You are on page 1of 9

Jurnal Psikologi, Volume 11 Nomor 2, Desember 2015

Pengembangan dan Validasi Pengukuran Skala


Pemaafan TRIM-18
Ivan Muhammad Agung

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau


email:ivan.agung@uin-suka.ac.id

Abstrak

Pemaafan merupakan salah faktor penting dalam hubungan interpersonal. Metode


dan jenis Pengukuran pemaafan banyak dilakukan oleh para ahli salah satu dengan
menggunakan skala Transregression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18)
yang berfokus pada 3 faktor yaitu avoidance, revenge, dan benevolence. Penelitian ini
bertujuan untuk pengembangan dan menguji validitas konstrak skala TRIM-18. Subjek
penelitian berjumlah 207 mahasiswa. Hasil penelitian dengan analisis factor konfirma-
tori secara menunjukkan bahwa ketiga factor (avoidance, revenge, dan benevolence)
memenuhi criteria fit model pengukuran. Artinya, aitem-aitem yang berada pada se-
tiap factor mencerminkan kevalidan dalam mencerminkan setiap factor. Pengukuran
pemaafan dengan skala TRIM-18 bersifat multidimensional dan setiap factor saling
terkait satu sama lain. Implikasi hasil penelitian dibahas dalam konteks pengukuran
psikologi.

Kata kunci: pengukuran, pemaafan, transregression-related interpersonal


motivation, analisis faktor

Abstract

Forgiveness is one important factor in interpersonal relationships. Measurements of


forgiveness has been done by researchers with various types of measurement. One
of them is Transregression scale-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18), which
focuses on three factors: avoidance, revenge, and benevolence. This study aims to
develop and test the construct validity of TRIM-18 scale. Participants were 207 under-
graduate students. Results of the study with confirmatory factor analysis showed that
all three factors (avoidance, revenge, and benevolence) meet the criteria of fit of the
measurement model. It is means, the items that are located on each factor reflected
the validity of each factor. Measurement of forgiveness with TRIM-18 scale is multi-
dimensional contructs and each factor interconnected. Implications of the research
results are discussed in the context of psychological measurement.

Keywords: measurement, forgiveness, transregression-related interpersonal


motivation, factor analysis

Pendahuluan tik, Pembahasan konsep pemaafan terus


berkembangan seriring dengan perkem-
Hubungan interpersonal individu men- bangan penelitian pemaafan. Penelitian
jadi salah satu kajian menarik dalam penelitian pemaafan sudah banyak dilakukan baik di
psikologi social. Beberapa ahli berusaha untuk dalam dan di luar Indonesia. Beberapa pe-
mengidentifikasi factor yang menyebabkan nelitian mengkaitkan pemaafan dengan em-
kesuksesan dan kegagalan dalam hubungan pati (Hodgson, & Wertheim, 2007; Angraini &
interpersonal, salah satunya adalah pemaafan Cucuani, 2014), kesehatan (Toussaint dkk.,
(Allemand, dkk., 2007; McCullough, Worthing- 2001), religiusitas (lihat Davis, dkk 2013),
ton & Rachal ,1997), Pemaafan menjadi salah well being (McCullough, 2000), Komitment
isu penting dalam hubungan interpersonal (Arif, 2013), kebahagiaan (Maltby,dkk, 2005),
terutama berkaitan ketika individu mengala- stress kerja (Setiyana, 2013), kepribadian Big
mi suatu masalah atau konflik interpersonal. Five (McCullough, dkk, 2001), keharmonisan
Sering kali pemaafan menjadi salah satu keluarga (Nancy, 2013). Tidak hanya itu, kon-
strategi koping individu dalam menyelesai- sep pemaafan juga diaplikasi dalam bentuk
kan masalahnya baik secara personal mau- intervensi dalam bidang pendidikan, klinis
pun interpersonal (Egan, & Todorov, 2009). atau konseling, (lihat, Enright, dkk., 2007;
Pemaafan merupakan salah satu konsep Syamsuddin, 2013; Huia & Chau, 2009).
yang banyak diteliti di berbagai bidang ilmu Para ahli berusaha mendefinisikan dan men-
seperti, psikologi, sosiologi, agama, dan poli- jelaskan konsep pemaafan. Pemaafan meru-

79
Pengembangan dan Validasi Pengukuran Skala ..... Ivan Muhammad Agung

pakan konsep yang kompleks dan multidi- 2008). Menurut Hal dan fincham (2005) meli-
mensi konstrak. Pemaafan punya dua sisi, hat ada persamaan antara pemaafan diri
pertama, sisi dunia, yaitu berkaitan dengan sendiri (self-forgiveness) dan pemaafan in-
fenomena social psikologis dan sisi transend- terpersonal. Persamaanya, keduanya meru-
ent atau spiritual yang berakar pada agama pakan proses yang terus berkembang dari
(McCullough, & Worthington, 1999). Be- waktu ke waktu dan membutuhkan kesalahan
berapa ahli mendefinisikan pemaafan seba- yang nyata untuk offender, intinya keduanya
gai hilangnya emosi negative (terhadap of- tidak menyiratkan bahwa kesalahan seharus
fender (Rye., dkk, 2001), seperti McCullough, dimaafkan atau dilupakan. Sementara per-
dkk (1997) yang mendefinisikan pemaafan bedaannya pada motivasi menghindar teru-
merupakan upaya untuk mengurangi emosi tama pada target. Pada pemaafan interper-
negative (balas dendam dan menghindar) sonal fokus pada korban menghindari dari
serta meningkatkan dorongan untuk kon- pelaku kesalahan (transgressor), sementara
siliasi hubungan. terhadap offender. Di sis pada pemaafan diri sendiri focus pada kor-
lain, para ahli menyatakan bahwa pemaafan ban/ pikiran, emosi dan situasi yang terkait
tidak hanya absensnya emosi negative, teta- dengan kesalahan. Kedua, berbeda pada
pi hadirnya emosi positif terhadap offender, persyaratan proses, pada pemaafan inter-
Seperti yang dikatakan Rye., dkk (2001) yang personal tidak memerlukan persyaratan, se-
menyatakan bahwa pemaafan merupakan re- mentara pemaafan diri banyak faktor mem-
spon terhadap offender dengan cara meng- pengaruhi, seperti berkaitan dengan korban
hilangkan emosi negatif (afektif, kognitif dan atau diri sendiri untuk tidak mengulangi ke-
perilaku) dan menghadirikan emosi positif. salahan lagi. Terakhir, pemaafan diri sendiri
Pemaafan merupakan suatu proses transfor- dan pemaafan interpersonal berbeda dalam
masi afektif, kognitif, penilaian dan motivasi implikasi pada rekonsiliasi. Pada pemaafan
dari negatif ke netral atau positif terhadap interpersonal, tidak perlu berdamai dengan
offender (Thompson & Snneyder; Denham, pelaku, sementara pada pemaafan diri sendi-
2005). Pemaafan merupakan konstrak yang ri (intrapersonal) rekonsiliasi diri merupakan
tidak biasa di psikologi karena bukan state bagian penting dari pemaafan diri sendiri.
tapi proses yang berubah kearah positif terha- Kompleksnya definisi dan seting ber-
dap indvidu yang melakukan kesalahan pada beda dalam pengukuran pemaafan menjadi
masa lalu (McCullough, Bono,& Root ,2007). konsep ini masih menjadi perdebatan ten-
Menjelaskan konsep pemaafan me- tang pengukuran di kalangan ilmuwan sosial.
merlukan kejelasan kedudukan konsep terse- Pemaafan merupakan konsep yang dapat
but untuk dan kapan digunakan. McCullough diukur dari perspektif pemberi maaf dan juga
dan Witoliet (2002) ada tiga konteks dalam offender McCullough, dkk (dalam Rye, dkk
memahami pemaafan, pertama pemaafan 2005 ) membagi 3 kategori dalam penguku-
sebagai properties atau respon, kedua ran pemaafan, 1) pemaafan terhadap spesifik
pemaafan sebagai disposition kepribadian individiu untuk spesifik kesalahan, 2) dyadic
dan ketiga pemaafan sebagai karakter unit (pemaafan spesifik individu untuk multiple
social. Pemaafan sebagai respon dapat dipa- kesalahan dan 3) dispositional kepribadian.
hami sebagai perubahan pro social pada cara Ada sebagian ahli melihat pemaafan seba-
berpikir, emosi dan perilaku korban terhadap gai respon terhadap kesalahan yang dilaku-
pelaku yang pantas disalahkan. Pemaafan kan offender. seperti Enright dkk (1995) me-
sebagai disposition kepribadian dapat dipaha- nyusun Enright Forgiveness Inventory (EFI)
mi sebagai kecenderungan untuk memaafkan yang terdiri dari enam subscale dengan 60
orang lain pada konteks variasi yang banyak aitem. McCullough, dkk (1998) dengan TRIM
dalam kejadian interpersonal. Pada kondisi inventory yang terdiri dari dua subscale yai-
ini, individu memiliki kontinum dalam kecend- tu revenge (balas dendam) dan avoidance
erungan memaafkan mulai dari memaafkan (menghindar), Sementara yang berangga-
sampai tidak memaafkan. Terakhir, pemaafan pan bahwa pemaafan sebagai disposition
sebagai kualitas unit sosial dapat dipahami se- kepribadian, seperti Berry dkk (2001) menyu-
bagai atribut yang sama dengan kepercayaan, sun pengukuran dispositional pemaafan yang
intimasi dan komitmen. Beberapa struktur dinamakan dengan Transgression Narrative
social seperti keluarga, pernikahan yang Test of Forgivingness (TNTF) yang terdiri dari
memiliki atribut pemaafan cenderung akan dari 4 studi dalam mengkonstruk dispositional
mudah memberikan maaf atas kesalahan. pemaafan. Berry, dkk (2001) menganggap
Pemahaman konsep pemaafan yang berbe- dispositional pemaafan lebih stabil pada rent-
da-beda berimplikasi bagaimana pemaafan ang waktu dan kondisi situasi berbeda. Se-
diukur. Pemaafan dapat dilihat pada konteks mentara Thompson dan Sneyder (2005) meli-
yang berbeda,dalam hubungan interpersonal hat pemaafan sebagai proses intrapersonal
seperti, sahabat, keluarga, suami-istri, Se- yang memiliki target yaitu self, orang lain dan
bagian lain melihat bahwa pemaafan meru- situasi, sehingga mereka mengembang pen-
pakan proses intrapersonal (Hall & Fincham, gukuran pemaafan yang bernama Heartland

80
Jurnal Psikologi, Volume 11 Nomor 2, Desember 2015

Forgiveness Scale (HFS) terdiri dari 18 aitem. 0,3). Jadi untuk tahap selanjutnya jumlah
aitem pada skala TRIM berjumlah 17 aitem.
Fokus Studi Uji reliabilitas dengan konsisttensi internal (al-
pha) per komponen: avoidance 0.81, revenge
Penelitian pemaafan di Indoensia 0,72 dan benevolence 0,79. Dapat disimpul-
telah banyak dilakukan oleh peneliti baik dari kan semua komponen memiliki reliabilitas
kalangan mahasiswa, dosen, dan peneliti. yang baik.
Beberapa studi menggunakan alat ukur ber-
beda sesuai dengan konsep yang digunakan. Analisis Data
Salah satu yang banyak digunakan adalah Analisis data dilakukan menggunakan
dalam pengukuran pemaafan adalah Tran- analisis factor konfirmatori dengan bantuan
sregression-Related Interpersonal Motiva- program AMOS 6. Analisis faktor konfirma-
tion (TRIM) Inventory oleh McCullough, dkk tory merupakan salah satu analis data untuk
(2006). Alat ukur TRIM berawal dari penelitian mengevaluasi dan menguji validitas konstrak
McCullough,dkk (1997) tentang pemaafaan pengukuran dan untuk melihat kecocokan
pada konteks interpersonal. Berikutnya Mc- model dengan prosedur Maximum Likelihood
Cullough, dkk (1998) melanjutkan studi pen- Estimation (estimasi kecocokan maksimum).
gukuran pemaafaan berdasarkan pada factor Ada beberapa kriteria untuk menguji kecoco-
motivasi, yaitu avoidance dan revenge. Pada kan model (goodness of fit model), yaitu: (1)
penelitian tersebut jumlah aitem yang diguna- chi square dan tingkat probability dengan cri-
kan sebanyak 18 aitem yang diambil dari pe- teria chi square mendekati nol atau kecil dan
nelitian Wade (1989), Hasil penelitian meng- nilai p> 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak
gunakan analisis factor menunjukkan bahwa ada perbedaan antara model dengan data
hanya 12 aitem yang valid, 5 aitem pada empiric. Chi square sangat sensitive dengan
revenge dan 7 aitem pada avoidance dan jumlah sampel, sehingga perlu beberapa cri-
McCullough,dkk (2002;2006) menambahkan teria tambahan. (2) The Root Mean Square
satu sub scale lagi, yaitu kebajikan (benevo- Error of Approximation (RMSEA) model Mod-
lence) sehingga jumlah aitemnya menjadi 18 el ini untuk melihat kecocokan model dengan
aitem, Pada penelitian ini menggunakan skala data empiric dengan criteria indeks lebih kecil
TRIM-18 inventory yang terdiri dari 18 aitem. atau sama dengan 0,08. Root Mean‐square
Tujuan penelitian ini adalah untuk pengem- Residuals (RMR) lebih kecil 0,10. (3). Kriteria
bangan dan melihat validitas konstrak pada tambahan antara lain adalah Goodness of Fit
skala TRIM-18 Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit (AGFI),
Normed Fit Index (NFI), dan Comparative Fit
Metode Index (CFI). Mode/ dikatakan fit bila indeks
lebih besar 0,09. CMIN/DF merupakan uku-
Partisipan ran yang diperoleh dari nilai chi-square dibagi
Partisipan dalam penelitian adalah dengan degree of freedom. Menurut Hair dkk.
mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau dengan (2006) nilai yang direkomendasikan untuk
jumlah 207 mahasiswa rentang umur 18-22 menerima kesesuaian sebuah model adalah
tahun. Data penelitian dikumpulkan oleh Le- nilai CMIN/DF yang lebih kecil atau sama
stari (2014) dalam rangka penyelesaian tugas dengan 2,0 atau 3,0.
akhir atau skripsinya.
Hasil
Alat ukur
Alat ukur yang digunakan Lestari Hasil analisis factor konfirmatori di-
(2014) adalah Transregression-Related Inter- lakukan terhadap tiga komponen pada skala
personal Motivation (TRIM 18) yang diadap- TRIM 18 yaitu avoidance (7 item), revenge (5
tasi dari penelitian McCullough,dkk (2006), aitem) dan benevolence (5 aitem).Sebelum
Skala TRIM-18 terdiri dari 3 komponen, yaitu dilakukan analisis lanjutan dilakukan Pengu-
revenge 5 aitem, avoidance 7 aitem dan be- jian kecocokan model (goodtness of fit model)
nevolence 6 aitem. Model skala yaitu skala lik- berdasarkan kriteria yang ditentukan. Pada
ert dengan 5 rating skala. Sebelum dilakukan tabel 1 menunjukkan bahwa ketepatan mod-
penelitian dilakukan uji coba aitem dan diper- el secara umum kurang baik karena nilai p
oleh reliabilitas sebesar 0,87 dan 1 aitem di sebesar 0,02 (p<0,05), namun demikian hasil
nyatakan gugur pada komponen benevolence criteria tambahan menunjukkan bahwa model
karena memiliki daya diskriminasi rendah (< dapat diterima dengan baik.

81
Pengembangan dan Validasi Pengukuran Skala ..... Ivan Muhammad Agung

Tabel 1. Goodness of fit pada komponen avoidance pada skalaTRIM 18

Goodness of fit index Cut of value Hasil Model Keterangan

Chi square Kecil/rendah 26,45 kecil


Probability p>0,05 0,02 Kurang baik
RMSEA ≤ 0,08 0,06 baik
GFI ≥ 0,9 0,96 baik
AGFI ≥ 0,9 0,92 baik
CFI ≥ 0,9 0.96 baik
RMR ≤ 0,05 0,03 baik
CMIN/DF ≤ 2 atau 3 1,88 baik

Sementara pada komponen Revenge Demikian juga dengan criteria tambahan, RM-
skala TRIM 18 menunjukkan bahwa hasil chi SEA, GFI, AGFI. RMR menunjukkan bahwa
Square sebesar 3,44 dengan probabilitas model dapat diterma dengan baik (lihat tabel
0,63(P>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa 2.
bahwa model dapat diterima dengan baik.

Tabel 2. Goodness of fit pada komponen Revenge pada skalaTRIM


Goodness of fit index Cut of value Hasil Model Keterangan
Chi square Kecil/rendah 3,44 kecil
Probability p>0,05 0,63 baik
RMSEA ≤ 0,08 0,06 baik
GFI ≥ 0,9 0,99 baik
AGFI ≥ 0,9 0,98 baik
CFI ≥ 0,9 1 baik
RMR ≤ 0,05 0,01 baik
CMIN/DF ≤ 2 atau 3 0,6 baik

Sementara pada komponen Benevo- baik. Demikian juga dengan criteria tamba-
lence skala TRIM-18 menunjukkan bahwa han, RMSEA, GFI, AGFI. RMR menunjukkan
hasil chi Square sebesar 8,6 dengan proba- bahwa model dapat diterma dengan baik (li-
bilitas 0,12 (P>0,05). Hasil ini menunjukkan hat Tabel 3).
bahwa bahwa model dapat diterima dengan

Tabel 3. Goodness of fit pada komponen Benevolence pada skalaTRIM

Goodness of fit index Cut of value Hasil Model Keterangan

Chi square Kecil/rendah 8,6 kecil


Probability p>0,05 0,12 baik
RMSEA ≤ 0,08 0,06 baik
GFI ≥ 0,9 0,98 baik
AGFI ≥ 0,9 0,95 baik
CFI ≥ 0,9 0,98 baik
RMR ≤ 0,05 0,02 baik
CMIN/DF ≤ 2 atau 3 1,7 baik

Tahap selanjutnya adalah melaku- yang besar sehingga perlu criteria tamba-
kan analiss factor konformatori pada skala han seperti CFI, GFI, AGFI, RMR, CMIN/DF,
pemaafan TRIM-18 yang melibatkan tiga yang menunjukkan semua memenuhi kriteria
komponen (avoidance, revenge, dan benevo- yang tetapkan (lihat Tabel 4). Namun jika di
lence). Pada tabel 4 menunjukkan bahwa has- bandingkan dengan model 2, 3 dan 4, maka
il chi square menunjukkan angka besar yaitu dapat disimpulkan bahwa semua model rela-
283, 737 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). tive sama, namun dari semua model, model 4
Hal ini mengindikasikan bahwa model tidak lebih baik dibandingkan dengan model-model
memenuhi kriteria fit. Pengujian chi square lainnya.
cenderung sensitive pada jumlah sampel

82
Jurnal Psikologi, Volume 11 Nomor 2, Desember 2015

Tabel 4. Perbadingan ukuran kecocokan (Fit Measures) model 1, 2, 3.


Goodness of fit Cut of value Model 1: Model 2: Model 3: Model 4:
index (A,R, B) (A-R) (A-B) (R-B)

Chi square Kecil/rendah 210,3 92,5 110,4 58,3


Probability p>0,05 0,000 0,001 0,000 0,006
RMSEA ≤ 0,08 0,063 0,06 0,07 0,06
GFI ≥ 0,9 0,90 0,93 0,92 0,95
AGFI ≥ 0,9 0,86 0,90 0,88 0,92
CFI ≥ 0,9 0.91 0,94 0,93 0,95
RMR ≤ 0,05 0,04 0,04 0,04 0,03
CMIN/DF ≤ 2 atau 3 1,8 1,7 2,08 1,7
Note. A: Avoidance, R; Revenge; B: Benevolence

Berdasarkan hasil analis factor kon- Hubungan antar factor menunjukkan nilai ko-
firmatori menunjukkan bahwa semua aitem relasi sebesar -0,59, p < 0,01 (avoidance vs
memiliki factor loading > 0,5 kecuali aitem benevolence), 0,43, p < 0,01 (avoidance vs
3 (“Saya ingin dia mendapatkan apa yang revenge), dan -0,55, p < 0,01 (benevolence
layak dia dapatkan karena kesalahannya”) vs revenge). Hal ini menunjukkan bahwa nilai
pada factor revenge (lihat Tabel 4). Hal ini variance ketiga factor tidak melebihi 35%,
menunjukkan bahwa aitem yang berada pada artinya ketiga factor tersebut menilai sesuatu
setiap factor mencerminkan kevalidan dalam yang sama tetapi tidak saling overlap secara
mencerminkan setiap komponen atau factor. berlebihan.

Tabel 5. Factor Loading Skala TRIM dengan Menggunakan Analisis Factor


Comfirmatory

N= 207,

83
Pengembangan dan Validasi Pengukuran Skala ..... Ivan Muhammad Agung

Gambar 1 menunjukkan analisis kon- tor model, misalkan hubungan negatif antara
firmatori pada 3 faktor model (avoidance, re- avoidance dan revenge dengan benevolence
venge dan benevolence). Hasil menunjukkan dan hubungan positif antara avoidance den-
bahwa ada hubungan signifikan antar 3 fak- gan revenge.

Gambar 1. Nilai standardize estimate pada model skala TRIM-18

Pembahasan komponen tersebut menilai sesuatu yang


sama namun tidak terjadi overlap secara
Penelitian ini bertujuan untuk pengem- berlebihan pada ketiga komponen tersebut.
bangan dan validasi pengukuran pemaafan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
dengan menggunakan skala pemaafan hubungan negatif antara avoidance dengan
TRIM-18 yang dikembangkan oleh Mc- benevolence, demikian juga pada hubungan
Cullough, dkk (2006). Skala TRIM-18 didasar- revenge dengan. benevolence. Sementara
kan pada motif dalam pemaafan, yang terdiri terdapat hubungan positif antara avoidance
dari tiga motif, yaitu avoidance, revenge dan dengan revenge. Hasil penelitian ini sama
benevolence. Hasil penelitian menunjukkan dengan penelitian McCullough, dkk (2006)
bahwa ketiga komponen memiliki reliabilitas yang menyatakan bahwa hubungan ketiga
yang baik. Ketiga komponen tersebut memi- motif adalah positif (avoidance vs revenge)
liki hubungan signifikan, yang artinya ketiga dan juga negative (revenge vs benevolence

84
Jurnal Psikologi, Volume 11 Nomor 2, Desember 2015

dan avoidance vs benevolence). Orang yang benevolence dan Revenge) dalam skala
memiliki pemaafan yang tinggi akan memiliki TRIM-18 bersifat saling berkaitan tetapi tetap
motif avoindance dan revenge rendah ter- mengukur secara mandiri sehingga harus
hadap offender (McCullough, dkk 1998) serta memperhatikan indikator dalam penulisan
adanya keinginan untuk berbuat baik atau be- aitem agar tidak terjadi overlap. Keterbatasan
nevolence (McCullough, dkk 2006). penelitian adalah variasi subjek sehingga per-
Sementara validitas konstrak dengan lu penggunaan subjek lebih bervariasi dalam
analisis factor konfirmatori terhadap ketiga penelitian selanjutnya. Selain, itu perlu dilaku-
komponen (avoidance, revenge dan benevo- kan pengujian validitas discriminant atau kon-
lence) menunjukkan bahwa secara umum vergent dengan melibatkan variabel-variabel
model revenge dan benevolence dapat di- psikologi lainnya.
terima, artinya model tidak berbeda dengan
data empiric di lapangan (lihat Tabel 2 dan 3). Kesimpulan
Sementara pengujian model pada komponen
avoidance menunjukkan hasil bahwa model Pengukuran pemaafan dengan skala
secara umum tidak didukung oleh data em- TRIM-18 merupakan pengukuran pemaafan
piric, namun pengujian dengan criteria tamba- yang berfokus pada hubungan interpersonal
han menunjukkan bahwa bahwa model masih dengan menggunakan pendekatan pada tiga
dapat diterima (lihat Tabel 1). motif, yaitu (avoidance, revenge dan benevo-
Pada awalnya pengukuran pemaafan lence. Ketiga motif ini bersifat terpisah teruta-
menggunakan dua factor model yaitu, avoid- ma dalam pengukuran dan analisis data. Has-
ance dan revenge (McCullough, dkk 1998; il analsis faktor konfirmatori secara mandiri
Orth, dkk 2008) dan pada penelitian selan- menunjukkan bahwa ketiga motif memiliki va-
jutnya menggunakan tiga faktor model (avoid- liditas konstrak yang baik dan dapat diterima.
ance, revenge dan benevolence), seperti Namun ketiga diuji secara bersamaan baik
(McCullough, dkk 2006;2003; Cornick, dkk., dengan 3 dan 2 faktor tidak memenuhi crite-
2011). Ketiga factor ini bersifat terpisah atau ria fit uji kecocokan model. ini artinya, bahwa
orthogonal. Misalkan avoidance dengan re- model tersebut harus dimodifikasi dengan
venge. Orang yang memiliki pemaafan akan memperhatikan aitem-aitem yang ada pada
memiliki avoidance dan revenge yang ren- ketiga factor tersebut. Ada potensi overlap
dah, namun tidak berarti orang yang avoid- dalam pengukuran pada tiga factor khususn-
ance rendah belum tentu memiliki niat untuk ya avoidance dan benevolence.Impilkasinya,
revenge (balas dendam) juga rendah. Lain adalah pengukuran pemaafan dengn TRIMc
lagi dengan benevolence (kebaikan hati), 18 dapat menggabungkan aitem pada fac-
yang berpotensi overlap dengan avoidance. tor avoidance dan benevolence menjadi satu
Artinya pengukuran avoidance dan benevo- factor, atau dengan menghilang aitem yang
lence dapat bersifat bipolar atau berlawa- saling overlap pada factor tersebut. Kedua,
nan, misalkan, individu yang memiliki avoid- avoidance, revenge dan benevolence meru-
ance tinggi akan memiliki benevolence yang pakan 3 faktor yang bersifat mandiri dan
rendah terhadap orang yang berbuat salah. saling terkait dan bukan merupakan aspek
Namun hasil ini tidak konsisten, pada peneli- dari pemaafan Oleh karena itu dalam pen-
tian McCullough, dkk (2003) menunjukkan gukuran dan analisis data harus dilakukan
pada avoidance, dan revenge mengalami secara terpisah.
penurunan, sementara benevolence tidak
berubah, sedangkan McCullough, dkk (2006) Daftar Pustaka
menunjukkan hubungan berlawan antara be-
nevolence dengan avoidance, dan revenge FORGIVENESS AS A COPING STRATEGY
sehingga McCullough, dkk (2006) membagi Allemand, M., Amberg, I., Daniel
skala TRIM 18 menjadi dua factor yaitu avoid- Zimprich, D & Fincham, F.D. (2007)
ance vs benevolence dan Revenge. Kondisi The Role Of Trait Forgiveness And
ini yang dapat menjelaskan kenapa uji keco- Relationship Satisfaction In Episodic
cokan model dengan 3 faktor tidak lebih baik Forgiveness. Journal of Social and
dengan dua factor (lihat Tabel 4). Clinical Psychology, 26, (2), 199–217.
Akhirnya, pengembangan penguku- Angraini, D & Cucuani, H (2014). Hubungan
ran pemaafan dengan skala TRIM-18 harus Kualitas Persahabatan dan empati
memperhatikan beberapa hal. Pertama, pen- pada Pemaafan Remaja Akhir. Jurnal
gukuran pemaafan skala TRIM-18 berfokus Psikologi, 10 (1), 18-24.
pada hubungan interpersonal sehingga han- Arif, T. A. (2013). Komitmen Dengan
ya dapat digunakan pada konteks tersebut, Pemaafan Dalam Hubungan
kedua, dalam penggunaan skala TRIM-18 Persahabatan Jurnal Online
teknik penghitungan reliabitas karena skala Psikologi. 01, (2), 414-419. Dari
TRIM-18 bersifat konstrak multidimensional. http://ejournal.umm.ac.id
Ketiga, hubungan antara 3 motif (avoidance, Cornick, C,. Schultz, J.M, Tallman, B Eliza-

85
Pengembangan dan Validasi Pengukuran Skala ..... Ivan Muhammad Agung

beth M. & Altmaier, E.M .(2011). Does good emotion management


Forgiving Significant Interpersonal aid forgiving? Multiple dimensions
Offenses: The Role of Victim/Offender of empathy, emotion management
Racial Similarity. Psychology 2,(9), and forgiveness of self and
936-940. others. Journal of Social and
Davis, D. E., Worthington, E. L., Jr., Hook, J. Personal Relationships; 24; 931
N., & Hill, P. C. (2013). Research Maltby, J., Liza Day, L & Barber, L. (2005).
on Religion/Spirituality and Forgiveness And Happiness. The
Forgiveness: A Meta-Analytic Differing Contexts Of Forgiveness
Review. Psychology of Religion and Using The Distinction Between
Spirituality. Advance online Hedonic And Eudaimonic Happiness
publication. doi: 10.1037/a0033637 Journal Of Happiness Studies 6:1–13.
Denham, S.A, Neal, K, Wilson, B.J, McCullough, M.E., Everett L. Worthington,
Pickering, S, & Boyatzis C.J (2005). E.L., & C. Rachal.C. (1997). Interper-
Emotional Development and sonal Forgiving Close Relationships.
Forgiveness in Children: Journal of Personality and Social
Emerging Evidence. In Worthinton, Psychology,73, (2), 321-336
Handbook of Forgiveness(pp 127- McCullough, M.E & Worthington, E.L.
142 ): New York : Taylor & Francis (1999), Religion and forgiving
Group Personality. Journal Personality,67,
Egan, L.A & Todorov, N. (2009). Forgiveness 1141-1164
as a coping strategy to allow school McCullough, M E. (2000). Forgiveness As
students to deal with the effects of Human Strength: Theory, Measure-
being bullied: Theoretical and ment, And Links To Well-Being.
empirical discussion. Journal of Social Journal of Social and Clinical
and Clinical Psychology, 28, (2), 198- Psychology. 19 (1), 43-55.
222. McCullough, M. E., & Hoyt, W. T. (2002).
EGAN AND TODOROV Enright, R.D.,Holter, Transgression-related motivational
A.C., Baskin, T.,& Knutson, K. (2007). dispositions: Personality substrates
Waging Peace through Forgiveness of forgiveness and their links to the
In Belfast, Northern Ireland II: Big Five. Personality and Social
educational program for Mental Psychology Bulletin, 28, 1556–1573.
health Improvement of Children. McCullough, M. E., & Witvliet, C. V. (2002).
Journal Of Research in Education. The psychology of forgiveness.In C.
17, 63-78. R. Snyder & S. J. Lopez (Eds.),
Enright, R. D., & the Human Development Handbook of positive psychology
Study Group (1991). The moral (pp. 446–458). New York: Oxford
development of forgiveness. In W. University Press.
Kurtines & J. Gewirtz (Eds.), McCullough, M.E , Bellah, C. G, Kilpatrick,
Handbook of Moral Behavior and S.D &. Johnson. J.L (2001). Venge-
Development (Vol. 1, pp. 123–152). fulness: Relationships With Forgive-
Hillsdale, N.J.: Erlbaum. ness, Rumination, Well-Being, and
Huia, E.K.P and Chau, T.S 2009.The the Big Five. Personality And Social
impact of a forgiveness intervention Psychology Bulletin, 27 (5,) 601-
with Hong Kong Chinesechildren hurt 610
in interpersonal relationships. British McCullough, M. E, Fincham, F. D, & Tsang, J.
Journal of Guidance & Counselling, (2003). Forgiveness, forbearance,
37, (2), 141-156. and time: The temporal unfolding
Lestari, D.I (2014). Hubungan empati of transgression-related interpersonal
dengan Pemaafan pada mahasiswa motivations. Journal of Persondity
Fakultas Psikologi UIN Suska Riau. and Social Psychobgy, 84, 540-557.
Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fak McCullough,M.E, Giacomo Bono, G & Root
Psikologi UIN Suska Riau. L.M.(2007).Rumination, Emotion, and
Hair, J., blak,W.C., Babin, B.J., Andersen, Forgiveness: Three Longitudinal
R.E., & Ratham, R.L. (2006). Studies. Journal of Personality and
Multivariate Data Analysis. Sixth Social Psychology 92, (3), 490–505
edition. New Jersey: Pearson Prentice Nancy, M.N (2013). Hubungan Nilai Dalam
Hall. Perkawinan Dan Pemaafan Dengan
Hall, D & Fincham, F. D. (2008). The Keharmonisan Keluarga. Proceeding
Temporal Course Of Self– Pesat (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Forgiveness. Journal of Social and Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5, 32-39
Clinical Psychology, 27, (2),174–202. Orth ,U, Berking, M, Walker, N , Meier, L.L ,
Hodgson, LK., Wertheim, EH. (2007). & Znoj, H. (2008) Forgiveness and psy-

86
Jurnal Psikologi, Volume 11 Nomor 2, Desember 2015

chological adjustment following Syamsuddin, M, M (2013). Efek Intervensi


interpersonal transgressions: A Pemaafan Konseling pada Anak yang
longitudinal analysis. Journal of terluka dalam Hubungan Interper-
Research in Personality 42 ,365–385 sonal. Jurnal Psikologi, 9(2), 113-118.
Rye, M. S, Loiacono, D.M, Folck, C.D, Setiyana,V.V (2013). Forgiveness dan Stres
Olszewski, B.T , Heim, T.A & Madia, Kerja pada Perawat.Jurnal ilmiah
A.B.P.(2001). Evaluation Of The Psikologi Terapan, 1(2), 376-396.
Psychometric Properties Of Two Toussaint,, L.L., Williams, D.R, Musick,M.A,
Forgiveness Scales. Current &. Everson,S.A. (2001).Forgiveness
Psychology: Developmental Learning and Health: Age Differences in a U.S.
Personality Social Spring, 20,(3), Probability Sample. Journal of Adult
260–277. Development, 8, (4), 249-257.

87

You might also like