You are on page 1of 2

Pada praktikum kali ini dilakukan pengendalian pada proses aliran.

Percobaan ini dilakukan bertujuan umtuk melakukan uji step, mempelajari perilaku
dinamika sistem aliran sebagai model sistem FOPDT (First Order Plus Dead
Time), serta mempelajari perilaku nonlinier pada proses. Model sistem FOPTD
adalah sebuah sistem orde satu yang memiliki dead time (waktu antara input
diberikan sampai menghasilkan respon pada keluaran). Variabel yang dikendalikan
adalah aliran/laju alir keluaran (PV) agar sesuai dengan set point (SP) yang
dimasukan. Untuk mengendalikan PV, laju alir masuk cairan (MV) harus di atur
dengan bukaan control valve (unit pengendali akhir). Variabel Proses yang
dikendalikan adalah laju alir air keluar dengan besaran L/jam sedangkan Variabel
Manipulasi adalah laju alir masuk dengan besaran L/jam yang digunakan untuk
mengendalikan atau mempertahankan keadaan proses. Pengendalian aliran aksi
pengendalinya merupakan direct acting dan aksi plantnya reverse acting.
Pengendalian laju alir memiliki sifat cepat dan banyak noise khususnya untuk
aliran turbulen. Proses yang terjadi pada sistem ini yaitu air berhubungan langsung
dengan sensor laju alir berupa turbin. Sinyal listrik sensor turbin berupa gelombang
balok. Oleh converter, gelombang balok diubah menjadi sinyal tegangan, lalu
dikirim ke pengendali yaitu Flow Regulation Control. Sinyal kendali dari
pengendali berupa sinyal tegangan 1-5 V, yang selanjutnya diubah menjadi sinyal
arus 4-20 mA. Oleh converter sinyal arus diubah menjadi sinyal pneumatic 0,2-1
bar (3-15 psi). Unit kendali akhir yaitu control valve yang merupakan jenis
pneumatic yang mendapat sinyal pneumatic tersebut.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, uji step dilakukan pada
karakteristik statik dengan membuat kuva PV terhadap MV untuk setiap beban
proses. Dari kurva tersebut, didapatkan nilai R2 dari masing-masing kurva. Pada
kurva karakteristik statik operasi beban normal didapat nilai R2= 0,7835, dan pada
kurva karakteristik statik operasi beban maksimum didapat nilai R2= 0,7959. Dari
kurva yang telah dibuat, bisa disimpulkan bahwa kurva yang didapat berbentuk
nonlinier. Dari kedua beban proses yang diberikan ke dalam pengendalian, beban
dengan operasi beban maksimum yang memiliki nilai R2 mendekati angka 1, yang
berarti perubahan MV sangat berpengaruh besar terhadap nilai PV. Dan dari
percobaan karakteristik dinamik, dibuat kurva PV terhadap waktu dan MV
terhadap waktu. Dari kurva tersebut, didapatkan nilai perbandingan ketiga besaran
yaitu static gain (𝐾𝑝), time constant (𝜏𝑝), dan dead time (𝜃𝑝) untuk satu titik
operasi dan dua titik operasi dengan menggunakan metode Smith. Dari hasil
percobaan, didapatkan perbedaan lebih dari 5% pada ketiga besaran yang diperoleh
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem aliran ini merupakan sisten nonlinier.
Berdasarkan percobaan, dapat dinyatakan bahwa perubahan/kenaikan titik
operasi (MV) sangat berpengaruh terhadap nilai 𝐾𝑝, 𝜏𝑝, dan 𝜃𝑝. Semakin besar
nilai MV makan nilai 𝜃𝑝 akan semakin besar pula tetapi nilai Kp dan 𝜏𝑝 akan
semakin kecil.

You might also like