KANDUNGAN KLOROFIL-A FITOPLANKTON
DI PERAIRAN PULAU-PULAU LEASE MALUKU TENGK!
A.SEDIADI & EDWARD
PUSLITBANG OSEANOLOGI-LIPI
Jl. Pasir Putih 1-Ancol Timur (JKT 11048)
Bandasea@hotmail.com
ABSTRAK
Pada bulan Juli 1993, telah dilakukan pengukuran kandungan
klorofil-a fitoplankton di perairan Pulau-Pulau Lease pada 10 stasiun
pengamatan, Stasiun 1-5 berada di perairan di bawah Pulau Haruku
dan Saparua, dan stasiun 6-10 berada di perairan di bawah Pulau
Seram. Hasilnya menunjukkan terdapat perbedaan kandungan kloroti.a
di kedua perairan tersebut. Perbedaan ini sesuai dengan hasil analisis
statistik (9 < 5%]. Kandungan klorofil-a rerata pada stasiut 3
adalah 1,23 mg/m8, pada stasiun 6-10 adalah 0,64 mg/m3
Keadaan ini ada kaitannya dengan kondisi masing-masing perairan dan
proses upwelling di Laut Banda yang berlangsung pada bulan Juli.
Selain itu klorofil-a, kondisi oseanografi perairan seperti suhu, salinitas,
oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan kecerahan ikut pula dikaji
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendayagunaan
Sumberdaya Hayati Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, 3 Juni 2000,
di Salatiga.PENDAHULUAN
Pengukuran kandungan Klorofil-a fitoplankton merupakan salah satu
alat pengukuran kesuburan suatu perairan yang dinyatakan dalam bentuk
produktivitas primer (Uno, 1982 & 1983). Klorofil-a fitoplankton adalah suatu
pigment aktif dalam sel tumbuhan yang mempunyai peran penting di dalam
berlangsungnya proses fotosintesis di peraiaran (Prézelin , 1981). Semua
sel yang berfotosintesis mengandung satu atau beberapa pigmen kiorofil
(hijau coklat, merah atau lembayung). Adanya variasi warna disebabkan di
samping klorofil terdapat pula pigmen tambahan seperti karotenoida dengan
warna kuning, merah atau lembayung dan fikobilin dengan warna merah dan
biru. Klorofil merupakan pigmen yang spesifik, dan dapat diekstraksi dari
daun dengan alkohol atau aseton dan diisolasi dengan cara kromatografi
Pada tumbuhan tingkat tinggi, terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil a dan
klorofil b. Keduanya berbeda pada struktur. Pada klorofil b pada cinicin pirol
terdapat gugus fungsi aldehid, sedang pada klorofil a gugus fungs: met!
(Kusnawijaya, 1983)
Sementara itu dalam mata rantai (food chain) makanan di pee «
laut, fitoplankton mempunyai fungsi sebagai produsen primer (pnmary
productivity), dimana organisme ini mampu mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Penelitian ini belum
banyak dilakukan, khususnya di perairan Indonesia Timur.
Tulisan ini membahas kandungan klorofil-a fitoplankton beserta :
kondisi oseanografi di perairan Pulau-pulau Lease pada pengamatan MusimTimur (MT) Juli 1993, Data dasar ini dinarapkan dapat dijadikan salah satu
masukan dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk proses pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development).
METODE PENELITIAN
Pengukuran kandungan klorofil-a fitoplankton dilakukan di atas kapal
penelitian KM. Suryaatmadja pada bulan Juli di perairan Pulau-Pulau Lease
(Gambar 1).
Contoh air laut diambil dengan menggunakan botol Van Dorn. Sebanyak 4 -
6 liter air laut disaring dengan kertas milipore tipe HA-WP dengan pori 0,45
um (dan diamater 47 mm dengan menggunakan pompa vakum dengan
tekanan SO mm Hg. Suspensi MgCO; disemprotkan ke dalam contoh pada
akhir penyaringan untuk mencegah terjadinya pengasaman. Kertas saring
yang mengandung fitoplankton dimasukan ke dalam amplop-amplop dan
dikeringkan dalam desikator dan disimpan dalam lemari pendingin sampai
ekstraksi dilakukan. Klorofil-a di ekstraksi dengan aseton 90% dalam tabung-
tabung centrifuge yang berskala. Sampel dihancurkan di dalamnya dan
dibiarkan selama 20 - 24 jam di dalam kotak kedap cahaya di dalam lemari
pendingin. Volume ekstrak dibuat 5 ml. Centrifuge dilakukan dengan putaran
4000 rpm selama 15 menit, selanjutnya larutan yang bening diukur
absorbansinya pada panjang gelombang 750, 665, 645, dan 630 nm dengan
spektrofotometer. Kandungan klorofil-a, dan unsur-unsur biologi terbatas
(fosfat dan nitrat) ditentukan menurut cara Strickland & Parsons (1968).