You are on page 1of 7

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)

AL-IHSAN SIMPANG EMPAT


Jl. Bhakti Depan SPBU Pertamina Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat
Handphone :0812-6670-8304
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) AL-IHSAN SIMPANG EMPAT
NOMOR : /SK-RSIA-A/AP/VIII/2018
TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN TERINTEGRASI DIREKTUR RUMAH SAKIT


IBU DAN ANAK (RSIA) AL-IHSAN SIMAPNG EMPAT
Menimbang : Bahwa agar pemberian asuhan pasien oleh DPJP, perawat dan pemberi
pelayanan yang lain di Rumah Sakit dapat terlaksana dengan baik, maka
perlu ditetapkan kebijakan asuhan pasien oleh DPJP, perawat dan pemberi
pelayanan yang lain dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Mengingat : 1. Undang-undang RI no 44 th 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Mentri Kesehatan RI no 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3. Undang-undang RI no 29 tahun 2004 tentang praktek Kedokteran
Memutuskan
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur RS tentang kebijakan Asuhan pasien oleh DPJP,
Perawat dan Pemberi Pelayanan yang lain di RS.
Kedua : Setiap asuhan pasien di RS harus direncanakan oleh DPJP, Perawat dan
pemberi pelayanan yang lain dalam waktu 24 jam sejak pasien masuk rawat
inap sesuai dengan penilaian awal pasien yang tercatat dalam rekam medis
Ketiga : Setiap asuhan yang diberikan kepada setiap pasien harus dicatat oleh pemberi
pelayanan damam rekam medis

Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemberian asuhan


pasien oleh DPJP, perawat dan pemberi pelayanan yang lain
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
Kelima : akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
Ditetapkan di Pasaman Barat
Pada tanggal
Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Al-
Ihsan

dr. Starki
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN :
NOMOR :
TANGGAL :

KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN OLEH DOKTER PENANGGUNGJAWAB


PELAYANAN (DPJP), PERAWAT, DAN PEMBERI PELAYANAN YANG LAIN
RUMAH SAKIT
1. Pasien yang masuk ke Rawat Inap harus segera dilayani kurang dari 24 Jam oleh
DPJP.
2. Staf RS yang berhak memberikan asuhan adalah :
- Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
- Perawat
- Ahli Gizi
- Fisioterapi
- Radiografer
- Analis Laboratorium
- Apoteker/ Petugas Farmasi
3. Catat setiap perkembangan kondisi pasien sesuai dengan srandart profesi masing –
masing.
4. Buat rencana asuhan pasien dalam bentuk SOAP berdasarkan hasil Asesment
5. DPJP bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien selama seluruh rawat Inap
6. DPJP melakukan review dan verifikasi terhadap rencana asuhan pasien
7. DPJP sebagai Team Leader rencana asuhan pasien
RSIA AL-IHSAN PEMBERI ASUHAN PASIEN
SIMPANG EMPAT

No. Dokumen No Revisi Halaman

Tanggal Terbit Direktur RSIA AL-IHSAN Simpang


STANDAR Empat
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Starki
PENGERTIAN Staf Rumah Sakit yg secara langsung memberikan asuhan kepada
pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker,
psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencitakan proses


asuhan yang berfokus pada pasien

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSI Garam Kalianget


No. 0016/RSIGK/KEP/A/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah
Sakit Islam Garam Kalianget
PROSEDUR A. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
1. DPJP Merencanakan dan mengarahkan kerangka pokok
asuhan
2. DPJP mengkoordinasikan asuhan pasien dengan seluruh PPA
3. DPJP berkolaborasi dengan semua PPA terkait
4. DPJP mesintesis semua SOAP terkait
5. DPJP menginterpretasi asesmen
6. DPJP mereview rencana semua PPA lainnya, buat
catatan/notasi di CPPT
7. sehingga terlaksana asuhan pasien terintegrasi serta
kontinuitas asuhannya memenuhi kebutuhan pasiennya.
8. DPJP melakukan verifikasi (telah melakukan review) paraf.
9. DPJP berkomunikasi dengan Case Manager agar terjaga
kontinuitas pelayanan pasien memenuhi kebutuhan pasiennya
B. PPA ( Profesional Pemberi Asuhan) adalah Tim Interdisiplin
1. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan
mereka oleh PPA
2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mendengarkan,
menghormati dan menghargai pandangan serta pilihan pasien
dan keluarga.
3. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural
pasien dan keluarga dimasukkan dalam perencanaan
pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan oleh PPA
4. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) mengkomunikasikan dan
berbagi informasi secara lengkap pasien dan keluarga.
5. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu,
lengkap, dan akurat dari PPA
6. Informasi dan edukasi diberikan oleh PPA berdasarkan
kebutuhan pasien dan dilakukan konfirmasi apakah pasien
dan keluarga sudah mengerti
7. Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk
berpartisipasi dalam asuhan, pengambilan keputusan dan
pilihan oleh PPA
C. MPP ( Manajer Pelayanan Pasien / case manager )
1. MPP Menjaga kontinuitas pelayanan selama pasien
tinggal di rumah sakit
2. Skrining Pasien yg butuh manajemen pelayanan: resiko
tinggi, biaya tinggi, potensi komplein tinggi, penyakit
kronis, pembiayaan yg komple , kasus komplek/rumit dll
oleh MPP
3. MPP melakukan asesmen utilitas, mengumpulkan
informasi dan data klinis, psiko sosial, sosio ekonomi dll.
4. MPP membuat rencana pelayanan yaitu berkolaborasi
dengan DPJP, PPA lain untuk asuhan selanjutnya .
5. MPP memfasilitasi untuk inter aksi dengan DPJP, PPA,
bagian Administrasi, perwakilan Pembayar ,unit kerja
lain .dll.
6. MPP mengadvokasi termasuk proses pemulangan yg
aman dan ke pemangku jabatan lain dll.
7. Dokumentasi dalam format pemberian edukasi dan
informasi
D. Clinical Pathway terintegrasi
Clinical pathway digunakan sebagai pedoman dalam
memberikan asuhan klinis dan bermanfaat dalam upaya untuk
memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif dari
pelayanan.
1. Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien
2. Melibatkan semua profesional pemberi asuhan (dokter,
perawat,bidan, farmasis,nutrisionis, fisioterapis, dll)
3. Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam medis)
4. Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat sebagai varians
E. Rencana pulang terintegrasi (integrated discharge planning)
Discharge planning merupakan komponen dari sistem
perawatan berkelanjutan, pengkajian dilakukan terhadap :
1. Data pasien
2. Ketika melakukan pengkajian kepada pasien, keluarga
harus menjadi bagian dari unit perawatan
3. Keluarga harus dilibatkan agar transisi perawatan dari
Rumah Sakit ke rumah dapat efektif
4. Pasien dan keluarga di informasikan jenis obat dan
manfaat masing masing obat, dosis, waktu pemberian
serta efek samping yang mungkin timbul serta upaya
penanganannya
5. Pasien dan keluarga harus menjaga keteraturan minum
obat
6. Pasien dan keluarga harus meminum obat sesuai aturan
F. Asuhan gizi terintegrasi
Pasien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, akan
mendapat terapi gizi. DPJP, beserta para PPA ( Perawat,
Bidan, Ahli Gizi, dll ) bekerjasama dalam merencanakan,
memberikan dan memonitor terapi gizi. Respon pasien
terhadap terapi gizi dicatat dalam CPPT dan didokumenkan
dalam rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT 1. Staf medis RSIA AL-IHSAN Simpang Empat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Unit Gizi
4. Instalasi farmasi
5. Unit laboratorium
6. Unit radiologi

You might also like