Professional Documents
Culture Documents
Oleh
TABITA
NIM 080500137
Oleh
TABITA
NIM 080500137
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : TABITA
NIM : 080 500 137
Menyetujui
ABSTRAK
TABITA, pemanfaatan pestisida nabati ekstrak daun sirih (piper bettle L) untuk
pengendalian belalang bertanduk panjang ( sexava nubila l)Di bawah bimbingan
Daryono.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dayabunuh daun sirih (
piper bettle L) terhadap pengendalian hama belalang pada aplikasi dosis yang
berbeda.
Pengamatan di lakukan kurang lebih 11 hari terhitung dari tanggal 5 juni
sampai dengan 11 juni 2011, mulai dari pengambilan data pertama hingga
pengambilan data terakhir. Penelitian ini di lakukan di Loa Janan Ulu tepatnya di
perum guru SDN 014, Kutai Kartanegara.
Hasil di tunjukan oleh perlakuan P1 ( pemberian ekstrak daun sirih 25 cc
/liter air ), di susul perlakuan P2 ( pemberian ekstrak daun sirih 50 cc /liter air ), di
ikuti perlakuan P3 ( pemberian ekstrak daun sirih 100 cc /liter air )
5
RIWAYAT HIDUP
TABITA. Lahir pada tanggal 3 febuari 1991 di desa Loa Janan Ulu
Pada tahun 1996 mulai menempu pendidikan Sekolah Dasar SDN 022 di
Kabupaten Kutai Kartanegara kota Samarinda Kalimantan Timur dan lulus pada
tahun 2002, setelah itu melanjutkan ke sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP
Bhakti Loa Janan Ulu dan lulus pada Tahun 2005, kemudian melanjutkan
kesekolah Pertanian Pembangunan Negeri Samarinda dan lulus pada Tahun 2008.
Perusahaan Perkebunan PT. Rea kaltim Plantations, Cakra Estate Desa Muai,
KATA PENGANTAR
Samarinda.
Perkebunan.
ilmiah ini.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
A. Hasil ......................................................................................... 8
B. Pembahasan ............................................................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………
A. Kesimpulan ................................................................................ 28
B. Saran.......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... .. iii
LAMPIRAN ............................................................................................ .. 65
8
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
No
I. PENDAHULUAN
pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an dibanyak negara
Revolusi hijau hijau mendasarkan dari empat pilar penting, penyadian air
melalui irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, tanaman pangan, dan
yang parah. Oleh para pendukungnya kerusakan dipandang bukan karena revolusi
hijau tetapi karena akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memadai
masalah yang sangat dilematis, di satu sisi penggunaan pestisida sintesis sangat di
butuhkan dalam produktifitas hasil pertanian walau disadari pula dampak negatif
pestisida sintesis atau kimia, maka perlu dicari pestisida alami yang aman akan
alami yang berasal dari tumbuhan yaitu salah satunya seperti tanaman sirih yang
bisa di buat pestisida nabati, ekstrak daun sirih ini bisa menggantikan pestisida
sintesis atau kimia, karena bahan kandungan aktif pada ekstrak daun sirih berupa
dan penyakit yang murah, praktis dan relatif aman pada lingkungan sangat
Oleh sebab itu, sudah tiba saatnya untuk memasyarakatkan pestisida nabati
ramah lingkungan.
bahan dasarnya berasal dari tumbuhan, oleh karena terbuat dari bahan
alam semasta sehingga tidak mencemari lingkungan dan relati aman bagi
manusia dan ternak peliharaan karena residunya udah hilang. Pestisida nabati
bersifat “pukul dan lari” (hit and run) yaitu apabila diaplikasikan akan
membunuh hama pada waktu itu dan setelah hamanya terbunuh maka
400.000. lebih dari 2.400 jenis tumbuhan termasuk ke dalam 235 famili di
laporkan mengandung bahan pestisida. Oleh, karena itu apabila kita dapat
menyengat.
telur.
d. Racun syaraf.
perangkap serangga.
(Novizan,2002)
batang, atau buah. Bahan-bahan ini di olah menjadi beberapa bentuk seperti
a. Bahan mentah berbentuk tepung. Berasal dari bahan tanaman yang telah di
di ambil ekstraknya.
c. Bahan kimia murni yang berasal dari tanaman. Resin yang telah di peroleh
camara)(Novizan, 2002,)
pestisida sintesis. Setiap orang yang akan memakai pestisida nabati sebaiknya
sebagai berikut :
a. Degredasi atau penguraian yang cepat. Pestisida nabati cepat terurai oleh
alami dapat di andalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal terhadap
pestisida sintesis.
merusak tanaman.
yang terurai cepat, tetapi untuk efektifitas pengendalian hama, residu yang
Pestisida alami tetap harus di tangani hati- hati karena racunya hanya
15
berguna jika dipakai dan dikelola dengan benar. Beberapa jenis pestisida
tidak mencukupi.
2002).
Denst)
2000)
bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya dapat
dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun
Kerajaan : plantae
Ordo : piperales
Famili : piperaceae
Genus : piper
Spesies : P. Betle
1. Batang
2. Daun
(betlephenol),seskuiterpen,allypyrokatekol,uegenol,p-cymene,cadi nene,
pati, diatase, gula dan zat semak dan kavikol yang memiliki daya
4. Bunga / buah
3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina
dengan baik ada yang berbentuk seperti pedang dan seperti jarum.
Nimpha dan dewasa hidup dalam habitat yang sama. Telur bulat dan
ada yang melebihi panjang tubuh. Beberapa jenis jantan mempunyai alat
diletakan oleh induk di dalam tanah, jaringan tanaman, dalam kantung atau di
bagian tanaman lain dengan di tutup dengan bahan seperti busa. Ada jenis
sama panjang/lebih panjang dari tubuh. Ada yang bersayap ada yang
tidak. Warna sayap hijau tetapi ada yang menyamar dengan sayap coklat
padi dan nimpa wereng padi. Sexava SPP menyerang tanaman kelapa.
sangit.
SP), kapuk (Ceiba ptandra), dan kelapa sawit (Elaies guinensis Jack.).
(Anonim, 2008).
nubila L).
tepatnya di perumahan Guru sdn. 014, dan dilaksanakan selama 1 bulan dari
mulai persiapan.
Alat-alat yang di gunakan : plastik, kain kasa, ember, gelas ukur, hand
spayer, karet, toples, alat tulis, saringan teh, timbangan, pengaduk, blender,
bola plastik.
C. Prosedur kerja
Persiapan penelitian
semalam
? Perlakuan
penelitianadalahpenyemprotanpestisidadengankonsentrasiberbedapa
1) Larutan ekstrak daun sirih yang telah siap kemudian di ukur digelas
belalang.
1. Pengambilan data.
harisekali.
2. Pengolahan Data
M ?
? ?
x 100%
n
dimana :
M = Rata-rata
? ? = Jumlah
n = Waktu kematian
24
A. Hasil
bunuhnya berbeda, karena di dalam ruangan terbuka udaranya bebas, panas dan
luas atau besar sehingga pestisida nabati dapat terurai dengan cepat atau habis
tertiup angin, sinar matahari dan menyebar luas dalam ruangan sehingga daya
dengan jangka waktu 4 hari dengan dosis 25cc/liter air ,daya bunuhnya rendah
tetapi dosis yang digunakan rendah dan dapat membunuh belalang sedangkan di
ruangan terbuka P3 dengan dosis 75cc /liter air,daya bunuhnya tinggi tetapi dosis
P3 5 5 - - - - Mati semua
dalam jangka
waktu 1 hari
P4 5 1 - - - 4 Mati 1 dalam
jangka waktu 1
hari 1 malam
P5 5 1 1 - - 3 Mati 2 dalam
jangka waktu 2
hari
P6 5 3 - - - 2 Mati 3 dalam
jangka waktu 1
hari
Perlakuan P3 yaitu, dengan aplikasi ekstrak daun sirih 75 cc/1 liter air,
memerlukan waktu yang lebih cepat untuk membunuh semua belalang yaitu
B. Pembahasan
membunuh hama belalang. Adapun kandungan aktif yang terdapat pada daun sirih
menurut Kardinan (2005), daun sirih mengandung saponin, flavanoid dan lifenol.
Bahan aktif ini merupakan racun kontak yang bekerja sebagai racun saraf terhadap
menyebabkan kematian.
atau kaku), akhirnya serangga bisa lumpuh dan tak bisa bergerak lagi atau terbang
dan mengakibatkan kematian, karena bahan aktif yang ada dalam ekstrak daun
sirih merusak sistem saraf pusat serangga sehingga mengakibatkan sel-sel dalam
tubuh serangga tidak berfungsi atau bekerja dengan baik. Hal ini dikarenakan
takaran atau jumlah dosis yang digunakan sudah memenuhi. Hal ini didukung
tanaman hanya dapat dikendalikan bila terdapat bahan aktif pestisida dalam
menyebutkan bahwa bahan kandungan aktif pada daun sirih berupa senyawa yang
27
digunakan sebagai insektisida. Keberadaan tanaman sirih saat ini sering kita
Maka dari itu lebih mudah bagi kita untuk membudidayakan sirih dan
banyak, dan dalam pembudidayaannya juga tidak terdapat banyak kendala yang
ditemukan, alternatif ini diduga merupakan salah satu solusi pengganti pestisida
kimia yang merusak lingkungan pertanian juga membahayakan para petani dan
A. Kesimpulan
liter air) dapat membunuh belalang dalam waktu 2 hari 2 malam, tapi
(75 cc/1 liter air ) dapat membunuh belalang dalam waktu 12 jam sebanyak 3
cc/1 liter air ) hanya bisa membunuh belalang 1 ekor dalam waktu 1 hari 1
malam.
29
Daftar pustaka
LAMPIRAN
31