You are on page 1of 3

PROSPEK KERJA TEKNIK SIPIL

“TEKNIK SIPIL UNTUK INDONESIA”


Nadia Nur Afifa

Menurut Wikipedia, Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastuktur,
tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), teknik adalah metode atau sistem dalam mengerjakan sesuatu
sedangkan sipil berarti berkenaan dengan penduduk atau rakyat. Sehingga dapat dikatakan
bahwa teknik sipil adalah suatu pengetahuan atau kemampuan merancang sesuatu yang dapat
berguna untuk kehidupan rakyat/manusia. Dengan peran penting seperti itu, maka jangan heran
jika para lulusan teknik sipil memiliki prospek kerja yang cerah di masa depan.

Sejak awal kemerdekaan, Indonesia telah gencar menggiatkan program pembangunan di


berbagai bidang, termasuk pembangunan infrastruktur. Jejak sejarah perkembangan
pembangunan infrastruktur di Indonesia telah tercetak panjang. Bahkan Presiden pertama
Republik Indonesia, Ir. Soekarno, adalah seorang insinyur jebolan Technische Hoge School
Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung). Sebagai seorang insinyur, beliau memiliki
banyak gagasan-gagasan besar untuk memajukan pembangunan di Indonesia. Di antaranya yaitu,
menggagaskan pembangunan Stadion Gelora Bung Karno sebagai jawaban atas tantangan
menjadi tuan rumah pada Asian Games tahun 1962 dan pembangunan Tugu Monumen Nasional
(MONAS) sebagai simbol Indonesia Merdeka untuk mengenang perjuangan rakyat melepaskan
bangsa ini dari cengkeraman kolonialisme dan imperialisme selama ratusan tahun. Hal ini dapat
diwujudkan karena adanya para insinyur sipil yang handal di bidangnya.

Tidak hanya sampai di situ, masa-masa pemerintahan selanjutnya sejak orde lama, orde
baru, hingga reformasi, pembangunan selalu menjadi agenda utama pemerintah. Di era
kepemimpinan Presiden Jokowi kini, beliau terus menggenjot pembangunan infrastruktur dan
memusatkannya untuk daerah-daerah di timur Indonesia demi terwujudnya pemerataan
pembangunan.
Sejak dulu, pembangunan infrastruktur di daerah timur Indonesia memang bisa dibilang
terbelakang jika dibandingkan dengan daerah-daerah di Indonesia barat. Minimnya sarana dan
prasarana membuat daerah-daerah timur sulit untuk maju sehingga menyebabkan timpangnya
kesejahteraan masyarakat yang signifikan. Harga-harga bahan pokok dan produksi cenderung
jauh lebih mahal karena sulitnya akses distribusi barang ke daerah-daerah. Oleh karena itu, untuk
membangun infrastruktur yang memadai dan dapat menunjang kegiatan masyarakat, pemerintah
membutuhkan para insinyur sipil untuk menjalankan program-program pembangunan yang telah
dicetuskan.

Dengan masifnya pembangunan infrastruktur ini diharapkan mampu mendorong


pertumbuhan perekonomian dan menekan harga-harga produk di berbagai daerah guna
menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
pembangunan infrastruktur memegang peranan penting untuk meningkatkan daya saing
Indonesia di kancah Internasional.

Infrastruktur yang dimiliki Indonesia saat ini memang belum sebanding dengan yang
dimiliki negara-negara lain, oleh karena itu, tenaga dan keahlian para insnyur sipil masih sangat
diperlukan. Apalagi dalam dua tahun belakangan ini banyak terjadi kecelakaan dalam proyek
infrastruktur, baik yang sedang dalam konstruksi maupun yang sudah selesai, seperti yang baru-
baru ini terjadi, yaitu robohnya balkon gedung BEI, robohnya tiang girder jalan tol Becakayu,
robohnya tanggul penyangga underpass Bandara Sokarno Hatta, terminal 3 Bandara Soekarno
Hatta yang terkena banjir dan plafonnya ambruk, serta kecelakaan-kecelakaan lain. Hal ini tentu
saja memberikan kerugian yang besar bagi masyarakat dan negara. Terjadinya kecelakaan-
kecelakaan tersebut menjadi PR besar bagi para insinyur sipil di negeri ini untuk segera
mengambil sikap.

Oleh karena itu, Indonesia sangat membutuhkan para insinyur yang mampu merancang,
membangun, mempertahankan, dan merenovasi tidak hanya di bidang struktur, namun juga
hidraulika, transportasi, geoteknik, serta lingkungan. Saya meyakini bahwa dengan adanya
insinyur sipil dengan kemampuan yang baik, maka akan tercipta infrastruktur yang baik. Dengan
adanya infrastruktur yang baik, maka sistem pemerintahan dan roda perekonomian akan berjalan
dengan baik pula. Dari hubungan sebab akibat tersebut dapat dilihat bahwa para insinyur sipil
memegang peran penting dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa ini.
Berdasarkan paparan-paparan di atas, sebagai calon insinyur sipil, Saya memiliki
keinginan kuat untuk ikut serta dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur di Indonesia
sebagai seorang kontraktor profesional dan seorang konsultan proyek di masa depan.

You might also like