Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan
bilirubin. Secara klinis, ikterus pada neonatus akan tampak bila konsentrasi
bilirubin serum >5mg/dL (Cloherty, 2004). Pada orang dewasa, ikterus akan
neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan).
B. Klasifikasi
1. Ikterus fisiologis
hari.
tertentu.
2. Ikterus patologis
C. Etiologi
Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Secara garis besar, ikterus neonatarum dapat
sepsis.
3. Gangguan transportasi
Ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya
terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat
ke sel otak.
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar.
Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh
penyebab lain.
D. Patofisiologi
bilirubin, yang disekresikan dalam bentuk yang tidak larut dalam air(bilirubin
terikat ke albumin untuk diangkut dalam medium air. Sewaktu zat ini beredar
dalam tubuh dan melewati lobulus hati ,hepatosit melepas bilirubin dari
urobilinogen direabsorsi dari usus melalui jalur enterohepatik, dan darah porta
sebagian dibawa oleh sirkulasi sistemik ke ginjal, tempat zat ini diekskresikan
Pada dewasa normal level serum bilirubin <1mg/dl. Ikterus akan muncul
pada dewasa bila serum bilirubin >2mg/dl dan pada bayi yang baru lahir akan
dalam jumlah normal. Tanpa adanya kerusakan hati, obstruksi saluran ekskresi
jaundice(Murray et al,2009).
E. Manifestasi klinis
1. Gejala akut
a. Lethargi (lemas)
2. Gejala kronik
b. Kejang
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Secara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir
atau setelah beberapa hari. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu
sinar yang cukup. Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan
neonatus yang berkulit gelap. Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis,
yang ditekan akan tampak pucat atau kuning (Mansjoer et al, 2007).
2006).
3. Pemeriksaan laboratorium
neonatus yang mengalami ikterus. Terutama pada bayi yang tampak sakit atau
penyebab ikterus antara lain adalah golongan darah dan ‘Coombs test’, darah
lengkap dan hapusan darah, hitung retikulosit, skrining G6PD dan bilirubin
direk. Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam
tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin. Kadar serum albumin juga
harus diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar atau transfusi tukar(Etika
et al, 2006).
G. Komplikasi
bilirubin adalah sindrom neurologis yang disebabkan oleh deposisi bilirubin tidak
terkonjugasi (bilirubin tidak langsung atau bilirubin indirek) di basal ganglia dan
nuclei batang otak. Patogenesis kern icterus bersifat multifaktorial dan melibatkan
interaksi antara kadar bilirubin indirek, pengikatan oleh albumin, kadar bilirubin
yang tidak terikat, kemungkinan melewati sawar darah otak, dan suseptibilitas
saraf terhadap cedera. Kerusakan sawar darah otak, asfiksia, dan perubahan
mg/dL dengan rentang antara 21-50 mg/dL. Onset umumnya pada minggu
1. Bentuk akut :
retrocollis, demam.
2. Bentuk kronis :
H. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
b. Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada
2. Pencegahan Sekunder
a. Wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus serta
yang harus dinilai saat memeriksa tanda – tanda vital bayi, tetapi tidak