Professional Documents
Culture Documents
(QUALITY EDUCATION)
Disusun Oleh :
Rusni’a - 170410170023
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... ii
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... ii
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................. ii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kemiskinan.............................................................................. 1
B. Jenis-Jenis Kemiskinan ............................................................................ 1
C. Tujuan Pendidikan ..................................................................................... 2
D. Masalah Pendidikan di Indonesia .............................................................. 3
E. Solusi Pendidikan di Indonesia..................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................................ 6
B. Saran .......................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini terlihat di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta; seseorang dianggap
miskin karena tidak memiliki radio, televisi atau mobil. Sehingga lama kelamaan benda-
benda sekunder tersebut dijadikan tolak ukur bagi keadaan sosial-ekonomi seseorang.
Secara sosiologis, sebab-sebab timbulnya problema tersebut karena salah satu lembaga
kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di bidang
ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
2. Apa saja jenis-jenis kemiskinan?
3. Apa penyebab kemiskinan yang terjadi di Indonesia?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan?
Menurut bahasa, miskin berasal dari bahasa Arab yang sebenarnya menyatakan
kefakiran yang sangat. Allah Swt. menggunakan istilah itu dalam firman-Nya:
“ أَ ْو ِم ْس ِكينًا ذَا َمتْ َربَة..atau orang miskin yang sangat fakir” (QS al-Balad [90]: 16)
Dalam pengertian yang lebih definitif, Syekh An-Nabhani mengategorikan yang punya
harta (uang), tetapi tak mencukupi kebutuhan pembelanjaannya sebagai orang fakir.
Sementara itu, orang miskin adalah orang yang tak punya harta (uang), sekaligus tak punya
penghasilan. (Nidzamul Iqtishadi fil Islam, hlm. 236, Darul Ummah-Beirut). Pembedaan
kategori ini tepat untuk menjelaskan pengertian dua pos mustahiq zakat, yakni al-fuqara
(orang-orang faqir) dan al-masakiin (orang-orang miskin), sebagaimana firman-Nya dalam
QS at-Taubah [9]: 60.
Tidak ada satu dabbah pun di bumi kecuali Allah yang menjamin rezekinya (QS Hud
[11]: 6). Ayat ini “menjamin” siapa yang aktif bergerak mencari rezeki, bukan yang diam
menanti.
B. Jenis-Jenis Kemiskinan
Secara umum kemiskinan dapat digolongkan dalam empat jenis yaitu:
C. Penyebab Kemiskinan
1. Pola pikir masyarakat yang masih menetap
2. Rendahnya tingkat pendidikan
3. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola
kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,
penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan
kualitasnya rendah.
4. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena
kualitas sumber daya manusia yan rendah berarti produktivitas juga rendah,
upahnya pun rendah.
D. Dampak dari Kemiskinan
1. Pengangguran
Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan
keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit
untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan.
Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat
pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat
memenuhi kebutuhan penting lainnya.
2. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah
mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan
halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan.
3. Putusnya sekolah
Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak
kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah
karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya
kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah
keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka.
4. Kesehatan
Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari
akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi
biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau
masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang
menyebar.
5. Buruknya generasi penerus
Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika
anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan
pada anak- anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik, dan
cara berfikir mereka.
E. Solusi Menangani Kemiskinan
Selain itu, Islam pun memberikan solusi untuk penanggulangan kemiskinan dengan
dua model:(1) wajib dilakukan dan (2) anjuran. Adapun yang harus dilakukan adalah zakat
(QS At-Taubah/9: 103), infak wajib yang sifatnya insidental (QS Al-Baqarah/2: 177),
menolong orang miskin sebagai ganti kewajiban keagamaan, misalnya membayar fidyah
(QS Al-Baqarah/2: 184), dan menolong orang miskin sebagai sanksi terhadap pelanggaran
hukum agama (misalnya membayar kafarat dengan memberi makan orang miskin) (QS Al-
Maidah/5: 95).
(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka
tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya
karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-
sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.
(Q.S. Al-Baqarah/2: 273),
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS
At-Taubah/9: 103
َّللاَ ََل يُغَيِِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَيِِّ ُروا َما بِأ َ ْنفُس ِِه ْم
َّ َّإِن
… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..(QS. Al-Ra’d,13:11)
Bahkan Al-Quran tidak memberi peluang bagi seseorang untuk menganggur sepanjang
saat yang dialami dalam kehidupan dunia ini. Firman Allah SWT:
Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras untuk
(urusan yang lain) (QS. Al-Insyirah; 94: 7).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Soekanto S., & Sulistyowati B. 2015. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajagrafindo
Persada
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/206
https://mufdil.wordpress.com/2012/10/22/solusi-al-quran-dalam-upaya-pengentasan-
kemiskinan-oleh-mufdil-tuhri/