You are on page 1of 8

‫‪Jihad Jalan Perjuangan Umat Islam‬‬

‫)‪(Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharusy Syari’ah‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫ل إمن هشروإر أدنميهفإسدناِ وإمن سييِيدئاِ إ‬


‫ت أدمعدماِلإنديياِ‪ .‬دميمن‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إإ‬
‫د م د‬ ‫إنن المدحممدد للنه‪ ِ،‬ندمحدمهدهه دوندمستد معيِينههه دوندمستديغمفهرهه‪ ِ،‬دونديعهموذه إباِ م ه م‬
‫إ‬ ‫ضنل لده ومن ي م إ‬ ‫ييمهإدهإ ال فدلد م إ‬
‫ي لدهه‪ .‬دوأدمشدههد أدمن لد إلدهد إلن اله دوأدمشدههد أدنن همدحنميددا دعمبيهدهه‬ ‫ضلمل فدلد دهاِد د‬ ‫ه دد م ه‬ ‫ه ه‬ ‫د‬
‫صيدح املهنميةد دودجاِدهيدد إفيمي دسيبإميِلإإه دحينق‬‫دودرهسمولههه لد ندبإني دولد درهسمودل بديمعددهه‪ ِ،‬قدمد أدندىَّ املددماِنديةد دوبديلنيدغ اليردسياِلدةد دوند د‬
‫إجدهاِإدإه‪.‬‬

‫صيمحبإإه دودميمن‬
‫دو د‬ ‫صينلىَ الهي دعلدميِيإه دودسيلندم دودعلدييىَ آلإيإه‬ ‫د‬
‫صيطددفىَ همدحنميد د‬ ‫سيلدهم دعلدييىَ ندبإيِيينديياِ المهم م‬
‫صيلدةه دوال ن‬ ‫دال ن‬
‫أدمم يإرمي دوامحلهيمل‬ ‫س يمر لإيمي‬
‫ص يمدإرمي دويد ي‬ ‫إ‬
‫ب امش يدرمح ل يمي د‬ ‫ك دس يإمبيِيلدهه دوامهتد يددىَّ بإهه يدداهه إلدييىَ يدي يموإم ال ييديمإن‪.‬در ي‬
‫دس يلد د‬
‫ساِنإمي يديمفدقههموا قديمولإمي‪.‬‬ ‫إ إ‬
‫عهمقدددة ممن ل د‬

‫قيدياِدل الهي تديدعيياِدلىَ إفييي المهقيمرآإن المدكإريميإم‪ :‬ييدياِ أديهياِد النيإذيمدن دءادمنيهيوا اتنيهقييوا الدي دحينق تهيدقيياِتإإه دولد تدهميموتهنن إلن دودأنتهيمم‬
‫ث‬‫س دواإحيددةد دودخلديدق إم منيدهيياِ دزمودجدهيياِ دوبدي ن‬
‫س اتنيهقموا دربنهكهم النإذمي دخلددقهكمم يممن نديمف د‬ ‫إ‬
‫يممسلهممودن‪ .‬دودقاِدل‪ :‬دياِ أدييدهاِ النناِ ه‬
‫سآَءدلهمودن بإيإه دواملدمردحيياِدم إنن الدي دكياِدن دعلدميِهكيمم درقإميِبدياِ‪ .‬دوقدياِدل‪:‬‬ ‫نإ‬ ‫إ إ‬ ‫إ‬
‫سآَءد دواتنيهقوا الد الذمي تد د‬ ‫م منيههدماِ إردجاِلد دك مثيِيدرا دون د‬
‫خيِيدر النزاإد التنيمقدوىَّ‪.‬‬‫دوتديدزنوهدموا فدإ نن د م‬

‫س بدهخلهدق دحدس يدن‪) .‬رواه‬ ‫إ‬


‫سندةد تدممهحدهاِ دودخاِلإق النناِ د‬ ‫ت دوأدتمبإإع ال ن‬
‫سيِيئدةد المدح د‬ ‫دودقاِدل النبإهي ‪ :‬اإتنإق الد دحميِ ه‬
‫ث دماِ هكمن د‬
‫الترمذي‪ ِ،‬حديث حسن(‪.‬‬

‫‪Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah SWT.‬‬

‫‪Segala puji bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan‬‬
‫‪kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.‬‬

‫‪Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah‬‬ ‫‪Page 1‬‬


Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa
kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah
sampai akhir hayat kita.

MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!

Mengambil pelajaran dari masa lalu

Allah SWT berfirman:

‫ب‬ ‫ت ُبملن ُقيقلبلبمكلم ُمسنينن ُفيبسيموُا ُبف ُالليلر ب‬


‫ف ُيكاَين ُيعاَقبيمة ُالمميكذذب ي‬
‫ي‬ ‫ض ُيفاَنلظممروُا ُيكلي ي‬ ‫قيلد ُيخلي ل‬
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah 1; karena itu berjalanlah
kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan
(rasul-rasul).” (QS. Ali-Imran: 137)

Sejarah adalah “madrasah” bagi setiap orang yang mau mengambil pelajaran. Islam selalu
menyeru kita untuk memikirkan keadaan umat-umat terdahulu dan mengambil pelajaran
dari apa yang menimpa mereka sebagai akibat kekafiran dan penentangan mereka kepada
Allah SWT.

“Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-
beritanya kepadamu. dan sungguh telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, Maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang
dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-
orang kafir.” (QS. Al-A’raf: 101)

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah,

Sejarah umat Islam dipenuhi dengan teladan dan pelita yang menerangi jalan dan
menerangkan jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang benar-benar beriman serta
mengharapkan anugerah dan ridha Allah.

Perjalanan hidup Rasulullah SAW penghulu para Nabi dan pamungkas seluruh rasul,
menampilkan kehidupan ideal yang ingin diteladani oleh seorang muslim. Jihad beliau SAW
bersama para sahabat beliau yang mulia dan peperangan-peperangan Islam yang silih
berganti dengan kekuatan kafir di Badar, Uhud, Ahzab, Pembebasan Mekah, dan lain-lainnya,
tidak lain adalah halaman-halaman sejarah abadi yang ditulis oleh kaum muslimin bersama
Rasulullah SAW, agar menjadi cahaya penunjuk jalan dan lampu cemerlang bagi setiap orang
yang menuruti jejak mereka dan berjalan di atas petunjuk mereka.

Sepanjang sejarah umat Islam yang lama dan kaya itu, telah terjadi peristiwa-peristiwa
besar, bencana-bencana dahsyat dapat menyebabkan kanak-kanak mendadak beruban,
1
Yang dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah hukuman-hukuman Allah yang berupa malapetaka, bencana yang ditimpakan
kepada orang-orang yang mendustakan rasul.
Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 2
banyak negara dan kerajaan berdiri, banyak pasukan besar menyerbu, banyak bala tentara
kerajaan berdiri, banyak pasukan besar menyerbu, banyak bala tentara yang menyetir roda
perang dari timur maupun barat, namun surya Islam tetap bersinar dan tak akan terbenam
dari bumi selama-lamanya.

Kemudian, kekuatan-kekuatan kafir menyerang, tangan-tangan kaum Nasrani dan Ateis


bersekutu merobek-robek umat yang satu ini, sehingga runtuhlah kekhalifahan Islam pada
tahun 1924.

Umat Islam yang bergerak melakukan aksi bela Islam berusaha untuk mengembalikan
kekhalifahan Islam atau negara yang berlandaskan Islam dan menjadikannya salah satu
sasaran perjuangan yang diletakkan sebagai fokus pandangannya, harus memperhatikan
dinamika sejarah, memperhatikan pelajaran-pelajaran yang dikandungnya, serta memilah-
milah mana yang asli dan mana yang tambahan.

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah,

Pergerakan Islam yang berangkat menuju sasaran perjuangan agung ini, haruslah
mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman berbagai pergerakan Islam –sekarang
dan yang telah lalu- belajar darinya, memungut kebaikan-kebaikannya dan mengambil
manfaat dari peninggalannya, selama sesuai dengan perintah-perintah syara’.

Pergerakan Islam juga harus mempelajari kesalahan dan keburukan berbagai pergerakan
Islam tersebut bila ada, dan mengapa kemenangan tidak berpihak kepadanya? Bagaimana
musuh dapat mengalahkannya? dan berbagai peristiwa dan kejadian lain yang oleh
pergerakan Islam dijadikan bahan kajian, perenungan, dan penapisan. Dengan begitu,
langkah pertama kita bukanlah langkah pertama orang-orang lain, tetapi kita berangkat dari
titik akhir orang yang mendahului kita.

Sesungguhnya musuh-musuh Islam senantiasa mengintai, mengawasi, dan memburu setiap


pergerakan dan perhimpunan yang menjunjung panji-panji Islam dalam rangka
menimpakan makar jahat terhadap agama Islam. Karena itu, sangat patut kiranya kita
melakukan kajian, napak tilas, dan mengambil pelajaran. Beratnya tugas dan besarnya
amanat mengharuskan kita untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam, pengalaman yang
lebih luas, dan lebih kuat lagi dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa sekarang.

Hadirin jama’ah jum’at rahimakumullah,

Ini akan menjadi suatu jalan untuk mempersatukan potensi orang-orang yang mukhlis,
menghimpun gerakan-gerakan Islam yang tulus dan benar, yang melaksanakan hukum-
hukum syariat, sebagai manifestasi firman Allah Ta’ala:
‫صموُا ُببببل ُاللربه ُ يب‬
‫جيععاَ ُيوُيل ُتيقيفرقموُا‬ ‫ب‬
‫يوُالعتي م يل‬

Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 3


“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,
lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS.Ali-Imran: 103).

Sasaran perjuangan umat Islam

Tentang sasaran perjuangan kita, maka sesungguhnya Allah Ta’ala telah memerintahkan
kita:

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama 2 dan janganlah kamu berpecah
belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka
kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” (QS. Asy-Syura: 13).

Dan oleh karena itu telah dibagi menjadi dua sasaran pokok perjuangan umat Islam :

1. Menghambakan manusia hanya kepada Allah SWT.


2. Menegakkan kekhilafahan menurut Manhaj Nubuwah.

Kemudian, mari melayangkan pandangan kepada jalan yang menyampaikan kita kepada
sasaran-sasaran ini, yang kita telah berkomitmen untuk melewatinya, atau lebih tepatnya
yang telah diwajibkan oleh “Pemberi Syari’at” Yang Maha Suci, supaya kita berjalan
melaluinya.

Jalan perjuangan kita adalah ungkapan yang menggambarkan tiga kewajiban yaitu : dakwah,
hisbah(amar ma’ruf nahi munkar), dan jihad. Ketiga-tiganya saling berkaitan agar
mewujudkan jalan tengah bagi kita yang akan mengantarkan kita menuju sasaran
perjuangan kita.

Dengan pandangan sekilas, kita dapat mengerti secara jelas bahwa jalan perjuangan kita,
yang meliputi ketiga kewajiban tersebut (dakwah, hisbah, dan jihad) sulit, tidak lempang,
dan untuk berjalan di tengah-tengahnya memerlukan kesungguhan kerja yang besar dan
pengurbanan yang banyak sehingga memungkinkan kita mengatasi segala kesulitannya,
menanggung susah payahnya, melawan musuh-musuh yang senantiasa menanti kita pada
seluruh sisi jalan, dan melewati semuanya itu untuk mencapai sasaran perjuangan.

2
Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah SWT, beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 4
Kita juga tidak akan lupa, untuk memahami sikap musuh-musuh Islam, mengidentifikasi
jumlah mereka, perlengkapan mereka, daerah-daerah basis mereka, perlengkapan mereka,
daerah-daerah basis dan komando mereka.

Musuh Islam banyak, yaitu: kaum yahudi, nasrani, orang musyrik, orang munafik, orang
sekuler yang beragama Islam tapi menolak syariat Islam, memusuhi orang Islam, memfitnah
umat Islam yang sadar kewajiban menegakkan syariat Islam. Bahkan mereka memerangi
umat Islam terang-terangan membunuh dan menganiaya mereka yang muslim.

Tentang senjata musuh-musuh Islam, mereka memiliki media informasi, sarana pendidikan,
dan penerangan. Mereka ditunjang kekuasaan dan senjata. Mereka menguasai opini publik,
mereka memiliki pasukan yang banyak dengan perlengkapannya yang memiliki daya
musnah. Musuh-musuh Islam ini tidak akan bosan-bosannya berperang melawan umat
Islam dan agama Islam, karena sesungguhnya inilah pekerjaan yang menyibukkan mereka.

Allah SWT berfirman:

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir
kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari
sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah 3. dan berbuat fitnah4 lebih besar (dosanya)
daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran,
Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217)

Jihad bersama umat Islam

Mungkinkah orang Islam berjalan sendiri-sendiri menunaikan kewajiban-kewajiban syariat


ini, yaitu: dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, dan jihad sehingga akan gugur dosa kita dan
terwujud tujuannya?

Mungkinkah kita sendiri-sendiri mengatasi tipu daya dan serangan musuh yang tidak
diragukan lagi akan memerangi kita, hanya karena kita menginjakkan kaki pada permulaan
jalan perjuangan? Apakah kita mampu mewujudkan sasaran-sasaran yang kita incar dengan
usaha-usaha individual?

Sesungguhnya, usaha-usaha individual yang terserak-serak pasti tidak berdaya melanjutkan


jalannya perjuangan dan akan terputus setelah satu langkah atau beberapa langkah. Jejaknya
akan segera hilang, jalan perjuangan akan tetap sulit sebagaimana adanya. Ini kalau tidak
3
Jika kita ikuti Pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah
dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari)
Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar
Razy ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan
menumpas agama Islam.
4
Fitnah di sini berarti penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan muslimin.
Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 5
malah mempersulit jalan perjuangan, memperjauh jarak sasaran dan melipatgandakan
kekuatan musuh karena panjangnya masa.

Lalu, setiap pejuang datang, menempuh jalan perjuangan dari awal dengan terputus dari
perjuangan orang sebelumnya dan terpisah dari orang-orang di sekitarnya. Maka,
perjuangannya akan berhenti sebagaimana orang-orang yang lain sebelumnya. Ia akan
binasa atau berbalik haluan. Setiap usaha individual yang terpencar-pencar selalu akan sirna
jejaknya dihembus angin lalu.

Sesungguhnya agama kita – yang sempurna, universal dan pamungkas- tidak sepantasnya
melalaikan urusan seperti ini. Tidak seyogyanya ia lalai dari urusan seperti ini. Tidak
sepatutnya Islam membiarkan pengikutnya menjadi mangsa musuh-musuhnya sedemikian
rupa.

Sesungguhnya Islam menyadari kesulitan jalan perjuangan dan kesukaran beban kewajiban
yang dipikulkan pada pundak para pengikutnya dan mengerti juga kejahatan perangai
semua musuh, serta mengerti tabiat konfrontasi yang berat dan multi dimensi, yang akan
terjadi antara para pengikutnya dan musuh-musuhnya.

Maka, ketentuan syariat agama Islam datang dengan membawa solusi yang paling ideal
untuk menghadapi kesulitan ini. Syariat Islam datang membawa prinsip-prinsip yang
memungkinkan kita membangun di atasnya dan menegakkan gerakan Islam aktual yang
mampu menghadapi kejahiliyahan, memotong jalannya serta mewujudkan sasaran
perjuangan.

Hendaknya kita konsisten melaksanakan perintah agama kita, kalau kita benar-benar dan
sungguh-sungguh berusaha menuju sasaran perjuangan kita. Islam telah memerintahkan
kita: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai,....” (QS. Ali Imran: 103)

Ibnu Katsir rahimahullaah menafsirkannya:

“Allah telah memerintahkan mereka agar berjamaah dan melarang mereka berpecah belah.
Banyak hadits yang melarang berpecah belah dan memerintahkan untuk berjamaah dan
bersatu.”

Al-Qurthubi juga mensitir ucapan Ibnu Mas’ud. Dikatakan bahwa maksud dari ayat Ali
Imran: 103 adalah berjamaah. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan persatuan
dan melarang perpecahan, karena perpecahan adalah kebinasaan sedangkan jamaah adalah
keselamatan.”

Sesungguhnya jamaah dan amal jama’iy (kesatuan umat) adalah terjemahan satu-satunya
dari perintah Allah dan RasulNya untuk bersatu dan meniadakan perpecahan, untuk tolong
menolong dalam perbuatan baik dan takwa, dan untuk berpegang teguh pada agamaNya.
Islamlah yang mewajibkan berjamaah, bersatu dibawah satu komando. Persatuan umat

Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 6


sebagai kewajiban atas setiap umat (fardhu ‘ain). Karena itu kita berjuang dari poros jamaah
(persatuan umat Islam). Dan perkumpulan besar umat Islam ini wajib menjalankan ajaran-
ajaran Islam. Ia wajib berjalan menurut konsep dan perintah-perintah Islam, bukan menurut
hawa nafsu dan program yang diramu oleh para pendukungnya.

Beban paling besar dalam urusan ini diletakkan pada pundak para ulama umat yang agung,
yaitu para ulama yang bertakwa dan berjihad, yang menjadi representasi firman Allah Yang
Maha Benar: “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah 5, mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan
cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al-Ahzab: 39) Ulama pewaris para Nabi
dan Rasul yang meneruskan perjuangan bukan para ulama penyebar fitnah, pemburu dunia,
dan pelayan penguasa. Sesungguhnya peran ulama umat sangat vital dalam memimpin umat
untuk berjihad menegakkan.

Agama Islam. Maka umat Islam wajib menjadi pendukung dan bala tentara bagi ulama
pewaris para Nabi dan Rasul. Berjihad dan berjuang membela Islam dibawah komando
Ulama.

‫أيقمقلوُمل قيقلوُب لل يهيذا يوُأيلستيقلغبفمرلوُا الي ب لل يوُليمكلم‬


‫ِ ُإبرن‬،‫صبر‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب بب ب‬ ‫ب ب‬
‫ِ ُيوُاليع ل‬.‫ِ ُيوُنيقيفيع ب لن ُيوُإبرياَمكلم ُ يباَ ُفليه ُمين ُلالْيياَت ُيوُالذذلكبر ُالليكليبم‬،‫ل ُب لل ُيوُليمكلم ُبف ُالمقلرآْن ُاليعظليبم‬
‫يباَيريك ُا م‬
‫ب ُالغبفلر‬ ‫صلوُا ُبباَل ر‬
‫ِ ُيوُقملل ُير ذ‬.‫ص لبب‬ ‫صلوُا ُبباَلليذق ُيوُتيقيوُا ي‬
‫صاَ ب ب‬ ‫ب‬ ‫ِ ُإب ر ب‬،‫ابلنساَين ُليبفي ُخسرر‬
‫ل ُالرذيلين ُيءايمنموُا ُيوُيعملموُا ُال ر ي‬
‫لاَت ُيوُتيقيوُا ي‬ ‫ل مل‬ ‫ي‬
‫ب‬ ‫ب‬
‫ي‬‫خيقمر ُالراح ل ي‬
‫ت ُ ي ل‬‫ِيوُالريحلم ُيوُأينل ي‬.

KHUTBAH KEDUA

.‫المدحممهد لإلنإه النإذمي أدمردسدل درهسمولدهه إباِلمههددىَّ دوإديمإن المدحيق لإيِهظمإهدرهه دعدلىَ اليديمإن هكليإه دولدمو دكإرده المدكاِفإهرمودن‬
‫د‬
‫سلدهم دعدلىَ ندبإيِييدناِ همدحنمد د‬
َ‫صنلى‬ ‫ دوال ن‬.‫أدمشدههد أدمن لد إلديهد إلن اله دوأدمشدههد أدنن همدحنمددا دعمبهدهه دودرهسمولههه‬
‫صلدةه دوال ن‬
.‫ساِدن إدلىَ يديموإم اليديمإن‬ ‫إ إ‬ ‫ال دعلديِإه وسلنم ودعدلىَ آلإإه و إ إ‬
‫صمحبه دودممن تدبدعههمم بإمح د‬ ‫د د‬ ‫ه م دد د د‬

‫ِ دودمن يديتنإق الد يدمجدعل لنهه إممن أدممإرهإ يهمسدرا‬،‫ل‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫ أهموصميِهكمم دونديمفسمي إبتديمقدوىَّ ا ه‬.‫ل‬
‫إ‬
‫ِ أدمردشددهكهم ا ه‬،‫دجدماِدعةد المهجهمدعة‬
.‫ِ دودمن يديتنإق الد يهيمعإظمم لدهه أدمجدرا‬،‫ب‬ ‫إ‬
‫ث لد يدمحتدس ه‬ ‫دويديمرهزقههه إممن دحميِ ه‬

5
Maksudnya: Para Rasul yang menyampaikan syari'at-syari'at Allah kepada manusia.
Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah Page 7
‫صليموا دعلدميِإه دودسليهمموا تدمسلإميِدماِ‪ .‬داللنههنم امغإفمر‬ ‫إ‬
‫صليمودن دعدلىَ النبإيي‪ ِ،‬دياِأدييهاِد النذيمدن دءادمنهيموا د‬
‫إ‬
‫إنن الد دودملدئدكتدهه يه د‬
‫ب‬ ‫ك قدإريم إ‬ ‫ت‪ ِ،‬إن د‬ ‫ت املدمحيِاِإء إم منيههم واملدمموا إ‬ ‫ت والمممؤإمنإميِن والمممؤإمدناِ إ‬ ‫إ إ‬ ‫إ إإ‬
‫ب همجميِ ه‬ ‫ب‬ ‫مد د‬ ‫د‬ ‫لملهممسلمميِدن دوالمهممسلدماِ د ه د د ه‬
‫صإر المهمدجاِإهإديمإن فإمي هكيل دمدكاِدن دودزدماِدن‪.‬‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫النددعدوات‪ .‬داللنههدم أدعنز امإلمسلددم دوالمهممسلإمميِدن‪ .‬داللنههنم انم ه‬

‫ك‬‫دربنيدناِ امغإفمر لددناِ دوإلمخدوانإدناِ النإذيمدن دسبديهقمودناِ بإاِمإليمدماِإن دولد تدمجدعمل فإمي قهيلهموبإدناِ إغلل ليلنإذيمدن دءادمنهيموا دربنيدناِ إن د‬
‫إ‬ ‫إ‬ ‫ف نرإحميِبم‪ .‬دربنيدناِ امغإفمر لددناِ ذهنهيموبديدناِ دوتديدوفنيدناِ دمدع ام د‬
‫لبميدراإر‪ .‬دربنيدناِ لد تهيدؤاخمذدناِ إمن ن م‬
‫سيِيدناِ أدمو أدمخطدأمدناِ‪ ِ،‬دربنيدناِ دولد‬ ‫درءهمو ب‬
‫ف دعنناِ‬ ‫صدرا دكدماِ دحدمملتدهه دعدلىَ النإذيمدن إمن قديمبلإدناِ‪ ِ،‬دربنيدناِ دولد تهدحيمملدناِ دماِلد دطاِقدةد لددناِ بإإه‪ ِ،‬دوامع ه‬ ‫تدمحإممل دع دمليِيدناِ إ م‬
‫إ‬
‫ك‬
‫ضاِدك دودجنتد د‬ ‫ك إر د‬ ‫صمردناِ دعدلىَ المدقموم المدكاِفإإريمدن‪ .‬داللنههنم إدناِ ندمسأدله د‬ ‫ت دممولددناِ دفاِن ه‬ ‫دوامغإفمر لددناِ دوامردحممدناِ دأن د‬
‫ك أدمعدداءد اليديمإن‪.‬‬ ‫ك المدكدفدردة دوالمهممبتدإددعةد دوالمهممشإركإميِدن أدمعددائد د‬ ‫ك‪ .‬داللنههنم أدمهلإ إ‬ ‫ك دشدهاِدددة فإمي دسبإميِلإ د‬ ‫دوندمسأدله د‬

‫ب‪ .‬داللنههنم دعيذبميههمم دعدذادباِ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫داللنههنم دشتي م‬


‫ت دشمملدههمم دودميزمق دجممدعههمم دودزلمإزمل أدقمددادمههمم دوأدلمإق فمي قهيلهموبإههم اليرمع د‬
‫ب النناِإر‪.‬‬ ‫إ‬ ‫إ إ‬ ‫إ‬ ‫إ إ‬ ‫ساِدباِ ثدإقميِ د‬ ‫دشإديددا وح ي إ‬
‫سندةد دوقدناِ دعدذا د‬ ‫سندةد دوفي الخدرة دح د‬ ‫ل‪ .‬دربنيدناِ آتدناِ في اليدنميديِاِ دح د‬ ‫سبيههمم ح د‬
‫م دد م‬
‫صهفمودن‪ ِ،‬دودسلدبم دعدلىَ المهممردسلإميِدن دوالمدحممهد لإلنإه در ي‬
‫ب المدعاِلدإمميِدن‪.‬‬ ‫ب المإعنزةإ دعنماِ ي إ‬
‫د‬ ‫ك در ي‬‫هسمبدحاِدن دربي د‬

‫شآَإء دوالمهمندكإر دواملبديغمإي‬ ‫إعباِدد ا إ‬


‫ل‪ ِ،‬إنن الد يدأمهمهرهكمم إباِلمدعمدإل دوامإلمحدساِإن دوإإيدتآَإئ إذي المهقمردبىَ دويدي منيدهىَ دعإن المدفمح د‬ ‫د‬
‫ضلإإه ييمعإطهكم ولدإذمكر ا إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫إ‬
‫ل أدمكبديهر‪.‬‬ ‫يدعظههكمم لددعلهكمم تددذنكهرمودن‪ .‬فداِمذهكهروا الد المدعظميِدم يدمذهكمرهكمم دوامسأدلهموهه ممن فد م ه م د ه‬

‫‪Khutbah Jum’at Jama’ah Ansharusy Syari’ah‬‬ ‫‪Page 8‬‬

You might also like