Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah proses perubahan atau perkembangan biologi pada
hewan yang melibatkan berubahnya fisik ataupun struktur tubuh hewan tersebut
dimulai dari setelah penetasan atau kelahiran hewan tersebut (hatching).
Perubahan bentuk atau struktur ini melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Dari morfologi, anatomi bahkan sampai ke fisiologisnya bisa saja mengalami
perubahan. Perubahan-perubahan ini terjadi secara periodik (dalam masa tertentu)
dan merupakan siklus hidup yang melekat pada hewan.
Metamorfosis juga didefenisikan sebagai suatu proses biologi di mana
hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau
menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan
differensiasi sel. Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta
(diantara, sekitar, setelah), morphe` (bentuk), osis (bagian dari), jadi
metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan
postembrionik (Fauziah, 2011).
Beberapa hewan yang mengalami bentuk yang sangat berbeda ketika muda
dengan dewasanya. Sedangkan pada beberapa yang lain hanya memiliki bentuk
yang sama, hanya saja ukuran dan perkembangan organnya yang berbeda. Jadi,
antara kedua itu menjadi perbedaan pada metamorfosisnya. Pada hewan yang
berubah bentuk dari tubuhnya yang tidak mirip sama sekali dengan masa
mudanya maka itu disebut dengan metamorfosis sempurna sedangkan pada hewan
yang tidak berubah bentuknya melainkan hanya beberapa organ saja yang
mengalami perkembangan disebut dengan metamorfosis tidak sempurna.
B. Jenis-jenis Metamorfosis
1. Metamorfosis Sempurna
a. Telur, pada fase ini hasil dari fertilisasi antara sel telur dan sel sperma yaitu
embrio akan mengalami pembelahan sel sampai terbentuknya organ-organ
utama.
b. Larva, pada fase ini beberapa jenis hewan eksoskeleton akan mengalami
perubahan fisik yaitu mengalami pergantian kulit. Dengan seiringnya waktu
tubuh hewan akan semakin tumbuh membesar sehingga terjadi pergantian
kulit.
c. Pupa, pada fase ini terjadi transisi secara total dimana akan terbentuk bentuk
yang baru. Pada tahap ini hewan akan mengurangi kebiasaan makannya.
Akan tetapi pupa akan melakukan pertumbuhan hingga pada saatnya matang
akan memasuki fase dewasa.
d. Imigo, pada fase ini akan terbentuk hewan dengan bentuk baru yang
berbeda pada saat hewan tersebut muda. Dan hewan akan bereproduksi
untuk membentuk telur baru yang nantinya akan mengalami tahap telur,
larva, pupa dan menjadi imigo.
Beberapa hewan yang bermetamorfosis sempurna yaitu katak dan kupu-
kupu, nyamuk, lalat dan masih banyak lainnya. Berikut ini beberapa
penjelasannya.
1) Pada kupu-kupu
Fase Telur
Hewan-hewan betina yang telah menetaskan telurnya akan
meletakkan telur tersebut ditempat yang sesuai dengan kebutuhan dengan
perkembangan calon anaknya. Contohnya seperti pada kupu-kupu yang
meletakkan telur di bagian permukaan daun, ini di karenakan hewan muda
tersebut merupakan jenis hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Dari
awal peletakan telur hingga telur menetas membutuhkan waktu antara 3
sampai 5 hari. Pada fase telur ini, embrio hasil fertilisasi sel telur dengan
sel sperma akan terus menerus mengalami pembelahan hingga akan
membentuk organ-organ yang ketika sampai pada batas waktu tertentu
maka akan mengalami perkembangan lanjut bergantung pada jenis spesies
hewan tersebut.
Fase Larva
Ketika pada fase menjadi larva, ini merupakan bagian hewan muda
sehingga pada fase ini hewan-hewan sangat aktif untuk makan. Oleh
karena itulah, induknya meletakkan telur-telur tersebut pada tempat yang
sesuai dengan jenis makanannya sehingga bisa terus berkembang dan
mempertahankan hidupnya. Contohnya pada larva kupu-kupu yang
sebelum menjadi kupu-kupu merupakan ulat yang dimana tempat ia
hinggap akan sangat aktif dalam memakan dedaunan untuk di jadikan
makanannya agar terus hidup hingga ke fase transisi selanjutnya. Fase ini
membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari.
Pada beberapa jenis hewan yang memiliki rangka luar atau disebut
hewan dengan eksoskeleton makan akan mengalami pergantian kulit, ini
sangat di butuhkan karena ukurannya tubuhnya semakin hari akan semakin
membesar sehingga dibutuhkan eksoskeleton yang baru untuk ukuran
tubuh barunya yang semakin membesar pula. Pergantian kulit ini bisa
terjadi sampai beberapa kali dan pada waktu tertentu bergantung pada jenis
spesiesnya juga untuk lama waktunya dan pada waktunya juga akan
berhenti untuk makan sehingga akan mengalami perkembangan untuk
melanjutkan ke fase berikutnya. Perubahan pada setiap tubuh hewan ini di
control oleh hormonal yang terdapat di dalam tubuh larva tersebut.
Fase Pupa
Pupa ini sering juga disebut sebagai kepompong yang merupakan
fase transisi penuh yang akan merubah bentuk dari semasa menjadi larva
muda untuk menuju ke hewan dewasa. Fase ini biasanya membutuhkan
waktu 7 sampai 20 hari tergantung spesiesnya. Tubuh kepompong ini
dilindungi oleh rangka luar yang lumayan keras yang disebut dengan
kokon. Pada fase ini, sebagian besar dari serangga akan berada dalam
kondisi inaktif (tidak makan dalam beberapa waktu). Akan tetapi di dalam
kokonnya, pupa akan sangat aktif membelah melakukan metabolisme
tubuh untuk pembentukan organ-organ baru dan menuju ke bentuk hewan
dewasanya. Kebutuhan makan dan energinya di peroleh dari cadangan
makanan yang telah di konsumsi sebanyak mungkin ketika pada masa
menjadi larva tadi. Fase pupa ini memiliki waktu yang bervariasi untuk
menjadi hewan dewasanya.
Fase Dewasa
Pada fase ini, disebut juga dengan imago (hewan dewasanya) cara
untuk beradaptasi, mendapatkan makanan bahkan sampai ke habitatnya
umumnya akan berubah dan berbeda dengan semasa menjadi larva. Fase
imago ini merupakan fase reproduksi dimana hewan akan mengadakan
perkawinan antara jantan dan betina yang akan membentuk ratusan telur-
telur baru dan akan kembali lagi ke siklus awalnya.
2) Pada katak
Dimulai dari telur yang setelah memakan waktu kurang lebih sepuluh hari,
telur katak tersebut akan bertransformasi menjadi apa yang disebut dengan
berudu. Berudu ini seperti ikan kecil berwarna hitam yang memiliki struktur tubuh
yang belum sempurna. Meski demikian, pada usia dua hari, berudu tersebut akan
memiliki insang yang digunakannya untung bernafas. Menginjak usia kurang
lebih 3 minggu, insang pada berudu secara alamiah akan hilang sebab tertutup
oleh kulit yang tumbuh. Memasuki umur delapan minggu, pada berudu akan
dijumpai kaki belakang yang mulai tumbuh. Selanjutnya, saat kaki belakang telah
besarm baru kemudian kaki depan perlahan muncul sampai akhirnya tumbuh
secara terus menerus hingga berudu mencapai usia kira-kira dua belas minggu.
Selanjutnya, pada berudu juga akan muncul ekor yang terlihat pendek.
Selanjutnya, berudu juga akan mulai bernafas menggunakan paru-paru dan secara
perlahan menjelma menjadi katak yang dewasa dengan struktur badan yang
sempurna.