You are on page 1of 4

CLINICAL PATHWAY

EPILEPSI
KSM NON BEDAH RUMAH SAKIT QIM

Nama Pasien : No. RM :


Jenis Kelamin : L / P* Tanggal Masuk : / / jam
Tanggal Lahir : Tanggal Keluar : / / jam
Diagnosa Masuk Lama Rawat :
RS :
Ruang :
Penyakit Utama : rawat/Kelas
Penyakit Penyerta : Rujukan : Ya / Tidak*
Komplikasi : Catatan Kondisi :
Tindakan :

KEGIATAN KETERANGAN H-I H-II H-III

1. ASESMEN AWAL
Anamnesis menanyakan gejala umum:
1. Penglihatan tidak jelas/terdapat kabut
menghalangi objek
2. Silau
3. Penglihatan ganda pada satu mata
ASESMEN AWAL MEDIS 4. Memerlukan pencahayaan yang baik
dr. Spesialis Syaraf di Poliklinik untuk dapat membaca
Syaraf 5. Lensa mata berubah menjadi buram
seperti kaca susu
Pemeriksaan Fisik:
1. Visus
2. Sli lamp
3. Shadow es
Kondisi umum, tingkat kesadaran, tanda-
tanda vital, riwayat alergi, skrining gizi,
ASESMEN AWAL KEPERAWATAN nyeri, status fungsional: bartel index, risiko
jatuh, risiko decubitus, kebutuhan edukasi
dan budaya.
ASESMEN AWAL GIZI Oleh ahli gizi (1 kali dalam 2x24 jam)

Telaah Resep
ASESMEN AWAL FARMASI
Rekonsiliasi Obat

Hemaotologi Rutin

2. LABORATORIUM Glukosa Puasa

Glukosa 2 jam Pos Prandial


Clotting Time/Bleeding Time

3. RADIOLOGI/IMAGING Biometri/Occular USG

Foto Thorax dan EKG (bila > 40 tahun)

4. KONSULTASI Dokter Anestesi

5. ASESMEN LANJUTAN

Dokter DPJP
a. ASESMEN MEDIS
Dokter non DPJP/dr. Ruangan
b. ASESMEN
Perawat Penanggung Jawab
KEPERAWATAN
c. ASESMEN GIZI Tenaga Gizi (Nutrisionis/Dietisien)

d. ASESMEN FARMASI Pengkajian Drug Related Problem (DRP)

6. DIAGNOSIS
a. H2. Katarak Senilis
b. H2.1. Katarak matur inti lensa
a. DIAGNOSIS MEDIS c. H25.21 Age-related cataract, morgagnian
type (hypermature) right eye, H25.22 left
eye, or H25.23 bilateral
00035 Risiko cedera berhubungan dengan
penglihatan kabur
00132 Nyeri akut yang berkaitan dengan
trauma pada sayatan dan peningkatan IOP
b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
00004 Risiko infeksi terkait trauma pada
sayatan
00146 Kecemasan karena kurangnya
pengetahuan.
Masalah tidak bisa makan sendiri
c. DIAGNOSI GIZI Hiperkolesterolemia (bila ada) – faktor risiko
sebagian besar penderita katarak
Identifikasi Kebutuhan Edukasi & Latihan
7. DISCHARGE PLANNING Selama Perawatan
Identifikasi kebutuhan di rumah

8. EDUKASI TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis: lensa yang keruh tidak
dapat diobati
Rencana terapi: tindakan bedah merupakan
a. EDUKASI/ INFORMASI pengobatan untuk membersihkan lensa yang
MEDIS keruh
Informed Consent
Pronosis: Quo ad vitam : ad bonam Quo ad
fungsionam : dubia ad bonam
Edukasi pos op:
b. EDUKASI GIZI Menjaga asupan makanan dan status gizi
sesuai kebutuhan
Menyarankan posisi tidur kepala lebih tinggi
c. EDUKASI
dan tidak miring ke posisi op
KEPERAWATAN
Menyarankan bed rest dan mengurangi
akivitas
d. EDUKASI FARMASI Informasi Obat
9 . TERAPI/ MEDIKAMENTOSA

a. CAIRAN INFUS IVRL

Diazepam 2 mg

KCl Tablet 600 mg.

b. OBAT ORAL Asetazolamid 250 mg

Amoxicillin 00 m

Asam Mefenama 00 mg 3 kali sehari

Tetes mata Tropicamide 5 mg/ml


c. Tetes mata Tetes mata Dexamethasone 1mg, Neomycin
sulfate 3.5mg, Polymixin B sulfate 10.000SI
10. TATA LAKSANA/INTERVENSI
a. TATA LAKSANA/
Eksracapsular surery
INTERVENSI MEDIS
Orientasi ruangan penurunan risiko jatuh aau
cidera
Pengenalan lingkungan untuk meningkatkan
mobilitas dan keamanan (jika sudah boleh)
b. TATA LAKSANA
KEPERAWATAN Kolaborasi pemberian obat

Mendorong partisipasi keluarga

Menjaga teknik aseptik


Diet nasi seperti biasa atau mengikuti
c. TATA kelainan pasien misalnya diet DM atau diet
LAKSANA/INTERVENSI rendah lemak bila ada risiko
GIZI hiperkolesterolemia yang sering terjadi pada
pasien katarak

d. TATA LAKSANA/ Pemberian obat sesuai resep DPJP


INTERVENSI FARMASI Rekomendasi ke DPJP

11. MONITORING & EVALUASI


Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Monitoring skala nyeri

413 Monitoring tanda vital

b. KEPERAWATAN Monioring komplikasi post op (misal infeksi)

Monitoring mobilitas/amulasi pasien


Monitoring larangan post op (batuk, bersin,
muntah)
Monitoring asupan makan

Monitoring Antropometri
c. GIZI
Monitoring Biokimia

Monitoring Fisik/klinis terkait gizi

d. FARMASI Monitoring Interaksi Obat


Monitoring Efek Samping Obat

Pemantauan Terapi Obat

13. OUTCOME/HASIL

Tidak ada keluhan nyeri pos op

a. MEDIS Tidak ada komplikasi operasi

Visus memaik (jika op erhasil)

Tanda Vital Dalam Batas Normal


b. KEPERAWATAN
Keluhan nyeri negatif

c. GIZI Status gizi optimal

Terapi obat sesuai indikasi


d. FARMASI
Obat rasional

Resume Medis dan Keperawatan


15. RENCANA PULANG /
Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan
EDUKASI PELAYANAN
umum pasien
LANJUTAN
Surat pengantar kontrol
VARIAN:

Mengetahui,
Perawat, DPJP

(_____________________________) (dr. ___________________________)

You might also like