Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1
2
SKRIPSI
Disusun oleh :
MOTTO
Keberhasilan saai ini adalah hasil dari ketekunan dan bukan dari berpangku
tangan dan hidup adalah bagaimana kita bias memandang lurus kedepan tanpa
pernah mencoba membalikkan badan pada masa lalu meskipun terkadang kepala
menoleh kekanan dan kekiri (Amanah)
Dari kesusahan akan diperoleh kesenangan dan kebahagiaan, seperti durian yang
berduri karena sedap isinya, kulit manggis pahit karena manis dalamnya, dan
bunga mawar berduri karena harum baunya (Amanah)
“Wahai kaum wanita, aku tidak melihat dari suatu kaum (orang-orang) yang
lemah akal (pemikiran) dan lemah agama lebih menghilangkan hati orang-orang
yang sehat akal dan benaknya dari pada kamu (kaum wanita). Aku telah
menyaksikan neraka yang penghuninya paling banyak kaum wanita. Maka
dekatkanlah dirimu kepada Allah sedapat mungkin”. (HR. Bukhari)
7
PERSEMBAHAN
Ucapan puji syukur pada Allah swt. Karena dengan Rahmat-Nya segala rencana
tercipta. Dan karena Rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk orang tua saya tercinta Bapak H. Suwarto, S.Pd dan Ibu Hj. Endang
Ismiyati yang selalu mendoakan dan mendukung kerja keras saya sampai saya
bias seperti sekarang ini. Tidak ada yang bias saya persembahkan selain kata
terima kasih untuk segalanya.
Untuk adik saya tercinta, Aprista Mutiara Putri yang selalu memberi motivasi agar
tugas akhir ini segera selesai. Terima kasih dukungannya.
Terima kasih kepada pembimbing Skripsi saya, Bapak Syaifudin. M.Kes yang
telah dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada saya sehingga
Skripsi ini dapat terselesaikan.
Kepada para Dosen Program Studi DIV Kebidanan Annvulen STIKES „Aisyiyah
Yogyakarta saya ucapkan terima kasih banyak atas ilmu dan bimbingan yang telah
diberikan kepada saya.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakaatuh
Wassalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakaatuh
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN .................................................................. i
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... . iiv
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. v
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. vi
PERSEMBAHAN......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. . xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
INTISARI………………………………………………………………….. ............................................. xiv
ABSTRACT……………………………………………………………….. ............................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat .................................................................................. 6
E. Ruang Lingkup……………………………………………… 6
F. Keaslian Penelitian ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ....................................................................... 9
B. Kerangka Teori ...................................................................... 36
C. Kerangka Konsep .................................................................. 38
D. Hipotesis ................................................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................... 40
B. Variabel Penelitian ................................................................. 40
C. Definisi Operasional ............................................................... 41
D. Populasi dan Sampel............................................................... 41
E. Etika Penelitian .................................................... .................. 43
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ...................................... 44
G. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil………………………………………………………… 48
B. Pembahasan…………………………………………………. 54
C. Keterbatasan Penelitian………………………………………
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan…………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………
10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1KlasifikasiAnemia……………………………………………………....19
Tabel 2 Penanganan Anemia………………………..…………………………...26
Tabel3Terapi Anemia…………………………………….……………………..28
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia Ibu Hamil………….51
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan status Anemia……………51
Tabel 6. Silang Antara Usia dengan Anemia Pada Ibu Hamil…………………...51
12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar1Kerangka Teori................................................................................. 23
Gambar 2 Kerangka Konsep....................................................................…...... 25
Gambar 3 Bar Chart………………………………………………………....... 52
13
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
Latar Belakang : Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian
ibu melahirkan. Angka anemia ibu hamil di Provinsi DIY sebesar 20,95%.
Berdasarkan kondisi pada kabupaten/kota, angka anemia bumil tertinggi yaitu
Kabupaten Kulonprogo 27,58%.Di wilayah kerja Puskesmas Wates Kabupaten
Progo terdapat 736 ibu hamil pada tahun 2011 dan 27,58% diantaranya
mengalami anemia. Sedangkan tahun 2012 terdapat 712 ibu hamil dan 24,2%
diantaranya mengalami anemia.
Tujuan: diketahuinyahubungan usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012.
Metode penelitian : jenis penelitian ini menggunakan survey analitik
korelasionaldengan menggunakan rancangan crossectional.Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu hamil di KecamatanWates pada saat penelitian
berlangsung, yaitu sebanyak 712 ibu hamil. Dan sampel berjumlah399
orang.Hasil analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan Chi Square.
Hasil analisis : menunjukkan ibu hamil pada usia aman sebanyak 218 ibu (54,6
%). Pada ibu hamil dengan usia tidak aman sebanyak 181 ibu (45,4%). Ibu yang
mengalami anemia di Puskesmas Wates sebanyak 187 ibu (46,9 %). Dan
sebanyak 212 ibu (53,1 %) yang tidak mengalami anemia.Hasil analisis dengan
chi square didapat bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan
anemia dalam kehamilan (p=0.000) (p<0,05).
Kesimpulan: bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian ASI dengan berat
badan bayi.Hal ini perlu diperhatikan oleh ibu-ibu dan petugas kesehatan agar
lebih memperhatikan mengenai usia pada saat hamil dan pencegahan serta
penanganan anemia dalam kehamilan.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa STIKES „Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen STIKES „Aisyiyah Yogyakarta
15
ABSTRACT
1
Title ofResearch
2
Student of'Aisyiyah Health Science Collage Yogyakarta
3
Lecture of „Aisyiyah Health Science Collage Yogyakarta
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terbesar akibat perdarahan. Hal itu dimungkinkan karena banyak ibu hamil
mengalami anemia atau kekurangan zat besi. Salah satu masalah yang dialami
oleh kebanyakan ibu hamil di Indonesia adalah anemia. Padahal anemia ini bisa
,2011). Setiap tahunnya, sekitar 50.000 remaja di seluruh dunia meninggal karena
kehamilan dan komplikasi persalinan. Tragedi tersebut bukan cuma untuk para
remaja putri itu tapi juga bayi mereka. Risiko kematian bayi sekitar 60 % jika ibu
78,3 % ibu hamil menderita anemia, rata-rata kadar Hb 9,9580 dengan standar
deviasi 1,2432. Kejadian anemia pada usia kurang 20 tahun sebesar 83,3 %, pada
usia 20-35 tahun sebesar 73,5%, dan usia lebih 35 tahun sebesar 87,5%.Jika
Kabupaten Kulonprogo 27,58%. Prevalensi ibu hamil anemia di Provinsi DIY ini
masih berada di atas 20%, yang artinya masih di atas nilai ambang batas masalah
Purwakarta, Jawa Barat. Salah satu penyebabnya, sama dengan di Lebak, yakni
ibu mengalami perdarahan akibat kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi pada
ibu hamil di Indonesia memang masih menjadi masalah besar. Prevalensi anemia
pada ibu hamil di Indonesia mencapai 40-50 persen. Hal ini berarti 5 dari 10 ibu
pendarahan yang bisa memicu kematian ibu, sedang pada bayi berisiko prematur
Antara lain, bayi lahir prematur, bayi berat lahir rendah, dan mendongkrak risiko
kematian pada bayi yang dilahirkan. Pada anemia yang berat juga bisa
penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia < 20 tahun dan
usia >35 tahun (PPIBI-UNFPA, 2008). Ada banyak isu kesehatan mengintai
wanita hamil di usia muda. Meski wanita dikatakan mulai masuk masa subur dan
18
siap bereproduksi di usia menarche atau haid pertama, pada kenyataannya, organ-
kematian pada remaja putri berusia 15-19 tahun. Angkanya mencapai 70.000
pada usia 15 tahun. Gadis berusia kurang dari 15 tahun beresiko lima kali lebih
pertamanya pada usia 15-19 tahun. Kehamilan pada remaja akan meningkatkan
perempuan yang hamil pada usia 20 tahun. Demikian pula dengan resiko kematian
bayi 30% lebih tinggi pada ibu hamil yang hamil pada usia remaja, dibandingkan
pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang usianya 20 tahun atau lebih (Goi &
Polindes Desa Ketapang Laok Sampang Madura didapatkan ibu hamil yang
menikah pada usia < 19 tahunhampir seluruhnya yaitu (83,3%) mengalami anemia
Zat besi (Fe) adalah mineral yang sangat dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah (hemoglobin). Beberapa makanan yang menjadi sumber zat besi
adalah daging merah, hati, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Asupan vitamin
C yang cukup akan membuat penyerapan zat besi di dalam tubuh menjadi lebih
baik. Sebaliknya, teh dan kopi akan menurunkan penyerapan zat besi dalam
tubuh.
19
bertambah. Saat usia kehamilan cukup bulan, volume darah ini akan bertambah
sebesar 10-12 gram per desiliter. Ini akan diidentifikasi sebagai anemia kehamilan
jika kadar hemoglobin kurang dari 11 gram per desiliter. Karena itulah,
secara cuma-cuma, ibu hamil diberikan 90 tablet yang mesti diminum selama
masa kehamilan sampai masa nifas. Tablet ini berisi 60 miligram zat besi dan 0,25
miligram asam folat. Repotnya, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2010,
meskipun 80,7 persen perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan tablet ini,
pengetahuan manfaat zat besi menjadi penyebab rendahnya angka konsumsi tablet
ini pada ibu hamil. Banyak ibu hamil yang tidak mau minum karena ada keluhan,
misalnya mual. Hal itu terjadi karena ketidaktahuan mereka tentang risiko yang
Puskesmas Wates Kabupaten Progo terdapat 736 ibu hamil pada tahun 2011 dan
27,58% diantaranya mengalami anemia. Sedangkan tahun 2012 terdapat 712 ibu
memiliki jumlah ibu hamil paling banyak di Kabupaten Kulon Progo. Puskesmas
lain yang memiliki jumlah ibu hamil paling banyak kedua adalah Puskesmas
Pengasih, yaitu 408 , namun jumlah ibu hamil dengan anemia tidak sebanyak di
B. Rumusan Masalah
masalah adalah, “Adakah Hubungan Usia dengan Kejadian Anemia pada Ibu
C. Tujuan Penelitian
I. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo
Tahun 2012.
Puskesmas Wates
21
D. Manfaat Penelitian
terhadap keadaan kesehatan dirinya. Hal ini bermanfaat agar ibu lebih
reproduksi saat kehamilan. Asupan saat hamil juga sangat penting. Termasuk
pengetahuan tambahan.
Sebagai bahan referensi atau bacaan bagi peneliti lain dikemudian hari
meliputi usia ibu hamil (< 20 tahun,20-35 tahun, dan >35 tahun)
Puskesmas Wates
Progo
F. Keaslian Penelitian
Penelitian
KehamilanDi kehamilan
Polindes Desa
Ketapang Laok
Sampang Madura
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Usia
Usia subur bagi wanita Indonesia adalah 20-35 tahun. Beberapa factor
membahayakan jiwa ibu dan janin. Diantara ibu hamil yang berisiko
hamil dan janin yang dikandungnya.Selain itu, rahimnya pun dalam kondisi yang
belum siap. Itulah yang membuat risiko perdarahan cukup tinggi dialami oleh ibu
kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan
Putus sekolah
Putus kerja
(Manuaba, 2005)
ambang batas usia beresiko tinggi. Orang tua umumnya mulai khawatir ketika
anak gadisnya sudah memasuki usia 30 tahun tak kunjung menikah. Dalam
kesulitan atau hambatan untuk hamil dan melahirkan juga akan semakin besar.
Dari segi ilmu pengetahuan, usia seorang wanita untuk hamil yang terbaik
memang pada saat ia berusia 20-30 tahun. Namun dengan kemajuan dan tuntutan
jaman sekarang ini, tidak sedikit wanita di kota-kota besar yang baru memasuki
tahun. Jika hamil lebih dari usia ini, risiko yang dialami semakin tinggi. Kondisi
rahim ibu yang sudah tua biasanya sudah tidah bagus dan tidak kuat lagi (Alam,
2012).
seperti tekanan darah tinggi atau diabetes pada pria maupun wanita sudah lebih
terjadinya :
a. Keguguran
menimbulkan kemandulan.
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat
badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan
kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan
27
Ibu yang hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi
makin tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan cacat
bawaan.
d. Anemia kehamilan
pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia. tambahan zat
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
Salah satuketakutan utama yang dirasakan oleh calon ibu dengan usia
lebih tua adalah bahwa bayi yang akan dilahirkan akan menderita Down’s
mental pada bayi. Cacat ini bisa membawa efek jangka panjang, sehingga si anak
Syndromemungkin bisa mencapai usia50 tahun, hal ini akan menjadi beban
Wanita dengan usia lebih 35 tahun juga memiliki peluang lebih besar
mengalami masalah medis umum yang mungkin juga akan mempengaruhi janin
yang mungkin tidak sesuai untuk wanita hamil. Calon ibu juga akan merasa
1. Bertambahnya Usia
29
telur yang belum dikeluarkan dari ovarium atau indeng telur. Saat
pubertas, seorang wanita akan memiliki sekitar 400 ribu sel telur. Telur-
telur ini akan dilepaskan satu demi satu setiap bulan bersamaan dengan
terdapat beberapa ribu sel telur berusia tua saja yang masih tertinggal di
bakal janin.
risiko kematian saat persalinan, hampir tiga kali lipat pada wanita yang
B. Anemia
darah rendah. Darah terdiri dari dua bagian, sebuah bagian yang cair yang disebut
plasma dan sebagian yang padat yang disebut sel darah. Bagian seluler berisi
30
beberapa jenis sel yang berbeda. Salah satu tipe yang paling penting dan jenis sel
yang paling banyak adalah sel darah merah. Jenis sel lainnya adalah sel-sel darah
putih dan trombosit. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk mengantarkan
dan spesifik. Sel ini dibuat dalam sumsum tulang (bagian dalam dari beberapa
tulang yang membuat sebagian besar sel-sel dalam darah), dan ketika semua tahap
yang tepat dalam pematangan sel selesai, maka sel darah merah dilepaskan ke
dalam aliran darah. Molekul hemoglobin adalah unit fungsional dari sel-sel darah
merah. Berlawanan dengan kebanyakan sel dalam tubuh manusia, sel darah merah
banyak factor lain yang terlibat dalam produksinya. Misalnya, besi merupakan
Anemia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah
(eritrosit) dan atau/ jumlah hemoglobin yang ditemukan dalam sel-sel darah
Anemia dapat ringan, sedang atau berat tergantung pada sejauh mana
menghitung RBC dan / atau tingkat hemoglobin yang menurun. Ini adalah kondisi
yang cukup umum, mempengaruhi baik pria maupun wanita dari segala usia, ras,
dan kelompok etnis. Namun orang-orang tertentu berada pada peningkatan resiko
berkembangnya anemia. Ini termasuk orang dengan diet rendah zat besi dan
inflamasi usus, riwayat keluarga mewarisi anemia, infeksi kronis seperti TB atau
HIV, dan mereka yang telah kehilangan darah yang signifikan dari cedera atau
pembedahan.
1. Pengidap anemia
dengan kematian
Khususnya bila sudah melewati usia muda dan sebelum kehamilan yang
satu ini sudah sering melahirkan, ada risiko kehamilan yang sangat sulit, serta
dan sulit, bayi lahir premature atau sebelum waktunya, adalah risiko-risiko utama
32
remaja di bawah usia 17 yang hamil. Semua risiko itu diikuti kerusakan kandung
Besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia defisiensi zat
besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan.
Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya member sedikit besi
kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya
mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu tuurun dibawah 11
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat
BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hall ini menyebabkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu
maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan
Anak yang dikandung oleh ibu yang menderita anemia juga akan
tergolong anemia jika kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 11 gr/dl, dan
beresiko tinggi jika kurang dari 8 gr/dl. Penyebab anemia pada ibu hamil antara
33
terabaikan.
Gejala anemia pada ibu hamil yaitu, ibu mengeluh cepat lelah, sering
(anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek, (pada anemia parah), dan keluhan
kehamilan) : Hct menurun dari antara 38 dan 45 % pada wanita sehat yang tidak
Hb 10 g </ dL (Ht < 30%). Jika Hb <11,5 g / dL pada awal kehamilan, wanita
melahirkan. Anemia terjadi pada 1/3 dari perempuan selama trimester ketiga.
zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan
pertama kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan
adalah kekurangan zat besi dalam tubuh, tetapi tidak perlu terlalu khawatir tentang
34
bayinya karena ia akan memastikan bahwa ia mendapat cukup zat besi. Tubuh ibu
akan segera meningkatkan zat besi sebelum bayinya. Bayi benar – benar akan
mengalami anemia jika situasi sangat berat, pada cadangan besi untuk bersaing
a. Asupan Nutrisi
absorbs yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan
2009).
program pemberian tablet Fe (Fe sulfat 320 mg dan asam folat 0,5 mg)
intake Fe yang berhasil hanya jika ibu hamil mematuhi aturan dalam
c. Usia Ibu
bagi janin dan plasenta, dan untuk menggantikan kehilangan darah saat
USA bahwa ibu remaja memiliki prevalensi anemia kehamilan lebih tinggi
dibanding ibu berusia 20 sampai 35 tahun. Hal ini dapat dikarenakan pada
kehamilannya.
d. Usia Kehamilan
dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit.Besi
penyebab utama kadar zat besi yang rendah dalam tubuh Karena
besi yang berlangsung. Anemia yang disebabkan oleh rendahnya kadar zat
besi disebut anemia defisensi zat besi disebut anemia defisiensi besi.
Kekurangan zat besi merupakan penyebab yang sangat umum dari anemia.
darah relatif kecil dan sementara. Anemia defisiensi zat besi juga dapat
usus besar atau dari bisul perut. Perdarahan pada ulkus peptikum yang
karena kelebihan obat seperti aspirin dan ibuprofen. Paba bayi dan anak-
37
anak, anemia kekurangan zat besi yang paling sering disebabkan diet
produk sel darah merah normal. Kehilangan darah, diet rendah zat besi;
defisiensi besi adalah penyebab paling umum dari anemia. Gajala terkait
dengan penurunan keseluruhan jumlah sel darah merah dan/ atau tingkat
kelelahan dan kekurangan energy. Gejala yang lebih khas dari defisiensi
besi yang mungkin muncul akibat simpanan besi dalam tubuh semakin
habis mungkin termasuk kuku yang rapuh atau berbentuk sendok, lidah
bengkak atau sakit, retak atau borok di sudut-sudut mulut, atau keinginan
dilakukan dengan dua cara. Yaitu, terapi oral dan parenteral. Terapi oral
dilakukan dengan memberikan preparat besi, yaitu fero glukonat atau Na-
sebanyak 1 gr%/bulan. Jika pasien tidak tahan dengan terapi ini, maka bias
alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan, yaitu trimester I dan III.
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil rat-rata mendekati 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta,
kurang lebih 200 mg lebih akan diekskresikan lewat usus, urin dan kulit.
b. Anemia megaloblastik
Pengobatannya :
Pada kasus yang berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban, dapat
c. Anemia hipoplastik
darah di laboratorium.
d. Anemia hemolitik
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Pengobatannya tergantung pada jenis
beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Sehingga transfuse
Tubuh berada pada resiko tinggi untuk menjadi anemia selama kehamilan
jika:
Gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya, kelelahan,
kelemahan, pusing, dispnea ringan dengan tenaga). Gejala dan tanda lain mungkin
termasuk pucat dan, jika terjadi anemia berat akan mengalami takikardi atau
hipotensi. Anemia meningkatkan risiko kelahiran premature dan infeksi ibu post
partum. Banyak gejala anemia selama kehamilan juga gejala anda mungkin
4. Sesak napas
5. Konsentrasi terganggu
a. Diagnosis
Anamnesis :
protein hewani)
SLE, malignansi)
mengkonsumsi kina)
b. Komplikasi
c. Pemeriksaan fisik
2) Takikardi
3) Hipotensi ortostatik
dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung
tubuh.Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme,
suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit
protein berbentuk globul (iaitu hampir berbentuk sfera). Oleh sebab satu subunit
dapat membawa satu molekul oksigen, maka secara efektifnya setiap molekul
hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Setiap subunit pula terdiri
daripada satu rantai polipeptida yang mengikat kuat sebuah molekul lain,
dipanggil heme.
daripada satu molekul bukan protein berbentuk cincin yang dinamai porphyrin,
dan satu atom besi (Fe) yang terletak di tengah-tengah molekul porphyrin tadi. Di
Terdapat dua keadaan pengoksidaan atom Fe iaitu +2 dan +3 (ion Fe2+ dan
tetapi adakalanya ion ini dioksidakan kepada Fe3+. Hemoglobin yang membawa
oksigen, jadi ion Fe3+ ini perlu diturunkan kepada Fe2+. Proses ini memerlukan
NADH, iaitu sebuah koenzim pembawa hidrogen, dan dimangkin oleh enzim
(HbA), yang terdiri daripada dua subunit α dan dua subunit β. Konfigurasi ini
dinamai α2β2. Setiap subunit terdiri daripada 141 dan 146 molekul asid amino
masing-masing.
43
darah, kebanyakannya dilakukan secara automatik oleh mesin yang direka khusus
untuk membuat beberapa ujian terhadap darah. Di dalam mesin ini, sel darah
Hemoglobin yang terbebas ini dicampur dengan bahan kimia yang mengandungi
Metode Sahli
Dasar
4. Pipet hcl
C. Aquadest
Spesimen
Cara Kerja
2. Dengan pipet Hb, hisap darah sampai angka 20 mm, jangan sampai ada
6. Tambahkan aquadest tetes demi tetes, aduk dengan batang kaca pengaduk
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil pada trimester I akan
anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
involusio uteri.
46
manusia, yaitu rizki.Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah
terjadinya anemia jika sedang hamil atau mencoba menjadi hamil. Makan
makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging
merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh
vitamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan
folat.Kurma juga bias menjadi salah satu alternative nya. Buah kurma
setidaknya 27 mg zat besi setiap hari. Jika mengalani anemia selama kehamilan,
biasanya dapat diobati dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa
anemia.
TINGKAT PELAYANAN
laboratorium
penanganannya
(Sarwono,2006)
48
Jika sebelum hamil ibu sudah menderita anemia, maka akan semakin berat selama
kehamilan. Anemia adalah penyakit yang sering dialami oleh ibu hamil, entah
karena zat besi yang kurang atau karena asupan makanan yang tidak memenuhi
lesu dan sesak saat beraktifitas atau berolah raga berat, permukaan kulit dan wajah
pucat, mudah pusing dan gampang pingsan. Kerja jantung meningkat sehingga
denyutnya jadi lebih cepat, dan bahkan dapat berakibat gagal jantung jika kondisi
yakni transfuse darah atau pemberian obat zat besi secara interval. Jika anemia
yang dialami ringan dan sedang, maka cukup diberikan suplemen zat besi dengan
kehamilan secara dini dan melakukan tindak lanjut yang memadai guna mengatasi
hal ini, tindakan yang dilakukan oleh bidan antara lain sebagai berikut :
b). Penemuan
49
kegiatan yang lazimnya dilakukan guna mendeteksi anemia. Akan tetapi, ada
Manajemen :
Pemberian preparat besi peroral dengan sulfat ferrosus, fero fumarat atau fero
glukonat
Respon teraupetik : kadar hemoglobin harus naik sekitar 100-200 mg per 100 mL
(1-2 gram per liter) per hari atau 2 gr/100 mL (20 gr/L) dalam 3-4 minggu.
(lebih diutamakan 1
x sehari karena
perberian yang
sering
menyebabkan
konstipasi
300mg Hemobion
sebelum makan
drop 50 mg/ml ;
lberet Folic
(Nugroho, 2012)
51
H. Kerangka Teori
a. Anemia
defisiensi besi
b. Anemia
Macam megaloblastik
c. Anemia
hipoplastik
d. Anemia
a. Asupan nutrisi hemolitik
b. Kepatuhan
mengkonsumsi Fe Anemia dalam
c. USIA IBU Kehamilan
Efek pada ibu
d. Usia kehamilan Hamil
Pengaruh
Pengaruh
1. Abortus
Dampak kehamilan usia muda
2. missed abortus
1. Keguguran 3. kelainan congenital
2. Persalinan prematur, berat 4. persalinan premature
badan lahir rendah (BBLR) 5. perdarahan antepartum
dan kelainan bawaan.
3. Mudah terjadi infeksi. 6. gangguan pertumbuhan
4. Anemia kehamilan / janin dalam rahim
kekurangan zat besi. 7. asfiksia intrauterine
5. Keracunan Kehamilan 8. BBLR
(Gestosis). 9. gestosis
6. Kematian ibu yang tinggi.
10. infeksi
11. IQ rendah
12. atonia uteri
13. retensio plasenta,
14. perlukaan sukar sembuh
15. febris puerpunalis
16. gangguan involusio uteri
1. Infeksi maternal
2. BBLR
52
Keterangan
sukar sembuh, febris puerpunalis, dan gangguan involusio uteri. Sedangkan factor
yang mempengaruhi nya antara lain yaitu factor usia ibu saat hamil. Usia ibu saat
hamil akan berpengaruh terhadap pengetahuan tentang gizi dan berakibat pada
terjadinya anemia
53
I. Kerangka Konsep
beberapa teori sehingga membentuk sebuah pola pikir penelitian yang akan
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tentang Usia ibu dengan anemia
dalam kehamilan
Variable pengganggu
(Proverawati,2011)
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti yaitu usia ibu sebagai
defisiensi zat besi, gizi kurang, keadaan ekonomi, dan pendidikan. Karena anemia
J. Hipotesis penelitian
H(a) diterima , H(o) ditolak : Ada Hubungan Usia dengan Kejadian Anemia pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
korelasional yaitu teknik analisis yang digunakan untuk mencari koefisien (r) atau
yaitu desain yang digunakan untuk mencari hubungan antara data nominal,
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah cirri atau ukuran yang melekat pada obyek
penelitian baik bersifat fisik (nyata) atau psikis (tidak nyata). (Suyanto dan
Salamah,2008). Variabel dalam penelitian ini adalah usia ibu dan Anemia dalam
C. Definisi Operasional
1. Hb Nominal
Kekurangan
1. Tidak >11
Anemia zat besi
anemia gr%
2 dalam pada saat Dokumentasi
2. Anemia 2. Hb
kehamilan masa
<10
kehamilan
gr%
1. Populasi
(Suyanto dan Salamah). Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 712 ibu hamil berdasarkan jumlah ibu hamil di Puskesmas
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Suyanto dan Salamah) Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu hamil yang data ANC nya ada di tempat penelitian saat
n = ___N____
1 + N (d2)
n : besar sampel
N : besar populasi
n = ___712____
1 + 712 (0,052)
= 712 / 1,7825
= 399 orang
bukan didasarkan strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan
58
(Arikunto, 2006).
E. Etika Penelitian
Bila akan melakukan tindakan invasif pada tubuh manusia, maka tindakan
3. Bertindak adil
responden yang diberi perlakuan penyuluhan dan ada yang tidak diberi
1. Alat ukur
Data sekunder diperoleh dari data yang sudah ada di status pasien, yang
mendapatkan data mengenai usia ibu hamil dan data ibu hamil dengan tanda-tanda
anemia.
60
5) Menemui bagian KIA untuk inform consent dalam mendapatkan data ibu
hamil
6) Menemui bagian rekam medik terkait data ibu hamil yang dibutuhkan
3. Analisa Data
Pertama penulis memilih data responden yang ada dalam rekam medik. Pemilihan
a. Analisa Univariat
frekuensi dan presentase dari variabel independen (Usia ibu) serta variabel
dependen ( Anemia).
b. Analisa Bivariat
Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 Analisa data yang
digunakan adalah analisa data bivariat untuk menguji hubungan dua variable.
Sampel A A B a+b
Sampel B C D c+d
X2 =N (ad - bc)2
X2 = Chi Kuadrat
N = Sampel
62
Apabila didapat r< 0,05 maka antara Usia Ibu dengan Anemia dalam kehamilan
ada hubungan. Namun apabila r> 0,05 artinya tidak ada hubungan antara dua
variable.
BAB IV
ibu kota dari kabupaten Kulon Progo, yang merupakan satu dari empat kabupaten
"batas". Seperti halnya daerah perkotaan di sisi pantai selatan perkembangan kota
ini relatif kurang karena hampir tidak ada penggerak aktivitas ekonomi yang
Kulon Progo.
Jumlah penduduk Kecamatan Wates tahun 2001 adalah 45.436 jiwa. Luas
Berdasarkan kriteria BPS kota Wates dapat digolongkan kepada Kelas Kota Kecil,
adalah drg. Anie Mursiastuti, M.Kes. Puskesmas Wates mempunyai luas wilayah
kerja 32.48km². terbagi atas 8 desa, 68 dusun. Jumlah penduduk tahun 2008
adalah 53.750 orang dengan kepadatan penduduk di kecamatan itu sekitar 1.482
jiwa per kilo meter persegi. Dalam melayani jumlah penduduk yang cukup besar
64
yang buka 3-6 hari kerja setiap minggunya. Disamping itu masih ada pelayanan
177/hari.
berikut:
Profesi Jumlah
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 2 (seorang kepala
Bidan puskesmas)
Perawat 6
Perawat Gigi 5
Asisten Apoteker 2
Pengadministrasi Obat 2
Laboratorium 1
Pengelola Keuangan 2
Peng. Umum dan UP 3
Pengadministrasi Barang 2
Pelak. Teknis P2M 1
Penyusun Program & Laporan 1
Sanitarian 1
Promkes 1
Perekam medik 1
Cleaning Service 1
Penjaga Malam 1
Bidan Kontrak 1
Pengemudi 1
Staf TU / Wiyata Bakti 2
Pelaksana Gizi 9
Petugas Imunisasi 1
1
65
yang buka setiap hari kerja. Pelayanan KIA meliputi, pelayanan Keluarga
Leopold, DJJ, dan test haemoglobin (HB), termasuk pemeriksaan calon pengantin,
pelayanan imunisasi dan deteksi tumbuh kembang balita serta pelayanan balita
sakit.
diberikan meliputi pemberian tablet Fe 90 tablet dengan dosis 1x1 sehari serta
dan janin. Tablet Fe diberikan kepada setiap ibu hamil yang memeriksakan
pengetahuan mengenai anemia selalu diberikan. Namun angka anemia masih juga
tinggi. Oleh karena itu, pemeriksaan Haemoglobin selalu dilakukan oleh setiap
kesehatan reproduksi. Hal ini dilakukan bukan semata- mata mengikuti program
yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan, tapi karena keadaan ibu hamil yang
B. Hasil Penelitian
2013 jumlah ibu hamil di Puskesmas Wates pada tahun 2012 sebanyak 712 ibu
hamil, tetapi yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi penelitian dan
variabel lain penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil.Data yang telah
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Usia ibu hamil di Puskesmas Wates Bulan Januari
Maksimum 16 31
Minimum 41 1
Usia paling rendah ibu hamil di Puskesmas Wates tahun 2012 adalah 18
tahun dengan jumlah 31 ibu. Dan paling tinggi 1 ibu hamil dengan usia 41 tahun.
67
Dari tabel 4 diketahui bahwa ibu hamil pada usia aman sebanyak 218 ibu
(54,6 %). Pada ibu hamil dengan usia tidak aman sebanyak 181 ibu (45,4%).
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa ibu hamil yang mengalami anemia di
Puskesmas Wates sebanyak 187 ibu (46,9 %). Dan sebanyak 212 ibu (53,1 %)
Tabel 7. Silang Antara Usia dengan Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Wates
F % F % F %
(20-35 Th)
Tidak Aman 104 26,1 77 19,3 181 45,4
usia tidak aman ternyata 26,1 % mengalami anemia dalam kehamilan, sedangkan
ibu yang hamil dengan usia yang aman menyumbang 20,8 % kejadian anemia
Dalam penelitian ini mencari hubungan antara usia dengan anemia pada
ibu hamil. Untuk membuktikan hipotesis maka diujikan dengan korelasi chi
159.201
= ----------- = 4, 015
39.644
perhitungan tersebut makan r hitung lebih besar dari r tabel. Sedangkan harga chi
square (X2) tabel pada taraf signifikan 0,05 = 3,481, p-value pada perhitungan
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara usia dengan anemia pada ibu
hamil.
70
C. Pembahasan
Pada penelitian ini didapatkan ibu hamil dengan paling rendah yaitu usia
tahun termasuk dalam usia tidah aman untuk hamil . ibu hamil dengan usia tidak
aman (<20 dan >35 tahun) sebanyak 45,4 %. Pada tabel 7 menunjukkan 26,1 %
ibu yang hamil dengan usia tidak aman mengalami anemia. Dalam penelitian ini
di dapat ada 1 ibu hamil yang berada di usia 41 tahun. Usia ini sangat berisiko
ibu. Dari 399 ibu hamil yang menjadi responden, paling banyak didominasi oleh
Usia yang kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan
persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap
menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan
dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan umur yang resiko
Masyarakat, 2007).
Dengan demikian diketahui bahwa umur ibu pada saat kehamilan turut
berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun anak yang dilahirkan.
tahun 2008 menemukan sebanyak 83,3% kelompok umur ibu beresiko tinggi (<
Mugiarti di Kecamatan Batealit Jepara tahun 2008 dengan desain cross sectional,
ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan kehamilan (p=0,02). Ibu hamil
71
pada usia terlalu muda (<20 tahun) tidak atau belum siap untuk memperhatikan
lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Disamping itu akan terjadi
kompetisi makanan antar janin dan ibunya sendiri yang masih dalam pertumbuhan
dan adanya pertumbuhan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Seiring usia
mengalami anemia, hal ini disebabkan karena pengaruh turunnya cadangan zat
besi dalam tubuh akibat masa fertilisasi (Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2007).
kejadian abortus terdapat mayoritas dengan umur > 35 tahun sebanyak 3 orang
(4,4%), umur < 20 tahun sebanyak 2 orang(2,9%) dan minoritas dengan umur 20-
(72,1%) dan minoritas dengan abortus sebanyak 1 orang (1,5%). Dari 8 yang ber
umur < 20 tahun terdapat 2 orang (2,9%) yang abortus dan 6 orang (8,8%) yang
tidak abortus. Dari 22 orang yang ber umur 20-35 tahun terdapat 1 orang (1,5%)
yang mengalami abortus dan terdapat 49 orang (72,1%) yang tidak abortus.
Kemudian dari 24 orang yang berumur > 35 tahun terdapat 3 orang (4,4,%) yang
mengalami abortus dan terdapat 7 orang (10,3%) yang tidak abortus (Elvipson
Sinaga, 2012).
Pada tabel 6 menunjukkan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (> 11
gr%) sebanyak 212 ibu atau sebesar 53,1% sedangkan ibu hamil yang mengalami
72
anemia (< 10 rg%) di Puskesmas Wates tahun 2012 sebanyak 187 ibu, atau 46,9
%. Angka ini masih sangat besar jumlahnya di banding dengan angka anemia di
daerah lain yang ada di Provinsi DIY. Anemia pada ibu hamil adalah keadaan
dimana seorang ibu hamil mengalami defisiensi zat besi dalam darahnya. Anemia
atau sering disebut kurang darah adalah keadaan di mana darah merah kurang dari
normal, dan biasanya yang digunakan sebagai dasar adalah kadar Hemoglobin
(Hb). WHO menetapkan kejadian anemia hamil berkisar antara 20% sampai 89%
dengan menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Anemia pada ibu hamil adalah
anemia karena kekurangan zat besi. Anemia pada kehamilan merupakan masalah
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin kurang dari 10,0 gram per
Data pada tabel 7 menunjukan sebanyak 181 ibu, hamil pada usia yang
tidak aman, atau sebesar 45,4 % dari 399 ibu. Dan 104 diantaranya mengalami
anemia saat kehamilan. Sedangkan ibu yang hamil pada saat usia 20 – 35 tahun,
Chi Square, r hitung = 4,015, sedangkan r tabel pada df 1 adalah 3,481. Dari
perhitungan tersebut makan r hitung lebih besar dari r tabel. Sedangkan harga chi
square (X2) tabel pada taraf signifikan 0,05 = 3,481, p-value pada perhitungan
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara usia dengan anemia pada ibu
menjadi dua kategori yaitu risiko tinggi (<20 - >35 tahun), dan risiko rendah (20 –
anemia banyak terjadi pada responden dengan kelompok umur risiko tinggi
sebesar 28 orang (50,0%), sedangkan pada umur risiko rendah sebesar 21 orang
(22,3%). Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square (X²) dapat dilihat bahwa nilai
α=0,000 (X²=12,206) dan CI 95% = 1,702-7,100. hal ini dapat dikatakan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia. Nilai
OR=3,4. Hal ini dapat dikatakan bahwa ibu hamil pada kelompok umur risiko
Puskesmas Wates tidak selalu dilakukan pemeriksaan Hb. Hal ini menimbulkan
permasalahan dengan tidak terdeteksinya anemia pada ibu hamil. Pemberian tablet
hamil meningkat seiring tumbuh kembang janin. Hal ini telah dibuktikan di
Thailand bahwa penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah karena defisiensi
anemia ibu hamil berhubungan dengan defisiensi zat besi (p = 0,03), vitamin A (p
=0,004) dan status gizi (LILA) (p = 0,003)7. Terdapat korelasi yang erat antara
anemia pada saat kehamilan dengan kematian janin, abortus, cacat bawaan, berat
74
bayi lahir rendah, cadangan zat besi yang berkurang pada anak atau anak lahir
zat-zat nutrisi. Penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak
cukup, absorbs yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang, kebutuhan
Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa faktor usia ibu hamil menjadi
salah satu faktor terjadinya anemia pada ibu hamil, sehingga perlu dilakukan
intervensi dari petugas kesehatan agar angka kejadian anemia dapat diminimalisir,
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini tidak dapat menemukan sejak kapan gejala anemia
ditimbulkan, karena data hanya didapat berdasarkan rekam medik ibu hamil yang
terdapat di Puskesmas Wates. Data yang didapat juga tidak bisa mencakup seluruh
ibu hamil di Kecamatan Wates, karena data yang didapat hanya mencakup ibu
adanya faktor penyakit yang menyertai anemia, karena catatan penyakit tidak
terdapat dalam KMS ibu, kecuali ibu datang untuk memeriksakan diri karena
BAB V
A. Kesimpulan
2. Ibu hamil yang berada dalam usia tidak aman di Puskesmas Wates
pada tahun 2012 sebanyak 45,4 % dan yang berada dalam usia aman
3. Usia ibu hamil paling rendah yaitu 16 tahun sebanyak 31 ibu dan
4. Kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Wates pada tahun 2012
ditarik
B. Saran
Setelah dilakukan penelitian ini diketahui data ibu hamil yang mengalami
anemia di Puskesmas Wates yaitu sebanyak 187 ibu. Bagi petugas kesehatan
khususnya Bidan agar lebih intensif dalam program penurunan angka anemia pada
76
reproduksi khususnya mengenai usia ibu saat hamil. Serta penyuluhan mengenai
program pemberian tablet Fe. Hal ini bertujuan untuk menekan angka kejadian
anemia pada ibu hamil. Peran bidan sangat dibutuhkan dalam penurunan angka
(Hb). Agar deteksi terhadap anemia dapat cepat di ketahui dan tidak akan
dengan ibu hamil yang menjadi responden. Dengan begitu data mengenai resiko
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
80
Lembar Observasi
Nama Ibu :
Nama Suami :
GPA :G P A
Usia Ibu :
Usia Kehamilan :
Keadaan Ibu :
Tanggal ANC :
Hemoglobin : gr%
Terapi :
81
39 46262 27
40 46422 30
41 45758 19
42 12314 16
43 12324 36
44 12456 31
45 13244 26
46 13124 18
47 16789 24
48 133456 37
49 32211 16
50 42144 20
51 24244 17
52 21333 25
53 45555 30
54 12455 33
55 13434 21
56 12343 20
57 14343 19
58 24343 19
59 34324 31
60 24233 18
61 6799 32
62 4324 16
63 43566 28
64 5565 26
65 63456 36
66 4653 25
67 2343 37
68 21343 19
69 2434 21
70 5767 27
71 88434 18
72 2434 23
73 23435 29
74 23455 17
75 45432 20
76 21211 36
77 56467 23
78 3454 28
79 34656 22
93
80 23435 19
81 43567 30
82 3453 16
83 7654 30
84 2344 36
85 2455 18
86 6534 35
87 7658 31
88 9765 37
89 2345 16
90 4563 18
91 3632 20
92 4854 17
93 1435 19
94 2155 25
95 85421 33
96 5855 21
97 4322 19
98 64356 23
99 85443 30
100 25334 19
101 63222 31
102 6487 35
103 6995 16
104 34467 28
105 8795 16
106 4377 36
107 6666 37
108 3256 23
109 6747 19
110 43577 18
111 8555 23
112 85454 27
113 66547 30
114 4577 19
115 43566 17
116 4767 18
117 8665 38
118 8679 23
119 45676 28
120 7696 17
94
121 9696 28
122 35345 18
123 4677 16
124 5755 20
125 12334 41
126 12343 16
127 12364 27
128 12444 18
129 12455 19
130 12577 17
131 12567 29
132 12673 17
133 126712 37
134 353332 36
135 124785 30
136 124566 37
137 3454 25
138 34656 27
139 23435 24
140 34567 17
141 3435 30
142 45467 21
143 23545 38
144 23425 24
145 23455 30
146 34532 40
147 2345 26
148 23532 36
149 9876 17
150 4568 24
151 3454 18
152 34656 36
153 23435 29
154 34567 23
155 3435 32
156 45467 19
157 23545 26
158 23425 19
159 23455 27
160 34532 28
161 2345 19
95
162 23532 22
163 9876 30
164 4568 30
165 45555 16
166 12455 36
167 13434 35
168 12343 18
169 14343 31
170 24343 16
171 34324 16
172 24233 36
173 6799 20
174 4324 20
175 43566 33
176 5565 19
177 63456 16
178 46553 21
179 2343 16
180 21343 36
181 2434 30
182 5767 35
183 88434 28
184 2434 19
185 23435 30
186 23455 38
187 45432 23
188 21211 19
189 56467 36
190 3454 18
191 34656 37
192 23435 30
193 34567 27
194 3435 23
195 45467 30
196 23545 19
197 23425 23
198 23455 38
199 34532 27
200 2345 28
201 23532 30
202 9876 17
96
203 4568 16
204 8965 18
205 4589 28
206 54323 20
207 4367 40
208 86757 37
209 43567 27
210 3453 18
211 7654 29
212 2344 28
213 2455 30
214 6534 37
215 7658 25
216 9765 17
217 2345 30
218 4563 18
219 3632 16
220 4854 27
221 1435 19
222 2155 36
223 85421 38
224 5855 17
225 4322 30
226 64356 19
227 85443 19
228 25334 21
229 63222 38
230 6487 25
231 6995 36
232 34467 30
233 8795 18
234 4377 24
235 6666 29
236 3256 23
237 6747 32
238 43577 26
239 8555 27
240 85454 28
241 66547 19
242 4577 17
243 43566 24
97
244 4767 18
245 8665 16
246 8679 17
247 45676 27
248 7696 25
249 9696 26
250 353456 30
251 4677 32
252 5755 23
253 12334 18
254 12343 37
255 12364 36
256 12444 30
257 12455 17
258 12577 28
259 12567 19
260 12673 18
261 126712 30
262 353332 24
263 124785 17
264 124566 17
265 3454 30
266 34656 32
267 23435 40
268 34567 36
269 3435 26
270 45467 27
271 23545 19
272 23425 17
273 23455 28
274 34532 18
275 2345 23
276 23532 16
277 9876 20
278 4568 36
279 345 19
280 34656 29
281 23435 25
282 34567 19
283 3435 24
284 45467 19
98
285 23545 29
286 23425 20
287 23455 40
288 34532 27
289 2345 30
290 23532 24
291 9876 16
292 4568 19
293 45555 27
294 12455 19
295 13434 21
296 12343 24
297 14343 26
298 24343 23
299 34324 19
300 24233 28
301 6799 18
302 4324 30
303 4356 26
304 5565 27
305 63456 26
306 4653 29
307 2343 23
308 21343 16
309 2434 26
310 5767 32
311 88434 19
312 2434 16
313 23435 25
314 23455 21
315 45432 30
316 21211 19
317 56467 30
318 3454 30
319 34656 24
320 23435 19
321 34567 26
322 3435 27
323 45467 24
324 23545 17
325 23425 19
99
326 23455 22
327 34532 30
328 2345 16
329 23532 30
330 9876 36
331 4568 35
332 8965 31
333 4589 18
334 54323 20
335 4367 16
336 86757 37
337 43567 20
338 3453 25
339 7654 33
340 2344 19
341 2455 21
342 6534 16
343 7658 30
344 9765 16
345 2345 30
346 4563 35
347 3632 16
348 4854 28
349 1435 16
350 2155 37
351 85421 38
352 5855 23
353 4322 19
354 64356 23
355 85443 27
356 25334 18
357 63222 37
358 6487 30
359 6995 17
360 34467 30
361 8795 18
362 4377 23
363 6666 27
364 3256 38
365 6747 28
366 43577 28
100
367 8555 40
368 85454 20
369 66547 16
370 4577 21
371 43566 18
372 4767 16
373 8665 20
374 8679 31
375 45676 37
376 7696 37
377 9696 33
378 35345 36
379 4677 29
380 5755 40
381 12334 28
382 12343 36
383 12364 22
384 12334 30
385 12343 17
386 12364 26
387 12444 38
388 12455 25
389 12577 30
390 12567 27
391 12673 21
392 126712 29
393 35333 18
394 12478 19
395 12456 24
396 1245 23
397 1343 17
398 12343 26
399 14343 28
101
TABEL 2 X 2
159.201
= ----------- = 4, 015
39.644
Cases
Count
status
Correlations
USIA status
**
USIA Pearson Correlation 1 .193
N 399 399
**
status Pearson Correlation .193 1
N 399 399
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 84,83.
Statistics
tahun
N Valid 399
Missing 37
Mean 25.40
Median 25.00
103
a
Mode 19
Minimum 16
Maximum 41
tahun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
41 1 .2 .3 100.0