You are on page 1of 9

NILAI EKONOMI EKOWISATA TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM

KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT


( Studi Kasus di SPTN II Semitau, Stasiun Riset Bukit Tekenang )
The Economic Value of Ecotourism in Danau Sentarum National Park, at Kapuas
Hulu District of West Kalimantan Province
(Case Study at SPTN II Semitau, Stasiun Riset Bukit Tekenang)
Yosefhie Maria, Gusti Hardiansyah, Uke Natalina
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
Email : mariayosefhie@ymail.com

ABSTRACT
The research was conducted on Danau Sentarum National Park in SPTN II Semitau, Stasiun
Riset Bukit Tekenang Kapuas Hulu, West Borneo. The objective of this research were to: (1)
Identify the visitor characteristics of Danau Sentarum National Park; (2) Identify factors
influencing the demand of recreation; (3) Estimate the demand equation of recreation benefit of
Danau Sentarum National Park; (4) Value the economic of National Park. The result shown
that visitor characteristics including age, gender, incomes, occupation, cost during activity of
recreation, motivation, and the vehicle type used were highly varied. The data were analyzed
using stepwise regression model. The factors influencing the visit to Danau Sentarum National
Park were traveling expense, number of people per district, and number of working hour per
day. The demand equation models based on traveling cost method was Ŷ=2,033 – 0,00000074
X1 – 0,037 X2, with R2 = 88,7%; F tabel = 5,786; Y= recreation demand; X= traveling cost. The
economics valuation of Danau Santarum National Park was obtained from the averages of
williningness to pay, sacrificed value, and consumer surplus of each 1000 people which were
Rp 332.904.984, Rp 486.970.684 and Rp 154.065.699 respectively.

Keywords: Economics Valuation, Danau Sentarum National Park, Travel Cost Methods

PENDAHULUAN di kawasan Taman Nasional Danau


Indonesia berpeluang membangun Sentarum (TNDS). Bila diamati,
dan mengembangkan Taman Nasional pengembangan ekowisata ini ternyata
yang berkelanjutan melalui sangat bermanfaat dan sekaligus
pemeliharaan lingkungan alam secara menguntungkan. Ekowisata juga
lestari. Selama ini fungsi hutan masih diharapkan tidak hanya memberikan
terkesan terbatas pada hasil hutan kayu perhatian pada alam, tetapi juga pada
dan non kayu yang sifatnya langsung penduduk asli dan kultur umumnya di
(tangible), padahal sebenarnya hasil wilayah tersebut sebagai bagian dari
hutan yang tidak langsung (intangible) pengalaman yang menarik para
juga merupakan potensi yang harus pengunjung (wisatawan).
dipertimbangkan sebagai penanaman Pada tahun 1999, kawasan Suaka
modal yang menarik. Ekowisata Margasatwa Danau Sentarum berubah
merupakan salah satu fungsi tidak fungsi menjadi kawasan Taman
langsung (intangible) yang dapat Nasional Danau Sentarum melalui Surat
memberikan manfaat ekonomi sebagai Keputusan Menteri Kehutanan dan
salah satu sumber Pendapatan Asli Perkebunan No. 34/Kpts-II/1999 tanggal
Daerah (PAD) dan secara luas terdapat 4 Pebruari 1999 dengan luas 132.000 ha.

216
Pada tanggal 1 Februari 2007 melalui Kecenderungan perkembangan
Peraturan Menteri Kehuatanan No dunia pariwisata mulai meninggalkan
P.03/Menhut-II/2007, secara legalitas konsep pariwisata massal dan mengarah
awal berdirinya Unit Pelaksana Teknis kepada konsep pariwisata lingkungan
Balai Taman Nasional Danau Sentarum (ecotourism), dimana keaslian potensi
yang berkantor di Kabupaten Sintang. kekayaan alam dan peran serta
kawasan hutan rawa tergenang yang masyarakat setempat dibutuhkan.
terdapat sungai-sungai besar dan kecil Indonesia yang merupakan negara yang
ini merupakan salah satu kebanggaan memiliki potensi kekayaan alam yang
Indonesia, dimana hutan ini sangat berlimpah ruah mempunyai peranan
langka di dunia. Sepanjang lebih kurang yang sangat penting bagi pengembangan
sepuluh bulan dalam satu tahun, Danau kepariwisataan terutama wisata alam
Sentarum digenangi oleh air sungai (Susilowati dan Salma, 2004). Hal
Kapuas dan menjadi hamparan lahan tersebut diakibatkan karena kurangnya
basah Keunikan dan keindahan fisik pemahaman dan pengetahuan dari
TNDS dengan danau-danaunya yang masyarakat tentang manfaat hutan
terhampar luas ditumbuhi oleh vegetasi khususnya manfaat dari segi ekowisata
dan dihuni oleh berbagai jenis satwa (ecotourism). Munculnya instrumen
merupakan pesona yang sangat ekowisata sebagai alternatif solusi
mengagumkan, disamping itu kawasan penyeimbang antara konservasi dan
TNDS merupakan tempat terpenting ekonomi memerlukan informasi dari
bagi Provinsi Kalimantan Barat dari segi berbagai aspek sebagai bahan
ekologi dan ekonomi yaitu sebagai pertimbangan dalam pengembangannya.
pengatur tata air dan sumber penghasil Tingkat kunjungan pariwisata di
ikan terbesar, serta sumber daya alam Kalimantan Barat tergolong rendah
lainnya. karena disadari masih banyak yang
TNDS sebagai daerah tujuan kurang dalam mendukung Kalimantan
ekowisata merupakan salah satu Barat sebagai destinasi wisata
kawasan konservasi di Indonesia yang (Munawir, 2004). Ekowisata sangat
menyajikan pesona alam dan sangat tergantung kepada banyak hal terutama
mengagumkan dengan keberagaman menyangkut kondisi sosial ekonomi
kehidupan sosial ekonomi dalam daerah wisata, kondisi infrastruktur
kawasannya. Namun disisi lain yang menunjang, stabilitas keamanan,
pengembangan ekowisata membutuhkan serta nilai ekonomi ekowisata yang
infrastruktur penunjang memadai agar ditinjau dari biaya perjalanan, dan
meningkatkan intensitas kunjungan lainnya.
yang diharapkan berpengaruh terhadap Tujuan penelitian ini adalah untuk
tingkat sosial ekonomi masyarakat yang mengetahui (1) karakteristik pengunjung
ada disekitarnya melalui peluang usaha yang datang ke Taman Nasional Danau
industri ekowisata ini. Hal ini tentu Sentarum (2) pendugaan nilai ekonomi
tidak terlepas dari pendanaan yang ekowisata berdasarkan metode biaya
besar. perjalanan (Travel Cost) menuju

217
kawasan Taman Nasional Danau 2. Mengetahui persentase pengunjung
Sentarum (3) pendugaan penetapan dari zona i
harga tiket masuk kawasan Taman Pi =
Nasional Danau Sentarum. Dimana :
Pi = Persentase pengunjung dari zona i
METODOLOGI PENELITIAN Zi = Jumlah pengunjung dari zona i
Penelitian ini dilakukan di SPTN ΣYi= Jumlah seluruh kunjungan tahun i
II Semitau, Stasiun Riset Bukit 3. Menghitung biaya perjalanan rata-
Tekenang Taman Nasional Danau rata adalah rata-rata dari jumlah total
Sentarum secara administrasi biaya perjalanan yang dikeluarkan
pemerintahan terletak di Kabupaten selama berkunjung
Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan
Barat. Penelitian ini dilakukan pada BPR = TR + D + ( KR – KH ) + L
Dimana :
Bulan Oktober sampai dengan BPR=Biaya perjalanan rata-rata
November 2012, meliputi kegiatan (RP/Orang/Hari)
wawancara terhadap pengunjung SPTN TR= Biaya transportasi (Rp/Orang)
II Semitau, Stasiun Riset Bukit D= Biaya dokumentasi (Rp)
Tekenang dan pengumpulan data KR = Biaya konsumsi selama rekreasi
(Rp/Orang/Hari)
sekunder. KH = Biaya konsumsi harian
Pengumpulan data dilakukan (Rp/Orang/Hari)
dengan menggunakan teknik L = Biaya lain-lain (Rp)
accendental sampling (responden
4. Biaya perjalanan rata-rata dari tiap
merupakan seseorang yang kebetulan di-
zona
jumpai atau ditemui saat itu), melalui
TCi = /
wawancara dengan bantuan kuesioner
Dimana :
dan purposssive sampling adalah TCi = Biaya perjalanan rata-rata tiap zona
mengambil responden melalui ΣCi = Jumlah total biaya perjalanan pada
pengunjung yang pernah datang ke zona i
lokasi penelitian (Arikunto, 2006). ni = jumlah total pengunjung dari zona i
A. Analisis Data 5. Pendugaan Persamaan Permintaan
Data yang diperoleh dikelompokkan Ekowisata
menurut daerah asal pengunjung, Y = α + βX
kemudian dianalisis secara deskriptif, Dimana :
Y= Derajat kunjungan/1000 Penduduk
selanjutnya digunakan untuk α= Konstanta
menentukan/menghitung besaran: β= Koefisien
1. Menghitung derajat kunjungan per X= Biaya Perjalanan Rata-Rata
1000 penduduk zona i 6. Pendugaan nilai manfaat wisata
i= x 1000 Penentuan nilai ekonomi
ekowisata dilakukan dengan
Dimana :
Yi=Derajat Kunjungan / 1000 penduduk menggunakan Kurva Permintaan
Jki = Jumlah pengunjung dari zona i Marshal (Roslinda, 2002) yang
Jpi = Jumlah penduduk zona i tahapannya adalah sebagai berikut:

218
a. Menentukan model (kurva) Y -β0'
permintaan, yaitu meregresikan X1 = -----------
permintaan (Y) dengan harga (biaya β1
pengadaan) dan faktor-faktor sosial e. Menentukan rata-rata nilai yang
ekonomi yang mempengaruhinya dikorbankan oleh konsumen dengan
dengan model sebagai berikut : cara mengalikan X1 (hasil langkah 5)
Ŷ=β 0+β 1x1+β 2x2+β 3x3...+β dengan Y.
nxn+ E f. Perhitungan nilai total kesediaan
dimana: membayar, surplus konsumen, harga
Ŷ=permintaan atau konsumsi (satuan/kapita yang dibayangkan dengan cara
)
menggandakan nilai pada point (d)
X1=harga atau biaya pengadaan (Rp,-
/satuan) dengan pengganda populasi.
β0,1,2….n= Intersep
β1,2,3….n= Koefisien regresi HASIL DAN PEMBAHASAN
X2,3…..n= Peubah bebas/faktor sosial A. Karakteristik Pengunjung
ekonomi
Responden yang datang
berkunjung sebagian besar berjenis
Penentuan model terbaik dilakukan
kelamin Laki-laki yang telah berumur
dengan menggunakan metode
21 – 30 tahun responden pada umumnya
“Stepwise Regression“ dengan
mempunyai tingkat pendidikan
perangkat lunak SPSS atau Minitab.
Perguruan Tinggi. Pendapatan
b. Menentukan intersep baru β0' fungsi responden sebesar Rp. 1.100.000,- - Rp.
permintaan dengan peubah bebas X1 3.000.000,- hal ini dikarenakan sebagian
dalam keadaan faktor lain (X1, X2,…. besar pekerjaan pokok responden adalah
Xn ) tetap. Cara perhitunganya adalah Pegawai Swasta sebagai contoh
sebagai berikut: pegawai BUMN, Koperasi dan CU.
Ŷ = β0 + β1x1 + β2x2 + …….+ βnxn Sebagian besar responden sudah pernah
berkunjung dengan motivasi kunjungan
Ŷ = (β0 + + β2x2 + ….+ βnxn ) + β1x1 melakukan pendidikan dan penelitian.
Ŷ = β0 + β1x1 Responden umumnya datang
berkelompok dan selama melakukan
c. Menginversi persamaan fungsi asal
kunjungan sebagian besar responden
sehingga X1 menjadi peubah tak
menginap. Pengunjung yang berasal
bebas dengan Y sebagai peubah
dari luar kabupaten Kapuas Hulu
bebas:
Ý '
umumnya menggunakan kendaraan
Ý = β0 + β1x1→ x1 = pribadi (mobil dan motor) maupun
d. Menentukan nilai X1 ( harga kendaraan umum (bus dan travel)
perjalanan/biaya perjalanan) pada sampai SPTN kemudian untuk menuju
saat Y dengan cara mensubstitusikan lokasi menggunakan kendaraan instansi
nilai Y persamaan: (speed boat dan motor bandung) dari
BTNDS.

219
Keindahan alam di kawasan Ŷ=2,033 - 0,00000074 X1 -
dinilai unik dan sangat indah oleh 0,037 X2
sebagian besar pengunjung, sedangkan
tata ruangnya dinilai baik, cukup baik,
dan kurang baik. Sarana dan prasarana Dimana:
pengunjung seperti MCK, pondok Y = Kunjungan per
1000 penduduk
pengunjung perlu mengalami
X1 = Total rata-rata biaya perjalanan dari
peningkatan kualitas sehingga masing-masing zona (Rp/Org)
pengunjung merasa nyaman ketika X2 = Rata-rata umur
berada disana. Sebagian besar pengunjung
responden menilai kawasan ini aman (tahun)
X3 = Pendapatan
dan sangat aman.
rata-rata (Rp/Org)
Sebagian besar pengunjung X4 = Tingkat
mengetahui status kawasan adalah pendidikan
sebagai kawasan pelestarian alam dalam (tahun)
hal ini adalah kawasan Taman Nasional X5 = Lama
kunjungan (hari)
yang harus dilindungi, dimanfaatkan
Y = 2,033, X2 diasumsikan tetap
dan dilestarikan. Pada umumnya
sehingga persamaan menjadi Ŷ = 0,758
pengunjung sudah mengetahui
– 0,00000074 X1 selanjutnya persamaan
peraturan-peraturan yang ada di
diinversi menjadi X1 = 1024324,324 –
kawasan karena sebagian besar
1351351,351 Y dan diintegralkan
pengunjung adalah mahasiswa yang
dengan batas bawah Y = 0 dan batas
menpunyai pengetahuan dan wawasan
atas Y = nilai rata – rata.
yang luas serta adanya penjelasan dari
Koefisien determinasi (R2) 88,7 %
pihak TNDS baik oleh petugas, papan-
menunjukkan bahwa 88,7 %
papan informasi maupun tata tertib
keragaman yang terjadi pada jumlah
pengunjung.
pengunjung (Y) disebabkan oleh
B. Nilai Ekonomi Ekowisata
penambahan biaya perjalanan (X1), dan
Penentuan nilai ekonomi total
sisanya 11,3 % disebabkan oleh variabel
ekowisata TNDS (nilai kesediaan
lain di luar persamaan.
membayar, nilai yang dibayarkan, dan
Persamaan regresi linier
surplus konsumen) didasarkan pada
sederhana tersebut mempunyai F Tabel
biaya perjalanan dengan menganggap
(5.786) pada taraf kepercayaan 95 %,
peubah – peubah lain dianggap tetap
dan nilai signifikansi F Hitung (0,038)
(nilai rata – rata). Persamaan diperoleh
lebih kecil dari 0,05 ( nilai Signifikansi 5
dari hasil analisis dengan menggunakan
% ).
program SPSS 16.00 untuk pendugaan
permintaan ekowisata adalah :

220
Tabel 1. Keadaan Pengunjung Taman Nasional Danau Sentarum Tahun 2010-2012
(Visitor Status At Danau Sentarum National Park on 2010-2012)
No Pengunjung Tahun Total
2010 2011 2012
1 Domestik 73 316 302 691
2 Mancanegara 51 122 43 216
Total 124 438 345 907
Sumber : Balai Taman Nasional Danau Sentarum , September 2012

Dibanding dengan jumlah semakin maraknya aktivitas pembalakan


kunjungan tiga tahun terakhir (tahun liat (illegal logging). Kurangnya even –
2010, 2011, dan 2012) jumlah even yang diselenggarakan di lokasi,
pengunjung tahun 2012 (Tabel 2) kondisi infrastruktur yang tidak
mengalami penurunan hal ini disebabkan menunjunag dan faktor keamanan yang
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah tidak menjamin
.
Tabel 2. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Total Ekowisata TNDS
(Summary Of The Results Of Calculations Total Value Of Ecotourism At Danau
Sentarum National Park)
Nilai Ekonomi Rata-rata per 1000 Populasi *(Orang) Nilai Total =
penduduk [(2)x(3)/1000]
Nilai yang dibayarkan 171025,017 1.946.528 332.904.984,3
Kesediaan membayar 250173,994 1.946.528 486.970.684,2
Surplus konsumen 79148,977 1.946.528 154.065.699,9
Keterangan : *) = dihitung berdasarkan BPS, 2012

Pada saat harga masuk Rp 0 ,- mempunyai nilai Rp 0,- (Rp 0,- x 409
diduga tingkat kunjungan per tahun orang).
sebesar 409 orang dan nilai manfaat Pendugaan tingkat kunjungan
yang merupakan surplus konsumen yang untuk setiap daerah asal pengunjung
dinikmati pengunjung sebesar Rp dapat ditentukan dengan cara
154.065.699,- per tahun dengan nilai mengkonversi tingkat kunjungan per
yang dibayarkan oleh pengunjung TNDS 1000 penduduk dengan jumlah
adalah Rp 332.904.984,- sedangkan penduduk untuk setiap daerah asal
kesediaan membayar rata-rata dari pengunjung. Dari data tersebut dapat
pengunjung sebesar Rp 486.970.684,- dibuat kurva permintaan ekowisata
per orang. Dari segi penerimaan tahunan dari penduduk terhadap manfaat
pengelolaan tidak mendapatkan ekowisata dan analisisnya dituangkan
keuntungan karena jumlah penerimaan dalam tabel analisis nilai manfaat
yang merupakan perkalian antara harga ekowisata berdasarkan pendekatan
masuk dengan jumlah kunjungan metode biaya perjalanan.

221
1200000

Surplus Konsumen
1000000

800000 X1 = 1017808,219 – 1369863,014Y


688783,8
600000
Nilai yang dibayarkan
400000

200000

0
0 0.2 0,24 0.4 0.6 0.8
Jumlah Kunjungan (Orang/tahun)
Gambar 1. Kurva perbandingan antara nilai yang dibayarkan dan surplus konsumen
nilai ekowisata TNDS (Curve Comparison Between Amount Paid and
Consumer Surplus Value of Ecotourism at Danau Sentarum National
Park)
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa melihat objek yang ada di kawasan
antara jumlah kunjungan (orang/tahun) tersebut.
berbanding terbalik dengan penambahan Fandeli (2002) mengungkapkan bahwa
biaya masuk (Rp), dimana semakin besar tingkat kunjungan yang berlebihan dapat
penambahan biaya masuk maka jumlah mengakibatkan kerusakan pada kawasan
kunjungan semakin kecil dan hal oleh karenanya pihak pengelola harus
tersebut sesuai dengan prinsip dari kurva mengetahui berapa daya tampung
permintaan. optimum kawasan tersebut. Beberapa hal
Fungsi permintaan ekowisata yang yang dapat dilakukan untuk mengurangi
tidak dapat didekati dengan persamaan dampak negatif tersebut adalah dengan
regresi linear mengindikasikan bahwa memberikan penyuluhan kepada
biaya perjalanan bukanlah satu-satunya pengunjung dan diberlakukannya tata
faktor yang berpengaruh, seperti yang tertib atau peraturan bagi para
diungkapkan oleh Fandeli dan pengunjung.
Mukhlison (2000) dalam Munawir
(2004) apabila suatu kawasan ekowisata KESIMPULAN DAN SARAN
mempunyai keunikan yang spesifik A. Kesimpulan
maka kurva demand kemungkinan bisa 1. Komposisi pengunjung berdasarkan
tegak, artinya masyarakat bersedia sebaran daerah asal adalah Kabupaten
membayar (WTP) berapa pun harga Kapuas Hulu (35,29 %), Kabupaten
yang ditetapkan pemerintah asal Sintang (17,64 %) Kabupaten Melawi
konsumen tersebut bisa menikmati atau (8,82 %), Kabupaten Sekadau (5,88

222
%) Kabupaten Sanggau (8,82 %), dan based) menjadi agenda yang penting
Kota Pontianak (23,52 %). dalam pengembangan ekowisata
2. Persamaan pendugaan tingkat Taman Nasional Danau Sentarum.
kunjungan per 1000 penduduk yang 4. Perlu adanya pembagian peran yang
didefinisikan sebagai persamaan nilai jelas antar stakeholders agar
manfaat ekowisata adalah : pengelolaan ekowisata TNDS
berjalan baik, misalnya dengan
Ŷ=2,033- 0,00000074 X1 - 0,037 X2 pembentukan konsorsium ekowisata
3. Bila tidak ada penambahan harga TNDS yang didalamnya
masuk (Rp 0,-) diduga jumlah beranggotakan elemen masyarakat,
kunjungan per tahun sebesar 409 pemerintah daerah dan swasta.
orang dengan nilai total ekonomi
ekowisata di kawasan TNDS adalah DAFTAR PUSTAKA
nilai yang dibayarkan sebesar Rp Arikunto, 2006, Metode Purposive
332.904.984, sedangkan Sampling (Perpustakaan
sesungguhnya mereka memiliki Universitas Pendidikan
kesediaan membayar sebesar Rp Indonesia). Diakses tanggal 6
486.970.684 sehingga diperoleh Juli 2012 dari http : //
surplus konsumen Rp 154.065.699. repository.upi.edu/
operator/upload/s_c0606917_cha
4. Penambahan harga tiket masuk
pter3.pdf.
optimum sebesar Rp 250.500,- per
pengunjung dengan perkiraan jumlah BPS, 2012, Statistik Daerah Provinsi
pengunjung adalah 112 orang / tahun. Kalimantan Barat Dalam Angka,
BPS Provinsi Kalimantan Barat,
B. Saran
Pontianak.
1. Untuk memperoleh penerimaan
maksimal bila harga masuk dinaikkan Departemen Kehutanan RI, 1990,
harus diimbangi dengan peningkatan Undang-Undang Republik
sarana dan prasarana serta Indonesia Nomor 5 Tahun 1990
Tentang Konservasi Sumber
infrastruktur yang menunjang sesuai
Daya Alam Hayati dan
dengan karakteristik dan saran – saran Ekosistemnya, Departemen
pengunjung yang diperoleh. Kehutanan, Jakarta.
2. Untuk meningkatkan kunjungan perlu
adanya kerja sama denga pemerintah Fandeli, C, dan Mukhlison, 2000,
Pengusahaan Ekowisata,
daerah, masyarakat setempat, biro
Fakultas Kehutanan Universitas
perjalanan dan sebagainya, misalnya Gadjah Mada dan Unit
dengan pembuatan kalender musim Konservasi Sumberdaya Alam
wisata pada even – even budaya. D.I. Yogyakarta, Yogyakarta.
3. Peningkatan layanan dan infrastruktur
Hufschmidt, M.M., D.E. James, A.D.
serta aspek promosi dan peningkatan
Meister, B.T. Bower, & J.A.
sumberdaya manusia (terutama Dixon. 1983. Environment,
masyarakat setempat) dengan Natural Systems, and
pendekatan masyarakat (comunity Development An Economic

223
Valuation Guide. The John Pontianak (Tidak
Hopkins University Press. Dipublikasikan).
Baltimore.
Susilowati, Indah,. Salma, Irma Afia,
Munawir, M, 2004, Pendugaan Nilai 2004, Analisis Permintaan Objek
Ekonomi Manfaat Ekowisata Wisata Alam Curug Sewu,
(ecotourism) Taman Nasional Kabupaten Kendal Dengan
Betung Kerihun Kabupaten Pendekatan Travel Cost,
Kapuas Hulu Propinsi Universitas Diponegoro
Kalimantan Barat (Studi Kasus Bandung, Jurnal Ekowisata Vol.
di DAS Mendalam dan DAS 1 Nomor 2 / Desember 2004:
Embaloh), Fahutan UNTAN, 153-165 .

224

You might also like