Professional Documents
Culture Documents
SKIZOFRENIA PARANOID
05 April 2018
OLEH :
Imelda Maria Mauti, S.Ked
PEMBIMBING
KUPANG
2018
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. HL
Suku : Alor
ayah kandung pasien dan autoanamnesis dengan pasien sendiri, pada hari
Rabu, 28 Maret 2018 pukul 17.29 WITA, bertempat di tempat tinggal pasien
ke Rumah Sakit Umum Prof. Dr. W.Z. Johanes karena pasien berbicara
sendiri, tertawa hingga marah-marah tanpa sebab. Pasien dirawat selama dua
1
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Autoanamnesis
pada pukul 17.29 WITA. Saat itu pasien sedang duduk-duduk di ruang
Bapa, selamat sore kak.” Pasien dan ayahnya menjawab “selamat sore
“Bapa dan kak Hengky perkenalkan saya Dokter Muda Imelda, jadi Bapa
seperti yang saya sudah bilang sebelumnya saya datang kesini mau tahu
jadi boleh kalau saya tanya-tanya? Ayah pasien menjawab “Oh sangat
bapak sampaikan ini sifatnya rahasia medis jadi identitas maupun bapak
punya keluhan tidak akan dipublikasikan tanpa ijin. Baik kalau begitu
Bapa saya minta waktu sebentar untuk tanya-tanya di kak e”, “Oh ia
silahkan Ibu” Jawab ayah pasien. “Kak kita mulai e, Kak punya nama
panggilan Engky” “oh ok, Kak Engky lahir tanggal berapa terus
“Suku ko? Kalo suku dari Alor” “ kak agama apa?” “Kristen Protestan”
kerja ko?” “Sekarang Belum kerja, cuma ada kasi masuk lamaran sa”
2
“kak kasi masuk lamaran dimana sa?” “beta ada kasi masuk lamaran di
Hotel Amaris terus ada kasi masuk di beberapa tempat tapi sonde ada
panggilan sampe sekarang” “kak engky ini jalan apa e?” “oh ini di
“Biasa sa” “biasa yang kermana kak? Senang, sedih ko? ato bosan kak?”
“kurang nyaman?” “ia karena terlalu panas jadi dirumah hanya dengan
kipas angin tapi kalau terlalu lama ju sonde bagus” “jadi kaka rasa
Kak Engky, kak mulai sakit sejak kapan?” “sejak September 2017, waktu
itu ju kurang tahu to sakit apa, dari rumah ke rumah sakit baru ketahui
sakit?” “itu karena mungkin su tensi tinggi berangkali ko? terus saya
sakit hanya karena dengar suara-suara palsu ko atau ada apa lagi
kak dengar suara-suara tu seiap hari ko?” “ia dengar setiap hari” “setiap
hari ni pagi sampai malam ko?” “ia yang dulu tu dengar terus dari pagi
sampai malam” “ini suara laki-laki ko atau perempuan? Trus itu suara-
suara ada bilang apa saja di kak?” “suara laki-laki, sonde ini suara ke
bilang saya bodok” “itu suara hanya bilang begitu saja ko atau ada suruh
3
kaka untuk buat ini atau buat itu?” “tidak, hanya bilang itu saja” “kaka
percaya itu suara betul ada omong tentang kak ko?” “ ia awalnya
percaya, tapi pas pi rumah sakit akhirnya ketahuan dari perawat di rumah
sakit. Mereka kasih tahu bilang itu sakit skizofrenia itu yang saya tidak
percaya lagi.” “kaka selain suara, dulu ada lihat bayangan yang orang
sonde liat?” “ oh ia dulu sempat pernah satu kali liat ada satu nenek pakai
ada omong dengan kak ko?” “sonde hanya liat sa” “kak pung perasaan
kermana pas liat begitu” “hm, takut soalnya ke setan” “kalau sampai
sekarang kak masih dengar suara yang tadi kak bilang halusinasi ko?”
“sekarang su tidak lai, malah saya mau bilang sekarang saya su sembuh”.
“oh, ok kak pernah ko rasa ke cium bau harum atau bau kurang sedap
tapi hanya kak saja yang cium, orang lain sonde?” “tidak,tidak pernah”
“kalau kak minum teh manis begitu pernah ko kak rasa bukan manis tapi
pahit?” “tidak pernah” “terus kak pernah rasa ko seperti ada semut yang
jalan-jalan di kak punya badan tapi pas kak lihat sonde ada apa-apa?”
“tidak pernah juga” “kak pernah rasa ko sonde e, misalnya kak punya
pikiran ni bukan kak lagi tapi seperti ada orang yang masuk di kak punya
pikiran atau kak punya diri berubah jadi orang lain begitu?” “oh ia
pernah pas awal-awal saya sakit” “oh itu kermana kak? Kak bisa cerita di
beta ko?” “itu seperti saya jalan-jalan tidak sadar terus seperti ada orang
kendalikan” “kak tau ko sapa yang ada kendalikan kak?” “itu yang saya
kurang tahu” “tapi setelah itu kaka sadar ko? setelah sadar kak ingat apa
4
yang kak buat? Terus kak punya perasaan bagaimana?” “ia pas ingat,
saya juga pikir kok bisa jalan begitu” “ kak kalo misalkan masih
halusinasi biasanya kak buat apa?” “kebanyakan kan saya dengar biasa
pas tidur atau sendiri-sendiri begitu baru dengar, jadi kalo saya dengar
begitu saya diam-diam sa ko dengar, ada yang saya percaya saya ikuti,
jadi tidak tahu kan kalau ini sakit pas di rumah sakit baru ketahuan ini
sakit, jadi setelah itu saya tidak percaya lagi” “kalau yang setelah
hanya kaka sendiri yang dengar?” “sudah tidak lagi” “masih lihat
bayangan yang orang lain tidak lihat?” “sudah tidak lagi” “kak kermana
minum obat rutin ko? Kak pernah ko terlambat atau lupa minum obat?” “
tidak pernah”. “kak tidur malam kermana?” “ia tidur malam baik saja”
“kalau makan minum bagaimana? Kak ada rasa seperti sonde suka
dirumah apa saja?” “Cuma nonton TV, tidur, makan, begitu sa” “kak
sonde jalan-jalan atau mungkin ada aktivitas lain lagi ko selain itu?”
“tidak Cuma itu saja soalnya hanya dalam rumah saja na.” “kak waktu
sebelum kak dibawa ke rumah sakit kak aktivitsnya apa saja?” “oh ia
kak waktu itu posisinya apa?” “kita seperti tenaga honor begitu” “jadi itu
kak dong kerja apa saja setiap hari?” “yah palingan antar surat, tulis
agenda, ada surat masuk keluar dong, terima tamu, kadang ada kegiatan-
kegiatan tahunan begitu kita jadi panitia, tapi waktu itu sudah kerja satu
5
setengah tahun tapi gaji sonde bayar” “ selama satu tahun setengah itu
gaji sonde bayar ko kak? jadi untuk biaya hidup setiap hari bagaimana
kak?” “yah begitu su” “kak disana tinggal dengan keluarga ko?” “ia
transportsi bapa dong masih kirim uang” “selama kerja di sana apa yang
kak rasa begitu?” “rasa jengkel juga terus bosan ini kerja terus tapi gaji
sama sekali tidak di bayar padahal kita kerja di sana ni untuk cari uang”
“jadi kak berhenti karena tidak ada gaji ko atau ada alasan lain?” “ia
karena itu” “kak sekarang kermana masih ada keinginan untuk kembali
kerja kah?” “ia hanya ini masih pengobatan jadi belum bisa kerja”. “Kak
tadi pagi sudah minum obat kah?” “ia sudah” “ kak minum obat satu hari
berapa kali?” “dua kali pagi dengan malam” “satu kali minum berapa
tablet kak?” “dua tablet”. “Ok, Kak Engky kalau 100-7 berap kak?” “93”
“93-7” “86” “86-7” “79” “79-7” “72” “Kak bisa ulang ikut ini gambar
kah?” “oh ia bisa” “ Kak tau ko perbedaan terus persamaan jeruk dan
bola tenis” “ia kan jelas kalau jeruk ni buah-buahan untuk dimakan kalau
“Kak tahu ko Gubernur Nusa Tenggara Timur sekarang sapa?” “ia Pak
Frans Leburaya” “Kak kalau misalkan kak bawa motor kecepatan tinggi
terus dari jarak 50 meter kak sudah lihat kalau lagi lampu merah, kira-
kira kak mau buat apa? Jalan terus ko atau berhenti ko atau kermana?”
6
“kalau begitu saya turunkan kecepatan supaya ikut lampu merah”. “ Ok
2. Heteroanamnesis
28 Maret 2017 pada pukul 18.50 WITA pada ayah kandung pasien
dengan inisial Tn. OL (65), yang sudah tinggal dengan pasien sejak
bapa, tadi saya sudah tanya-tanya di kak Engky jadi sekarang saya ingin
“Oh ia sangat bisa ibu” “ Baik bapa, bapa saya mau tanya kak Engky ini
awalnya bagaimana sampai bapa bawa ke rumah sakit?” “Jadi begini ibu,
itu pas tahun 2015 sebelum KKN, kadang sampai marah-marah jadi saya
pikir ini anak kurang beres makanya saya omong ke kampus supaya
tunda dia punya KKN, jadi akhirnya dia ikut KKN gelombang berikut.
Ini untuk mau ujian akhir saya juga ragu tapi saya dorong dia supaya
harus selesai, yah saya juga pikir ini anak dalam kondisi begini bisa tidak
dia selesai tapi puji Tuhan, dari dia punya jurusan dia termasuk yang
berprestasi karena masuk 10 besar.” “ Bapa tahu kah kalau suara yang
kak Engky biasa dengar itu seperti apa? maksudnya ada perintah dia kah
atau kak Engky pernah cerita di Bapa kah?” “ oh ia dia cuma bilang ada
7
suara yang omong-omong tentang dia” “pernah kah bapa kak Engky ni
cerita dia punya kekuatan super atau punya kemampuan lebih yang orang
lain tidak punya tapi menurut bapa itu aneh?” “oh tidak pernah ibu” “ oh
baik, ikut kalau orang tua omong terus humoris jadi suka buat lucu-lucu
dirumah dia yang suka bikin ramai” “kak Engky punya banyak teman ko
Bapa?” “ia dia punya banyak teman” “ oh ia bapa mau tanya sebelumnya
kak Engky pernah kerja di kantor kah bapa?” “ia” “itu bapa yang mau
atau bagaimana?” “yah itu dia punya mau tapi kerja sudah satu tahun
setengah tapi dari kantor kabupaten tidak bayar mereka punya gaji
makanya dia juga jengkel makanya saya panggil kembali saja ke kupang,
mungkin karena itu juga jadi dia tambah parah makanya kami bawa ke
marah-marah terus keluar tidak jelas” “oh ia bapa itu setiap hari kah?”
“ia” “ok baik bapa”, “ bapak saya boleh lihat ruangan-ruangan yang ada
kah dan boleh difoto kah bapa?” “oh ia sangat bisa ibu” “ silahkan “ “ok
Kupang pada September 2017 karena pasien berjalan tanpa tujuan, tertawa
dan keluar rumah tanpa arah dan tujuan yang jelas sehingga ayah pasien
8
menunda program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang telah diprogramkan
pasien memiliki teman yang banyak baik itu di lingkungan gereja maupun
sekolah dulu, pasien juga merupakan pribadi yang periang dan humoris
Pasien meruapakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Kedua orang tua
Menurut ayah pasien, pasien mulai diberikan ASI (Air Susu Ibu) sejak
9
diberikan yaitu bubur sun, buah pisang yang dihaluskan, dan beras merah
dan perkembangan pasien sesuai umur. Pasien biasa-biasa saja dan tidak
4. Masa Remaja
Pasien mengakui pertama kali mimpi basah saat SMA kelas 1 yaitu pada
usia 15 tahun dan perasaan saat pertama kali mimpi basah adalah kaget
dan heran, pasien merasa aneh karena belum pernah mengalami seperti
ini. Pasien mulai pacaran saat menempuh studi di perguruan tinggi, dan
remaja pasien.
5. Masa Dewasa
o Riwayat Pendidikan
10
Pasien melewati jenjang pendidikan TK di TK Horeb Perumnas lalu
o Riwayat Pekerjaan
o Riwayat Psikoseksual
o Riwayat Agama
o Aktivitas Sosial
11
Hubungan pasien dengan keluarga juga baik, tidak pernah ada
Saat ini pasien tinggal di rumah orang tuanya di daerah Liliba Kota
Kupang. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, tiga orang saudaranya
dan 3 orang sepupunya di sebuah rumah dengan lima kamar tidur, satu ruang
tamu, satu ruang makan sekaligus dengan dapur, dua kamar mandi yang
satu jendela keluar untuk ventilasi udara. Tembok kamar dan ruang tamu
terbuat dari semen dan batako yang sudah diplester dan di cat berwarna
kuning gading sedangkan tembok dapur belum diplester dan dicat. Sumber air
didapat dari PAM dan sumber listrik menggunakan listrik prabayar yang
dibayar rutin setiap bulan oleh kedua orang tua pasien. Interaksi antara
anggota keluarga dalam rumah baik, ayah dan ibunya sangat memperhatikan
perihal sakit pasien sehingga ayah pasien selalu berusaha untuk mengajak
12
Foto 1 Ruang Tamu
13
Foto 3 Kamr tidur pasien
Foto 4 ruanhDapur
14
G. Riwayat Keluarga
A. Deskripsi Umum
Penampilan
kaos berpola strip hijau dan biru muda celana pendek berwarna putih.
15
Pasien tampak rapi dan bersih dilihat dari rambut yang dipotong, gigi
wawancara)
nayaman”.
Keserasian : Serasi
16
D. Pembicaraan
Spontan, artikulasi baik, volume suara dapat didengar oleh pemeriksa dengan
E. Persepsi
pasien “ia dengar setiap hari” “setiap hari ni pagi sampai malam ko?” “ia
yang dulu tu dengar terus dari pagi sampai malam” “ini suara laki-laki ko
atau perempuan? Trus itu suara-suara ada bilang apa saja di kak?” “suara
laki-laki, sonde ini suara ke tidak bicara ke saya tapi kedengaran seperti ada
F. Proses Pikir
halusinasi sekarang)
Arus : Koheren
E4V5M6
17
Orientasi :
wawancara)
Daya ingat :
b) Daya ingat jangka sedang: baik (dinyatakan dengan pasien masih ingat
kapan pertama kali pasien masuk rumah sakit yakni pada tahun 2017)
mengingat makanan yang pasien makan tadi malam yakni nasi, sayur,
telur, serta minum jumlah obat yang diminum tadi pagi yakni 2 jenis
obat)
100-7, 5 kali serial : 100-7= 93, 93-7 = 86, 86-7= 79, 79-7=72, 72-7=65)
18
Pikiran abstrak : baik (pasien dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan
bola tenis dan buah jeruk, yakni bola tenis digunakan untuk bermain dan
jeruk untuk dimakan, bola tenis dan buah jeruk sama-sama bulat).
I. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat merawat diri sendiri
dengan cara mandi, makan, minum, berpakaian, toilet, tanpa ada bantuan dari
orang lain)
Uji daya nilai : baik (pasien sadar bahwa tidak boleh melanggar lampu
lalu lintas)
pasien)
penyebab sakitnya.
A. Status Internistik
- TD : 120/80 mmHg
19
- Nadi : 86x/menit
- RR : 16 x/menit
B. Status Neurologis
GCS E4V5M6.
C. Laboratorium/Penunjang
Tidak dilakukan
D. Pemeriksaan Psikologi
Tidak dilakukan
V. TEMUAN-TEMUAN POSITIF
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang
20
Kriteria diagnosis untuk menegakkan diagnosis skizofrenia menurut
PPDGJ-III :1
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas):
21
– Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
mukjizat.
c. Halusional Auditorik ;
perilaku pasien.
– Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai
menerus.
22
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
Adapun jenis skizofrenia yang menjadi diagnosis pada kasus ini adalah
skizofrenia paranoid.
23
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
Sebagai tambahan :
tawa (laughing);
paling khas;
menonjol.
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala yang
24
2. AXIS II. Ciri Kepribadian Histrionik
Pedoman diagnostik1
Ciri kepribadian pasien yaitu kepribadian histrionik karena menurut ibu dan
ketika ada di rumah jika pasien tidak berada di rumah maka rumah terasa
agak sepi, pasien juga memiliki banyak teman. Ayahnya mengaku jika
pasien juga merupakan anak yang tidak terlalu suka menuntuk kehendaknya.
- Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;
(appreciation) dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat
perhatian;
3. AXIS III
4. AXIS IV
pekerjaannya yaitu gajinya tidak dibayarkan meskipun bekerja setiap hari, hal
25
ini memperburuk kondisi pasien sehinga pada September 2017 ayah pasien
rumah sakit.
5. AXIS V
GAF saat ini : 90-81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih
sebelum pasien sakit namun saat sakit, pasien dihadapkan pada masalah
b) Psikologi :
1) Gangguan persepsi
pasien “ia dengar setiap hari” “setiap hari ni pagi sampai malam ko?” “ia
26
yang dulu tu dengar terus dari pagi sampai malam” “ini suara laki-laki ko
atau perempuan? Trus itu suara-suara ada bilang apa saja di kak?” “suara
laki-laki, sonde ini suara ke tidak bicara ke saya tapi kedengaran seperti ada
a. Farmakoterapi
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexiphenidyl 2 x 2 mg
b. Psikoedukasi Pasien
Mengedukasi pasien agar minum obat secara teratur, tidak boleh putus
obat
mendengar hal yang sama atau tidak, jika orang sekitar tidak mendengar
27
c. Psikoedukasi Keluarga
penyembuhan pasien
X. PROGNOSIS
DUBIA AD BONAM
Skizofrenia paranoid
XI. DISKUSI
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta
28
sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya. 1
Gangguan isi pikir (waham : keyakinan yang salah yang tidak sesuai
diberikan fakta-faktanya)
Gangguan emosi : ada tiga afek dasar yang sering diperlihatkan oleh
Gangguan perilaku : berbagai perilaku tak sesuai atau aneh dapat terlihat
seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, perilaku ritual, sangat
periode tersebut.
29
4. Tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif,
skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada
laki-laki biasanya antara 15-25 tahun, dan 25-35 tahun untuk perempuan.
Prognosisnya biasanya lebih buruk pada laki-laki.2 Etiologi dari skizofrenia belum
ditemukan dengan pasti, namun ada beberapa hasil penelitian yang dilaporkan saat
ini; 2
Dari segi biologi , gangguan organik yang paling banyak dijumpai yaitu
pelebaran ventrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang sudah terlihat sebelum
awitan penyakit, atropi bilateral lobus temporal medial dan lebih spesifik yaitu gyrus
pada otak menunjukkan gangguan perilaku yang ditemui pada skizofrenia. Misalnya,
gangguan hipokampus dikaitkan dengan impairment memori, dan atropi lobus frontal
Dari segi biokimia, hipotesis yang paling banyak yaitu adanya gangguan
30
Dari segi genetika, skizofrenia adalah gangguan yang bersifat keluarga, semakin
4-6 kali lebih sering menjadi sakit disbanding kembar dizigot. Risiko terjadinya
skizofrenia selama hidup berdasarkan penelitian yaitu antara lain, populasi umum
skizofrenia (10%), otrangtua (5%), anak dari salah satu orang tua skizofrenia (10-
Dari segi faktor keluarga, kekacauan dan dinamika keluarga memegang peranan
peneliti mengidentifikasi suatu cara berkomunikasi yang patologis dan aneh pada
keluarga pasien skizofrenia. Komunikasi sering samar, tidak jelas, dan sedikit tidak
logis.
Pada kasus ini, belum dapat diketahui pasti penyebab skizofrenia yang dialami
pasien. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika ingin dicari atau
tak terinci, residual, depresi pasca skizofrenia, simpleks, dan yang tak tergolongkan.
1,2
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala yang masuk
dalam kriteria diagnosis schizofrenia paranoid dan skizofrenia simpleks antara lain :
31
1. Didapati gangguan persepsi yaitu ada halusinasi (halusinasi pendengaran dan
visual).
afek yang menyempit, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh,
5. Semua gejala ini berlangsung setiap hari, sejak 2010 hingga 2017.
a) Terapi Psikofarmakologi
32
golongan atipikal meliputi: clozapine, olanzapine, zotepine, Quetiapine,
besar.
negatif.
farmakologis pada pasien ini adalah “optimal response with minimal side
effect”.
33
selama 2 – 3 hari (initial dose). Bila pasien belum menunjukkan adanya
b) Psikoterapi
diri, memulihkan kepercayaan diri guna mencapai kehidupan yang berarti dan
bermanfaat.
perjalanan penyakitnya serta terapi yang akan diberikan. Perlu dicari tahu
terapi psikososial lebih dapat memberikan hasil yang lebih baik. Penerimaan
34
masyarakat serta keterlibatan pasien sebagai kelompok masyarakat tertentu
c) Terapi Psikososial
bergaul (sosialisasi).
di masa datang.
35
Kebingungan sangat jelas dan gambaran emosi menonjol, selama episode
36
DAFTAR PUSTAKA
; p:46-8,104.
81,195-8.
37