You are on page 1of 12

Prinsip pemancar dan penerimaan siaran Radio

a. Prinsip Dasar Penerima Radio AM dan FM


Prinsip dasar AM dan FM Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara
modulasi antara lain modulasi amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi
yang kita kenal sebagai FM dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang
kita gunakan seharihari untuk berbicara dengan rekan-rekan misalnya dengan pesawat HF
SSB menggunakan modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan
modulasi FM.
Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier yang
berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama dengan gelombang
suara kita.Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan
menumpang pada gelombang pembawa dan mengubah frekuensi gelombang pembawa
seirama dengan getaran audio kita. Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM, gelombang
audio menumpang secara transversal sedangkan pada FM audio kita menumpang secara
longitudinal.
Transversal ialah getarannya tegak lurus dengan arah perambatan sedang longitudinal
ialah getarannya sama dengan arah perambatannya. Perangkat transceiver yang banyak
terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan sekarang ini menggunakan dua macam
modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB menggunakan modulasi AM dan pesawat--
pesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran, menggunakan modulasi FM.

a. Pemancar AM
Penyaluran informasi dari satu tempat ketempat yang lain dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Pemancar bertingkat dengan modulasi AM merupakan salah satu cara untuk
menyalurkan informasi dalam teknik perhubungan radio. Pemancar AM merupakan suatu
pemancar yang memanfaatkan teknik modulasi analog yaitu Amplitude Modulation (AM),
untuk mentransmisikan sinyal informasi.Blok diagram yang umum dari pemancar AM adalah
sebagai berikut.

Sumber pembawa adalah sebuah osilator yang dikemudikan dengan kristal pada
frekuensi pembawa atau kelipatan dibawahnya. Besarnya frekuensi keluaran dapat diatur
dengan mengubah nilai L dan C. Frekuensi yang dipancarkan diusahakan konstan agar
gelombang keluaran yang dihasilkan lebih baik. Kemudian ini diikuti oleh sebuah penguat
buffer yang ditala. Dengan adanya buffer diusahakan agar frekuensi yang dibangkitkan oleh
osilator konstan.Sinyal informasi dimasukkan pada rangkaian ini untuk dicampur dengan
sinyal pembawa. Pada transmitter terdapat rangkaian modulator yang pada umumnya adalah
sebuah penguat kelas C. Penggunaan penguat kelas C ini akan mengakibatkan timbulnya
cacat yang tidak diinginkan pada selubung modulasi yang mengandung sinyal
informasi.Keluaran dari penguat RF ditransmisikan lewat antena.
a. Penerima AM
Secara umum penerima AM berfungsi untuk menerima sinyal termodulasi AM dan
melakukan proses demodulasi terhadap sinyal tersebut. Sinyal tersebut pertama kali diterima oleh
antena, dan kemudian dilakukan pemilihan sinyal yang diinginkan dari semua sinyal yang dapat
diterima oleh antena. Sinyal yang dipisahkan tersebut kemudian diperkuat sampai pada suatu
tingkat yang dapat digunakan. Proses selanjutnya adalah demodulasi sinyal radio yaitu proses
pemisahan sinyal informasi dari sinyal carrier / sinyal pembawa yang dilakukan di demodulator
AM atau detektor AM.

a. Pemancar FM
Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 - 108 MHz, dimana
pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan Saluran siar FM standar menduduki lebih dari sepuluh kali
lebar bandwidth (lebar pita) saluran siar AM. Hal ini disebabkan oleh struktur sideband
nonlinear yang lebih kompleks dengan adanya efek-efek (deviasi) sehingga memerlukan
bandwidth yang lebih lebar dibanding distribusi linear yang sederhana dari sideband-sideband
dalam sistem AM.Band siar FM terletak pada bagian VHF (Very High Frequency) dari
spektrum frekuensi di mana tersedia bandwidth yang lebih lebar daripada gelombang dengan
panjang medium (MW) pada band siar AM.
Tujuan dari pemancar FM adalah untuk mengubah satu atau lebih sinyal input yang
berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal RF (Radio
Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem
antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan
sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian
blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:
a. FM exciter mengubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
b. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar
untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
c. Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang
dibutuhkan oleh sistem antenna
d. Catu daya (power supply) mengubah input power dari sumber AC menjadi tegangan
dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
e. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi
tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil
yangdiinginkan
f. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
g. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau
diterima dari sistem antena
h. Penerima FM memiliki konsep yang sama dengan AM untuk mengetahui lebih jelas
prinsip dari penerima FM dapat dilihat pada gambar berikut.

±Ω
a. Fungsi bagian-bagian penerima FM

a. RF amplifier
Gunanya adalah untuk menguatkan signal yang sangat lemah dan untuk memudahkan
tuning receiver maka disini digunakan system front end Band Pass Filter serta
menaikkan amplitude dari sebuah sinyal RF.
b. Mixer
Mixer digunakan mengubah masukan sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya
sebagai keluaran. Kadang-kadang disebut frequency-converter circuit. local oscillator
(L.O.), merupakan voltage-controlled-oscillator (VCO) yang menghasilkan gelombang
kontinyu. Keluaran mixer berupa dua buah sinyal meliputi frekuensi LO dan sinyal
masukan RF, serta mempunyai dua keluaran yang diperoleh dari penjumlahan frekuensi
tersebut (LO freq + RF freq) dan pengurangan (LO freq - RF freq).
c. Local Oscilator
Local oscilator pada dasarnya adalah RF carrier generator. Kenaikan tegangan
gelombang dimasukkan dalam LO. Tegangan tersebut menyebabkan perubahan
frekuensi pada LO. Frekuensi oscilator mengubah frekuensi band dari sinyal masukan
kemudian mengubahnya menjadi frekuensi IF. Resolusi frekuensi carriernya dapat diatur
sampai dengan 100 kHz
d. BPF (Band Pass Filter )
Rangkaian elektronis yang meneruskan sinyal dalam batas-batas rentang frekuensi ,
namun dapat melemahkan sinyal diatas atau dibawah rentang frekensi tersebut tersebut.
e. IF amplifier
Kekuatan sinyal mengalami pengurangan selama proses mixing maka sinyal perlu
dikuatkan kembali oleh IF untuk mengembalikan sensitivitas dari penerima.
f. Limiter
Limiter dapat diartikan sebagi diskriminator frekuensi diterapkan di dalam sistem
pengaturan frekuensi otomatik.Limiter adalah suatu rangkaian yang melewatkan sinyal
jika daya sesuai dengan spesifikasi daya masukan , berubah ketika attenuasi puncak
sinyal yg kuat melebihi daya masukan karena frekuensi hasil dari proses IF ampifier
adalah frekuensi tinggi menimbulkan amplitudo yang berubah-ubah untuk menjaga aga
amplitudo tetap konstan dibutuhakn rangkain limiter pada penerima AM dan FM.

g. Deteks Slope
Sinyal dari proses limiter di filter dengan menggunakan deteksi slope untuk
Mendekatkan kemiringin dari sinyal sesuai denga sinyal asli sehingga diperolaeh sinyal
audio yang kemudian dilewatkan ke dalam speaker sehingga kita dapat mendengar
indormasi suara.

b. Pesawat Radio Penerima


Prinsip Kerja Pesawat Radio
Dalam sistem penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui udara dari
stasiun pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya menjadi implus-implus listrik. Kemudian
impuls-impuls listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang pembawa (carrier)
yang seterusnya dipancarkan melalui antena pemancar. Gelombang pembawa yang di
dalamnya mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara tersebut sudah
berbentuk gelombang electromagnet gelombang RadioFrequency atau gelombang RF.
Gelombang yang dipancarkan ke udara, untuk selanjutnya ditangkap oleh antena penerima.
Setelah gelombang RF itu diterima oleh pesawat penerima (receiver) lalu diubah atau
dimodulasi menjadi impuls-impuls listrik kembali. Untuk selanjutnya impuls-impuls listrik
tersebut diubahnya menjadi getaran-getaransuara sebagaimana yang kita dengar bersama
melalui penguat suara (speaker).
Jadi dalam hal ini, frekuensi suara yang dipancarkan oleh stasiun pemancar diterima
oleh sebuah alat penerima. Frekuensi suara (audio) yang telah diterima kemudian diolah,
diproses dan diubah bentuknya selanjutnya diperkuat untuk diteruskan ke loud speaker.
Sehingga apa yang dipancarkan oleh stasiun pemancar bisa kita dengar suaranya persis
seperti aslinya.

1. Bagian-Bagian Radio
Dalam setiap pesawat penerima radio, komponen-komponen yang tersusun dari beberapa
bagian.
Secara umum pesawat penerima radio terbagi atas tiga bagian, yaitu:
a. Bagian detektor
b. Bagian mixer
c. Bagian penguat akhir

2. Bagian Detektor
Salah satu bagian dari rangakain lengkap sebuah pesawat penerima radio adalah yang
dinamakan detector. Bagian ini merupakan daerah yang mendeteksi adanya sinyal yang
masuk. Komponen yang paling berperan pada bagian ini adalah MF. Semua sinyal yang
masuk haruslah melalui MF yang selanjutnya diteruskan ke bagian IF III.
Sinyal yang masuk masih berfrekuensi tinggi, maka untuk menyesuaikannya dengan pesawat
penerima semua frekuensi diturunkan lebih dahulu menjadi sinyal frekuensi rendah. Jadi
bagian detector ini selain bertugas sebagai pendeteksi sinyal, juga sekaligus menurunkan
sinyal yang tinggi menjadi rendah.
Kemudian frekuensi sinyal yang rendah tersebut sudah mengalami penurunan menjadi sekitar
100-6000 c/s. untuk menurunkan frekuensi ini biasanya digunakan komponen diode
germanium yang umum dipakai yaitu tipe OA 79 atau IN 1885.
Namun karena beberapa pabrik pembuat pesawat penerima radio berlainan, maka untuk
bagian detector ini pun juga ada perbedaan antara penerima radio yang satu dengan peswat
penerima radio yang lain. Perbedaan itu bukan merupakan cara kerjanya, melainkan tipe
komponen serta yang dipakai serta susunan rangkaian dalam perakitannya. Pada dasarnya
prinsip kerjanya adalah sama. Berikut contoh bagian detector untuk memudahkan dalam
mereparasi.

Secara garis besar, bagian detektor ini bekerja karena adanya sinyal yang keluar dari
kumparan primer. Dengan demikian maka di bagian sekundernya terjadi induksi yang
sebelumnya melewati terlebih dulu dioda. Dari sini kemudian sinyal berubah menjadi fase
positif. Sedangkan fase negatifnya dalam keadaan teredam. Namun sinyal tersebut masih
berupa sinyal berfrekuensi tinggi dan belum bisa didengarkan. Karena itulah sinyal frrekuensi
tinggi kemudian diolah oleh komponen kondensator by pass dan selanjutnya disaring oleh
beberapa komponen resistor. Baru setelah itu berubah menjadi sinyal yang berfrekuensi
rendah yang bisa didengarkan lewat loudspeaker.

1. Bagian Mixer
Mixer juga merupakan suatu bentuk rangkaian yang ada dalam pesawat penerima
radio. Tugas utama bagian ini adalah sebagai penguat dari getaran frekuensi antena.
Di bawah ini merupakan salah satu contoh rangkaian mixer penerima radio.
Kalau suatu pesawat radio hanya menggunakan sebuah transistor, maka bagian mixernya
berfungsi sebagai penguat frekuensi, baik pada antenna maupun pada frekuensi osilator.

1. Bagian Penguat atau Amplifier


Rangakain amplifier bukan hanya terdapat pada pesawat tape recorderatau peasawat
televise saja, melainkan pada pesawat penerima radio pun jugaterdapat rangkaian ini. Tujuan
dari rangkaian penguat ini adalah untuk memperkuat hasil sinya; frekuensi rendah (audio)
agar bisa didengar dan dinikmati suaranya melalui speaker. Di bawah ini merupakan gambar
rangkaian amplifier.
1. Jenis Pesawat Radio
Sebenarnya apa yang disebut dengan pesawat radio penerima adalah sesuatu yang
dipergunakan untuk semua bentuk pesawat elektronika yang memanfaatkan gelombang suara,
seperti amplifier / sistem penguat suara, radio komunikasi (SSB), intercom, radio tape
recorder dsb. Tetapi karena kita sering menyebutnya dengan amplifer, tape recorder atau
pemancar, maka penyebutan nama-nama tersebut sebanrnya keliru.
Pada pesawat radio terdapat dua macam sistem penerima yang membedakan satu dengan
lainnya, yaitu :
Bagian-bagiannya yaitu :

a. Bagian Antena
Fungsi antena pada penerima radio adalah untuk menerima/ menangkap belombang radio
yang dipancarkan oleh berbagai stasiun pemancar
b. Bagian Tuning/Pemilih
Bagian tuning sering disebut juga bagian tuner atau penala. Komponen utamanya adalah
lilitan email(kawat tembaga) dan kondensator (L.C).Fungsi bagian tuning pada penerima
radio adalah untuk memilih salah satu dari sekian banyak gelombang radio (RF= radio
frekuensi) yang telah diterima oleh antena melalui teknik resonansi. (resonansi adalah
peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat adanya benda lain yang bergetar).
c. Bagian Detektor
Komponen utama pada bagian detector adalah diode.Fungsi bagian detektor pada
penerima radio adalah untuk memisahkan sinyal informasi( AF= audio frekuensi) dari sinyal
pembawanya (RF= radio frekuensi).
d. Bagian Penguat AF ( audio frekuensi)
Komponen utama pada bagian penguat AF adalah transistor atau IC. Fungsi bagian penguat
AF pada penerima radio adalah untuk menguatkan sinyal informasi yang telah dipisahkan
oleh bagian detector.
e. Bagian alat suara
Fungsi bagian alat suara pada penerima radio adalah untuk mengubah sinyal informasi
(AF) menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
Bagian Sumber Arus
Fungsi bagian sumber arus pada penerima radio adalah untuk memberi tenaga agar radio
dapat bekerja.
1. Perbedaan antara radio superheterodyne dengan radio straight adalah adanya:

1. Bagian Oscilator.
Komponen utama bagian oscilator adalah lilitan kawat email dan kondensator. Fungsi
bagian Oscilator pada penerima radio adalah untuk mebangkitkan frekuensi tinggi (RF=radio
frekuensi).
2. Bagian Mixer
Komponen utamanya adalah transitor. Fungsi bagian mixer pada penerima radio adalah
untuk mencampur frekuensi dari antena (fa) dengan frekuensi yang dihasilkan oleh
oscillator(fo).
3. Bagian Penguat Frekuensi Menengah (IF= intermediate frekuensi).
Bagian penguat IF sering disebut juga penguat MF( medium frekuensi),komponen utamanya
adalah transistor dan transformator. Sedangkan fungsi bagian penguat IF adalah untuk
menguatkan frekuensi menengah sebesar 455 KHz

You might also like