You are on page 1of 18

LAPORAN PELAKSANAAN

BREAKTHROUGH I - TAKING OWNERSHIP


DIKLAT PIM TINGKAT IV ANGK. XL DI BADAN DIKLAT PROVINSI BALI

OPTIMALISASI SOSIALISASI LARANGAN MELUDAH


SEMBARANGAN DI TEMPAT – TEMPAT UMUM
MELALUI ( GENTAL ) GERAKAN TAMPA LUDAH

DISUSUN OLEH:
SANG MADE GEDE DWITAYANA S.Kep
NIP. 19871011 201001 1 006

BADAN DIKLAT PROVINSI BALI BEKERJASAMA DENGAN LEMBAGA


ADMINISTRASI NEGARA

AGUSTUS 2018
FORMULIR KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN
PESERTA DIKLATPIM TINGKAT IV

I. JUDUL :
Optimalisasi Sosialisasi Larangan Meludah di Tempat-Tempat Umum
Melalui GENTAL (Gerakan Tampa Ludah).

II. DESKRIPSI SINGKAT TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA


1. Visi dan Misi UPT. Puskesmas Dawan I
Visi Organisasi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut kemana
organisasi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi UPT. Puskesmas Dawan I
adalah :
"TERWUJUDNYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
DAWAN MENUJU DAWAN YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA "

Untuk mewujudkan Visi UPT. Puskesmas Dwan I maka ditetapkan misi sebagai
berikut :

1. Memelihara meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan


kesehatan yang terjangkau, adil dan merata bagi seluruh masyarakat;
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dibidang
Kesehatan untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dan;
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.

2. Tugas dan Fungsi UPT. Puskesmas Dawan I

Berdasarkan Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun


2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung Nomor 106 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Pada Perangkat Daerah Kabupaten
Klungkung, UPT. Puskesmas Dawan I memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, UPT.
Puskesmas Dawan I menyelenggarakan fungsi :
- Menyelenggrakan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat) Pertama di wilayah
kerjanya; dan
- Menyelenggrakan UKP ( Upaya Kesehatan Perseorangan ) Tingkat Pertama di wilayah
kerjanya.

UPT. Puskesmas Dawan I terletak di wilayah paling Timur Kabupaten Klungkung,


berlokasi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan dengan batas-batas wilayah :
Utara : Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Kab. Karangasem
Timur : Desa Yeh Malet Kecamatan Manggis Kab. Karangasem
Barat : Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kab. Klungkung
Selatan : Selat Badung

dibangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada tahun 1977, dengan luas wilayah 25,38
km2 yang terdiri dari 7 desa, 27 dusun dengan jarak tempuh dari desa ke Puskesmas 0 – 3,5
km.

UPT Puskesmas Dawan I dipimpin oleh seoarang kepala puskesmas dan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha dalam unit kerja tersebut mempunyai tugas sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Bupati Klungkung Nomor 30 Tahun 2012, yaitu:

Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam unit kerja tersebut mempunyai tugas
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bupati Klungkung Nomor 30 Tahun 2012,
yaitu:
a. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah ditetapkan,
menyangkut perencanaan Keuangan, kepegawaian, sistem informasi
puskesmas, dan kerumah tanggaan UPT. Puskesmas Dawan I.
b. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas
sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi
dan kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama
maupun tugas penunjang.
d. Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan Profil Puskesmas
e. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan UPT. Puskesmas Dawan
I yang meliputi administrasi, keuangan, kepegawaian dan umum.
f. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja bawahan
berdasarkan rencana kerja.
g. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan / program berdasarkan rencana kerja.
h. Mengkoordinir penyusunan Perencanaan Tingkat UPT. Puskesmas Dawan
I, Rencana Strategik, Profil UPT. Puskesmas Dawan I, Laporan Mini loka
karya bulanan dan triwulan.
i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang berkaitan
dengan mutu pelayanan UPT Puskesmas Dawan I dan Jaringannya .
j. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi / pertanggung jawaban
kepada kepala UPT. Puskesmas Dawan I.
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Dawan I


Adapun struktur organisasi UPT. Puskesmas Dawan I sebagaimanana terlihat dibawah
ini :
STRUKTUR ORGANISASI UPT. PUSKESMAS DAWAN I

KEPALA UPT. PUSKESMAS DAWAN I

KASUBAG TATA USAHA

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN


PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB UKM PEANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP PENANGGUNG JAWAB JARINGAN
ESENSIAL DAN KEPERAWATAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN PELAYANAN PUSKESMAS DAN
KESEHATAN LABORATORIUM JEJARING FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
III. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015
melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia
kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat
umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan
membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama dalam
Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan
masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri
seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan
melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas
organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum
sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula
(Notoatmodjo S.,2003)

PHBS di tempat-tempat umum adalah pemberdayaan pengunjung dan pengelola


TTU agar mau mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan TU sehat.
Penerapan PHBS di TTU, merupakan salah satu upaya strategis untuk menciptakan TTU
sehat. Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum
seperti pengunjung, pedagang, pengelola, awak angkutan, masyarakat yang berada
disekitarnya akan terhindar dari berbagai macam penyakit.
Adapun yang dimaksud dengan tempat-tempat umum adalah sarana yang
diselenggrakan oleh pemerintah/ swasta/ perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan
olahraga, rekreasi serta sarana sosial lainnya.
Kondisi lingkungan yang buruk dan prilaku yang tidak sejhat di TTU dapat
menimbulkan berbagai penyakit. Penularan penyakit karena kurang tersedianya air bersih
dan jamban, kurang baiknya pengelolaan sampah dan air limbah, kepadatan vector berupa
lalat dan nyamuk, kurangnya ventilasi, meludah sembarangan, pencahayaan, kebisingan dan
lain-lain. TTU yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit, yang selanjutnya
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Penyakit yang banyak terjadi di TTU Antara lain diare, Demam Berdarah Dengue,
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) serta penyakit-penyakit lain akibat terpapar asap
rokok, seperti penyakit paru-paru, jantung koroner, kanker dan parahnya lagi terjadi
penularan TB akibat meludah sembarangan. Oleh karena itu TTU perlu menjadi perhatian
utama dalam pemberantasan penyakit. Terjadinya penyakit-penyakit tersebut disebabkan
lingkungan yang buruk dan prilaku yang tidak yang tidak sehat seperti tidak menggunakan
air bersih, tidak adanya sarana mencuci tangan dengan sabun, banyak TTU yang belum
mempunyai jamban, membuang sampah tidak pada tempatnya, membiarkan air tergenang,
dan kebiasaan merokok di tempat umum yang sangat sulit untuk dihindarkan dari kebiasaan
masyarakat dan meludah sembarangan.
Untuk mencegah resiko terjadinya berbagai penyakit dan melindungi diri dari
ancaman penyakit setiap individu, kelompok dan masyarakat di TTU, diharapan dapat
melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk mewujudkan PHBS di TTU dapat dilakukan melalui tersedianya
sumber air bersih dan sarana mencuci tangan dengan sabun, jamban, selokan air/
pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah yang memadai, larangan untuk tidak
merokok, dan adanya tempat untuk meludah serta anjuran untuk menutup makanan dan
minuman yang terhidang.
PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.
Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana
pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan
sarana sosial lainnya.
a. PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup
makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan
Manfaat:
a. Bagi masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi
b. Bagi tempat umum
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat
umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari
meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum
c. Bagi pemerintah Kabupaten/kota
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah
lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum
5. Tatanan fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.

Banyak penyakit menular yang bias berpindah dari satu orang ke orang lain melali
kontak dengan air liur dan dahak seperti batuk atau bersin dan penyakit yg ditularkan oleh
air liur salah satunya adalah TB ( Tuberkolosis )

Salah satu strategi untuk tidak meludah di tempat – tempat umum adalah
melakukan sosialisasi terhadap masyarakat atau di tempat kerja, dan membuat tempat
meludah. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir penularan penyakit yang disebabkan
penularan oleh air liur atau sering disebut ludah
Akan tetapi masyarakat masih menganggap meludah itu hal yang sangat sepele dan
tidak penting. Dan ini terbukti dari data yang didapat di UPT. Puskesmas Dawan I
menunjukan di tahun 2016 dari 133 tempat – tempat Umum yang berad di unit kerja UPT.
Puskesmas Dawan I belum memiliki tempat meludah dan ditahun 2017 dari 133 tempat-
tempat umum hanya 1 yang memiliki tempat meludah. Ini membuktikan hampir semua
tempat – tempat umum belum memiliki tempat meludah. Hal ini dimungkinkan karena
factor internal dan external yang menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
tidak meludah sembarangan di tempat – tempat Umum.

IV. AREA ORGANISASI YANG BERMASALAH

Dalam upaya mencari permasalahan utama yang diangkat, tahapan dimulai


dengan mendiagnose, mengeditentifikasi organisasi antara kondisi saat ini dengan yang
diharapkan yang terkait dengan Tugas pokok dan fungsi Ka. Sub Bag TU UPT.
Puskesmas Dawan I dalam mendukung masih ditemui permasalahan mengenai antara
lain :
1. Belum terbektuknya steakholder external terkait dengan larangan untuk
meludah sembarangan
2. Belum adanya sarana tempat meludah di tempat – tempat umum.
3. Belum maksimalnya sosialisasi tentang larangan meludah sembarangan di
tempat-tempat umum
4. Belum semua petugas memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang
tugasnya
5. Belum adanya komitmen Petugas dalam mensosialisasikan larangan
meludah sembarangan.
6. Kurangna SDM yang ada sehingga masih merangkap program dan
pelayanan lain

Permasalahan utama organisasi yang dihadapi berdasarkan hot issue (isu strategik)
HOT ISUE :

BELUM OPTIMALNYA SOSIALISASI TENTANG LARANGAN MELUDAH


SEMBARANGAN DAN SARANA PENDUKUNG LAINNYA DI TEMPAT-
TEMPAT UMUM.

Faktor Penyebab Masalah tersebut (bedasarkan prioritas USG) :


a. Belum meratanya sosialisasi tentang larangan meludah ditempat-tempat umum
b. Belum terbektuknya Steakholder external
c. Kurangnya SDM yang ada sehingga merangkap program dan pelayanan lainnya.
d. Belum semua petugas memliki kompetensi sesuai bidang tugasnya

1. Dampaknya terhadap Kinerja Organisasi (pembangunan/pelayanan publik)


belum optimalnya pelayanan sosialisasi terhadap larangan untuk tidak meludah
sembarangan di tempat – tempat umum dilingkungan UPT puskesmas Dawan I sesuai
dengan 7 indikator PHBS di tatanan Tempat-Tempat Umum.

INDENTIFIKASI HARAPAN ORGANISASI YANG AKAN DATANG

NO HARAPAN KONDISI SAAT INI


1 Optimalnya sosialisasi tentang larangan Belum optimalnya sosialisasi
meludah di tempat-tempat umum bagi seluruh tentang larangan meludah
masyarakat di wilayah kerja puskesmas sembarangan ditatanan tempat-
dawan I tempat umum untuk seluruh
masyarakat.

2 Terbentuknya Steakholder external tentang Belum terbentuknya Steakholder


larangan meludah di tempat – tempat umum external tentang larangan meludah
wilayah kerja UPT. Puskesmas Dawan I di tempat – tempat umum wilayah
kerja UPT. Puskesmas Dawan I

3 semua petugas memliki kompetensi sesuai Belum semua petugas memliki


bidang tugasnya kompetensi sesuai bidang tugasnya

V. AREA ORGANISASI YANG MENJADI KESEPAKATAN PERUBAHAN

Alternatif Pemecahan Masalah pada area organisasi yang bermasalah :


1. Merencanakan kegiatan sosialisasi tentang larangan meludah sembarangan
di tempat-tempat umum.
2. Membentuk steakholder external di wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I
tentang larangan meludah di tempat – tempat umum.
3. Pembuatan stiker tentang larangan meludah dan tempat untuk meludah di
tempat-tempat umum.

Area Organisasi yang menjadi kesepakatan perubahan adalah


Kurang optimalnya sosialisasi larangan meludah sembarangan ditempat-tempat
umum di wilayah kerja UPT Puskesmas dawan I
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Inovasi
Kondisi demikian diatas diperlukan adanya INOVASI ,yaitu :

Optimalisasi sosialisasi larangan meludah sembarangan di tempattempat umum


melalui GENTAL ( Gerakan Tampa Ludah )

VI. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER


Adapun para pihak yang terkait adalah :
a. Camat Dawan
b. Kepala Bidang P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
c. Kepala Seksi P2 Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
d. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
e. Kepala Seksi di Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
f. Petugas Promkes UPT. Puskesmas Dawan I
g. Petugas Kesehatan Lingkungan UPT. Puskesmas Dawan I
h. Puskesmas Pembantu UPT. Puskesmas Dawan I

Klungkung, Agustus 2018

MENTOR
PESERTA DIKLAT PESERTA DIKLAT
Kepala UPT Puskesmas Dawan I

Sang Made Gede Dwitayana S.Kep dr. Ida Ayu Ketut Sri Handayani
NIP. 19871011 201001 1 006 NIP. 19790810 200604 1 017
TAKING OWNERSHIP
(BREAKTHROUGHT.I )

Konsultasi dan bimbingan yang dilakukan

Hari/Tgl Kegiatan yang dilakukan Output Di Praf


infokan Mentor
ke

coach

I 1. Melapor ke mentor 1. Penentuan dan

yaitu Kepala UPT Penunjukan Mentor


Senin,
Puskesmas Dawan I a.n dr. Ida Ayu
30-7-2018
Kecamatan Dawan Ketut Sri

Kabupaten Handayani selaku

Klungkung tentang Kepala UPT

Kegiatan Puskesmas Dawan

Breakthrough I – I Kecamatan

Taking ownwership DawanKabupaten

Diklatpim IV Klungkung dengan

Angkatan XL surat Tugas


penunjukan Mentor
oleh Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Klungkung.

II 1. Melakukan 1. Data dan

diagnostic reading informasi terkait


Selasa,
identifikasi
31-7-2018 Identifikasi masalah area
masalah, perubahan
menumpulkan data
dan informasi
terkait
permasalahan yang
akan dijadikan
proyek perubahan
dengan Staf
Puskesmas
2. Berkoordinasi 2. Area organisasi
dengan mentor yang
terkait bermasalah
permasalahan yang
ada dari informasi
yang diperoleh

III
1. Pemilihan prioritas 1. Prioritas
Rabu,
dengan APKL dan masalah yang
1-8-2018
USG bersama dipilih untuk
mentor disepakati
menjadi area
perubahan

IV

Kamis,
2-8-2018 1. Membuat 1. Tanda tangan
Kesepakatan kesepakatan
dengan dengan area perubahan
Mentor terkait area bersama mentor
perubahan yang
akan dipilih
PERNYATAAN DUKUNGAN TERHADAP PROYEK PERUBAHAN

OPTIMALISASI SOSIALISASI LARANGAN


MELUDAH DI TEMPAT – TEMPAT UMUM MELALUI
( GENTAL ) GERAKAN TAMPA LUDAH

NO NAMA INSTANSI DUKUNGAN TTD


KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama : dr. Ida Ayu Ketut Sri Handayani
NIP : 19790810 200604 1 017
Jabatan : KEpala UPT Puskesmas Dawan I Kecamatan Dawan
Bertindak sebagai mentor dan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : Sang Made Gede Dwitayana
NIP : 198710112010011006
Jabatan : Ka. Sub Bag TU UPT. Puskesmas Dawan I

Bertindak sebagai peserta diklat PIM IV Angkatan XL dan selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
Berdasarkan laporan BT-1 dari pihak kedua dan mempertimbangkan tugas pokok dan
fungsi jabatan dari pihak kedua maka pihak pertama dan pihak kedua menyepakati :

1. Permasalahan yang akan diangkat adalah larangan meludah sembarangan di tempat-


tempat umum.
2. Area perubahan yang disepakati adalah Melakukan kegiatan sosialisasi ditatanan
tempat-tempat umum tentang larangan meludah sembarangan dengan Gental
( Gerakan Tampa Ludah )

Demikian kesepakatan ini dibuat oleh kedua belah pihak untuk dijadikan pedoman dalam
pengajuan rancangan proyek perubahan pada diklat PIM IV angkatan XL tahun 2018.

Pihak Kedua Pihak Pertama

Sang Made Gede Dwitayana S.Kep dr. Ida Ayu Ketut Sri Handayani
NIP. 198710112010011006 NIP. 19790810 200604 1 017

You might also like