Professional Documents
Culture Documents
Oleh
JULIA
1548402023
Diseminarkan
Oleh
JULIA
1548402023
Karya Tulis Ilmiah Ini Akan Diseminarkan di Hadapan Para Penguji Seminar
Program Studi D III Anafarma Universitas Abdurrab
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
Pembimbing I Pembimbing II
Nama : Julia
NIM : 1548402023
Judul KTI : Uji Daya Hambat Ekstrak Segar Jahe Merah (Zingiber
Officinale) Terhadap Staphylococcus aureus
Pembimbing : Isna Wardaniati, M. Farm., Apt
ABSTRAK
Jahe merah salah satu tanaman yang memiliki kandungan flavonoid, terpenoid
dan minyak atsiri. Tanaman jahe merah digunakan sebagai obat tradisional untuk
mengobati, reumatik, radang tenggorokan, muntah-muntah. S. aureus ialah bakteri
yang banyak meyerang manusia, permukaan kulit kelenjar keringat dan saluran
usus. S aureus dapat mengakibatkan beberapa penyakit pada manusia seperti
infeksi pada folikel rambut, kelenjer keringat, bisul, infeksi pada luka dan
meningitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak jahe
merah pada konsentrasi 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100 % terhadap bakteri
staphylococcus aureus mengunakan metode difusi cakram dan kloramfenikol
sebagai kontrol positif. Dari hasil penelitian didapatkan daya hambat dengan
konsentrasi ekstrak 20 %, 40 %, 60 %, 80 %, dan 100 % dapat menghambat
pertumbuhan S. aureus dengan diameter 8,28 mm, 8,39 mm, 9,14 mm, 10,18 mm,
11,11 mm dan kloramfenikol 24,38 mm. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan
ekstrak jahe merah memiliki aktivitas sedang terhadap S. aureus.
iv
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Uji Daya Hambat Ekstrak Segar Jahe
Dalam proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi,
moril, informasi, maupun dari segi administrasi. Oleh karena itu penulis
1. Ibu Ira Oktaviani Rz, M.Farm, Apt. selaku ketua Prodi D-III Analis Farmasi
dan Makanan.
2. Ibu Isna Wardaniati, M.Farm, Apt. selaku pembimbing I yang telah banyak
3. Ibu Asiska Permata Dewi, M. Farm, Apt. selaku pembimbing II yang telah
4. Bapak dan Ibu Dosen Anafarma yang telah membantu dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah.
v
5. Ayahanda Ansir dan Ibunda Saripah tercinta yang selalu mendoakan serta
perkuliahan.
semua sehinga penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Beserta
Ilmiah ini.
bantuan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan ilmu yang penulis memiliki. Untuk itu penulis
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ............................................................................................. iv
ABSTRACT ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xi
1. BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.1. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.3. Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 4
2.1Tanaman Jahe Merah ............................................................ 4
2.1.1 Jenis-jenis jahe merah ................................................... 5
2.1.2 Taksonomi tanaman jahe merah ................................... 7
2.1.3 Morfologi tanaman jahe merah .................................... 8
2.14 Khasiat Tanaman Jahe Merah ...................................... 9
2.2 Staphylococcus aureus ......................................................... 10
2.2.1 Morfologi Staphylococcus aureus ................................ 10
2.2.2 Patogenetis Staphylococcus aureus ............................. 11
2.2.3 Uji Aktivitas Antibakteri .............................................. 12
2.3 Kloramfenikol ....................................................................... 12
2.4 Sterilisasi ............................................................................... 14
2.4. Sterilisasi Kering ........................................................... 14
2.4.2 Sterilisasi Basah ............................................................ 16
vii
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 17
3.1 Desain Penelitian .................................................................. 17
3.2 Sampel ................................................................................... 17
3.3 Tempat dan waktu penelitian ............................................... 17
3.4 Alat dan Bahan ..................................................................... 17
3.4.1 Alat ............................................................................... 17
3.4.2 Bahan ............................................................................ 18
3.5 Prosedur kerja ....................................................................... 18
3.5.1 Pengambilan sampel .................................................... 18
3.5.2 Pembuatan ekstrak segar jahe merah ........................... 18
3.5.3 Sterilisasi alat .............................................................. 18
3.5.4 Desinfeksi tempat kerja .............................................. 19
3.5.5 Antiseptik tangan ......................................................... 19
3.5.6 Pembuatan media Muller Hinton Agar (MHA) ........... 19
3.5.7 Pembuatan larutan Standar Mc. Farland ...................... 20
3.5.8 Pembuatan Suspensi Bakteri Staphylococcus aureus ... 20
3.5.9 Penguji daya hambat ekstrak segar jahe merah ........... 20
3.5.10 Rencana analisis data ................................................. 21
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 22
4.1 Hasil … .................................................................... 22
4.2 Pembahasan ....................................................................... 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 27
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 27
5.2 Saran .................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 28
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Skema Cara Kerja ................................................................. 30
Lampiran 2. Pembuatan Media Muller Hinton Agar ( MHA) .................. 31
Lampiran 3. Pembuatan Larutan Ekstrak Segar Jahe Merah dengan
konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20%. ..................... 32
Lampiran 4. Pembuatan Larutan Ekstrak segar jahe merah dengan
konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40% dan 20%. ...................... 33
Lampiran 5. Pembuatan ekstrak segar jahe merah ..................................... 35
Lampiran 6. Hasil sentrifugasi dan ekstrak ................................................ 36
Lampiran 7. Hasil ekstrak jahe merah konsentrasi, 20%, 40%, 60%,80%
dan 100 %.............................................................................. 37
Lampiran 8. Hasil Uji Daya Hambat.......................................................... 38
xi
BAB I
PENDAHULUAN
ketinggian 0-1.500 meter dari permukaan air laut. Selain sebagai bahan
jenis lainnya terutama jika ditinjau dari segi kandungan senyawa kimia
oleoresin, dan minyak atsiri yang tinggi, sehinga lebih banyak digunakan
1
Bakteri Staphylococcus termasuk dalam famili Micrococcaceae.
dan coccus berarti bulat atau bola. Salah satu spesies menghasilkan pigmen
keorang lain atau dari hewan kemanusia. Dimana sebagian besar infeksi
dan bagian tumbuh lainnya pada manusia sebagai besar adalah bakteri
umumnya banyak di jumpai pada anak-anak dan orang tua pada saat
dengan hal ini saya tertarik untuk mengakat judul uji daya hambat ekstrak
Staphyhylococcus aureus.
2
1.2 Rumusan Masalah
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada daya hambat dari ekstrak
metode difusi cakram. Manfaat praktis pada penelitian ini adalah sebagai
bahan acuan dan menambah pengetahuan serta pola pikir pada masyarakat
untuk lebih mengetahui khasiat serta manfaat yang terkandung pada jahe
merah tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lebih mengenal jahe gajah, yakni sebagai bumbu dapur, rempah- rempah,
2002).
yogyakarta dan beberapa daerah di Jawa Timur. Jahe bisa hidup ditanah
dengan ketingian 200-600 meter diatas permukaan laut dan curah hujan
4
rata-rata 2.500 - 4.000 mm/tahun Pada umumnya dikawasan itu jahe hanya
(sebagai salah satu ciri dari tumbuh monokotil / berbiji tungal) dan
lembar tajuk antara 41,05-53,81 cm, dan jumlah daun dalam satu
ukuran tinggi 6,20-12,24 cm. Akar jahe merah ini memiliki serat
5
aroma yang kurang tajam dan rasanya pun kurang pedas (Herlina,
2002)
19,79 cm, lebar daun 2,24-3,26 cm, dan lebar tajuk berkisaran
(Herlina, 2002).
6
daun bagian atas berwarna hijau muda dibandingkan dengan
baku obat, memiliki aroma yang tajam dan rasanya sangat pedas
(Herlina, 2002).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
7
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberodae
Genus : Zingiber
seling secara teratur dan memiliki warna yang lebih hijau (gelap)
kedua jenis jahe diatas, yakni panjang rimpang 12,33- 12,60 cm.
Tinggi mencapai 5,86-7,03 cm, dan rata-rata 0,29 -1,17 kg. Akar
8
berserat agak kasar dengan panjang 17,03-24,06 cm dan diameter akar
mencapai 5,36-5,46 mm. Jahe merah memiliki aroma yang tajam dan
sebabkan oleh kandungan kimia dari setiap jenis jahe yang berbeda.
Jahe gajah dengan aroma dan rasa yang kurang tajam lebih banyak
dengan aroma yang lebih tajam dari jahe gajah banyak digunakan
(Herlina, 2002).
dengan rasanya yang panas dan pedas, telah terbukti berkasiat dalam
penyebab penyakit.
9
3. Radang tenggorokan, asma, muntah-muntah dan nyeri otot, kurang
daya pengliatan.
ganguan lambung.
nyeri otot.
Ordo : Eubacteriales
Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
anggur dan coccus berarti bulat atau bola. Salah satu spesies
10
menghasilkan pigmen berwarna ungu sehingga dinamakan aureus
kimia yang kaya pada nutrisi. Bakteri ini termasuk bakteri gram
tumbuh dengan baik dalam kaldu biasa pada suhu 370 C. Kisaran suhu
ini tidak menghasilkan pigmen. Dalam lempeng agar darah pada suhu
ungu dalam media yang baik dan khas ialah pada suasana aerob:
bakteri ini pun bersifat anaerob fakultatif dan dapat tumbuh dalam
(Sahputra, 2010).
11
di hidungnya, 50% pada umur 2 hari, 62% pada umur 3 hari dan
88,8% pada 4-8 hari. Kuman ini juga dapat ditemukan di udara dan
perdangan dari vena dan trombosis pun merupakan hal yang biasa
terjadi nekrosis dari tulang dan perdangan yang kronis litis oleh
antibiotik dari silinder yang dipasang tegak lurus pada lapisan agar
12
ditambahkan dihambat pertumbuhannya pada daerah berupa lingkaran
2.3 Kloramfenikol
larut dalam air obat ini dihidrolisis in vivo disertai pelepasan kloramfenikol
paten. Senyawa ini berikatan secara revelsibel pada subinit 50S ribosom
terhadap bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, baik aerob maupun
anaerob, serta juga aktif terhadap riteksia tetapi tidak terhadap klamidia.
13
mcg/ml, dan banyak bakteri gram negatif dihambat pada kadar sebesar 0,2-5
kadar dalam darah yang lebih rendah dari pada kadar yang dicapai oleh
2.4 Sterilisasi
1. Sterilisasi kering
2. Sterilisasi basah
a. Pemijar
14
b. Jilatan api
itu harus disterilkan dalam jumlah sedikit dan dalam pisau tipis
2006).
15
2.4.2 Sterilisasi basah
2006).
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Sampel
Islam Riau.
III Analis Farmasi dan Makanan Universitas Abdurrab pada bulan januari
2018.
3.4.1 Alat
autoclave, kapas steril, oven, pipet tetes, kertas padi pipet volume,
17
gelas ukur, pinset, batang pengaduk, labu ukur, tabung reaksi ,
lumpang.
3.4.2 Bahan
Jahe yang diambil adalah pada bagian rimpang yang masih segar
Handrianto, 2016).
18
3.5.3 Sterilisasi alat
jam. Setelah cukup waktu dikeluarkan dari oven, dan untuk alat
16).
etanol 70%, lingkungan kerja harus tenang dan bebas angin, napas
akuadest 100 ml. Setelah itu didihkan sampai homogen diatas api
maka suhu terus menerus akan naik sampai suhu 1210C selama 15
19
dari autoclave, lalu dituangkan, kedalam masing - masing cawan
Bakteri uji yang telah diinokulasi diambil dengan kawat ose steril
steril, sampai semua bagian media rata terolisi, ambil kertas disk
larutan ekstrak segar jahe merah dengan dosis 20%, 40%, 60%, dan
20
C, ukur zona bening yang terbentuk disekitar disk ( Torar et al.,2017:
17).
Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari diameter zona
21
BAB IV
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstra segar jahe merah
(Zingiber Officinale Var. Rubrum) terhadap bakteri staphylococcus
aureus
3 60 % 9,3 9, 11 9,03 9, 14
6 Akuades 6 6 6 6
22
4.2 Pembahasan
sampel yang digunakan adalah jahe merah segar. Jahe merah yang
damai. Tahap awal proses pembuatan ekstrak segar jahe merah yaitu
pada jahe merah, sampel di kupas dan dipotong kecil-kecil agar sampel
pada penelitian ini terdapat dua lapisan, lapisan cair ekstrak segar jahe
merah dan lapisan padat pati jahe merah. Lapisan yang diambil adalah
merupakan salah satu pelarut yang baik untuk melarutkan nutrien dan
23
digunakan sebagai sumber oksigen, pada uji daya hambat, akuades steril
pada mikroba yang paten senyawa ini berikat secara reversible pada
bakteriostatik dan spektur luas yang aktif terhadap bakteri gram positif
karena media ini merupakan media universal yang kaya akan nutrisi
dalam larutan NaCl steril sampai kekeruhan yang sama dengan larutan
rapat dan tidak terlalu jarang. Karena standar kekeruhan Mc. Farland ini
bakteri harus dioles sehinga benar- benar merata pada permukaan media
Muller Hiton Agar, jika tidak merata maka hasil yang didapat tidak
24
Berdasarkan hasil Penelitian tentang aktivitas antibakteri ekstrak
segar jahe merah (Zingiber Officinale) pada konstrasi 20%, 40%, 60%,
aureus dengan rata-rata zona hambat yang dibentuk ekstrak segar jahe
merah pada konsentrasi 20% (8,28 mm), 40% (8,39 mm), 60% (9,14
mm), 80%(10,18 mm), dan 100% (11,11 mm) dari hasil tersebut bahwa
kertas disk yang berisi larutan ekstrak segar jahe merah yang terlihat
dan minyak atsiri yang terdapat pada ekstrak segar jahe merupakan
25
BAB V
5.1 Kesimpulan
merah (Zingiber Officinale) pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan
dengan zona hambat yang dibentuk oleh ekstrak segar jahe merah secara
(11,11mm).
5.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z., 2012 Analisis Komponen Antimi kroba ekstrak EtanolJahe (zingiber
officinale) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Surakarta 2012
Handrianto P. 2016. Uji antibakteri eksrtak jahe merah (Zingiber officinale var.
Rubrum) Terhadap Staphylococcus Aureus dan Eschericia Coli.
Jurnal of research and technologies, vol. 2
Katzung, B.,G. 1998 Farmakologi Dasar dan Klinik, ediisi VI. Jakarta: buku
Kedokteran.
Katzung, B.,G. 2007. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Koswara., S.2006 Jahe, Rimpang dengan sejuta khasiat. Jakarta: Pustaka sinar
Harapan
Mulyani, S .2010 komponen dan antibakteri dari fraksi Kristal minyak zingiber
zerumbet. majalah farmasi Indonesia, 12 (3): 178-184.
27
Rahminiwati dkk. 2010 Bioprospeksi ekstrak jahe gajah sebagai anti-Crd: Kajian
aktivitas antibakteri terhadap Mycopplasma galliseptikum dan E. Coli
in vitro. Jurnal ilmu pertanian Indonesia, Vol. 3
Sutton, Scott. 2011. Determonation of inoculums for microbiogical Testing
Jurnal of GXP comtiance volume 15 Nomor 3
Tim Bina Tani, 2009 Budidaya tanaman jahe Yrama Widya. Bandung 2002
Tjay, T.H.& Rahardja, K., 2003, Obat-Obat penting khasiat, pengunaann, dan
Efek-efek sampingnya, gramedia, Jakarta
Torar,G.M.J. Widya dan Gayatri. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
biji Papaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Pseudomonas
aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi
Volume. 6.Nomor .( 2 ):15- 18
28
Lampiran 1. Skema Cara Kerja
29
Lampiran 2. Pembuatan Media Muller Hinton Agar (MHA)
M 1XV1 = M2 X V2
M1 = 38g x 100 ml
1000 ml
M1= 3,8g
Cara Kerja :
30
Lampiran 3. Pembuatan Larutan Standar Mc Farland
dan H2SO4 1%
1. Pembuatan BaCl2 1%
2. 1 ml x 10 ml = 0,1 ml
100 ml
homogen.
3. Pembuatan H2SO4 1%
1 ml x 10 ml =0,1 ml
100 ml
31
Lampiran 4. Pembuatan Larutan Ekstrak segar jahe merah dengan konsentrasi
100%, 80%, 60%, 40% dan 20%.
1. Konsentrasi 100%
2. Konsentrasi 80 % sebanyak 10 ml
C1x V1 = C2 x V2
100% x V1 = 80% x 10 ml
V1 = 80% x 10 ml
100 %
V2 = 8 ml
Cara kerja
labu ukur 10 ml, lalu tambahkan aquades sampai tanda batas, kocok
hingga homogen.
3. Konsentrasi 60 % sebanyak 10 ml
Lampiran 4 lanjutan
C1 X V1 = C1 X V1
80% X V1 = 60%X 10 ml
V1 = 60% x 10 ml
80%
V1 = 7,5 ml
32
Lampiran 4 (lanjutan)
Cara kerja :
homogen.
4. Konsentrasi 40 % sebanyak 10 ml
60 % x V1 =40% x 10ml
60%
= 6,6 ml
C1 x V2= C1x V2
40 % x V1 = 20 % x10 ml
V1 = 20%x 10ml
40%
= 5 ml
Cara kerja
hingga homogen .
33
Lampiran 5. Pembuatan ekstrak segar jahe merah
34
Lampiran 6.Hasil sentrifugasi dan ekstrak segar jahe merah
35
Lampiran 7Hasil ekstrak jahe merah konsentrasi, 20%, 40%, 60%,80% dan
100 %
Gambar 7. Hasil ekstrak segar jahe merah konsentrasi, 20%, 40%, 60%,
80%dan 100 %
36
Gambar 8.Larutan Mc farland dan Suspensi Bakteristaphylococcus
aureus
Lampiran 8 Hasil Uji Daya Hambatekstrak segar jahe merah
kontrol negatif
Kontrol
positif
Konsentrasi
Konsentrasi 100 %
20 %
Konsentrasi
Konsentrasi 80 %
40 %
Konsentrasi 60 %
37
Lampiran 8 (lanjutan)
Konsentrasi 20 %
Kosentrasi 40
%
Kontrol
Kosentrasi negatif
60 %
Konsentrasi
Kontrol 100 %
positif
Kosentrasi 80 %
38
Lampiran 8 (lanjutan)
Kontrol negatif
Konsentrasi
100 %
Konsentrasi
20 % Kontrol positif
Konsentrasi
40 %
Konsentrasi
80 %
Konsentrasi 60 %
39
Tebel. 2 Tabel penilaian diameter zona hambat antibiotik
40