dan sarana kesehatan;
c. penyiapan bahan penyusunan petunjuk pelaksanaan
penerapan standar pembiayaan dan sarana kesehatan;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
pembiayaan dan sarana kesehatan;
e. pelaksanaan kajian-kajian pembiayaan kesehatan dan
usulan pengembangan program pembiayaan dan sarana
kesehatan;
f. pelaksanaan koordinasi lintas sektor dan lintas program
pembiayaan dan sarana pelayanan kesehatan;
g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh
atasan/pimpinan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

You might also like