You are on page 1of 60

Patient Safety di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bernadetta Indah M,SKM


8 April 2017
Tujuan pembelajaran umum

• Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan


tentang patient safety di pelayanan kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

• Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:


o Menjelaskan latar belakang tentang patient safety
o Menjelaskan kesalahan-kesalahan dalam pelayanan kesehatan
o Menyebutkan penyebab kesalahan-kesalahan di pelayanan
kesehatan
o Menyebutkan sepuluh fakta pada patient safety (WHO)
o Menyebutkan tujuan keselamatan pasien
o Menjelaskan enam sasaran internasional keselamatan pasien
Pokok Bahasan

o Latar belakang tentang patient safety


o Kesalahan-kesalahan dalam pelayanan
kesehatan
o Penyebab kesalahan-kesalahan di pelayanan
kesehatan
o Sepuluh fakta pada patient safety (WHO)
o Tujuan keselamatan pasien
o Enam sasaran internasional keselamatan pasien
KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG
SERING TERJADI (Swanburg, 1991)
1. Kesalahan obat :
• cara memberikan obat salah
• memberikan obat yang salah
• salah pasien
2. Kesalahan saat operasi:
 salah tindakan
 salah lokasi
 salah pasien
3. Pencatatan tindakan pembedahan
4. Melaksanakan praktek tidak kompeten (bukan
kewenangannya)
5. Pasien jatuh
KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG
SERING TERJADI (Swanburg, 1991)

6. Pasien luka /terbakar (Kompres hangat, Kauter)


7. Terkait dengan teknologi :
 Cidera karena kesalahan
 Kerusakan alat
8. Infeksi nosokomial
9. Salah identitas pasien
10. Salah interpretasi data atau gejala
8

Mengapa Keselamatan Pasien?

GQD.06/01/2017
9

Mengapa Keselamatan Pasien?

GQD.06/01/2017
10

Dimana Saja?
Equipment
& Tools
Educated &
Credent Incident &
Skilled
Doctors Risk
Nurses
Obedience
Consent
of patient

Building & Allied


ME health
Devices,
Involvemen Patient Consumabl
t of patient e &
Safety Pharmacy
Educated Access &
Patient Finance
Continuous
Rules, Ethic
Medical
& Code
Education
Environment Document
Fire &
& Infection &
Safety
Information
Procedures
&
Regulation

GQD.06/01/2017
11

Pada Prinsipnya…

GQD.06/01/2017
• Bad man
 Kompetensi kurang
 Jumlah tenaga kurang
 HAM kurang baik
 Tidak peduli
• Bad machine
o Jumlah alat kurang atau tidak ada
o Pemeliharaan dan kalibrasi kurang atau tidak ada
o Fasilitas alat tidak ada
• Bad Method
o SOP tdk ada, tidak jelas, tidak dipahami
o Uraian tugas tidak ada atau tidak dipahami
• Bad Money
13

Badan Akreditasi

Identifikasi Meningkatkan Meningkatkan


pasien dengan komunikasi keamanan HAM
benar efektif & È konsentrat

Benar lokasi, Menurunkan


tindakan & Menurunkan HAI cidera pasien
pasien akibat jatuh
TUJUAN SASARAN INTERNASIONAL
KESELAMATAN PASIEN

• Tujuan sasaran internasional keselamatan pasien adalah untuk


menggiatkan perbaikan-perbaikan tertentu dalam soal keselamatan
pasien
SIKP 1: identifikasi pasien di rumah sakit

GQD.29/03/2016
INDIKASI SAAT MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN

1. Pemberian obat
2. Pemberian darah / produk darah
3. Pengambilan darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
18

Contoh Akibat dari Kelalaian Identifikasi Pasien


1953-2009

1984

2010 - ...

GQD.06/01/2017
19

IPSG 1: Identifikasi Pasien di Rumah Sakit

GQD.06/01/2017
20

IPSG 1: Identifikasi Pasien di Rumah Sakit


Warna Gelang Identifikasi
 Biru – Laki-laki (Blue – Male)
 Merah jambu – Perempuan (Pink – Female)

Warna Gelang Penanda


 Merah – Alergi (Red – Allergy)
 Kuning – Risiko Jatuh (Yellow – Risk of fall)
 Ungu – Tidak diresusitasi (Purple – Do not resuscitate (DNR) )

GQD.06/01/2017
21

IPSG 1: Identifikasi Pasien di Rumah Sakit


Pasien OPD : Nama lengkap & tanggal lahir
Pasien IPD : Nama lengkap & nomor rekam medis

ACTIVE IDENTIFICATION

Nomor kamar / lokasi pasien


TIDAK BOLEH
menjadi pengenal

GQD.06/01/2017
HOW
SIKP 2: MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
• Tujuan sasaran
o Komunikasi efektif, tepat waktu,akurat, lengkap, jelas dan dapat
dipahami penerima
o Mengurangi kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien
• Cara komunikasi
o Elektronik, lisan,tulisan
Komunikasi yang rentan salah

Terjadi pada saat:


 Perintah diberikan secara lisan
 Perintah diberikan melalui telpon
 Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.

Tingkatkan komunikasi efektif


SBAR (Situation-Background-Asessment-Recommendation)
Read back-Repeat back-Check back-Teach back)
Perintah lisan/lewat telepon
1. Tulis Lengkap
2. Baca ulang- eja untuk NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan dan tanda tangan

 Isi perintah
 Nama lengkap dan
tanda tangan pemberi
perintah
 Tanggal dan jam
26

Komunikasi yang Efektif?

GQD.06/01/2017
27

IPSG 2: Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif


• Tipe Komunikasi: elektronik, verbal, & tertulis.

Hospital Do:

Instruksi verbal: - Read Back

1. Dokter tidak atau sulit memiliki akses ke rekam medis

Cth: dokter bedah  kondisi steril (rekam medis harus dilengkapi segera
sesudah tindakan) – Repeat Back

2. Keadaan darurat / emergency


GQD.06/01/2017
28

SIKP 2: Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif


PROSES READ BACK
PENERI MENERI MENULI KONFIRMA
MA MA
INSTRUK
S
INSTRU
SI
IDENTITAS
INSTRUK SI KSI PASIEN

SI
MEMBERIK
MEMBACA
AN TTD STAMPEL
KEMBALI
PADA ‘READ
INSTRUKSI
KOLOM BACK’
TERSEDIA

PEMBER
I MEMBERIK KONFIRMA TTD DALAM
AN SI WAKTU
INSTRUK INSTRUKSI 1X24 JAM
SI

START END

GQD.06/01/2017
29

IPSG 2: Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif

GQD.06/01/2017
SIKP 3: MENINGKATKAN KEAMANAN HIGH
ALERT MEDICATION

GQD.29/03/2016
• Obat high alert (yang harus diwaspadai): obat yang dapat
menimbulkan KTD atau kejadian sentinel bisa salah digunakan
• Kebijakan dan atau prosedur disusun untuk mengatasi masalah
identifikasi, lokasi,pemberian label dan penyimpanan obat yang patut
diwaspadai
• Kebijakan dan atau prosedur diterapkan
• Elektrolit konsentrat tidak boleh ada di unit perawatan pasien, kecuali
jika secara klinis diperlukan dan tindakan diambil untuk pemberian
tidak sengaja di wilayah yang diizinkan oleh aturan kebijakannya
• Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit perawatan pasien diberi
label jelas dan disimpan sedemikian rupa hingga tidak mudah diakses
OBAT HIGH ALERT

• Obat yang persentasinya tinggi dalam


menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau
kejadian sentinel (sentinel event)
• Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome)
• Obat-obat yang
o Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM),
o Look-Alike Sound-Alike (LASA)
33

Contoh High Alert Medication

GQD.06/01/2017
34

Hospital Do:
35

IPSG 3: Meningkatkan Keamanan High Alert


Medication
OBAT HIGH ALERT: KATAGORI OBAT

1 ADRENERGIC AGONIS IV (Contoh: adrenalin)


2 ADRENERGIC ANTAGONIS IV (Contoh: Propanolol)
3 ANESTETIC AGENT GENERAL, INHALED dan IV (Misal: Propofol)
4 CARDIOPLEGIC SOLUTION
5 CHEMOTERAPIC AGENTS PARENTERAL DAN ORAL HIGH
6 DEXTROSE HIPERTONIC 20% ATAU LEBIH ALER
7 DIALISIS SOLUTION (PERITONEAL, HEMODIALISIS) T
8 OBAT EPIDURAL DAN INTRATHECAL
9 GLICOPROTEIN INHIBITOR II B/III A (Misal: Ephbatide)
10 HIPOGLIKEMIK ORAL
11 OBAT OBAT INOTROPIK IV (Misal: Digoxin, milrinone)
12 LIPOSOMAL FORM OF DRUGS (Liposomal Ampheterisine B)
13 MODERATE SEDATION AGENTS IV (Contoh : Midazolame)
14 MODERATE SEDATION AGENTS ORAL FOR CHILDREN (Contoh Chloralhydrate)
15 ANESTETIC/OPIATE IV DAN ORAL ( Termasuk cairan konsentrat, immediate and sustained released Formulation)

16 NEUROMUSCULAR BLOCKING AGENT (Contoh: Succynil Choline)


17 RADIO CONTRAS AGENT IV
18 THROMBOLITIC/ FIBRINOLITIC IV (Contoh: Tenecteplace)
19 TOTAL PARENTERAL SOLUTION
DAFTAR OBAT HIGH ALERT OBAT SPESIFIK
1 Amiodarone IV
2 Colcichine Injection
3 Heparin, Low moluculer weigt injection HIGH
4 Heparin Unfractionated IV ALER
5 Insulin SC dan IV T

6 Lidocaine IV
7 Magnesium SUlfat Injecion
8 Methotrxate oral non oncologic use
9 Netiride
10 Nitroprusside sodium for injection
11 Potasium Cloride for injection concentrate
12 Potasium Phospate injection
13 Sodium Chloride injection hypertonic >0.9%
14 Warfarin
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
HIGH
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml ALER
3. natrium/sodium klorida > 0.9% T

4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat


LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM (NAMA OBAT RUPA MIRIP)
• hidralazine  hidroxyzine
• cerebyx  celebrex
• vinblastine
 vincristine
• chlorpropamide
• glipizide
 chlorpromazine
• daunorubicine  glyburide
 doxorubicine

40
Look Alike Sound Alike
CHEK 12 benar dalam pemberian obat
1. Benar pasien
2. Benar obat
8.Benar hak pasien untuk
3. Benar dosis menolak
4. Benar waktu pemberian 9.Benar pengkajian untuk
menilai efek obat
5. Benar cara dan waktu
10.Benar evaluasi hasil penilaian
pemberian
efek obat
6. Benar informasi 11.Benar reaksi terhadap
7. Benar dokumentasi makanan
12.Benar reaksi terhadap obat
lain
• Menggunakan tanda yang langsung dikenal untuk
mengidentifikasi lokasi pembedahan dan melibatkan
pasien dalam proses pemberian tanda
• Menggunakan daftar atau proses-proses penting dalam
protokol universal
o Menandai lokasi pembedahan
o Proses verifikasi sebelum operasi dan
o Sesaat sebelum memulai prosedur
• Tim bedah melakukan dan mendokumentasikan
prosedur jeda sesaat sebelum memulai prosedur
pembedahan
• Kebijakan dan prosedur disusun, sehingga dapat
dipastikan lokasi benar, prosedur benar, dan pasien
benar
44

Pentingkah Time Out?


Jan 2017

GQD.06/01/2017
45

SIKP 4: Memastikan Benar Lokasi, Benar Tindakan, Benar


Pasien
Implementasi

 Dilakukan site marking

 Proses time-out dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum memulai


tindakan operasi
PROTOKOL UNIVERSAL

• Melakukan proses verifikasi


check list pre prosedur
• Melakukan time-out segera
sebelum prosedur dimulai
– benar pasien,
– benar prosedur tindakan,
– benar lokasi tindakan
• Memberi tanda pada daerah
tindakan
SIKP 5: mengurangi risiko terjadinya infeksi di
rumah sakit
49

IPSG 5: Mengurangi Risiko Terjadinya Infeksi di Rumah Sakit

Implementasi:

• 6 Langkah cuci tangan

• 5 moments

GQD.06/01/2017
50

SIKP 5: Mengurangi Risiko Terjadinya Infeksi di Rumah


Sakit

GQD.06/01/2017
HOW
• Kebersihan tangan sesuai WHO
atau panduan lain yang sudah diterima
• Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif
• Kebijakan dan/atau prosedur yang dikembangkan yang mendukung
secara terus menerus pengurangan infeksi terkait pelayanan
kesehatan
• Infeksi Saluran Kemih terkait pemasangan kateter urine menetap
• Infeksi Aliran Darah Primer terkait pemasangan kateter
intravaskuler
• Pneumonia terkait pemasangan ventilasi mekanik
• Infeksi Luka Operasi terkait pembedahan
SIKP 6: mengurangi risiko cedera pasien akibat
jatuh

GQD.29/03/2016
54

Apa yang Dapat Dilihat?

GQD.06/01/2017
• Menerapkan proses penilaian awal pasien akan risiko terjatuh dan
penilaian ulang pada pasien bila ada indikasi/perubahan kondisi
• Melakukan upaya-upaya mengurangi risiko jatuh bagi yang ada
risiko jatuh
• Ada pemantauan
• Kebijakan dan atau prosedur mengarah pada pengurangan risiko
cedera akibat jatuh
Asesmen risiko “jatuh” pada pasien

ASESMEN RISIKO PASIEN JATUH


•Saat pendaftaran
•Saat transfer dari unit satu ke unit lain
•Setelah pasien jatuh
•Regular interval : Bulanan, dua mingguan atau harian
57

SIKP 6: Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat


Jatuh

GQD.06/01/2017
58

IPSG 6: Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat


Jatuh

GQD.06/01/2017
59

IPSG 6: Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat


Jatuh

GQD.06/01/2017
HOW
RANGKUMAN
• Patient Safety merupakan langkah
strategis :
- Pelayanan aman  Quality (Safety Beyond
Quality)
• Patient Safety suatu perubahan budaya :
- Safety Culture
- Blame-Free Culture
- Reporting Culture
- Learning Culture
• Patient Safety diperlukan:
- Komitmen setiap individu

You might also like