Professional Documents
Culture Documents
1
Muhammad Rifki
2
Maria Loho
2
Frank M. M. Wagey
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: muh.rifki12041@gmail.com
Abstract: Abnormal Uterine Bleeding (AUB) is the most common cause of abnormal
vaginal bleeding among women in reproductive age. Approximately 30% of women come
to health care center with complaints of AUB during their reproductive period. The causes
of AUB include a broad spectrum of diseases. The main classification of AUB according
to FIGO has 9 categories of causes that is the acronym as "PALM-COEIN". This was a
descriptive retrospective study using data of medical records of patients with abnormal
uterine bleeding. The results showed that of: 51 cases with AUB, most were at the age of
41-50 years (24 cases; 47.06%), with the youngest age was 14 years and the oldest age
was 55 years. Most of the cases had normal body mass index, multiparity, and housewife.
PALM-COEIN classification showed that most were leiomyoma (29 cases; 56.86%) and
ovulatory dysfuntion (11 cases; 21.57%). Conclusion: Of the 51 patients with AUB at the
Obstetrics and Gynecology Department of Prof. Dr. R. D Kandou Hospital Manado from
January 2013 to December 2014, most cases were aged 41-50 years, multiparity, normal
BMI, leiomyoma, treatment with D & C, and the pathological tesult was hyperplasia
Keywords: abnormal uterine bleeding (AUB)
1
Rifki, Loho, Wagey: Profil perdarahan uterus...
Gangguan haid atau disebut juga dengan kehamilan mola, atau kehamilan ektopik.
perdarahan uterus abnormal (PUA) Walaupun demikian, kemungkinan
merupakan keluhan yang sering perdarahan karena polip servisis uteri,
menyebabkan seorang wanita datang erosio porsio uteri, dan karsinoma servisis
berobat ke dokter atau tempat pertolongan uteri tidak dapat disingkirkan begitu saja
pertama. Di RSUD Dr.Soetomo Surabaya tanpa pemeriksaan yang teliti. Perdarahan
pada tahun 2007 dan 2008 didapatkan dalam menopause perlu mendapat
angka kejadian perdarahan uterus abnormal perhatian khusus karena gejala ini
sebanyak 12,48% dan 8,8% dari seluruh mempunyai arti klinik yang penting.4
kunjungan poli kandungan.1 PUA pada wanita tidak hamil di usia
Gangguan haid ini mempunyai reproduktif memiliki patologi yang sangat
manifestasi klinis yang bermacam-macam luas. Terdapat banyak sekali terminologi
tergantung kondisi serta penyakit yang yang digunakan baik untuk mendeskripsi-
dialami seorang wanita. Hampir semua kan gejala maupun mengenai gangguannya
wanita pernah mengalami gangguan haid sendiri sehingga dirasa cukup membi-
selama masa hidupnya. Gangguan ini dapat ngungkan dalam manajemen klinis dan
berupa kelainan siklus atau perdarahan. dalam menerjemahkan sebuat riset dan uji
Masalah ini dihadapi oleh wanita usia klinis.5
remaja, reproduksi dan klimakterik.2 PUA didefinisikan sebagai perdarahan
Perdarahan Uterus Abnormal dari korpus uteri meliputi semua kelainan
merupakan sebab tersering perdarahan haid baik dalam hal jumlah maupun
abnormal per vaginam pada masa lamanya. Hal ini digambarkan sebagai
reproduksi wanita. Dilaporkan gangguan kronis kalau itu telah hadir untuk mayoritas
ini terjadi pada 5-10% wanita. Lebih dari 6 bulan sebelumnya, dan akut jika cukup
50% terjadi pada masa perimenopause, berat perdarahan memerlukan pengobatan
sekitar 20% pada masa remaja, dan kira- cepat atau intervensi. Manifestasi klinis
kira 30% pada wanita usia reproduktif. Ras dapat berupa perdarahan banyak, sedikit,
bukan faktor penting, tetapi insidensi siklus haid yang memanjang atau tidak
leiomyoma pada wanita ras Afrika lebih beraturan.5
tinggi dan mereka memiliki kadar estrogen Menstruasi dianggap normal bila
yang lebih banyak, karena itu mereka perdarahan uterus terjadi setiap 21 – 35 hari
cenderung untuk lebih sering mengalami dan tidak berlebihan. Durasi normal
episode perdarahan abnormal pervaginam.3 perdarahan menstruasi adalah anatar dua
Secara klinis PUAl bukan merupakan dan tujuh hari perdarahan uterus abnormal
masalah baru lagi karena penanggu- terjadi ketika baik frekuensi atau jumlah
langannya dapat dilakukan menurut gejala perdarahan uterus abnormal berbeda dari
yang ditemukan. Dasar penanggulangannya yang disebutkan diatas.6
ialah memperbaiki keadaan umum, Penyebab terjadinya perdarahan uterus
menghentikan perdarahan dan mengem- abnormal dapat ditemukan diberbagai
balikan siklus haid menjadi normal. Tetapi wanita dan usia, tetapi terkadang muncul
selama ini pengobatan terhadap PUA hanya pada saat saat tertentu antara lain:
bersifat simtomatis, sedangkan sesungguh- anovulasi (penyebab tersering), defek
nya pilihan pengobatan yang rasional ialah koagulasi, dan perimenopause (pemen-
yang bersifat kausal dan berdasar pada dekan fase proliferasi dan disfungsi korpus
patofisiologinya.3 luteum).6
Perdarahan pervaginam yang sifatnya
tidak normal sering dijumpai. Perdarahan Pola Perdarahan Uterus Abnormal
tersebut dapat berhubungan dengan siklus PUA terjadi tanpa kelainan pada
haid ataupun tidak. Perdarahan yang saluran reproduksi, penyakit medis tertentu
didahului oleh haid yang terlambat atau kehamilan.7 Perdarahan akut dan
biasanya disebabkan oleh abortus, banyak merupakan perdarahan menstruasi
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
dengan jumlah darah haid > 1 tampon per Berdasarkan International Federation
jam dan atau disertai dengan gangguan of Gynecology and Obstetrics (FIGO),
hipovolemik.7 Perdarahan ireguler meliputi terdapat 9 kategori utama disusu sesuai
metroragia, menometroragia, oligomenore, dengan akronim “PALM COEIN” yakni ;
perdarahan haid yang lama (> 12 hari), polip, adenomiosis, leiomioma, malignancy
perdarahan antara 2 siklus haid dan pola dan hiperplasia, coagulopathy, ovulatory
perdarahan lain yang ireguler. Pasien usia dysfunction, endometrial, iatrogenik, dan
perimenars yang mengalami gangguan haid not yet classified.10
tidak dimasukkan dalam kelompok ini Kelompok PALM merupakan kelainan
karena kelainan ini terjadi akibat belum struktur yang dapat dinilai dengan berbagai
matangnya poros hipothalamus – hipofisis teknik pencitraan dan atau pemeriksaan
– ovarium.7 histopatologi antara lain: Polip,
Menoragia merupakan perdarahan adenomiosis,lLeiomioma, dan malignancy
menstruasi dengan jumlah darah haid > 80 and hyperplasia. Kelompok “COEIN”
cc atau lamanya > 7 hari pada siklus yang merupakan kelainan non strruktural yang
teratur. Bila perdarahannya terjadi > 12 hari tidak dapat dinilai dengan teknik pencitraan
harus dipertimbangkan termasuk dalam atau histopatologi. Sistem klasifikasi
perdarahan ireguler.8 tersebut disusun berdasarkan pertimbangan
Perdarahan karena efek samping bahwa seorang pasien dapat memiliki satu
kontrasepsi dapat terjadi pada pengguna atau lebih faktor penyebab PUA antara lain
PKK, suntikan depo medroksi progesteron Coagulopaty, Ovulatory dysfuntion,
asetat (DMPA) atau AKDR. Perdarahan Endometrial, Iatrogenik, dan Not Yet
pada pengguna PKK dan suntikan DMPA Classified.11
kebanyakan terjadi karena proses
perdarahan sela. Infeksi Chlamydia atau Penatalaksanaan
Neisseria juga dapat menyebabkan Pada dasarnya tujuan penatalaksanaan
perdarahan pada pengguna PKK, PUA ialah:Memperbaiki keadaan umum,
sedangkan pada pengguna AKDR Menghentikan perdarahan, dan Mengem-
kebanyakan perdarahan terjadi karena balikan fungsi hormon reproduksi.12
endometritis.8 Secara singkat langkah-langkah
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Klasifikasi 1. Perbaikan keadaan umum: Pada
Klasifikasi PUA terbagi menjadi 3 perdarahan yang banyak sering
yaitu: ditemukan keadaan umum yang buruk.
1.
PUA akut: Perdarahan haid yang banyak Pada keadaan PUA akut anemia yang
sehingga perlu dilakukan penanganan terjadi harus segera diatasi dengan
yang cepat untuk mencegah kehilangan transfusi darah. Pada PUA kronis
darah. PUA akut dapat terjadi pada keadaan anemia ringan seringkali dapat
kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat diatasi dengan diberikan sediaan besi,
sebelumnya.9 sedangkan anemia berat membutuhkan
2.
PUA kronik: Merupakan terminologi transfusi darah.13
untuk PUA yang telah terjadi lebih dari 2. Penghentian perdarahan: dapat
3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak dilakukan dengan pemakaian hormon
memerlukan penanganan yang cepat steroid seks, penghambat sintesis
dibandingkan PUA akut.9 prostaglandin, antifibrinolitik,
3.
Perdarahan tengah (intermenstrual pengobatan D & C, dan pengobatan
bleeding): terjadi di antara 2 siklus haid operatif.14
yang teratur. Perdarahan dapat terjadi 3. Mengembalikan keseimbangan fungsi
kapan saja atau dapat juga terjadi di hormon reproduksi yang meliputi
waktu yang sama setiap siklus.9 pengembalian siklus haid abnormal
menjadi normal, pengubahan siklus
Rifki, Loho, Wagey: Profil perdarahan uterus...