You are on page 1of 3

Rheologi

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Rheology berasal dari bahasa yunani mengalir (rheo) dan logos (ilmu). Digunakan istilah ini untuk
pertama kali oleh Bigham dan Croeford untuk menggunakan aliran cairan dan deformasi dan padatan.

Rheology erat kaitanya dengan viskosisitas merupakan suatu penyataan tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir, semakin tinggi viskositas, semakin tahanan untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam
symbol η.

Prinsip dasar rheology telah digunakan dalam peyelidikan zat, tinta, berbagai adonan, bahan- bahan
pembuatan jalan, kosmetik, produk hasil pertenakan,serta sediaan-sediaan farmasi.

2. RUMUSAN MASALAH

Adpun rumusan masalah ini adalah :

1. Rheology
2. Penggunaan atau aplikasi rheology

BAB II

PEMBAHASAN

1. RHEOLOGI

Rheology adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan deformasi dari
padatan. Rheology mempelajari hubungan antara tekanan gesekan (shearing stress) dengan kecepatan
geser (shearing rate) pada cairan, atau hubungan antara train dan stress pada bbenda padat. Rheology
erat kaitanya dengan viskisitas.

Rheology sangat penting dalam farmasi karena penerapannya dalam formulasi dan analisis dari produk-
produk farmasi seperti emulsai, pasta, krim, suspense, losion, suppositoria, dan penyalutan tablet yang
menyangkut stabilitas, keseragaman dosis, dan keajekan hasil produksi. Misalnya, pabrik pembuatan
krim kosmetik, pasta dan losionharus mampu menghasilkan suatu produk yang mempunyai kosistensi
dan kelembutan yang dapat diterima oleh konsumen.

Selain itu, prinsip rheology digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form)
sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch.
Rheology juga meliputi pencampuran aliran dan bahan pemasukan ke dalam wadah pemindahan
sebelum digunakan penuangan, pengeluaran dari tube,atau pelewatan dari jarum suntik.

Rheology dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat dari pasien, stabilitas fisik obat,
bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioayailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat
mempengaruhi laju absorbs obat dalam tubuh.

Sifat- sifat rheology dan sistem farmasetika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan
untuk memproses alat tersebut dalam pabriknya.

Ada beberapa istilah dalam rheology ini :

• Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan yang
dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr).
• Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk
menyebabkan aliran
F’/A = η dv/dr
η = (F’/A) / (dv/dr)= F / G

Penggolongan sistem cair menurut tipe aliran dan deformasinya ada dua :

a) Sistem Newton
b) Sistem Non Newton

Pemilihan bergantung pada sifst-sifat alirannya, apakah sesuai dangan hokum airan dari newton atau
tidak.

A. SISTEM NEWTON

Pada cairan newton, hubungan antara shearing tare dan shearing stress adalah linear, dengan suatu
tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat
cair tunggal serta larutan dengan stuktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil. Tipe aliran
yang mengikuti Sistem Newton,viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak
tergantung dengan tekanan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada suatu kecepatan geser

B. SISTEM NON NEWTON

Pada cairan non newton, shearing rate dan shearing tresstidak memiliki hubungan linear. Viskositasnya
berubah-ubah tergantung dari besarnya tekanan yang diberikan dengan volume molekul kecil. Tipe
aliran non newton terjadi pada disperse heterogen antara cairan dangan padatan seperti pada koloid,
emulsi, dan suspense cair dan salep. Ada 3 tipe aliran dalam sistem non newton, yaitu plastis,
pseudoplastis dan dilatan.

2. PENERAPAN RHEOLOGI DALAM FARMASI


1. Cairan dapat diterapkan pada:
a. Pencampuran
b. Pengurangan ukuran partikel dari sistem disperse dengan shear
c. Pelewatan melalui mulut penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntik
d. Perpindahan cairan
e. Stabilitas fisik sitem disperse
2. Semi solid diterpkan pada :
a. Penyebaran dan pelekatan pada kulit
b. Pemindahan dari wadah/ tube
c. Kemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairan
d. Melepaskan obat dari basisnya
3. Padatan diterapkan dapa :
a. Aliran serbuk dari corong kelubang cetakan tablet/kapsul
b. Pengemasan serbuk/granul
4. Pemprosesan diterapkan pada :
a. Kapasitas produksi alat
b. Efisiensi pemprosesan

You might also like