You are on page 1of 8

Daftar Tokoh Penemu Bidang Matematika

Bidang Matematika
Monday, January 25, 2016

Motivasi
Matematikawan bisanya tertarik untuk menemukan dan mendeskripsikan pola-pola
yang mungkin sebelumnya muncul dari masalah perhitungan, namun kini telah
terabstraksi menjadi masalah yang berdiri sendiri. Masalah-masalah matematis bisa
muncul dari fisika, ekonomi, permainan, generalisasi matematika sebelumnya,
maupun masalah yang memang dibuat sebagai tantangan untuk dipecahkan.
Walaupun sebagian besar matematika tidak langsung berguna, sejarah telah
menunjukkan bahwa pada akhirnya ilmu tersebut bisa diaplikasikan. Contohnya,
teori angka pada awalnya tidak memiliki kegunaan praktis, namun setelah ditemt
sangat berguna untuk algoritma dan kriptografi.

G. H. Hardy dalam bukunya A Mathematician's Apology mengatakan bahwa


matematika seharusnya dipelajari karena keindahannya, bukan karena manfaat
aplikasinya. Bagi Hardy, matematika yang paling indah adalah matematika yang
tidak memiliki aplikasi, atau "matematika murni".

Perbedaan
Perbedaan matematikawan dengan ilmuwan (misalnya fisikawan) adalah
matematikawan pada umumnya tidak melakukan eksperimen untuk mendukung
atau menolak kesimpulannya. Teori di ilmu alam (misalnya teori gravitasi Newton)
perlu dimodifikasi atau direvisi (dalam hal ini teori relativitas umum Einstein),
seiring dengan ditemukannya data baru dan hasil eksperimen yang tidak sesuai
dengan prediksi teori tersebut. Di lain pihak, teori matematis bersifat statik. Kalau
suatu teorema sudah dibuktikan, maka teorema tersebut benar untuk selamanya.

Daftar matematikawan
Dunia matematika memiliki sederetan matematikawan yang muncul dari berbagai
belahan dunia baik klasik maupun modern. Umumnya, ilmuwan yang bergelut
dibidang matematika bersifat multidisiplin dalam artian juga bergelut di dalam
ilmu-ilmu pengetahuan lain seperti fisika, astronomi, musik dan lain-lain.

Daftar matematikawan penting:


Klik nama Ilmuwan Untuk mengetahui biografi, biodata serta penemuannya!

 Abu Al-Qasim Salmah Bin Ahmad Al-Majriti


 Al-Battani - Bapak trigonometri
 Al Biruni - Ilmuwan yang Menguasai Beragam Ilmu
 Al-Farabi (870-950)
 Al-Jazari (1136-1206) - Ahli Robot Muslim Pertama di Dunia
 Al-Karaji -Ilmuwan Matematika Muslim Pencipta mesin air
 Archimedes - Ilmuwan Fisika di jaman klasik
 Arthur Compton - Penemu Efek Compton
 Banu Musa Bersaudara Perancang Air Mancur
 Blaise Pascal - Penemu mesin hitung
 Carl Friedrich Gauss - Penemu Teori Bilangan
 Daniel Bernoulli - Penemu Hukum Bernoulli
 Diophantus - Bapak aljabar
 Euklides - Bapak Geometri
 Evariste Galois - perancis - Peletak dasar teori himpunan
 Francis Bacon (1561-1626) - Bapak empiris
 Galileo galilei - penemu termometer pertama kali
 Georg Ohm - Penemu Hukum Ohm
 Gottfried Wilhem - Penggagas Kalkulus dan Biner
 Habash al-Hasib al-Marwazi - Penggagas Pertama Kali Rasio Trigonometri:
Sinus (SIN), Cosinus (COS), Tangen (TAN) dan Cotangen (COT).
 Henry Leon Lebesgue - Penggagas Teori Integrasi
 Ino Tadataka - Pembuat Peta Jepang Pertama (Jepang, 1745-1818)
 Isaac Newton - Penemu hukum gravitasi
 Jacques Charles - Penemu balon Hidrogen
 James Clerk Maxwell - Penemu Spektrum Elektromagnetik
 Johannes Kepler - Penemu Hukum perputaran Planet
 John Forbes Nash, Jr. - Amerika serikat - Penemu Teori Permainan atau
"Game Theory"
 John Napier - Skotlandia - - Penemu Konsep Dasar Logaritma
 John Venn - Penemu Diagram Venn
 Joseph Louis Lagrange Italia - - Analitis Mekanika
 Karl Weierstrass - Jerman - mengembangkan teori lengkap tentang deret
fungsi dan menyusun legitimasi operasi-operasi yang demikian sebagai
pengintegralan dan pendiferensialan suku demi suku
 Leonhard Euler - Penemu Rumus Matematika
 Leonardo Da Vinci - Italia - Jenius universal
 Maria Gaetana Agnesi - Matematikawati Italia
 Muhammad bin Ibrahim al-Fazari - Pentransmisi Angka Hindu
 Nicolaus Copernicus - Mengembangkan Teori Heliosentrisme
 Phytagoras (Yunani, 582-493 SM) - Bapak bilangan
 René Descartes - Bapak Filsafat Modern
 Robert Hooke - Penemu Sel Pertama Kali
 Seki Takakazu (Seki Kowa) - Jepang - Penemu Determinan
 Sofia Kovalevskaya Rusia - - Penggagas Teori Persamaan Diferensial
 Thales - Yunani - Thales - teorema Thales
 Umar Khayam (1048-1131)
ARTIKEL NILAI, NORMA
A.NILAI

1. PENGERTIAN NILAI

Merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anggota-anggota
kelompok yang merupakan komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan
tindakan dan tujuan tertentu. Fungsi nilai adalah sebagai pedoman, pendorong tingkah
laku manusia dalam hidup.

B. NORMA

1. PENGERTIAN NORMA

Merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus
atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang wajib
mentaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya.

2. PEMBAGIAN NORMA

Menurut kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu :

a. Cara (usage); cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan . cara ini lebih tamapak
menonjol dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau
penyimpangan terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya
sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.

b. Kebiasaan (folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama
dan merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.

c. Tata kelakuan (mors) yaitu kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau
pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-
anggotanya.

d. adat-istiadat (custum) yaitu tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan
pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan
mendapat sanksi keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.

3. FUNGSI NORMA

Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut : Norma merupakan
factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang untuk
menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain. Norma
merupakan aturan, pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk mendorong
seseorang, kelompok, dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social.
Norma-norma merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat
sebagai unsur pengikat dan pengendali m17.
1. Nilai ketuhanan yang mutlak dan tertinggi disebut nilai....
a. nilai dominan
b. nilai kebenaran
c. nilai religius
d. nilai keindahan
e. nilai kebaikan atau nilai moral

2. Nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan dengan nilai yang lain dinamakan nilai....
a. nilai dominan
b. nilai kebenaran
c. nilai religius
d. nilai keindahan
e. nilai yang mendarah daging

3. Sifat norma sosial yang mengatur masyarakat yaitu....


a. nilai dominan
b. formal dan nonformal
c. nilai religius
d. nilai keindahan
e. darah yg berdaging

4. Nilai yang bersumber dari institusi atau lembaga masyarakat yang resmi atau formal yaitu
....
a. nilai dominan
b. nilai kebenaran
c. nilai nonformal
d. nilai formal
e. nilai yang mendarah daging

5. Yang benar tentang tingkatan norma yaitu....


a. cara, kebiasaan, adat,hukum, tata kelakuan
b. cara, kebiasaan, tata kelakuan, hukum, adat
c. cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat, hukum
d. cara, tata kelakuan, kebiasaan, adat, hukum
e. kebiasaan, cara, adat,hukum, tata kelakuan

2. Interaksi sosial

Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan
hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai
dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan sosial.
Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain
untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan
terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.
Pengertian interaksi sosial

Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu
satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial). Pada
kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhana kelihatannya melainkan
merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadi karena ditentukan oleh banyak
faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yang memiliki juga perilaku spesifik.

Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang
lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu
dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
individu yang bersangkutan.

Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia

a. Faktor imitasi, imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain.


Menurut Tarde faktor imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau
melandasi interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Gerungan (1966:36). Imitasi tidak
berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi
terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis
lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada
faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang mengadakan imitasi. Bagaimana orang
dapat mengimitasi sesuatu kalu orang yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima
terhadap apa yang diimitasi itu. Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya
sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi
tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar
berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang melanda
masyarakat berkembang karena faktor imitasi.

b. Faktor sugesti, adalah pengaruh psikis yang diterima tanpa adanya kritik
Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri,
maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari
individu yang bersangkutan. Karena itu segesti dapat dibedakan (1) auto sugesti, yaitu
sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan,
dan (2) hetero sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Misal sering seseorang
merasa sakit-sakit saja, walaupun secara obyektif yang bersangkutan dalam keadaan sehat-
sehat saja terapi karena auto-sugesti orang tersebut merasa tidak dalam keadaan sehat,
maka ia merasa tidak sehat. Contoh untuk hetero sugesti adalah misal dalam bidang
perdagangan, orang mempropagandakan dagangannya sedemikian rupa, hingga tanpa
berfikir lebih lanjut orang termakan propaganda itu, dan menerima saja apa yang diajukan
oleh pedagang yang bersangkutan.

Imitasi dan sugesti peranannya dalam interaksi hampir sama besarnya, namun berbeda. Dalam
imitasi, orang yang mengimitasi keadaannya aktif sebaliknya dengan yang diimitasi dalam
keadaan pasif. Sedangkan dalam sugesti orang dengan sengaja dan aktif memberikan pandangan,
norma dan sebagainya agar orang lain menerima.

Terjadinya proses sugesti mengikuti dalil sebagai berikut :

• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila daya kritisnya dihambat. Orang yang
kemampuan berpikirnya kurang atau kurang kritis akan mudah dipengaruhi. Daya kritis
tersebut akan terhambat bila orang terkena stimulus yang bersifat emosional. Atau dalam
keadaan fisik dan jiwa yang lelah. Misal orang yang telah berjam-jam rapat, ia sudah lelah baik
fisik maupun psikologis , adanya keenganan untuk berfikir secara berat, sehingga biasanya
dalam keadaan yang demikian orang akan mudah menerima pendapat, pandangan dari pihak
lain, atau dengan kata lain orang yang bersangkutan akan mudah menerima sugesti dari pihak
lain.

• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila kemampuan berpikirnya terpecah belah
(dissosiasi). Orang mengalami dissosiasi bila orang itu dalam keadaan kebingungan sehingga
mudah menerima pengaruh orang lain. Secara psikologis orang yang dalam keadaan bingung
berusaha mencari penyelesaian karena jiwanya tidak tenteram sehingga mudah dipengaruhi
oleh pihak lain.
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila materinya mendapat dukungan orang banyak
(sugesti mayoritas). Dalam dalil ini orang akan mudah menrima pandangan, norma, pendapat
dan sebagainya bila hal tersebut telah mendapatkan dukungan mayoritas.
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila yang memberikan materi adalah orang yang
memiliki otoritas. Walau materi yang diberikan sama tetapi kalau yang memberikan berbeda
maka akan terdapat pula perbedaan dalam penerimaan. Orang yang memiliki otoritas akan
cenderung mudah diterima karena tingkat kepercayaan yang tinggi
• Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila pada orang yang bersangkutan telah ada
pendapat yang mendahului yang searah. Bila dalam diri orang ada pendapat yang telah
mendahului dan searah dengan yang disugestikan maka umumnya orang akan mudah
menerima pendapat tersebut.

c. Faktor identifikasii, adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang lain. .
Identifikasi adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi
dalam, khususnya dalam psikoanalisis. Contoh anak-anak belajar norma-norma sosial dari hasil
identifikasinya terhadap orang tua mereka. Di dalam identifikasi anak akan mengabil oper
sikap-sikap ataupun norma-norma dari orang tuanya yang dijadikan tempat identifikasi itu.
Dalam proses identifikasi ini seluruh norma-norma, cita-cita, sikap dan sebagainyadari orang
tua sedapat mungkin dijadikan norma-norma, sikap-sikap dan sebagainya itu dari anak sendiri,
dan anak menggunakan hal tersebut dalam perilaku sehari-hari.

Teori-teori hubungan interpersonal

Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :

a. Model pertukaran sosial (social exchange model)


Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena
mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan
menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran
dikurangi biaya).

b. Model peranan (role model)


Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan
peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu
bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands),
memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan
mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan
peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan
peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.

c. Model permainan (games people play model)


Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam
berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam
permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang
diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak
yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain
membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh
seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian
istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

d. Model Interaksional (interacsional model)


Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki
sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model
pertukaran, peranan dan permainan.

You might also like