You are on page 1of 15

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XVII TAHUN 2018

DESA : BAYUNG CERIK

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : IDA BAGUS ARI SUDEWA

FAK/PS : KEDOKTERAN/ PENDIDIKAN DOKTER

NIM : 1302005059

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS UDAYANA
2018

1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan


KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)
Universitas Udayana merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki
rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat
melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah
satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang ditentukan
adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). KK Dampingan merupakan
salah satu program pokok, yaitu program pokok non tema yang wajib dilaksanakan
selama masa KKN PPM. Maksud dari program pendampingan keluarga atau KK
dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu
dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan
keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.
Dalam KKN PPM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-
sejahtera. Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat
di setiap Dusun di Desa Bayung Cerik, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Pada
KKN periode XVII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yang ada di Desa Bayung Cerik, yaitu keluarga I Wayan Selamat.
Keluarga Bapak I Wayan Selamat merupakan sebuah keluarga yang sangat
sederhana. Bapak I Wayan Selamat memiliki seorang istri yang bernama Ni Nyoman
Daning. Pasangan ini memiliki 2 orang anak, anak pertama perempuan sementara anak
kedua laki-laki. Anak pertamanya saat ini sedang bekerja sebagai pedagang di Ubud.
Sedangkan anak bungsunya masih mengenyam pendidikan di PAUD.
Saat ini, keluarga Bapak I Wayan Selamat menempati lahan seluas ± 0,5 are di
lingkungan rumah milik sepupunya Bapak I Wayan Selamat. Bapak I Wayan Selamat
dan Ibu Ni Nyoman Daning bekerja sebagai buruh tani yang menggarap sawah milik
penduduk sekitar. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak I Wayan Selamat
dapat dilihat pada tabel berikut.

2
Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Wayan Selamat
Hubungan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan
dgn KK
Tamat
1 I Wayan Selamat L 40 th KK Buruh Tani
SD/Sederajat
Ni Nyoman Tamat
2 P 40 th Istri KK Buruh Tani
Daning SD/Sederajat
3 Ni Wayan Sriasih P 16 th Tamat SMA Anak KK Pedagang
I Kadek Belum Tamat
4 L 5 th Anak KK Pelajar
Sukrawan SMK
Tidak/Belum
5 I Wayan Lusin L 71 th Ayah KK Buruh Tani
Sekolah

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan


1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Wayan Selamat termasuk keluarga dengan ekonomi kurang
cukup. Bapak I Wayan Selamat bekerja sebagai buruh tani yang menggarap lahan
warga sekitar. Selain menjadi buruh tani, Bapak I Wayan Selamat juga terkadang
bekerja sambilan menjadi buruh bangunan apabila ada proyek. Pendapatan Bapak I
Wayan Selamat bervariasi antara Rp70.000,00 sampai Rp100.000,00 bergantung dari
hasil upah sebagai buruh yang tidak menentu. Selain itu, tambahan penghasilan didapat
dari istrinya yang juga bekerja sebagai buruh tani. Dalam satu hari, istri beliau memiliki
pendapatan rata-rata Rp70.000,00. Namun, Ibu Ni Nyoman Daning lebih jarang bekerja
dibanding Bapak I Wayan Selamat karena mengurus keluarga. Apabila hasil
pemasukan ini dikonversi setiap bulannya rata-rata keluarga Bapak I Wayan Selamat
memperoleh penghasilan ± Rp. 1.800.000,-.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak I Wayan Selamat
menghabiskan uang sebesar ± Rp 20.000,- yang digunakan untuk membeli
bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Setiap bulan Bapak
I Wayan Selamat mengeluarkan biaya sebesar Rp 500.000,-untuk membeli
beras.
Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, Bapak I Wayan Selamat
juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti deterjen,
sabun, dan rokok. Untuk biaya listrik dan air PDAM dibayar oleh anak
keduanya. Rata – rata biaya yang harus dikeluarkan Bapak I Wayan Selamat

3
untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan sebagainya
menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 20.000,-. Bapak I Wayan Selamat
juga adalah seorang perokok namun tidak terlalu berat, satu bungkus rokok yang
seharga Rp. 8.000,- dihabiskan dalam waktu 3-4 hari.
Anak bungsu Bapak I Wayan Selamat saat ini masih duduk di bangku SMK.
Bapak I Wayan Selamat mengeluarkan biaya SPP sebesar Rp 100.000.- per
bulan dan uang saku Rp 10.000,- perhari.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan
Bapak I Wayan Selamat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya nyaris
menghabiskan seluruh pendapatan keluarga. Belum lagi ditambah dengan
sumbangan untuk banjar setiap bulannya.
b Kesehatan
Keluarga Bapak I Wayan Selamat termasuk keluarga yang relatif jarang
sakit. Keadaan kesehatan Bapak I Wayan Selamat dan Ibu Ni Nyoman Daning
secara umum baik. Pasangan ini tidak mengidap penyakit berat yang
memerlukan rawat inap. Namun, terkadang beliau merasakan sakit-sakit pada
persendiannya. Apabila terjadi sakit, keluarga ini berobat ke Puskesmas
Pembantu di desa Bayung Cerik. Untuk biaya kesehatan Bapak Ketut Sudarsana
mendapat tanggungan dari pemerintah.
Bapak I Wayan Selamat memiliki masalah kesehatan yang menyebabkan
beliau terganggu dalam bekerja yaitu nyeri persendian namun hal ini tidak
terlalu sering terjadi. Keluarga ini juga memiliki masalah di bidang kesehatan
gigi dan mulut. Bapak I Wayan Selamat cukup sering mengeluh sakit gigi.
Beliau mengakui kalau dirinya memang sangat jarang sikat gigi karena selalu
lupa. Walaupun demikian, dikatakan dalam keluarga tidak pernah mengalami
sakit gigi yang sangat berat. Dalam keluarga ini juga selalu mencuci tangan
sebelum dan setelah makan namun jarang menggunakan sabun.
Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak I Wayan Selamat atau sang istri
sakit, umumnya pasangan ini akan menggunakan obat tradisional, namun bila
sakitnya sedikit lebih parah, maka anggota keluarga ini akan berobat ke
puskesmas pembantu atau di dokter umum yang praktek di Desa Bayung Cerik.
c Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak I Wayan Selamat beragama Hindu.
Apabila di rumah maupun di desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak
4
begitu banyak membeli banten karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup
membeli beberapa bahan saja untuk bantennya di pasar. Sedangkan untuk
kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa mempersiapkan sendiri.
Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi
keuangan pada saat itu sehingga tidak terlalu membebani keluarga.
d Sosial
Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak
menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran
tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki
duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang
punya hajatan dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada
pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua
biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.

5
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu


keluarga Bapak I Wayan Selamat yang didampingi, maka penulis melakukan beberapa
kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan
pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak I Wayan Selamat, yaitu
dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga, yaitu Bapak I
Wayan Selamat mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah
kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat
tinggal Bapak I Wayan Selamat.

2.1 Permasalahan Keluarga


Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 19 kali pertemuan
dengan keluarga Bapak I Wayan Selamat. Dalam jangka waktu tersebut telah
diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Wayan
Selamat. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara
dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Bapak I Wayan Selamat memiliki sedikit kekhawatiran akan kehidupan
keluarganya kelak karena pendapatannya yang tidak menentu dan harus membiayai
pendidikan anak bungsunya. Pendapatan mereka didapat harian.
Keluarga Bapak I Wayan Selamat masih sulit dalam menyisihkan uang mereka,
mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tak
menentu. Namun, kedua anak mereka yang sudah bekerja sanggup membantu keuangan
keluarga, terutama untuk membayar biaya listrik dan air PDAM.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan bahwa dalam keluarga ini tidak
sedang ditemukan masalah kesehatan yang sangat berarti seperti penyakit yang sangat
berat. Namun sejak 8 bulan yang lalu Ibu Ni Nyoman Serati sudah tidak bisa bekerja di
ladang akibat kecelakaan yang dialami. Dalam beberapa bulan terakhir ini anggota
keluarga seringkali hanya mengalami penyakit flu, batuk maupun demam biasa karena
perubahan cuaca yang cukup beragam.

6
Bapak I Wayan Selamat mengeluh terkadang persendian tangan, kaki, serta
punggungnya terasa nyeri, terutama apabila suhu udara dingin. Sakitnya ini sudah
mulai muncul sejak kurang lebih dua tahun yang lalu dan hilang timbul. Beliau merasa
tidak terlalu terganggu dengan sakitnya ini karena dirasakan ringan dan jarang muncul.
Namun demikian penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi
mengganggu kesehatan Bapak I Wayan Selamat, yaitu kebiasaan merokok yang
dimiliki Bapak I Wayan Selamat. Walaupun kebiasaaan merokok ini tidak digolongkan
ke dalam kelompok yang berat, namun kebiasaan bapak I Wayan Selamat yang gemar
merokok dapat menggangu kesehatan paru-paru untuk bapak I Wayan Selamat sendiri
dan untuk istri, anak-anak, dan cucu-cucunya. Disamping itu, rendahnya kesadaran
keluarga bapak I Wayan Selamat akan pentingnya kebersihan kesehatan gigi dan mulut.
Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan bapak I Wayan Selamat yang tidak selalu
menggosok giginya secara teratur 2 kali sehari. Hal ini menimbulkan masalah gigi dan
mulut yang di alami oleh Bapak I Wayan Selamat. Beliau mengeluh sakit gigi sebulan
sekali, namun tidak terlalu berat. Apabila sakitnya itu kambuh, beliau mengaku cukup
meminum obat penghilang nyeri yang dibelinya di apotik.

2.2 Masalah Prioritas


2.2.1 Masalah Perekonomian
Masalah perekonomian merupakan masalah yang dirasa utama dari keluarga
Bapak I Wayan Selamat. Pendapatan mereka yang minim menyebabkan keluarga ini
digolongkan sebagai keluarga ekonomi cukup rendah. Bapak I Wayan Selamat bekerja
sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu dalam setahun. Ibu Ni Nyoman
Daning adalah seorang ibu rumah tangga dan ikut membantu menambah pendapatan
keluarga dengan berjualan ‘jejaitan’. Penghasilan dalam keluarga hanya bersumber dari
mata pencaharian berkebun, beternak, berjualan ‘jejaitan’. Biaya hidup serta
pendidikan anak bungsunya hampir menyamai jumlah pendapatan keluarga setiap
bulan. Hal ini menyebabkan keluarga ini sangat kesulitan untuk menabung maupun
menyisihkan pendapatan untuk disimpan.
Keluarga Bapak I Wayan Selamat sampai sekarang ini belum memiliki
tabungan, Tabungan sesungguhnya sangat diperlukan oleh keluarga Bapak I Wayan
Selamat untuk mengantisipasi pengeluaran yang tiba-tiba, seperti sakit, kematian salah
satu warga atau kerabat, perayaan pernikahan, dan sebagainya. Biasanya keluarga ini

7
hanya mampu menyisihkan uang saat menjual babi setiap enam bulan sekali, namun
selebihnya tidak memungkinkan.

2.2.2 Masalah Kesehatan


Walaupun saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sangat berat, namun nyeri persendian yang kadang dialaminya agak mengganggu
Bapak I Wayan Selamat dalam bekerja. Gangguan ini dirasakan sejak kurang lebih dua
tahun yang lalu dan muncul secara perlahan-lahan. Sendi yang paling sering terasa nyeri
yaitu kedua sendi siku, lutut, dan punggung. Apabila sendinya nyeri, bapak I Wayan
Selamat akan merasa enggan untuk pergi bekerja.
Bapak I Wayan Selamat juga mengeluh sakit gigi yang dialami kurang lebih
sekali dalam sebulan. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan menggosok gigi tidak teratur
menyebabkan penyakit gigi dan mulut. Rasa sakitnya ini juga mengganggu aktivitas
sehari-hari beliau.
Selain itu terdapat potensi yang cukup besar terjadinya penyakit pada keluarga
ini. Bapak I Wayan Selamat yang seorang perokok berpotensi untuk menderita penyakit
paru-paru, kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga berpotensi untuk
menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan.

8
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Pemecahan masalah Bapak I Wayan Selamat yang diimplementasikan pada
kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk mencari sumber
penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan penjualan hasil kebun dan
ternak. Istri bapak yang sebagai ibu rumah tangga mungkin dapat menambah
penghasilan dengan mengolah hasil kebunnya sebelum dijual sehingga harga jual
menjadi lebih tinggi, misalnya dengan membuat canang dari janur atau membuat pisang
goreng.
Pengurangan kebiasaan merokok dari Bapak I Wayan Selamat juga dapat
membantu mengurangi pengeluaran keluarga sehingga tidak memberatkan. Metode ini
dirasa tidak hanya dapat membantu dari segi perekonomian, tetapi juga dapat
meningkatkan taraf kesehatan Bapak I Wayan Selamat dan keluarga.
Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran
banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan
membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal mungkin.

3.1.2 Kesehatan
Masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak I Wayan
Selamat ada 4, yaitu masalah nyeri sendi, kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan merokok
yang dilakukan Bapak I Wayan Selamat, dan kebersihan lingkungan rumah yang juga
dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
Keluhan nyeri pada persendian siku, lutut, dan punggung yang dialami oleh
bapak I Wayan Selamat muncul karena pengaruh usia, suhu, dan juga aktivitas sehari-
hari beliau. Semakin bertambahnya usia merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi berkurangnya volume cairan sendi. Cuaca di desa Bayung Cerik yang
sejuk juga menyebabkan persendian menjadi kaku. Aktivitas yang berat sebagai petani
dan juga peternak dapat menyebabkan kerusakan sendi. Untuk itu disarankan untuk
Bapak I Wayan Selamat untuk beristirahat yang cukup serta melakukan olah raga
ringan secara teratur. Pemberian kompres hangat ataupun dingin juga bisa dilakukan
apabila nyeri sendi terjadi.
9
Masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak I Wayan Selamat muncul
karena pengaruh rendahnya tingkat pendidikan dan pengaruh lingkungan. Rendahnya
tingkat pendidikan menyebabkan kurangnya pengetahuan beliau mengenai bahaya
merokok bagi kesehatan. Kebiasaan merokok ini juga dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar, dimana hampir semua pria dewasa di Desa Bayung Cerik memiliki kebiasaan
merokok. Untuk itu, perlu diberikan pengertian mengenai bahaya merokok kepada
Bapak I Wayan Selamat maupun untuk istrinya sebagai perokok pasif, termasuk anak-
anak mereka, serta cucu mereka yang masih dalam masa pertumbuhan karena rentan
dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asap rokok.
Seperti halnya masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak I Wayan
Selamat, malah kebersihan juga muncul akibat rendahnya pengetahuan mengenai
besarnya pengaruh buruk yang dapat diberikan lingkungan kotor terhadap kesehatan.
Untuk mengatasi hal ini, perlu dijelaskan kepada keluarga ini. Penjelasan mengenai
kesehatan yang dimaksud, meliputi kebersihan rumah, kebersihan kamar mandi,
kebersihan dapur, pentingnya merebus air sebelum diminum, pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut dengan membiasakan gosok gigi dua kali sehari, pentingnya
mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan dengan sabun serta pentingnya
mencuci sayuran sebelum dimasak.

3.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah maupun
kebun Bapak I Wayan Selamat. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak
19 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai
berikut.

Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan

No. Tanggal Waktu Kegiatan


1. 31 Juli 2018 15.00 – 18.00 Meninjau kediaman KK dampingan
Pengenalan KK dampingan dan
2. 1 Agustus 2018 17.00 – 21.30
menjelaskan tujuan program
3. 2 Agustus 2018 17.30 – 21.00 Mengetahui profil keluarga

10
Eksplorasi keadaan keluarga dari
4. 3 Agustus 2013 16.30 – 21.00
berbagai aspek
Eksplorasi keadaan keluarga dari
5. 4 Agustus 2013 08.00 – 12.30 berbagai aspek berbarengan dengan
kunjungan ke ladang
Identifikasi masalah keluarga di bidang
6. 5 Agustus 2013 16.00 – 21.30
ekonomi
Identifikasi lebih jauh masalah lain yang
7. 6 Agustus 2013 16.00 – 21.30
dihadapi keluarga
Kunjungan ke ladang dan membantu
8. 7 Agustus 2013 15.00 – 19.30
kegiatan di sana
Diskusi mengenai masalah ekonomi
9. 8 Agustus 2013 17.00 – 21.30
yang dihadapi
Menyampaikan pentingnya pola hidup
10. 9 Agustus 2013 16.00 – 21.30
bersih dan sehat di keluarga
Bincang-bincang santai mengenai
11. 10 Agustus 2013 15.00 – 20.30
kondisi lingkungan di sekitar rumah
Bincang-bincang santai mengenai
12. 11 Agustus 2013 18.30 – 21.00
kondisi lingkungan di sekitar rumah
Menyampaikan pentingnya hidup sehat
13. 12 Agustus 2013 17.00 – 21.30
tanpa rokok
Berbincang-bincang dan membantu
14. 13 Agustus 2013 08.00 – 12.00 dalam kegiatan sehari-hari keluarga
Bapak I Wayan Selamat
Diskusi mengenai penataan bangunan
15. 14 Agustus 2013 08.00 – 12.00 yang lebih baik daripada yang telah ada
sekarang
Bincang-bincang mengenai bahaya
16. 15 Agustus 2013 14.00 – 18.30
merokok terhadap kesehatan
Berbincang-bincang dan menyarankan
kepada keluarga Bapak I Wayan Selamat
17. 18 Agustus 2013 08.00 – 12.00
untuk menanam berbagai tanaman di
halaman rumahnya

11
Review tentang segala hal yang telah
18. 19 Agustus 2013 08.00 – 12.00 didiskusikan selama ini terkait
permasalah yang dihadapi
Perpisahan dengan KK dampingan dan
19. 20 Agustus 2013 14.00 – 18.30
pemberian kenang-kenangan

12
BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu
minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu
yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penuis lakukan selama sebulan
adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Bayung Cerik, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari
pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak I Wayan Selamat
adalah di Dusun/Banjar Tanggahan Talang Jiwa, desa Bayung Cerik, Kecamatan Susut,
Kabupaten Bangli.

4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM VII di Desa Bayung Cerik.
Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga
yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai
bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi
keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi
yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 19 kali
selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 5 jam untuk tiap kunjungan,
sehingga total kunjungan mencapai lebih dari 90 jam.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara
langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK
Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi.
Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Wayan Selamat. Masalah
yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan
penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan
yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-hari, dimana solusi
yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga
sehingga dapat menabung. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah
nyeri sendi, kebiasaan merokok yang dimiliki oleh Bapak I Wayan Selamat, serta
kurangnya kesadaran keluarga bapak I Wayan Selamat akan pola hidup sehat dan
kesehatan gigi dan mulut, sehingga solusi yang dapat diberikan adalah penjelasan
mengenai cara penanggulangan nyeri sendi, bahaya merokok, serta pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Masalah penataan bangunan yang dijumpai pada keluarga ini
adalah kurang bersihnya kamar tidur serta kurangnya penerangan di kamar sehingga
kamar menjadi lembab dan gelap. Disamping itu, kurang dimanfaatkannya halaman
rumah, sehingga solusi yang dapat ditawarkan adalah penjelasan mengenai kegunaan
tanaman-tanaman yang dapat ditanam di areal halaman rumah yang dapat digunakan
sebagai obat-obatan maupun bahan memasak.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak I Wayan Selamat, maka rekomendasi yang dapat
penulis berikan, antara lain :
 Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN
PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK
bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas

14
 Diharapkan kepada keluarga Bapak I Wayan Selamat untuk lebih menyadari
pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan
hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu yang diperlukan serta
menggosok gigi secara teratur.
 Keluarga Bapak I Wayan Selamat diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi
yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.

15

You might also like