You are on page 1of 7

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI KINERJA FUNGSI SDM

(Studi pada Fungsi Rekrutmen-Seleksi-Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan,


Penilaian Prestasi Kerja, dan Pemutusan Hubungan Kerja PT. XYZ Indonesia –
Medan)
Yolanda P. S. Nasution
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: puspitaola@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to explain the performance of HR function through the implementation of management
audit at the human resource department of PT. XYZ Indonesia – Medan which include the functions of
recruitment-selection-orientation, learning and development, job performance appraisal, and employee
termination. The research method used is descriptive research with qualitative approach. Data collection
method that is used are interview and documentation. The approach used in auditing is compliance audit and
risk-based audit. Research result showed that the overall HR functions have been run in accordance to the
SOP, however there are some points in SOP that are not implemented in each of the functions studied. Based
on the audit findings, the recommendations that can be given are cooperation procurement by the company
with educational institution or employee provider for recruitment at the remote area, providing socialization
for the objective of filling the Performance Appraisal (PA) to increase the employee’s awareness in filling the
PA at mid-year, and doing tracking to the supervisor of the employee who is about to have retirement in
proposing the extension of the employment’s contract.

Key word: Management audit, HR Function, Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kinerja fungsi SDM melalui pelaksanaan audit manajemen pada
departemen sumber daya manusia PT. XYZ Indonesia – Medan yang meliputi fungsi rekrutmen-seleksi-
orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian prestasi kerja, dan pemutusan hubungan kerja. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan
audit adalah compliance audit (kepatuhan) dan risk-based audit (analisis data secara on-desk). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan fungsi SDM telah berjalan sesuai dengan SOP, namun terdapat
beberapa poin pada SOP yang tidak dilaksanakan pada masing-masing fungsi yang diteliti. Berdasarkan hasil
temuan audit, rekomendasi yang dapat diberikan adalah pengadaan kerja sama oleh perusahaan dengan
lembaga pendidikan atau penyedia tenaga kerja untuk rekrutmen pada remote area, memberikan sosialisasi
terhadap tujuan pengisian Performance Appraisal (PA) untuk meningkatkan kesadaran karyawan dalam
mengisi PA pada pertengahan tahun, dan pelaksanaan tracking terhadap atasan karyawan yang akan
mengalami pemensiunan dalam pengajuan perpanjangan kontrak kerja.

Kata kunci: Audit Manajemen, Fungsi SDM, Kinerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
A. PENDAHULUAN pencapaian tujuan perusahaan, yaitu memberikan
000Globalisasi menyebabkan semakin terbuka dan pelayanan yang baik dan memuaskan ratusan ribu
luasnya peluang pengembangan bisnis oleh pelanggan. Untuk mencapai tujuan perusahaan,
perusahaan. Perusahaan multi nasional (MNC) tentu diperlukan keseimbangan yang tepat dalam
semakin marak berkembang di berbagai negara. mengelola manajemen SDM perusahaan.
Salah satu faktor yang berperan penting dalam 000PT. XYZ Indonesia beroperasi di delapan kota
melaksanakan jalannya kegiatan dalam perusahaan di seluruh Indonesia dan salah satunya adalah di
adalah sumber daya manusia. Kinerja SDM juga kota Medan. PT. XYZ Indonesia – Medan
menentukan pencapaian tujuan perusahaan, merupakan pabrik pembotolan yang memproduksi
semakin efektif dan efisien kinerja SDM maka dan mendistribusikan produk perusahaan untuk
akan semakin tercapai tujuan perusahaan. Sehingga daerah Sumbagut dan sekitarnya, seperti Aceh dan
yang menjadi tantangan bagi persahaan adalah Batam. Manajemen SDM berperan penting untuk
untuk memastikan bahwa kinerja SDM telah mengelola karyawan agar kegiatan bisnis dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. berjalan dengan lancar dan tujuan perusahaan dapat
000Salah satu upaya yang dapat dilakukan tercapai. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja SDM dilaksanakannya audit manajemen untuk menilai
adalah dengan melaksanakan audit manajemen. kinerja fungsi SDM pada PT. XYZ Indonesia –
Audit manajemen adalah kegiatan pengevaluasian Medan.
yang dilakukan perusahaan pada fungsi tertentu,
sepeti fungsi pemasaran, fungsi SDM, dan B. KAJIAN PUSTAKA
sebagainya. Salah satu cara yang dilakukan 1. Manajemen Sumber Daya Manusia
perusahaan untuk mengatur jalannya fungsi Menurut Dessler (2010:5), Manajemen sumber
tertentu adalah dengan menetapkan Standar daya manusia adalah proses memperoleh, melatih,
Operasional Prosedur (SOP). Namun pada menilai, dan memberikan kompensasi kepada
praktiknya, pelaksanaan kegiatan belum tentu karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka,
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Faktor- kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan.
faktor seperti SOP yang sudah tidak relevan,
2. Audit Manajemen
kelalaian karyawan, atau tidak terdapatnya standar
Tunggal (2002:4) menyatakan bahwa, Audit
untuk fungsi tertentu dapat menjadi alasan yang
manajement didefinisikan sebagai proses yang
menyebabkan tidak dilaksanakannya SOP tersebut.
sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan
Sehingga audit SDM bertujuan untuk
keekonomisan operasi suatu organisasi yang
mengevaluasi aktivitas pada fungsi SDM, menilai
berada di bawah pengendalian manajemen dan
sejauh mana SOP telah diimplementasikan pada
melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari
pelaksanaan kegiatan fungsi SDM, serta
penilaian beserta rekomendasi untuk perbaikan.
menemukan solusi bagi permasalahan yang
ditemukan. 3. Audit Sumber Daya Manusia
000PT. XYZ Indonesia merupakan perusahaan Audit sumber daya manusia adalah seluruh upaya
multinasional yang memiliki kantor pusat di penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas
Australia. Perusahaan bergerak di bidang produksi manajemen sumber daya manusia untuk mencari,
dan disrtibusi minuman ringan berkarbonasi non- menemukan, dan mengevaluasi fakta tentang
alkohol di Indonesia. Salah satu tujuan PT. XYZ sejauh mana manajemen berhasil memberikan
Indonesia adalah untuk mengelola lingkungan dukungan kepada berbagai satuan kerja pelaksana
kerja dengan baik dan menjadikan pekerjaan tugas pokok perusahaan. (Siagian, 2001:68)
sebagai tempat eksplorasi kreativitas bagi
karyawan. Salah satu fokus perusahaan adalah 4. Pendekatan Audit SDM untuk Menilai
people development, yang bertujuan untuk Kinerja Fungsi SDM
menyiapkan sumber daya yang kompeten demi Menurut Kumaat (2011:107-108), pendekatan
dalam pelaksanaan audit SDM lebih difokuskan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 66
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pada risk-based audit dan compliance audit. Risk- D. HASIL PENELITIAN DAN
based audit adalah pendekatan dengan PEMBAHASAN
menganalisis data secara on-desk, sedangkan 1. Standar Operasional Prosedur (SOP)
compliance audit adalah pendekatan dari sisi Standar operasional prosedur (SOP) pada PT. XYZ
kepatuhan. Indonesia – Medan mengacu pada beberapa
standar, yaitu ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,
C. METODE PENELITIAN OHSAS 18001, dan UU No.13 Tahun 2003.
1. Jenis Penelitian Kesesuaian antara SOP dengan standar yang
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah dijadikan acuan, antara lain:
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. a. Rekrutmen-Seleksi-Orientasi
ISO yang dijadikan referensi pada SOP
2. Fokus Penelitian
rekrutmen-seleksi-orientasi, yaitu ISO 9001
a. Standar Operasional Prosedur (SOP) pada fungsi
poin 6.1, ISO 14001 poin 4.4.1, OHSAS 18001
rekrutmen-seleksi-orientasi, pelatihan dan
poin 3.2.4, dan ISO 22000 poin 6.2.
pengembangan, penilaian prestasi kerja, dan
ISO 9001 poin 6.1 secara umum berkaitan
pemutusan hubungan kerja PT. XYZ Indonesia –
mengenai penentuan dan penyediaan sumber
Medan.
daya manusia untuk mengimplementasikan dan
b. Pelaksanaan aktivitas aktual pada fungsi
mengatur kualitas sistem manajemen. Pada
rekrutmen-seleksi-orientasi, pelatihan dan
SOP, disebutkan bahwa tujuan rekrutmen
pengembangan, penilaian prestasi kerja, dan
perusahaan yaitu untuk memperoleh karyawan
pemutusan hubungan kerja PT. XYZ Indonesia –
yang memenuhi kompetensi, mendukung image
Medan.
dan memberikan kontribusi kepada perusahaan.
c. Kinerja fungsi rekrutmen-seleksi-orientasi,
ISO 14001 poin 4.4.1 secara umum adalah
pelatihan dan pengembangan, penilaian prestasi
mengenai jabatan, wewenang, dan tanggung
kerja, dan pemutusan hubungan kerja PT. XYZ
jawab harus ditentukan, didokumentasikan dan
Indonesia – Medan.
dikomunikasikan dengan jelas. mengacu pada
3. Jenis dan Sumber Data ISO ini, perusahaan memiliki job profile yang di
a. Data primer dalamnya menjelaskan mengenai job
Hasil wawancara dengan Human Resource description untuk setiap jabatan.
Department. OHSAS 18001 poin 3.2.4 secara umum
b. Data sekunder menjelaskan mengenai penetapan,
Dokumentasi, website, kajian literatur, dan pendokumentasian, dan pengimplementasian
sebagainya. sistem manajemen OH&S (Occupational
Health and Safety) dan pemenuhan standar
4. Metode Pengumpulan Data OH&S. ISO 22000 poin 6.2 secara umum yaitu
Wawancara dan dokumentasi. mengenai penyediaan sumber daya manusia
yang mampu atau memadai, memastikan bahwa
5. Pemilihan Informan personel food safety adalah orang yang
a. Department Head of Human Resource kompeten dan menyediakan program pelatihan
Department. untuk memastikan karyawan memiliki
b. Section Head of Human Resource Department. kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan
acuan ini, SOP rekrutmen-seleksi-orientasi,
6. Metode Analisis Data
dalam melaksanakan rekrutmen akan diadakan
Pada penelitian ini, metode analisis data yang
serangkaian seleksi yang disesuaikan dengan
digunakan adalah metode analisi data Miles and
job requirement pada posisi tertentu serta
Huberman, yaitu: data reduction, data display, dan
pengadaan induksi dan pelatihan untuk
conclusion drawing/verification.
mendukung peningkatan kompetensi karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 67


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
OH&S juga merupakan salah satu materi yang OHS, dan HACCP, dan konsekuensi jika terjadi
wajib diberikan pada masa induksi bagi penyimpangan dari sistem operasi yang telah
karyawan baru dan materi pelatihan tahunan. ditentukan.
b. Pelatihan dan Pengembangan c. Pemutusan Hubungan Kerja
Beberapa standar yang dijadikan referensi pada SOP pemutusan hubungan kerja mengacu pada
fungsi pelatihan dan pengembangan adalah ISO UU No. 13 Tahun 2003 mengenai
9001 poin 6.2.1 dan 6.2.2, ISO 14001 poin 4.4.2, Ketenagakerjaan. UU No. 13 Tahun 2003 secara
dan OHSAS 18001 poin 4.4.1 dan 4.4.2. umum bertujuan untuk memberdayakan tenaga
Secara umum, ISO 9001 poin 6.2.1 menjelaskan kerja secara optimal, memberikan perlindungan
mengenai kesesuaian antara personel yang kepada tenaga kerja, dan meningkatkan
melaksanakan pekerjaannya dengan kompetensi kesejahteraan tenaga kerja. Di dalamnya juga
yang dimiliki, berdasarkan edukasi, pelatihan, terdapat pasal yang mengatur ketenagakerjaan,
skill dan pengalaman yang sesuai. Poin 6.2.2. mulai dari perencanaan sampai pemutusan
secara umum membahas mengenai penentuan hubungan kerja. Peraturan perusahaan yang
kompetensi yang dibutuhkan karyawan, berhubungan dengan ketenagakerjaan,
penyediaan pelatihan, evaluasi efektivitas pemberhentian, kompensasi, dan sebagainya
kegiatan pelatihan dan peningkatakan kesadaran telah disusun dalam Perjanjian Kerja Bersama
karyawan terhadap pentingnya tujuan dan perusahaan yang mengacu kepada UU No.13
pelaksanaan pelatihan. Berdasarkan standar Tahun 2003 dan disosialisasikan kepada seluruh
tersebut, dalam SOP pelatihan dan karyawan.
pengembangan disebutkan bahawa perusahaan 2. Aktivitas Aktual Fungsi Sumber Daya
memiliki Matrix Competency untuk Manusia
menentukan kompetensi apa saja yang harus a. Rekrutmen-Seleksi-Orientasi
dimiliki untuk setiap jabatan. Selanjutnya Secara keseluruhan, fungsi rekrutmen-seleksi-
perusahaan akan menyusun Training Needs orientasi telah berjalan sesuai dengan SOP yang
Analysis dengan memperhatikan gap ada. Kegiatan rekrutmen dilaksanakan oleh
competency karyawan dan akan diadakan pihak HR dan proses pelaksanaannya telah
evaluasi untuk setiap kegiatan pelatihan yang sesuai dengan SOP. Kegiatan seleksi dilakukan
diadakan. oleh pihak HR dan user dan prosesnya
ISO 14001 poin 4.4.2, secara umum adalah disesuaikan dengan job requirement dan
mengenai pemberian pelatihan dan kesadaran position grade, hal ini sesuai dengan SOP
terhadap karyawan dengan pekerjaan yang dapat rekrutmen dan seleksi. Orientasi diberikan oleh
memiliki dampak signifikan terhadap beberapa departemen perusahaan, sesuai dengan
lingkungan dan/atau berhubungan dengan materi yang diberikan. Kemudian induksi
hukum dan lainnya. OHSAS 18001 poin 4.4.1 pengenalan pekerjaan akan dilakukan oleh
dan 4.4.2 secara umum menjelaskan mengenai atasan karyawan terkait, dan prosesnya telah
pendirian, pengimplementasian, pemeliharaan, berjalan sesuai dengan SOP. Namun terdapat
dan peningkatan sistem manajemen OH&S dan ketidaksesuaian yang ditemukan dalahm proses
memastikan karyawan memperoleh pelatihan, rekrutmen, yaitu keterlambatan proses
edukasi dan pengalaman yang sesuai. Dalam pemenuhan rekrutmen karyawan eksternal pada
SOP pelatihan dan pengembangan dijelaskan remote area, yang memakan waktu lebih dari 6
bahwa terdapat dua tipe pelatihan, yaitu minggu. Hal ini disebabkan oleh sulitnya
pelatihan teknikal dan manajerial. Pelatihan memperoleh calon tenaga kerja pada remote
teknikal lebih ditujukan untuk memberikan area sehingga tidak adanya tenaga kerja yang
pengetahuan untuk penyesuaian dengan melamar untuk posisi yang dibuka. Sehingga
kebijakan dan semua prosedur yang berlaku, pemenuhan karyawan tidak memenuhi batas
penyesuaian dengan persyaratan EMS, QMS, waktu yang ditetapkan dalam SOP, yaitu 6

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 68


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
minggu. Ketidaksesuaian lain yang ditemukan dikarenakan PA mid-year tidak berpengaruh
adalah penggunaan tenaga harian lepas yang secara langsung terhadap kenaikan gaji sehingga
tidak lagi digunakan namun masih terdapat karyawan lebih berfokus untuk mengisi PA pada
dalam SOP. Hal ini disebabkan adanya end-year saja.
perubahan sistem pengadaan tenaga kerja pihak d. Pemutusan Hubungan Kerja
ketiga oleh perusahaan, yaitu adanya Secara keseluruhan, fungsi pemutusan
penggunaan vendor sebagai penyedia tenaga hubungan kerja telah berjalan sesuai dengan
kerja. Sehingga poin Pengadaan Tenaga Harian SOP perusahaan. Peraturan perusahaan
Lepas pada SOP sudah tidak sesuai dengan mengenai hal-hal penyebab PHK, pemensiunan,
sistem rekrutmen perusahaan. dan penghitungan kompensasi yang diberikan
b. Pelatihan dan Pengembangan mengacu pada UU No.13 Tahun 2003.
Fungsi pelatihan dan pengembangan secara Perusahaan juga memiliki peraturan berupa
keselutuhan telah berjalan sesuai dengan SOP penawaran perpanjangan kontrak kerja bagi
pelatihan dan pengembangan. Proses karyawan yang akan mengalami pemensiunan
perencanaan dan pelaksanaan pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang telah
eksternal dan internal telah berjalan sesuai bekerja di perusahaan sejak sebelum tahun
dengan SOP, termasuk kegiatan evaluasi yang 2000.
diberikan untuk setiap pelatihan yang Namun pada praktiknya, terdapat
dilaksanakan. Namun, ketidaksesuaian ketidaksesuaian dalam proses perpanjangan
ditemukan pada poin Pelatihan Rekan Usaha kontrak kerja tersebut. Perpanjangan kontrak
pada SOP yang pada praktiknya tidak lagi kerja harus memperoleh approval dari Direksi di
dilaksanakan oleh perusahaan. hal ini kantor pusat dan proposal ini diajukan oleh
dikarenakan terdapat perubahan proses atasan karyawan yang bersangkutan. Pengajuan
penjualan perusahaan. Perusahaan tidak lagi dilakukan sejak sebulan sebelumnya, sehingga
menggunakan Rekan Usaha, namun seluruh pada hari pemensiunan complete approval telah
proses penjualan dilakukan melalui agen diperoleh dan karyawan dapat langsung
perantara atau distributor. Elemen dalam melanjutkan masa bekerjanya. Namun atasan
pengembangan perusahaan adalah IDP karyawan sering terlambat dalam mengajukan
(Individual Development Plan). Secara proposal perpanjangan kontrak kerja tersebut
keseluruhan, kegiatan pengisian dan pengajuan sehingga complete approval terlambat
IDP telah dilaksanakan sesuai dengan SOP yang diperoleh. Hal ini menyebabkan karyawan tidak
ada. Namun terdapat kesesuaian yang dapat langsung bekerja pada hari
ditemukan yaitu, pengisian IDP yang tidak pemensiunannya dan harus diberhentikan
mengacu kepada KPI karyawan. Hal ini sementara sampai complete approval diperoleh.
umumnya ditemukan pada karyawan pada level
supervisory-down. 3. Kinerja Fungsi Sumber Daya Manusia
c. Penilaian Prestasi Kerja a. Rekrutmen-Seleksi-Orientasi
Pada fungsi penilaian prestasi kerja, yang Pada fungsi rekrutmen-seleksi-orientasi, hasil
menjadi elemen utama adalah Performance temuan audit kesesuaian antara SOP dengan
Appraisal (PA). PA diisi dalam bentuk online aktivitas aktual fungsi adalah sebagai berikut:
atau manual dan diisi dua kali dalam setahun, Tabel 1. Temuan Audit Fungsi Rekrutmen-Seleksi-
yaitu pada mid-year dan end-year. Pengisian Orientasi
dan penilaian PA mengacu pada pada pedoman Kriteria Sebab Akibat Rekomendasi
Kesulitan Mengadakan
yang diberikan oleh pihak nasional. Namun Lead time
pemenuhan
Keterlambatan
kerja sama
pelaksanaan pemenuhan
rekrutmen dengan
terdapat ketidaksesuaian yang ditemukan, yaitu rekrutmen
eksternal
karyawan pada
lembaga
karyawan rekrutmen
pengisian PA pada mid-year yang cenderung eksternal
untuk remote
eksternal yang
pendidikan atau
area penyedia
tidak dilakukan oleh karyawan. hal ini adalah 6 terjadi pada
dikarenakan tenaga kerja
minggu remote area.
tidak adanya setempat untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 69


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
SDM yang proses Tabel 3. Temuan Audit Fungsi Penilaian Prestasi
mengajukan rekrutmen.
lamaran. Kerja
Meniadakan Kriteria Sebab Akibat Rekomendasi
poin Pengajuan
Penggunaan
Tenaga Harian 1. Pemberian
Tenaga Harian
Lepas dalam sosialisasi
Lepas bagi Penggunaan
Penggunaan SOP terhadap tujuan
departemen Tenaga Haruab
jasa vendor rekrutmen- Karyawan pengisian PA
yang Lepas yang
sebagai seleksi- lebih berfokus untuk
membutuhkan tidak lagi
penyedia orientasi karena Pengisian PA pada pengisian Pengisian PA meningkatkan
dengan digunakan oleh
tenaga kerja. sudah tidak 2 kali dalam PA end-year mid-year kesadaran
mengajukan 3rd perusahaan.
relevan lagi setahu, yaitu karena lebih cenderung karyawan
Party Labor
dengan sistem pada mid-year berpengaruh tidak 2. Pemberitahuan
Request Form.
rekrutmen dan end-year. langsung dilaksanakan. pengisian PA
perusahaan. terhadap melalui atasan
kenaikan gaji. karyawan tiap
Sumber: Diolah peneliti, 2016 departemen sejak
sebulan
sebelumnya.
b. Pelatihan dan Pengembangan
Pada fungsi pelatihan dan pengembangan, hasil Sumber: Diolah peneliti, 2016
temuan audit untuk melihat kesesuaian antara
SOP dan aktivitas aktual fungsi adalah sebagai d. Pemutusan Hubungan Kerja
berikut: Hasil temuan audit untuk melihat kesesuaian
antara SOP dengan aktivitas aktual fungsi
Tabel 2. Temuan Audit Fungsi Pelatihan dan pemutusan hubungan kerja adalah sebagai
Pengembangan berikut:
Kriteria Sebab Akibat Rekomendasi
Pelatihan
Rekan Usaha Perusahaan
Tabel 4. Temuan Audit Fungsi Pemutusan
yang tidak lagi Hubungan Kerja
ditujukan menggunakan
untuk Rekan Usaha
Peniadaan Kriteria Sebab Akibat Rekomendasi
pelatihan rekan Pengajuan
memberikan karena
usaha dalam perpanjangan
pemahaman seluruh Tidak Keterlambatan
SOP karena kontrak kerja
mengenai proses dilaksanakannya perolehan
sudah tidak bagi karyawan
cold drink penjualan Pelatihan Rekan complete
relevan lagi yang telah Pelaksanaan
equipment, telah Usaha. Atasan approval pada
dengan sistem bekerja sejak tracking oleh
meningkatkan dilakukan karyawan tanggal
penjualan sebelum tahun pihak HR
kemampuan melalui agen terlambat pemensiunan
perusahaan. 2000 dan akan terhadap atasan
pemeliharaan, perantara, dalam sehingga
produktivitas atau mengalami karyawan yang
mengajukan karyawan yang
dan kepuasan distributor. pemensiunan bersangkutan
proposal bersangkutan
konsumen. dilakukan agar pengajuan
perpanjangan harus berhenti
Memberikan sejak sebulan dilakukan sejak
kontrak kerja bekerja
sosialisasi sebelumnya sebulan
IDP sebagai kepada pihak sementara
Kurangnya mengenai tujuan untuk sebelumnya dan
perencanaan nasional. sampai
pemahaman Pengisian IDP dan pengisian menunggu tepat waktu.
kebutuhan complete
karyawan yang IDP dan complete
pelatihan approval
dalam dibutuhkan mengevaluasi approval dari
karyawan diperoleh.
pengisian tidak sesuai pemahaman Direksi di
yang diisi kantor pusat.
IDP, terutama dengan KPI karyawan
sesuai dengan
pada level yang dimiliki terhadap IDP
KPI dari
supervisory- oleh karyawan. setelah Sumber: Diolah peneliti, 2016
karyawan
down. pelaksanaan
tersebut.
proses
sosialisasi E. KESIMPULAN DAN SARAN
Sumber: Diolah peneliti, 2016 1. Kesimpulan
a. Standar Operasional Prosedur (SOP)
c. Penilaian Prestasi Kerja SOP fungsi sumber daya manusia pada PT. XYZ
Hasil temuan audit untuk melihat kesesuaian Indonesia – Medan mengacu pada beberapa
antara SOP dengan aktivitas aktual fungsi standard dan peraturan pemerintah, yaitu ISO
penilaian prestasi kerja adalah sebagai berikut: 9001, ISO 14000, OHSAS 18001, dan UU No.
13 Tahun 2003. Secara keseluruhan, elemen
pada standard an peraturan yang dijadikan acuan
dapat ditemukan dalam SOP dan telah
diimplementasikan oleh perusahaan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 70


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Kesesuaian antara SOP dan aktivitas aktual 2. Saran
fungsi SDM a. Fungsi Rekrutmen-Seleksi-Orientasi
Secara keseluruhan, aktivitas pada fungsi Pelaksanaan kerja sama dengan lembaga
rekrutmen-seleksi-orientasi, pelatihan dan pendidikan atau lembaga penyedia tenaga kerja
pengembangan, penilaian prestasi kerja, dan untuk rekrutmen pada remote area.
pemutusan hubungan kerja telah berjalan sesuai b. Pelatihan dan Pengembangan
dengan SOP perusahaan. Namun terdapat Pemberian sosialisasi mengenai cara pengisian
beberapa poin dalam SOP yang pada praktiknya IDP yang tepat dan sesuai kepada karyawan.
tidak dijalankan atau tidak sesuai dengan c. Penilaian Prestasi Kerja
aktivitas perusahaan. Pemberian sosialisasi tujuan pengisian PA
c. Kinerja fungsi SDM kepada karyawan dan mengingatkan pengisian
Penilaian kinerja pada penelitian ini didasarkan PA melalui atasan karyawan.
pada kesesuaian antara SOP dengan aktivitas d. Pemutusan Hubungan Kerja
aktual perusahaan. Beberapa etidaksesuaian Melakukan0tracking terhadap atasan karyawan
yang ditemukan pada masing-masing fungsi yang bersangkutan, agar proses pengajuan
adalah sebagai berikut: proposal perpanjangan kontrak kerja berjalan
1) Rekrutmen-Seleksi Orientasi dengan tepat waktu.
Lead time pelaksanaan rekrutmen karyawan
eksternal pada remote area yang memakan DAFTAR PUSTAKA
waktu lebih dari standar perusahaan, yaitu 6 Dessler, G. 2010. Manajemen Sumber Daya
minggu. Hal ini disebabkan sulitnya mencari 0000000Manusia. Jakarta: Indeks.
tenaga kerja pada remote area, seperti Aceh Kumaat, Valery G. 2011. Internal Audit. Jakarta:
dan Batam. 0000000Erlangga.
2) Pelatihan dan Pengembangan
Siagian, S. P. 2001. Manajemen Sumber Daya
Pengisian IDP yang seharusnya didasarkan
0000000Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
kepada KPI karyawan. Namun terdapat
kurangnya pemahaman karyawan, terutama Tunggal, Amin Wijaya. 2002. Internal Auditing:
pada level Superisory-down, sehingga 0000000Suatu Pengantar. Jakarta: Harvindo.
pengisian IDP tidak berdasarkan kepada KPI.
3) Penilaian Prestasi Kerja
Kurangnya kesadaran karyawan dalam
mengisi Performance Appraisal (PA) pada
pertengahan tahun, sehingga PA mid-year
cenderung tidak diisi. Hal ini dikarenakan PA
mid-year kurang berpengaruh langsung
terhadap kenaikan gaji.
4) Pemutusan Hubungan Kerja
Keterlambatan pengajuan perpanjangan
kontrak kerja bagi karyawan yang akan
mengalami pemensiunan dan mendapatkan
tawaran perpanjangan kontrak karena telah
bekerja sejak sebelum tahun 2000. Hal ini
menyebabkan belum diperolehnya complete
approval pada hari pemensiunan karyawan
sehingga karyawan yang bersangkutan boleh
kembali bekerja ketika complete approval
telah diperoleh.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No. 2 November 2016| 71


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like