You are on page 1of 4

SEMINAR MANAJEMEN BIAYA

REACTION PAPER
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

KELOMPOK 3
anggota :
Devinda Sari 1610536018
Dwi Kiki Intan Sari 1610536021
Tisa Tantri 1610536033
Annisa Ghasanni Y. 1610536049

JURUSAN AKUNTANSI INTAKE DIII


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018

0
ACTIVITY BASED MANAGEMENT

Di era persaingan usaha yang sangat ketat seperti sekarang setiap perusahaan harus
mampu menciptakan dan meningkatkan keunggulan yang kompetitif agar mampu bertahan
dan bersaing untuk memenangkan pangsa pasar. Penting bagi perusahaan untuk menciptakan
keakraban dengan pelanggan dan melakukan perbaikan yang terus menerus (continuous
improvement), sehingga harapan pelanggan dapat terpenuhi yang artinya kepuasan pelanggan
pun tercapai. Kita ketahui bahwa peningkatan nilai kepuasan pelanggan merupakan kunci
yang sangat menentukan bagi perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif.

Activity Based Management (ABM) dikembangkan bagi perusahaan untuk mencapai


keunggulan dalam persaingan, dengan sistem yang berfokus pada peningkatan proses dan
aktivitas perusahaan. Activity Based Management (ABM) merupakan suatu pendekatan
pengelolaan yang berfokus pada aktivitas secara keseluruhan yang menuntut perusahaan
untuk melakukan continuous improvement guna mengurangi biaya dari masing-masing
aktivitas yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang dicapai.

Dari definisi tersebut terdapat dua poin penting yang harus dicermati yaitu
pengelolaan yang berfokus pada aktivitas secara keseluruhan serta bertujuan untuk
meningkatkan customer value dan laba. Pengelolaan ini merupakan serangkaian kegiatan
yang membentuk suatu proses mulai dari produk tersebut dibuat sampai produk diterima oleh
pelanggan. MBA ini memfokuskan pada pengelolaan aktivitas yang dilakukan secara
keseluruhan, terpadu dan berbasis sistem sehingga perbaikan secara berkelanjutan dapat
dilakukan. Dimana continuous improvement tersebut dilakukan untuk menghilangkan
pemborosan atau mengurangi pengeluaran biaya karena adanya aktivitas-aktivitas yang tidak
bernilai tambah ataupun aktivitas yang bernilai tambah namun belum efisien. Dengan adanya
pengurangan biaya akibat dari penghilangan pemborosan, maka tujuan perusahaan dapat
tercapai yaitu meningkatnya customer value dan laba perusahaan.

Dalam pelaksanaannya, Activity Based Management (ABM) dan Activity Based


Costing (ABC) saling berhubungan karena sama-sama melibatkan aktivitas sebagai fokus
utamanya. Hal ini membuat ABM membutuhkan informasi biaya yang diperoleh dari ABC
sebagai sumber informasi utamanya. Dimana ABC menjelaskan bagaimana mengalokasikan

1
biaya pada produk sedangkan ABM menjelaskan bagaimana mengurangi biaya dari setiap
aktivitas yang ada. Dalam pembiayaan berdasarkan aktivitas biaya dilacak dari aktivitas
terlebih dahulu, baru ke produk.

Activity Based Management (ABM) merupakan sistem baru yang ada dalam sistem
akuntansi manajemen. ABM memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sistem terdahulu,
karena ABM menilai kinerja berdasarkan pandangan keuangan dan non keuangan. Adapun
keunggulan ABM diantaranya adalah mampu mengidentifikasi bagaimana proses dan
aktivitas tersebut bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi
pelanggan, ABM juga mampu memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan
sumber daya untuk pengambilan keputusan, meningkatkan perencanaan strategis, keakuratan
pembiayaan produk dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitasnya. Namun
sebaik apapun sistem harus memperhatikan lingkungan bisnis sebagai tempat diterapkannya
sistem tersebut. ABM dengan pandangan biaya dan prosesnya dianggap tepat digunakan oleh
perusahaan yang berada dalam lingkungan dinamis yang menekankan perbaikan
berkelanjutan. Perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan berubah
dengan cepat harus mampu beradaptasi terhadap perubahan tersebut untuk bertahan hidup.
Hal ini membuat perusahaan harus menemukan cara yang paling efisien dari segi biaya untuk
menghasilkan produk yang variasinya sangat tinggi dan volume rendah dengan daya inovasi
yang tinggi.

Bukan hal yang mudah bagi perusahaan, untuk mencapai keberhasilan dalam
mengimplementasi ABM. Sudah pasti akan ada pro dan kontra terkait penerapan sistem baru
dalam perusahaan. Penerapan ABM sudah tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
sebab sebelum mengimplementasikan manajemen berbasis aktivitas, perusahaan harus
memiliki sumber daya manusia yang berkompeten dan juga harus memiliki kesiapan untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus. Sehingga perlu dilakukan edukasi terhadap
seluruh karyawan di seluruh tingkatan mengenai prinsip-prinsip dan mekanisme, khususnya
akuntansi berbasis aktivitas (ABC) yang mana merupakan sumber informasi utama bagi
manajemen berbasis aktivitas. Pengimplementasian manajemen berbasis aktivitas juga akan
membawa perubahan yang cukup ekstrim pada sistem, pendekatan, praktik dan cara-cara,
serta kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan.

2
Besarnya dana yang harus dialokasikan dalam implementasi ABM beserta dengan
konsekuensinya yang akan muncul, maka penerapan ABM benar-benar membutuhkan
dukungan penuh dari manajemen tingkat atas. Dukungan penuh ini tidak hanya pada awal
implementasi tetapi juga penting untuk dipertahankan kedepannya. Adanya sikap skeptis
dalam menerima informasi yang mengakibatkan adanya penolakan dari berbagai pihak atas
perubahan dalam berbagai hal, juga menjadi hal yang biasa terjadi dalam penerapan ABM.
Perusahaan harus mampu mengkomunikasikan bahwa ABM melengkapi dan meningkatkan
berbagai program perbaikan lain atau sistem akuntansi resmi lain yang telah ada sebelumnya.
Hal ini penting agar tidak terjadi kegagalan dalam mengimplementasikan ABM sebagai
sistem baru dalam perusahaan.

Namun keberhasilan dalam penerapan ABM akan membawa dampak positif yang besar
bagi perusahaan. Dengan ABM perusahaan dapat mengeliminasi biaya-biaya dan aktivitas
yang tidak bernilai tambah, meningkatkan kualitas operasional perusahaan, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kegiatan perusahaan, menciptakan suatu hubungan antara biaya-biaya
bisnis dan menciptakan nilai serta mengikutsertakan semua fungsi bisnis dalam suatu
perusahaan. Dengan demikian jika semua hal tersebut tercapai, maka tujuan keseluruhan dari
ABM pun akan tercapai yaitu perusahaan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan
melalui penyediaan value bagi pelanggan (customer value) dan perusahaan akan meraih
keunggulan kompetitif yang bertahan dalam jangka panjang.

You might also like