Professional Documents
Culture Documents
b. Aneuploidi
Aneuploidi merupakan kondisi abnormal yang disebabkan oleh hilangnya satu
kromosom atau lebih pada suatu pasang kromosom atau yang disebabkan oleh
bertambahnya jumlah kromosom pada sesuatu pasang kromosom dari jumlah yang
seharusnya. Aneuploidi dibedakan menjadi nullisomi, monosomi, trisomi, tetrasomi,
pentasomi.
- Nullisomi : 2 kromosom dari suatu pasangan kromosom hilang (2n-2)
- Monosomi : satu kromosom dari suatu pasangan kromosom hilang (2n-1).
- Trisomi : jumlah kromosom suatu pasangan kromosom bertambah (2n+1).
- Tetrasomi (2n+2), pentasomi (2n+3), dan sebagainya.
c. Poliploidi
Poliploidi terjadi karena penggandaan perangkat kromosom secara
keseluruhan. Fenomena poliploidi lebih sering dijumpai pada tumbuhan dibanding
hewan, kecuali pada kadal, amfibi, ikan. Pada tumbuh-tumbuhan poliploidi dapat
dijumpai pada seluruh kelompok besar tumbuhan, juga umum ditemukan pada paku-
pakuan.
Poliploidi dapat terjadi akibat penyimpangan selama meiosis yang
menghasilkan gamet yang tidak mengalami reduksi dan bergabung dengan suatu
gamet normal maka zigot yang terbentuk tergolong triploid, sebaliknya jika gamet
yang bergabung itu sama-sama tidak mengalami reduksi maka zigot yang terbentuk
tergolong tetraploid. Poliploidi juga dapat terjadi akibat penggandaan jumlah
perangkat kromosom di dalam sel-sel somatik secara spontan. Poliploid yang terjadi
akibat perlakuan, misalnya perlakuan dengan kolkisin yang mengakibatkan
terhambatnya pembentukan benang spindel mitosis, sehingga kromosom yang telah
mengalami replikasi tidak terpisah.
Poliploidi dibedakan menjadi autoploidi dan allopoliploidi. Autoploidi yaitu
perangkat kromosom berasal dari spesies yang sama, pembuahan suatu gamet diploid
oleh satu gamet haploid, terjadi akibat perlakuan tekana hidrostatik. Allopoliploidi
(melibatkan spesies yang lain yang berkerabat dekat). Allopolipoid menggunakan
teknik hibridasi, sel diambil dari daun yang sedang tumbuh dihilangkan dinding
selnya sehingga dihasilkan protoplas yang dipertahankan dalam kultur atau
distimulasi untuk melakukan fusi dengan protoplas yang lain sehingga menghasilkan
hibrid sel somatik itu dapat diinduksi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman allopoliploid.
d. Monoploidi
Merupakan kejadian dimana makhluk hidup hanya memiliki satu perangkat
kromosom. Organisme yang monoploid akan tidak dapat hidup karena pengaruh gen
mutan letal (termasuk resesif), walaupun ada beberapa spesies yang memiliki individu
monoploid dalam siklus hidupnya, seperti kelompok tawon, semut, lebah. Namun
pada akhir-akhir ini monoploid digunakan pada percobaan pemuliaan tanaman, yaitu
dengan mengisolasi sel monoploid dari produk meiosis di dalam kepala sari lalu
diinduksi sehingga tumbuh dan selanjutnya ditelaah sifat genetiknya. Sel dari induksi
juga dapat diinduksi untuk mengalami mutasi dan tidak setiap kali harus menginduksi
mutasi resesif.
160342606241/off G