Professional Documents
Culture Documents
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NGANJUK
NOMOR 445 / /SK/411.401/2015
TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN BUPATI
NOMOR 188/06.01/SK/411.401/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN :
I. KETENTUAN UMUM
1. Kepala Instalasi laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi Klinik) menetapkan dokter ahli
dalam bidang spesialistik
2. Kepala Instalasi laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi Klinik) dapat berkonsultasi
dengan dokter ahli dalam bidang diagnostik spesialistik bila diperlukan.
1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menetapkan petugas pelaksana dan supervisi
pemeriksaan laboratorium klinik.
1. Kepala Instalasi Laboratorium klinik ( Dokter Spesialis Patologi Klinik) mengusulkan alat
kebutuhan laboratorium klinik berdasarkan kriteria kriteria yang ditentukan sesuai dengan
kompetensinya.
1. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium diisi lengkap dan ditandatangi oleh dokter
pengirim
2. Petugas administrasi menentukan status pasien ( umum/ jaminan ) berdasarkan berkas
jaminan persyaratan yang ada.
3. Untuk pasien jaminan melampirkan berkas persyaratan
4. Pasien umum menunjukkan kuitansi pembayaran
X. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menentukan dan menetapkan waktu
tunggu hasil jadi pemeriksaan laboratorium klinik dari pra analitik, analitik, sampai
paska analitik.
1. Kepala Instalasi ( Dokter Spesialis Patologi Klinik ) menetapkan nilai rujukan untuk
setiap pemeriksaan laboratorium klinik
2. Nilai rujukan dicantumkan bersama dengan nilai pemeriksaan laboratorium.
3. Nilai rujukan dievalusi dan direvisi bila diperlukan.
1. Memberikan identitas spesimen dengan jelas meliputi nama, tanggal lahir dan nomor catatan
medik.
2. Blangko permintaan laboratorium dilampirkan di tiap spesimen.
3. Spesimen harus memenuhi persyaratan (kualitas dan kuantitas)
1. Limbah dibedakan menjadi Limbah infeksius dan non infeksius, limbah benda tajam dan
tidak tajam, Limbah cair dan padat.
2. Plastik kuning digunakan untuk limbah infeksius.
3. Limbah benda tajam ditempatkan pada tempat yang kuat dan tidak mudah robek.
4. Limbah cair disalurkan kesaluran IPAL.
5. Limbah non infeksius, limbah benda tidak tajam dan limbah padat dimasukkan kedalam
plastik hitam.
6. Limbah dikelola oleh bagian sanitasi.
1. Arsip laboratorium dibagi menjadi 2 yaitu arsip print out dan bentuk preparat. Arsip
print out dibagi dua antara lain arsip print out hasil lab khusus dan arsip print out hasil
lab biasa.
2. Arsip preparat disimpan dikotak penyimpanan dan diberi tanggal dan identitas.
3. Dalam satu hari dokumen (blanko permintaan dan duplikasi hasil lab print out) dibendel
dan diberi kode tanggal, bulan dan tahun
4. Pemusnahan arsip dilakukan setiap tiga tahun sekali oleh bagian rekam medis.
5. Arsip pemeriksaan laboratorium khusus tidak dimusnahkan.
1. Alat kimia klinik, hematologi, koagulasi, imunoserologi dan urinalisa dikalibrasi setiap
satu tahun sekali oleh masing masing vendor.
2. Alat kimia klinik, hematologi, koagulasi, imunoserologi dan urinalisa bila dilakukan
kontrol dan telah diulang maksimal 3 kali tidak sesuai aturan westgrad role maka
dilakukan kalibrasi.
3. Alat pendukung pemeriksaan ( pipet dan sentrifuge) dikalibrasi setiap satu tahun sekali
oleh pihak badan kalibrasi yang sudah terakreditasi nasional.
XVIII. LOGISTIK
Pra Analitik :
1. Blanko permintaan laboratorium harus diisi dengan lengkap ( nama, umur, jenis kelamin, ruang,
alamat, no cm, dr pengirim, keterangan klinis pasien) dan ditandatangani oleh dokter pengirim
2. Pasien harus memenuhi persyaratan persiapan pra analitik.
3. Pengecekkan/ pencocokan identitas pasien dengan pasiennya.
4. Pengambilan sampel sesuai dengan blanko permintaan laboratorium
Analitik :
1. Peralatan berfungsi dengan baik / QC sesuai kriteria aturan westgard
2. Sampel memenuhi persyaratan ( kualitas dan kuantitas )
3. Peralatan berfungsi dengan baik / sesuai QC
4. Nilai – nilai QC dimasukkan dalam grafik Leaving Jenning sesuai aturan westgard.
Pasca Analitik :
1. Verifikasi hasil akhir lab diparaf oelh analis yang berwenang dan ditandatangani oleh dokter
penanggung jawab laboratorium.
2. Bila tidak ada dokter penanggung jawab verifikasi hasil akhir lab diparaf oleh 2 analis yang
berwenang.
1. Petugas laboratorium yang berhubungan langsung dengan pasien dan sampel wajib
menggunakan jas lab, handscoond dan masker.
2. Pelaporan kecelakaan kerja dilakukan setiap bulan.