Professional Documents
Culture Documents
hasan kawaguchi
10.30
geografi
Perkembangan Ilmu Geografi diawali oleh Bangsa Yunani yang secara aktif meneliti juga
mendokumentasikan informasi dan data kegeografian sebagai sebuah ilmu dan filosofi.
Pemikir utama pada awal perkembangan geografi adalah Thales (640– 546 SM) dari Miletus
yang banyak melakukan perjalanan menggali informasi geografi, yang kemudian
dikembangkan lagi oleh Herodotus (485–425 SM) dari Messana yang membuat laporan
geografi sekitar wilayah Timur Tengah, kemudian Phytheas yang melakukan pengukuran
jarak Matahari terhadap Bumi. Perkembangan awal geografi paling fenomenal adalah dengan
publikasi dari Eratosthenes (276–194 SM) dalam bukunya Geographica yang menjelaskan
bahwa pad dasarnya bumi itu bulat dan Eratosthenes telah mampu menghitung keliling Bumi
dengan hanya berselisih kurang dari 1% keliling sebenarnya, yang kemudian diikuti oleh
beberapa pemikir – pemikir bangsa Romawi.
Pada abad pertengahan, bangsa Arab banyak memberikan sumbangsih pemikir – pemikirnya
dalam mengembangkan ilmu geografi seperti Al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun.
Kemudian pada abad ke-17 hingga abad ke-19 Ilmu geografi semakin menunjukkan sebagai
sebuah disiplin ilmu yang utuh dengan menjadi bagian kurikulum yang lengkap di berbagai
universitas yang terdapat di Eropa. Pada masa ini para pemikir (ilmuan) yang mengemukakan
pendapatnya adalah Bernard Varen (1622-1650) atau yang dikenal dengan Varenius dari
Jerman melalui bukunya Geographia Generalis, Immanuel Kant (1724–1821) melalui buku
Physische Geographie, Alexander von Humboldt (1769–1859) dikenal sebagai peletak
dasar geografi fisik modern, Karl Ritter (1779–1859) dari Universitas Berlin, Friederich
Ratzel (1844–1904) dari Leipzig dalam bukunya yang berjudul Politische Geographie
mengemukakan konsep Lebensraum, Elsworth Huntington (1876–1947) asal Amerika
Serikat mengemukakan konsepnya dalam bukunya The Pulse of The Earth dikenal sebagai
determinis iklim, Paul Vidal de la Blache (1845–1918) asal Prancis merupakan pelopor
posibilisme dalam geografi dengan konsepnya genre de vie, Halford Mackinder (1861–
1947) dari Universitas Oxford mengemukakan makalahnya yang berjudul The Scope and
Methods of Geography yang berisi konsep man-land relation.
Ilmu Geografi selama abad ke-20 di Barat melewati empat fase utama :
1. Determinisme lingkungan
Teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh
lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter,
Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington.
2. Geografi regional.
3. Revolusi kuantitatif
usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa
kebangkitan interes pada sains dengan mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam
dan dengan menggunakan matematika – terutama statistika – sebagai cara untuk
menguji hipotesis.
4. Geografi kritis
Muncul sebagai kritik atas positifisme dengan latar belakang filosofi eksistensialisme
dan fenomenologi. Beberapa ahli yang beraliran ini diantaranya Yi-Fu Tuan, Karl
Marx dengan pengikutnya David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer
marxis