You are on page 1of 23

BAB V

GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI

Bidang koordinat adalah himpunan titik-titik  x, y  x  R, y  R  . Karena fungsi f

dapat dinyatakan sebagai f   x, f ( x)  x  D  dengan D = domain dari f maka himpunan

titik-titik yang didapat dari f   x, f ( x)  x  D  dengan D  R disebut grafik fungsi f.


Persamaan y = f(x) disebut persamaan grafik f. Pada BAB II fungsi trigonometri didefinisikan
sebagai :
 y 
sinus =   , sin   sin   ,   ukuran sudut 
 r 

 x 
cosinus =   , cos   cos n  ,   ukuran sudut 
 r 

 y 
tangen =   , tan   tan   ,   ukuran sudut  , dan seterusnya.
 x 
Apabila sudut  dinyatakan dengan :
a. Ukuran Radian
 = x radian dan y = sin x, maka fungsi sinus  x, y  y  sin x, x  D ditulis : sinus =
  x, y  y  sin x, x  D dengan D = { x rad │x  R } dan grafik sinus adalah sedang y =
sin x disebut persamaan grafik sinus.
b. Ukuran Derajat
 = xo dan y = sin xo, maka fungsi sinus ditulis : sinus =  x o

, y y  sin x o , x  D 
dengan D = { xo│x  R } dan grafik sinus adalah  x o
 
, y y  sin x o , x  D sedang y =

sin xo disebut persamaan grafik sinus.


Jadi jika sudut  dinyatakan dalam radian dan  = x radian maka keenam fungsi
trigonometri tersebut ditulis :
   x, y  y  sin x, x  D

   x, y  y  cos x, x  D

   x, y  y  tan x, x  D

   x, y  y  cot x, x  D

   x, y  y  sec x, x  D

   x, y  y  csc x, x  D

Sifat Periodik Fungsi Trigonometri


Untuk setiap sudut  dalam keadaan baku dipenuhi :

1
  = sin (  + n.360o), n  B
sin
 cos  = cos (  + n.360o), n  B
 secan  = secan (  + n.360o), n  B
 cosec  = cosec (  + n.360o), n  B
karena nilai fungsi tersebut tidak berubah bila  ditambah dengan n.360o, maka fungsi
sinus, cosinus, secan dan cosecan adalah fungsi periodik. Nilai positif terkecil dari n.360 o , n
 B adalah 360o, sehingga 360o disebut periode dari fungsi-fungsi tersebut. Jadi fungsi-sungsi
sinus, cosinus, secan, dan cosecan adalah fungsi periodik dengan periode 360o.
tetapi untuk fungsi tangen dan cotangen berlaku :
  = tan (  + n.180o), n  B
tan
 cot  = cot (  + n.180o), n  B
sehingga nilai fungsi tangen dan cotangen tidak berubah jika  ditambah dengan n.180o.
karena nilai positif terkecil dari n.180o adalah 180o, maka fungsi tangen dan cotangen adalah
fungsi periodik dengna periode 180o.

5.1. Domain Fungsi Trigonometri Sederhana


1) Fungsi Sinus
Jika  = x rad, untuk setiap x  R maka sin x  R dengan R adalah himpunan
bilangan real. Jadi domain fungsi sinus adalah D = { x rad │x  R }.
Jika  = xo maka domain fungsi sinus adalah D = { xo│x  R }.

2) Fungsi Cosinus
Jika  = x rad, Jadi domain fungsi cosinus adalah D = { x rad │x  R }.
Jika  = xo maka domain fungsi cosinus adalah D = { xo│x  R }.

3) Fungsi Tangen
Jika  = x rad, untuk x = 12   tan 12  tidak didefinisikan atau tan 12   R .

demikian pula untuk x  32  , x  52  , dst x  12   n   , n  B maka :

tan  12   n     R .

Jadi domain dari fungsi tangen adalah x x  12  1  2n  , n  B, x  R 
Jika  = xo maka domain fungsi tangen adalah  x o x  R, x  90  n  180, n  B

4) Fungsi Cotangen
Apabila  = x rad, maka :

2
x = 0 → cot 0, tidak didefinisikan
x=  → cot  , tidak didefinisikan
x = 2  → cot 2  tidak didefinisikan, dst.
Jadi untuk x =, n  B, cot n  R , maka domain fungsi cotangen adalah
D   x x  n   , n  B, x  R 

Tetapi jika  = xo maka domain fungsi cotangen adalah


D   x o x  n  180, n  B, x  R 

5) Fungsi Secan
Apabila  = x rad, maka :
x= 1
2
 → sec 12  , tidak didefinisikan

x= 3
2
 → sec 32  , tidak didefinisikan

x= 5
2
 → sec 2 52  tidak didefinisikan, dst.

Jadi untuk x = 1
2
 + n  , n  B, sec  12   n     R , maka domain fungsi secan


adalah D  x x  R, x  12  1  2n  n   , n  B, 
Tetapi jika  = xo maka domain fungsi cotangen adalah

D  x o x  R, x  901  2n  , n  B 

6) Fungsi Cosecan
Apabila  = x rad, maka :
x = 0 → csc 0, tidak didefinisikan
x=  → csc  , tidak didefinisikan
Jadi untuk x = n   , n  B, csc n  R , maka domain fungsi cosecan adalah
D   x x  n   , n  B, x  R 

Tetapi jika  = xo maka domain fungsi cosecan adalah


D   x o x  n  180, n  B, x  R 

5.2. Range Fungsi Trigonometri Sederhana

3
Yang disebut range dari fungsi adalah himpunan semua nilai fungsi. Range suatu fungsi
dapat sama dengan kodomain tetapi juga dapat merupakan himpunan bagian dari
kodomain.

1) Range Fungsi Sinus


Apabila satuan yang digunakan adalah radian maka sinus = {(x , y)│y = sin x }.
y = sin x, untuk setiap x  D maka cos x  R→ cos2 x  0
dari rumus cos2 x + sin2 x = 1  1- cos2 x = sin2 x
karena cos2 x  0 → 1  sin 2 x  0
sin 2 x  1
 1  sin 2 x  1 atau  1  y  1
Jadi range fungsi sinus adalah  y  R  1  y  1

2) Range Fungsi Cosinus


y = cos x, untuk setiap x  D maka sin x  R→ sin2 x  0
dari rumus cos2 x + sin2 x = 1  1- cos2 x = sin2 x
karena cos2 x  0 → 1  cos 2 x  0
cos 2 x  1
 1  cos 2 x  1 atau  1  y  1
Jadi range fungsi cosinus adalah  y  R  1  y  1

3) Range Fungsi Tangen


Tangen = {(x , y)│y = tan x} dengan satuan radian, yaitu :
sin x
y = tan x → tan x 
cos x

jika x di kuadran I dan x  12  maka sin x → 1, cos x→ 0, maka tan x→ +∞, jika x

di kuadran IV dan x  32  maka sin x →  1 , cos x → 0, maka tan x →   ,


dengan demikian untuk x  D nilai fungsi tangen bervariasi antara  dan +∞.
Jadi untuk x  D → tan x  R maka -   tan x  
atau    y   , y  R
maka range fungsi tangen adalah { y │y  R }

4) Range Fungsi Cotangen


Cotangen = {(x , y)│y = cot x} dengan satuan radian, yaitu :

4
cos x
y = cot x → cot x 
sin x
jika x di kuadran I dan x = 0 maka cos x → 1, sin x→ 0, maka cot x→ +∞, jika x di
kuadran II dan x   maka cos x →  1 , sin x → 0, maka cot x →   , dengan
demikian untuk x  D nilai fungsi cotangen bervariasi antara  dan +∞.
Jadi untuk x  D → cot x  R maka -   cot x  
atau    y   , y  R
maka range fungsi cotangen adalah { y │y  R }

5) Range Fungsi Secan


Secan = {(x , y)│y = sec x} dengan satuan radian
Dari identitas sec2 x – 1 = tan2 x didapat :
Untuk x  D, tan x  D maka -   tan x  
 0  tan 2 x  
 0  sec 2 x  
 1  sec 2 x  1  
   sec x  1 atau 1  secx  

Karena y = sec x maka    y  1 atau 1  y  


Jadi range fungsi secan adalah  y  R y  1 v y  1

6) Range Fungsi Cosecan


Cosecan = {(x , y)│y = csc x} dengan satuan radian
Dari identitas csc2 x – 1 = cot2 x didapat :
Untuk x  D, cot x  D maka -   cot x  
 0  cot 2 x  
 0  csc 2 x  
 1  csc 2 x  1  
   csc x  1 atau 1  csc x  

Karena y = csc x maka    y  1 atau 1  y  


Jadi range fungsi secan adalah  y  R y  1 v y  1

Apabila ukuran untuk sudut x dipakai ukuran radian maka domain dan range dari keenam
fungsi trigonometri dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Fungsi Domain Range
{(x , y)│y = sin x } { x rad │x  R }  y R  1  y  1

{(x , y)│y = cos x } { x rad │x  R }  y R  1  y  1

{(x , y)│y = tan x } x x  12  1  2n  , n  B, x  R { y │y  R }

5
{(x , y)│y = cot x } x x  12  1  2n  , n  B, x  R { y │y  R }
{(x , y)│y = sec x } yR y  1 v y  1
x x  R, x  12  1  2n  n   , n  B, 
{(x , y)│y = csc x } yR y  1 v y  1
x x  R , x   1  2 n  n   , n  B ,
1
2

Tetapi batas-batas nilai fungsi trigonometri tersebut juga sering ditulis :
Fungsi Batas Nilai
Sinus  1  sin x  1
Cosinus  1  cos x  1
Tangen    tan x  
Cotangen    cot x  
Secan    sec x  1 atau 1  secx  

Cosecan    csc x  1 atau 1  csc x  

5.3. Grafik Fungsi Trigonometri Sederhana


5.3.1. Grafik Fungsi Sinus = { (x , y ) │y = sin x, x  D} dengan D = { x│0 ≤ x ≤ 2  }
Untuk menggambar grafik tersebut, digambar titik-titik ( x , y ) dengan y = sin x untuk
0 ≤ x ≤ 2  pada bidang koordinat cartesius. Jika titik-titik tersebut dihubungkan
dengan kurva mulus didapat grafik fungsi sinus.
x 0 1
6
 1
3
 1
2
 2
3
 5
6
  7
8
 4
3
 3
2
 …..
y 0 1
2
1
2
3 1 1
2
3 1
2
0 - 1
2
1
2
3 -1 ……

Untuk menunjukkan sifat periodik dari fungsi sinus, disini digambar dengan domain
 x , y   2  x  2  terlihat bahwa periodik fungsi sinus adalal 2 . Selain itu
terlihat pula bahwa range fungsi sinus adalah  y  1  y  1 dan nilai maksimun 1,
nilai minimum 1.

1,5

0,5

-2 - - - 0 1
2
  2
-0,5

-1

-1,5

6
5.3.2. Grafik Fungsi Cosinus { (x , y ) │y = cos x, x  D} dengan D = { x│0 ≤ x ≤ 2  }
Dengan cara seperti di atas dapat digambar grafik fungsi cosinus sebagai berikut :
y
1,5

0,5

x
-2 - - -
-0,5
0 1
2
  2

-1

-1,5

Dari grafik fungsi cosinus dapat dilihat bahwa digambar dengan domain
 x , y   2  x  2  bahwa periodik fungsi cosinus adalah 2 . Selain itu

terlihat pula bahwa range fungsi cosinus adalah  y  1  y  1 dan nilai maksimun
1, nilai minimum 1.

Dari identitas cos x = sin  12   x  kita juga dapat menggambar grafik cosinus dari

grafik sinus dengan translasi ke kiri 1


2
 de ngan arah sumbu x. hal ini mudah dilihat

dari gambar di atas, yaitu dengan mengeser ke kiri 1


2
 dengan arah sumbu x.
Dengan demikian mudah diingat bahwa :
Periode, bentuk dan nilai maksimum atau nilai minimum dari fungsi cosinus sama
dengan fungsi sinus.

5.3.3. Grafik Fungsi Tangen = { (x , y )│y = tan x, x  D} dengan Domain D = { x│-  ≤

x≤  , x ≠ - 12  , x ≠ 12  }
Dari domain tersebut memberi keterangan kepada kita bahwa grafik tangen

merupakan garis lengkung yang terputus ( diskontinu) di titik dimana tan 1


2
 dan tan

- 12  tidak didefinisikan.

7
y
2
1,5
1
0,5
0

x
- - -0,5 1
2
 
-1
-1,5
-2

Dua garis sejajar yang mesing-masing tegak lurus sumbu x dengan persamaan x = -
1
2
 atau x = 12  disebut asimtot.
Untuk 0 ≤ x ≤ ,
Jika x → 1
2
 dari kiri maka tan x → +∞ sehingga disebelah kiri asimtot grafik tangen
naik .
Jika x → 1
2
 dari kanan, maka tan x→ - ∞sehingga di kanan asimtot grafik tangen
menurun.
Demikian pula dengan interval -  ≤ x ≤ 2  , x ≠ - 12  , x ≠ 12  , disebelah kiri
asimtot grafik tangen naik dan disebelah kiri grafiknya turun.
Dari grafik tangen tersebut di atas jelas terlihat bahwa periode tangen adalah ,
rangen  y yR  sedang fungsi tangen tidak mempunyai nilai maksimum ataupun
nilai minimum.

5.3.4. Grafik Fungsi Cotangen = { (x , y ) │y = cot x, x  D} dengan Domain D ={ x│- 


≤x≤  , x ≠  ,0, }
karena cotangen pada interval - ≤ x ≤ , cot ( - ) cot 0 dan cot  tidak
didefinisikan maka grafik fungsi cotangen terputus ( diskontinu ). Asimtot fungsi
cotangen adalah garis yang tegak lurus sumbu x dengan persamaan x =  , x = 0 ,
dan x = .

8
y
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0

x
- - -0,5
1
2
 
-1,0
-1,5
-2,0

Dari garik jelas bahwa periode cotangen adalah  , sedangkan range  y yR  dan
tidak ada nilai maksimum atau nilai minimum.

5.3.5. Grafik Fungsi Secan = { (x , y ) │ y = sec x, x  D} dengan Domain

D = { x│- 2  ≤ x ≤ 2  , x ≠  32  ,  12  , 1
2
 , 32  }

Asimtot secan adalah garis dengan persamaan x =  32  , x =  12  , x = 1


2
 , atau

x = 3
2
 dalam interval - 2  ≤ x ≤ 2  . Dengan cara yang sama yaitu dengan
menggambar beberapa titik ( x, y ) , y = sec x, x  D dapat digambar grafik secan
dengan menghubungkan titik-titik teseut denga kurva mulus.
1
Dari identitas sec x = dan batas nilai fungsi cosinus  1  cos x  1 maka kita
cos x

1 1
dapatkan nilai  1 atau  1 . Sehingga batas nilai secan adalah
cos x cos x

sec x  1 atau sec x  1 .

y
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
x

-2 - - - -0,5 1
2
  2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5

9
Jadi periode secan adalah 2 , range  y  R y  1  y  1 .

5.3.6. Grafik Fungsi Cosecan = { (x , y ) │ y = csc x, x  D} dengan Domain


D = { x│- 2  ≤ x ≤ 2  , x ≠  2 ,   , 0 ,  , 2 }
1
Dari identitas cosec x = dan batas nilai fungsi sinus adalah  1  sin x  1
sin x

1 1
maka kita dapatkan  1 atau  1 karena untuk x = n  , n  B cosec x
sin x sin x
tidak didefinisikan maka untuk - 2  ≤ x ≤ 2 fungsi cosecan mempunyai asimtot garis
x =  2 , x =   , x = 0 , x =  , atau x = 2
y
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0

x
-2 - - - -0,5 1
2
 2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5

Terlihat disini periode untuk cosecn adalah 2 sedang range  y  R y  1  y  1

5.4. Grafik Fungsi kF(  ) dengan k  R, k ≠ 0 , atau k ≠ 1


Pada uraian berikut ini, F(  ) melambangkan salah satu dari keenam fungsi
trigonometri sudut  . Apabila F(  ) dikalikan dengan sembarang bilangan real k ( k ≠ 1,
atau k ≠ 0 ) maka grafik fungsi k F(  ) dapat diperoleh dari grafik F(  ) dengan
memeprbanyak koordinat y dari tiap-tiap titik pada grafik F(  ) dengan k kali.
Jadi jika dilihat pada perubahannya saja grafik fungsi k F(  ) dari grafik fungsi F(  )
adalah :
1) Jika k > 1, grafik F(  ) bertambah melebar ( diperbesar ) k kali terhadap sumbu x.
2) Jika 0 < k < 1, grafik F(  ) menyusut ( diperkecil) k kali terhadap sumbu x.
3) Jika – 1 < k < 0, grafik F(  ) berputar 180o terhadap sumbu x dan diperkecil k kali.
4) Jika k < – 1, grafik F(  ) berputar 180o terhadap sumbu x dan diperbesar k kali.

10
Contoh 1.
Gambarlah grafik fungsi  x, y  y  2 sin x dengan domain  x  2  x  2  untuk
menggambar grafik fungsi ini dilakukan dengan menggambar dulu beberapa titik yang
terletak pada grafik fungsi tersebut.
x -2   23    12  0 1
2
  2
3
 2
y 0 1 1
3 1 1
3 1
2
0 - 1
2
1
3
2 2 2

Disini k = 2 jadi k > 1 jika dibandingkan dengan grafik y = sin x maka grafik y = 2 sin x,
terhadap sumbu x bertambah besar, sedang titik y dapat diperoleh dengna mengalikan nya
sebesar 2 kali.
y
2,5
2,0
1,5 →y = 2sin x
1,0
0,5 → y = sin x
0,0

x
-2 - - - 1
2
  2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5

Contoh 2.

Gambar grafik  x, y  y  1
2 cos x dengan domain  x  2  x  2  .

y
1,5

1,0
→ y = cos x
0,5
→ y = cos x
0,0
x

-2 - - -
-0,5
1
2
  2

-1,0

-1,5

Pada contoh ini k = ½ jadi 0 < k < 1. Bandingkan grafik y =cos x dan y = ½ cos x.n terlihat
disini bahwa grafik y = ½ cos x menyusut atau diperkecil ½ kali terhadap sumbu x.

11
Contoh 3.

Gambar Grafik fungsi   x, y  y   1


2 tan x dengan domain  x  32   x  32  , x   12   .

y
2,0
1,5
1,0 → y = tan x
0,5 → y = tan x

x
0,0
-- - - -0,5 1
2
 
-1,0
-1,5
-2,0

Pada gambar diatas jika k = - ½ atau – 1 < k < 0 dapat dilihat bahwa grafik y = - ½ tan x
berada pada arah yang berlawanan terhadap sumbu x dengan grafik y = tan x atau berputar
180o terhadap sumbu x. adapun bentuknya diperkecil ½ kali terhadap sumbu x .

Contoh 4.
Gambar grafik fungsi  x, y  y  2 cos x dengan domain  x  2  x  2 

y
2,5
2,0 → y = -2 cos x
1,5
1,0
0,5 → y = cos x
0,0
x
-2 - - - -0,5 1
2
  2
-1,0
-1,5
-2,0
-2,5

Pada contoh ini k = - 2 jadi k < -1. dari gambar dapat dilihat bahwa grafik y = - 2 cos x berada
pada arah yang berlawanan terhadap sumbu x dengan grafik y = cos x atau berputar 180o
terhadap sumbu x. adapun bentuk grafiknya lebih besar 2 kali terhadap sumbu x.

12
5.5. Grafik Fungsi F(m  ), m bilangan real m ≠ 0 atau m ≠ 1
F(  )melambangkan salah satu dari keenam fungsi trigonometri sudut  . Apabila
sudut  dikali dengan sembarang bilangan real m maka fungsi trigonometri disini
dilambangkan dengan F(m  ).
Grafik fungsi F(m  ) ini dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1
1) Jika m < 0 maka periode dari fungsi F(m  ) adalah m kali dari periode F(  ).

1
2) Jika m > 0 maka periode dari fungsi F(m  ) adalah kali dari periode F(  ).
m
Contoh 1.

Gambar garfik fungsi  x, y  y  tan 2 x dengan domain  x  12   x  12  , x   14  


setelah itu bandingkan dengan grafik y = tan x.

y
4,0
3,0 → y = tan 2x
2,0
→ y = tan x
1,0
0,0

x
 
1
4
-1,0 1
4 
-2,0
-3,0
-4,0

Dengan memperhatikan kedua grafik di atas yaitu y = tan x dan y = tan 2x terlihat bahwa

periode dari tan x adalah 1


2  , sedang perode dari tan 2x sama dengan ½ kali perode tan x.

13
Contoh 2.

Gambar grafik fungsi  x, y  y  sin x dengan domain  x  2  x  2 


1
2 kemudian

bandingkan dengan grafik y = sin x.

y
1,5

1,0
→ y = sin x
0,5

0,0

x
-2 -  2
-0,5
→ y = sin x
-1,0

-1,5

Dari gambar di atas terlihat bahwa periode untuk fungsi y = sin ½ x adalah 2 x 2  atau 2 kali
periode sin x. jadi untuk fungsi F( ½ x) periodenya 2 kali periode F(x).
Contoh 3.

Gambar grafik fungsi  x, y  y  sec x dengan domain  x    x   , x    


3
2
1
3

y
2,0

1,5

1,0

0,5

0,0
x

- - 1
 
-0,5 2

-1,0

-1,5

-2,0

Terlihat disini bahwa periode sec 32 x adalah 4


3
 atau 2
3
 2 yaitu 2
3 kali periode sec x.
2 2
Jadi untuk fungsi F( 3 x) periodenya 3 kali periode F(x).

14
Dari ketiga contoh tersebut menunjukkan bahwa m > 0 , maka periode fungsi F(m  ) adalah

1
kali periode fungsi F(  ).
m

Contoh 4.
Jika m < 0.Berdasarkan rumus-rumus trigonometri kita tahu bahwa :
F(– m  ) = – F(m  ) atau F(–m  ) = F(m  )
Misalnya : sin ( – 2  ) = – sin 2 
tan ( – 2  ) = – tan 
cos ( –  ) = cos 
cot ( – 2  ) = –cot 2 
Ini berarti bahwa periode fungsi sin ( – 2  ) sama dengan periose ( – sin 2  ) yaitu ½ kali
1
periode sin  . Jadi pada umumnya :Jika m < 0 periode fungsi F( m  ) adalah m kali

periode fungsi F(  )..


Gambar grafik fungsi   x, y  y  sin   2 x  dengan domain  x    x    . Bandingkan
dengan grafik fungsi sin x.

1,5 y

1,0 → y = sin x
0,5 → y = sin x
0,0 x
- - 1
2
 
-0,5

-1,0

-1,5

Periode fungsi sin ( -2x) adalah  atau ½ x 2  , yaitu ½ kali periode sin x. ini berarti
1
periode sin ( - 2x) adalah  2 kali fungsi sin x. karena sin ( - 2x) = - sin 2x maka grafik y =

sin ( - 2x) adalah juga grafik y = - sin 2x. Dengan demikian grafik y = sin ( - 2x) terletak
berlawanan arah terhadap sumbu x dengan grafik y = sin 2x.

Contoh 5.

15
Gambar grafik  x, y  y  cos( x) dengan domain  x
1
2  2  x  2  . Bandingkan

dengan grafik y = cos x.


y
1,5

1,0

0,5 → y = cos (-x)

0,0 → y = cos x

x
-2 - - -
-0,5
1
2
  3
2  2

-1,0

-1,5

Pada grafik y = cos ( - ½ x) periodenya adalah 4  atau 2 x 2  , yaitu 2 kali periode y = cos

1
x. jadi berarti periode fungsi cos ( - ½ x) adalah  2 kali periode cos x.

5.6. Grafik Fungsi F      dengan  adalah Sudut Konstan


Grafik fungsi F(  +  ) dapat diperolh gari grafik F(  ) dengan mentranslasikan
(menggeser) interval pada sumbu  sepanjang 
1) Apabila  > 0 interval pada sumbu  digeser ke kiri sepanjang 
2) Apabila  < 0 interval pada sumbu  digeser ke kanan sepanjang 

Contoh 1.

Gambar grafik fungsi  x, y  y  sin x    dengan domain  x 


1
4
9
4   x  74   .
Bandingkan dengan grafik fungsi sin x.

1,0 → y = sin x

→ y = sin (x + )
0,0
x

 94  -2 - - - 1
2
  3
2  2

-1,0

16
Terlihat bahwa grafik y = sin (x + 1
4  )sama bentuknya dengan grafik y = sin x, tetapi

letaknya bereser ke kiri 1


4
 . Jadi untuk menggambar grafik y = sin (x + 14  ) karena 14  >
0, dapat dilakukan dengan menggambar grafik y = sin x , tetapi interval pada sumbu x digeser

ke kiri 1
4  .

Contoh 2.

Gambar grafik  x, y  y  1
2 cos 2( x  12  ) dengan domain  x  2  x  2  . Bandingkan
dengan grafik y = cos x.
Untuk menggambar grafik fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. menggambar beberapa titik pada grafik menurut domain, kemudian titik-titik tersebut
dihubungkan dengan kurva mulus.
b. Dengan membandingkan grafik cos x.
Jika dilakukan dengan cara yang ke dua maka dapat kita lakukan sebagai grafik

y  12 cos 2( x  12  ) adalah fungsi trigonometri dengan bentuk kF[m(    )].

1)    12  berarti  > 0 mak grafik y  12 cos 2( x  12  ) dapat diperoleh dari grafik cos x

dengan menggeser interval sumbu x ke kanan sepanjang 1


2
.

2) k = ½ atau 0 < k < 1 , maka grafik y  12 cos 2( x  12  ) dapat diperoleh dari grafik cos x
dengan memperkecil ½ kali terhadap sumbu x.
3) m = 2, berarti m > 0 , maka periode grafik y  12 cos 2( x  12  ) ½ kali periodee grafik
cos x, yaitu ½  2 .
Lukisan :

1,5

1,0

0,5
→ y = cos x
→ y = ½ cos 2(x-)
0,0
x

-2 - - -
-0,5
1
2   3
2  2

-1,0

-1,5
y

17
5.7. Grafik Fungsi F (  ) = g(a) + f(  ), g(a) = Fungsi Konstan.
Jika f(  ) adalah fungsi trigonometri sudut  , g(a) dalah fungsi konstan sedang
domain dari g dan f sama, maka untuk menggambar fungsi F(  ) = g(a) + f(  ) adalah
dengan menjumlahkan koordinat-koordinat dari tiap-tiap titik dari kedua ggrafik tersebut dari
domain yang bersesuaian.

Contoh 1.
Gambar grafik  x, y  y  2  sin x dengan domain  x  2  x  2  . Gambar dahulu
grafik fungsi konstan dengan persamaan y = 2 dan fungsi dengan persamaan y = sin x dalam
sistem koordinat Cartesius dengan domain x  2  x  2  .Kemudian dengan
menjumlahkan semua koordinat dari titik-titik pada pada kedua grafik tersebut didapat grafik
fungsi dengan persamaan y = 2 + sin x.

3,0

2,0 → y = 2 + sin x

1,0
→ y = sin x
0,0
x

-2 - - - 1
2   3
2  2
-1,0

y
Contoh 2.
Gambar grafik  x, y  y  cos x  1 dengan domain  x  2  x  2 

1,0
→ y = cos x
x

0,0
-2 - - - 1
2   3
2  2
-1,0

→ y = cos x – 1
-2,0

18
5.8. Grafik Fungsi F(  ) = f(  ) ± g(  )
Apabila f(  ) dan g(  ) masing-masing fungsi trigonometri dari sudut  dengan
domain yang sama maka grafik fungsi F(  ) = f (  ) ± g (  ) dapat diperoleh dari
menjumlahkan koordinat y dari tiap-tiap titi pada grafik f (  ) dan g (  ) yang sesuai dengan
domainnya pada satu sumbu salib Cartesius.

Contoh:
Gambar grafik fungsi  x, y  y  sin x  cos x  dengan domain  x  2  x  2  .
Ada bebrapa cara untuk menggambarkan grafik fungsi tersebut.
Cara I
Gambar dahulu grafik fungsi y = sin x kemudian y = cos x dalam satu susunan koordinat
Cartesius dengan domain yang sama. Kemudian dengan menjumlahkan koordinat-koordinat y
dari tiap-tiap titik pada y = sin x dan y = cos x untuk domain yang besesuaian didapat grafik
fungsi dengan persamaan y = sin x + cos x.

2,0

1,0
→ y = cos x
0,0 → y = sin x
x

-2 - - - 1
2   3
2  2

-1,0
→ y = sin x + cos x
-2,0
y

Cara II
Perhatikan fungsi  x, y  y  A sin x  B cos x  dengan A, B masing-masing bilangan konstan
sedang A dan B tidak besama-sama nol.
Persamaan y = A sin x + B cos x
 A B 
 y  A2  B 2  sin x cos x 
 A B A2  B 2
2 2

Selanjutnya ada dua persamaan yang ekuivalen dengan persamaan diatas yang dapat kita pilih
yaitu :

19
Kemungkinan I:
A B
Misalkan cos   , sin   dengan 0    2
A2  B 2 A2  B 2
Dengan demikian hanya ada satu  yang memenuhinya. Sehingga:
y A 2  B 2  cos  sin x  sin  cos x 
 y A 2  B 2 sin  x   

Kemungkinan II
A B
Misalkan sin   , cos   dengan 0    2 hanya ada satu  yang
A B
2 2
A  B2
2

memenuhinya.
Jadi :
 A B 
y A2  B 2  sin x  cos x 
 A B A B
2 2 2 2

y A 2  B 2  sin  sin x  cos  cos x 
y A 2  B 2 cos x   

Selanjutnya kembali pada soal diatas untuk menggambar grafik fungsi


  x, y  y  sin x  cos x  dengan domain  x  2  x  2 

Sesuai cara II :
y = sin x + cos x , maka A = 1 dan B = 1
 1   1  1 1
 y  2 sin x    atau  y  2 cos x    karena    dan   
 4   4  4 4

   1 
Jika fungsi  x, y  y  sin x  cos x  dinyatakan sebagai  x, y  y  2 sin  x    maka
  4 

grafiknya dapat diperoleh dari grafik y = sin x dengan menggeser interval pada sumbu x

1
sepanjang  ke kiri terhadap sumbu x., grafik y = sin x diperbesar 2 kali.
4

20
J
2,0
1,5
1,0
0,5 → y = sin( x +
0,0
x

-2 - - - -0,5 1
2   3
2  2

-1,0 → y = sin x
-1,5
-2,0
y

  1 
ika fungsi  x, y  y  sin x  cos x  dinyatakan sebagai  x, y  y  2 cos x    maka
  4 

grafiknya dapat diperoleh dari grafik y = cos x dengan menggeser interval pada sumbu x

1
sepanjang  ke kiri terhadap sumbu x., grafik y = cos x diperbesar 2 kali.
4

1,5 → y = cos( x +)
1,0
0,5
→ y = cos x
0,0
x

-2 - - - -0,5 0,0 1
2   3
2  2

-1,0
-1,5

Cara III
Cara III ini pada hakekatnya sama dengan cara II tetapi permulaannya agak berbeda.
Kita perhatikan saja persamaan y = A sin x +B cos x dengan A, B bilangan konstan, A ≠ 0, B ≠
0.
Misalkan A sin x +cos x = k sin ( x +  ), k > 0 sedang 0    2 atau dimisalkan A sin x
+ B cos x = k cos ( x – 0 ), k > 0, 0  0  2 .
Kita ambil pemisalan yang pertama : A sin x + B sin x = k sin ( x +  ).
A sin x + cos x = k sin x cos  + k sin  cos x
A = k cos 

21
B = k sin 
Dari kedua persamaan ini diperoleh :
K=  A 2  B 2 tetapui karena k > 0 maka k = A2  B 2
B
Karena A, B tertentu mka tg  = akan tertentu pula.
A
Untuk 0    2 maka hanya ada satu  yang memenuhi.
Dengan demikian :

A sin x + B cos x = A 2  B 2 sin ( x +  ) → lihat cara II.


Selanjutnya apabila A sin x + B cos x = k cos ( x – 0 ) maka dengan cara sama akan didapati :
A sin x + B cos x = A 2  B 2 cos ( x – 0 ) lihat cara II.

Jadi dengan cara III, persamaan y = sin x + cos x dapat dinyatakan dengan :
Misalkan sin x ≠ cos x = k sin ( x +  ), k > 0, 0    2
= k sin x cos  + k sin  cos x

1  k cos  cos   0
Maka tan   1 atau tan   0
1  k sin   sin   0
1
Karena 0    2 maka yanag memenuhi  di uadran I atau  = 
4

k  12  12  k  2

 1   1 
Jadi sin x + cos x= 2 sin  x    dengan cara yang sama sin x + cos x= 2 cos x   
 4   4 

Selanjutnya menggambar grafik fungsi :


  x, y  y  sin x  cos x  dengan domain  x  2  x  2  dapat dilakukan dengan

  1  
menggambar grafik fungsi  x, y  y  2 sin x     atau fungsi
  4  

  1  
 x, y  y  2 cos x     seperti pada cara II.
  4  

Contoh:
Gambar grafik fungsi  x, y  y 3 cos x  sin x  dengan domain  x  2  x  2  .

Apabila digunakan cara II maka : y 3 cos x  sin x disini A = 3, B=1→k=2


y 3 cos x  sin x

22
 3 1 
 y  2 cos x  sin x  cos   1
2
3 , sin   1
2
 2 2 
 y  2 cos  sin x  sin  cos x 
maka tan   1
3
3 karena

 1  cos  0, sin   0 dan


 y  2 cos x   
 6  tan   0    16 

  1  
Jadi fungsi di atas dapat dinyatakan sebagai fungsi :  x, y  y  2 cos x     sehingga
  6  

grafikbta dapat diperoleh dari grafik y = cos x dengan menggeser interval pada sumbu x, 1
6

ke kiri dan memperbesar dengan 2 kali terhadap sumbu x.

2,0

1,0
→ y = cos x
0,0
x

-2 - - -  3
2  2
-1,0

→ y = cos x + sin x
-2,0

Gambarlah grafik fungsi-fungsi berikut ini sesuai dengan domain yang telah ditentukan :
1. f  x     x, y  y  1  cos x dengan domain  x    x  2 

2. g  x    x, y  y  2  sin x dengan domain  x    x  2 


3. h x    x, y  y  3 cos x  4 sin x dengan domain  x    x  2 
4. f  x   x, y  y  sin x  
3 cos x dengan domain  x 0  x  2 

5. f  x    x, y  y  2 sin x  2 cos x dengan domain  x 0  x  2 

23

You might also like