You are on page 1of 7

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Penggambaran Peta Topografi

Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan

bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari atas. Menggunakan

warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada

permukaan bumi.

Penggambaran peta topografi menggunakan data koordinat yang

diperoleh dari bagian Surveyor PT. Bumi Konawe Minerina, kemudian

data diolah menggunakan aplikasi Surpac 6.1.2. (Lihat Lampiran 2).

5.1.1 Penggambaran Peta Topografi Bukit Mowundo

Penggambaran peta topografi pada Bukit Mowundo menggunakan

aplikasi Program Surpac 6.1.2 berdasarkan data koordinat hasil

pengukuran, maka diperoleh hasil penggambaran peta topografi awal

Bukit DMW (Skala 1 : 20000) sebelum eksploitasi dilakukan dengan luas

2.590.166 m2, dengan Z Minimum: 2.400 dpl dan Z Maximum: 258.600

dpl (Lihat Gambar 5.1).

5.1.2 Penggambaran Peta Topografi Awal Kemajuan Penambangan Pada

Bulan Desember 2012.

Penggambaran peta topografi awal kemajuan penambangan pada

Bulan Desember 2012 berdasarkan hasil pengukuran bersama oleh team

surveyor PT. Bumi Konawe Minerina di Bukit Mowundo, diperoleh luas

5-1
kemajuan 7.760 m2. (Lihat Gambar 5.2 : Tampak pada peta berwarna

biru).

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.1

Peta Topografi Bukit Mowundo Sebelum Penambangan

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.2

Peta Topografi Awal Kemajuan Tambang


Bulan Desember 2012 Di Bukit Mowundo

5-2
5.2 Pengukuran Kemajuan Tambang

Pengukuran kemajuan tambang dilakukan dengan menggunakan

alat ukur Total Station (Type TCRP 1203+) sehingga diperoleh data

koordinat X, koordinat Y, dan elevasi (Z) pada daerah yang telah

tertambang dari bulan Desember 2012 s/d bulan Maret 2013 (Lihat

Lampiran 8)

5.3 Perhitungan Volume dan Tonase Kemajuan Tambang

5.3.1 Perhitungan Secara Manual

a. Luas Kemajuan Tambang Bukit Mowundo

Berdasarkan perhitungan dari PT. Bumi Konawe Minerina dengan

menggunakan cara grafis mekanis (menggunakan Planimeter) maka

diperoleh luas eksploitasi Bulan Maret 2013 sebesar 25.488,74 m2.

b. Penurunan Elevasi Rata-Rata

Sebelum menghitung elevasi rata-rata penambangan, maka terlebih

dahulu dihitung elevasi rata-rata awal dan elevasi rata-rata akhir

penambangan tiap bulan (Lihat lampiran 7).

Perhitungan elevasi rata – rata berdasarkan persamaan (3.11),

diperoleh elevasi rata-rata penurunan pada Bukit Mowundo Blok

DMW (Lihat pada tabel 5.1)

c. Volume Kemajuan Penambangan

Perhitungan volume penambangan berdasarkan persamaan (3.12)

pada Blok DMW dengan luas 25.488,74 M2 dan penurunan elevasi

rata– rata yakni 3.8 m, maka diperoleh volume sebesar 96.857,21 M3.

5-3
d. Tonase Kemajuan Penambangan

Perhitungan tonage penambangan berdasarkan persamaan (3.13)

pada Blok DMW dengan volume 96.857,21 M3 dan Dencity 1,9

ton/M3, maka diperoleh Tonage sebesar 184.028,70 ton.

Tabel 5.1
Perhitungan Elevasi Rata - Rata

BULAN ∑Z Awal ∑Z Akhir ∑Z

Desember 2012 s/d Januari 2013 21.48 28.74 7.25 m

Januari 2013 s/d Februari 2013 28.74 26.55 2.19 m

Februari 2013s/d Maret 2013 26.55 28.52 1.96 m

Desember 2012 s/d Maret 2013 3.8 m

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi M. Excell 2007

5.3.2 Perhitungan Secara Komputerisasi

Dengan menggunakan aplikasi program surpac 6.1.2, volume dan

tonase kemajuan tambang dapat langsung dihitung berdasarkan hasil

pengukuran yang telah dilakukan (Lihat lampiran 5).

a. Perhitungan volume penambangan menggunakan surpac 6.1.2 pada

Bulan Desember 2012 (Tampak Berwarna Biru) sebagai batas atas

penambangan dan Bulan Januari 2013 (Tampak Berwarna Biru Muda)

sebagai batas bawah penambangan (Lihat gambar 5.3), diperoleh

volume penambangan sebesar 31.807 m3, dengan tonase

penambangan sebesar 60.434 ton.

5-4
Sumber : Pengolahan Data Menggunakan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.3

Batas Atas dan Batas Bawah Penambangan

b. Perhitungan volume penambangan menggunakan surpac 6.1.2 pada

Bulan Bulan Januari 2013 (Tampak Berwarna Biru Muda) sebagai

batas atas penambangan dan Bulan Februari 2013 (Tampak Berwarna

Hijau) sebagai batas bawah penambangan (Lihat gambar 5.4),

diperoleh volume penambangan sebesar 39.261 m3, dengan tonase

penambangan sebesar 74.595 ton

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.4

Batas Atas dan Batas Bawah Penambangan

5-5
c. Perhitungan volume penambangan menggunakan surpac 6.1.2 pada

Bulan Bulan Februari 2013 (Tampak Berwarna Hijau) sebagai batas

atas penambangan dan Bulan Maret 2013 (Tampak Berwarna Merah)

sebagai batas bawah penambangan (Lihat gambar 5.5), diperoleh

volume penambangan sebesar 25.719 m3, dengan tonase

penambangan sebesar 48.866 ton.

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.5

Batas Atas dan Batas Bawah Penambangan

Jadi total volume penambangan di Bukit Mowundo pada DMW Block dari

Bulan Desember 2012 s/d Bulan Maret 2013 sebesar 96.784 m3 dengan

tonase sebesar 183.895 ton

5.4 Penggambaran Peta Kemajuan Tambang

Penggambaran peta kemajuan tambang merupakan tahap akhir

dari serangkaian proses kegiatan pengukuran kemajuan penambangan.

Dengan melihat peta kemajuan tambang, kita dapat mengetahui dimana

posisi (Daerah) yang telah tertambang dari bulan Desember 2012 s/d

5-6
Bulan Maret 2013. Penggambaran peta kemajuan tambang menggunakan

aplikasi program surpac 6.1.2 (Lihat lampiran 6).

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.6
Peta Kemajuan Tambang
Dari Bulan Desember 2012 s/d Bulan Maret 2013

Sumber : Pengolahan Data Menggunkan Aplikasi Program Surpac 6.1.2

Gambar 5.7

Peta Kemajuan Tambang Bukit Mowundo Pada Bulan Maret 2013

5-7

You might also like