You are on page 1of 84

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PT. MAZDA PALANGKA RAYA

OLEH :

IRWANSYAH

ACE 114 071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT. MAZDA PALANGKA RAYA

NAMA : IRWANSYAH

NIM : ACE 114 071

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Palangka Raya, 7 September 2017

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing Praktik Kerja Industri, Dosen Pembimbing Praktik Kerja,

JONNIE Dr. DEBORA, M.Pd


( Kepala Bengkel ) NIP. 19640619 198811 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin

Wiyogo, ST, MT

NIP. 19801028 200812 1 001

i
DAFTAR NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PT. MAZDA PALANGKA RAYA

NAMA : IRWANSYAH

NIM : ACE 114 071

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN : PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

1. Aspek yang Dievaluasi oleh Dosen Pembimbing

No Aspek Yang Dievaluasi Bobot Nilai ( N1 )


1 Kemampuan Kerja 20
2 Laporan Harian dan job sheet 30
3 Laporan Akhir 50
100

2. Aspek yang Dievaluasi oleh Instruktur / Pembimbing dari Praktek Kerja


Industri

No Aspek yang Dievaluasi Bobot Nilai ( N2 )


1 Motivasi 5
2 Kreativitas 5
3 Disiplin 10
4 Perilaku 10
5 Keselamatan kerja 10
6 Kemampuan kerja 40
7 Laporan akhir 20
100

ii
3. Skor akhir ( NA ) = 40 % × jumlah nilai N1 + 60 % jumlah nilai N2

Nama NIM Skor akhir ( NA ) Huruf


IRWANSYAH ACE 114 071

Palangka Raya , 7 September 2017

Pembimbing Praktik Kerja Industri, Dosen Pembimbing Praktek Kerja


industri,

JONNIE Dr. DEBORA, M.Pd


( Kepala Bengkel ) NIP. 19640619 198811 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin

Wiyogo, ST, MT
NIP. 19801028 200812 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkatNya
sehingga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan Praktik Kerja
Industri di PT. MAZDA PALANGKA RAYA dengan baik. Selain itu
penyusunan laporan Praktik Kerja Industri juga merupakan salah satu syarat
kelulusan untuk menyelesaikan program kartu rencana studi.

Tidak lupa penulis banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala


instansi yang selama kurang lebih satu bulan ini telah memberikan kesempatan
untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri.

Laporan ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak
seperti para pembimbing, dosen, maupun pihak instansi, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. PT. MAZDA PALANGKA RAYA yang telah menerima dengan baik


mahasiswa untuk melakukan Praktik Kerja Industri.
2. Dr. DEBORA, M.Pd selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan
arahan, bimbingan, penjelasan tentang Praktik Kerja Industri.
3. Semua pihak yang tidak dapat di sebut satu persatu yang telah
membantu selama berlangsunya kegiatan Praktik Kerja Industri.
Penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
atau siapa saja yang membutuhkan.

Palangka Raya, 7 September 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
DAFTAR NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI ........................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 2
C. Manfaat .............................................................................................. 3

BAB II PROFIL PT. PALANGKA RAYA TRIO TIRTA SARI


A. Sejarah Singkat................................................................................... 4
B. Visi dan Misi ...................................................................................... 4
C. Struktur Organisasi Kerja ................................................................... 5
D. Rencana Kegiatan Praktik Kerja Industri ........................................... 5
E. Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Industri ..................................... 6

BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


A. Alur Service Kendaraan Costumer..................................................... 7
B. Tabel Kegaiatan Praktek Kerja Industri ............................................. 7

BAB IV PEMBAHASAN
A. Rancangan Kegiatan Dengan Kenyataan Di Lapangan ..................... 11
B. Diagnosa Kerusakan .......................................................................... 11
C. Proses Perbaikan ................................................................................ 12
D. Komponen-Komponen Engine........................................................... 13
E. Sistem Pelumas .................................................................................. 25
F. Sistem Pemindah Tenaga Pada Sepeda Motor .................................. 33
G. Sistem Kelistrikan Sepeda Motor....................................................... 47
H. Sistem Rem Sepeda Motor ................................................................ 55

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 63
B. Saran ................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 64


LAMPIRAN ................................................................................................... 65

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik kerja industri adalah suatu bentuk penyelenggaran dari kampus
yang memadukan secara sitematik dan singkron antara program pendidikan di
kampus dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur
utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikuasi kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat
tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung
pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang profesional dibidangnya. Melalui pendidikan sistem ganda
diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana
para mahasiswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat
menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa
diadakannya pendidikan sistem ganda ini kita belum mengetahui situsasi kondisi
lingkunagn kerja.
Ada beberapa peraturan tentang praktek kerja industri dan putusan
mentri. Adapun peraturan praktek kerja industri sebagai berikut : tercantum
dalam UU RI No. 20 Tahun 2003tentang pendidikan nasional yaitu
penyelenggaran pendidikan wajib menengah beberapa prinsip, yakni pendidikan
diselenggarkan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistematik dengan sistem
terbuka dan multimakna. Selain itu dalam penyenggaran juga harus dalam suatu
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran melaui

1
mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat membedayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
PT. MAZDA PALANGKA RAYA bediri sejak tahun 2013 hingga
sekarang sebagai dealer kendaraan mazda satu-satunya yang ada di palangka
raya, dealer ini memiliki pengalaman kurang lebih 4 tahun, walaupun dengan
pengalaman 4 tahun dialer ini sangat ahli di bidangnya sarana dan prasarana juga
sangat mumpuni dengan begitu mahasiswa dapat belajar dengan maksimal,
keruskan pada mobil yang masuk pada dialer mazda ini juga cukup berat dimana
sebagian konsumen yang menggunakan mobil keluaran mazda adalah sebagian
besar pengusaha dan medan yang dilalui mobil cukup berat, dengan begitu
banyak ilmu yang mahasiswa dapatkan dari berbagai macam keruskan pada
kendaraan tersebut. Sehingga tempat yang sesuai untuk melaksanakan praktik
kerja industri adalah PT. MAZDA PALANGKA RAYA.

B. Tujuan
Tujuan praktik kerja indutri adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga,
dan memperoleh masukan dan umpan balik serta memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antar lain struktur organisasi, jenjang
karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi Misi kampus Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Palangka Raya.
4. Mengimplementasikan antara pendidikan kampus dan luar kampus.
5. Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia industri.
6. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan
mahasiswa untuk memasuki dunia industri.
7. Memperkokoh link antara kampus dan dunia kerja.

2
C. Manfaat
Adapun manfaat dari praktek kerja industri manfaatnya sebagai
berikut :
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri di lapanagan sehingga setelah
selesai dari Pendididkan Teknik Mesin Universitas Palangka Raya dan
terjun ke lapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjan yang
tidak asing lagi baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia industri yang
profesional dan handal.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah di berikan di kampus dan juga
sesuai dengan visi misi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Palangka
Raya.
4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yaitu, tenaga kerja
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

3
BAB II
PROFIL PT. PALANGKA RAYA TROI TIRTA SARI

A. Sejarah Singkat
PT. MAZDA PALANGKA RAYA berdiri pada tahun 2013 dengan
pimpinan mazda palangka pak jonnie. Sejak awalnya berdiri MAZDA
PALANGKA RAYA sudah bergerak pada divisi H1 ( penjualan ), H2 (
Pemeliharaan ), H3 ( suku cadang ) dan sekarang telah menjadi salah satu
industri otomotif terbesar yang ada di Palangka Raya. Mazda juga melayani
beberapa tipe kendaraan seperti ford dan mitsubishi.
Jumlah karyawan yang bekerja di bengkel Mazda sebanyak 13 orang.
Masing-masing terbagi atas 1 orang administrasi, 1 orang spear part, 3 orang
mekanik , 1 orang kepala mekanik, 1 orang service advisor, 1 orang ofisser dan
1 orang , 1 orang sales, 3 orang sekurity.
B. Visi dan Misi
1. Visi Mazda Palangka Raya
Untuk menciptakan Value , menggairahkan dan menyenangkan
pelanggan kami melalui produk automotif dan layanan terbaik.
2. Misi Perusahaan
Dengan semangat, kebanggaan dan kecepatan, kami secara aktif
berkomunikasi dengan pelanggan kami untuk memberikan produk dan
layanan yang melebihi harapan mereka dalam automotif

4
C. Struktur Organisasi Kerja

D. Rencana Kegiatan Praktik Kerja Industri


Rencana kerja dan bidang kompetensi yang ingin dicapai selama
melakukan praktik kerja industri :
Jadwal Rencana
No Kompetensi Yang Ingin Dicapai Kegiatan

Minggu Ke

1 2 3 4

1 Engine overhaul

2 Mengetahui perbaikan transmisi

3 Perbaikan sisstem kemudi

4 Perbaikan sistem rem

5 Perbaikan sisstem kelistrikan

5
6 Perbaikan sisstem bahan bakar

7 Perbaikan as kokel

8 Mengetahui macam-macam sparepart

9 Mengetahui cara mengdiaknosa kerusakan


pada mobil

E. Pelaksaan Praktik Kerja Industri


Adapun pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan selama melakukan
praktek kerja industri adalah :
Jadwal Rencana
No Kompetensi Yang Ingin Dicapai Kegiatan

Minggu Ke

1 2 3 4

1 Pemeliharaan / service komponen

2 Perbaikan sistem kemudi

3 Pemeliharaan / servis sistem rem

4 Pemeliharaan / servis sistem kelistrikan

5 Pemeliharaan / servis sistem bahan bakar

6 Mendiaknosa kerusakan pada mobil

7 Pemeliharaan / servis engine

8 Melakukan pemesanan dan melakukan


pengenalan sparepart ( sebagai sparepart)
9 Pemeliharanan/ servis as kokel

6
BAB III

KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama Bengkel : PT. Mazda Palangka Raya


Lokasi Praktek Kerja Industri : Palangka Raya
Alamat : Jl. Tcilik Riwut, kilometer 5
Palangka Raya

A. Alur Service Kendaraan Costumer

B. Tabel Kegiatan Praktek Kerja Industri


No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1 Selasa / 1 Agustus 2017 IJIN

2 Rabu / 2 Agustus 2017 IJIN

3 Kamis / 3 Agustus 2017 IJIN

7
4 Jumat / 4 Agustus 2017  Bersih-bersih bengkel
 Perbaikan as kokel mazda 2.5
turbo

5 Sabtu / 5 Agustus 2017  Perbaikan as kokel kiri kanan


 Penggantan oli mesin
 Service ringan /service
lengkap
 Mengganti tebeng Honda
scoopy stylish
 Bersih – bersih bengkel

6 Minggu / 6 Agustus 2017 LIBUR

7 Senin/ 7 Agustus 2017  Penggantian kampas rem


depan ranger 2.2

8 Selasa / 8 Agustus 2017  Turun mesin mobil ford 2.2


(over houl)

9 Rabu / 9 Agustus 2017  Penggan tian oli mesin mazda


2

10 Kamis / 10 Agustus 2017  Pencucian part mesin ford 2.2

11 Jumat / 11 Agustus 2017  Pencucian mobil mazda 2.5


turbo
 Pencucian part mesin ford 2.2

12 Sabtu / 12 Agustus 2017  Turun mesin mobil ranger 2.5


(over houl)

13 Minggu / 13 Agustus 2017 LIBUR

14 Senin/ 14 Agustus 2017  Pencucian part ranger 2.5

15 Selasa / 15 Agustus 2017  Penggantian elektrik amper


minyak yang rusak
 Pengurasan tangki minyak
yang kotor
 Penggantian oli mesin mazda

8
 Turun Mesin mobil ranger 2.2
16 Rabu / 16 Agustus 2017  Pembersihan part mesin
ranger 2.2
 Penggantian oli mesin mobil
ranger

17 Kamis / 17 Agustus 2017 LIBUR

18 Jumat / 18 Agustus 2017  Pengecekan air wiper mobil


ranger
 Pengecekan minyak power
stering mobil ranger
 Pengecekan minyak rem
mobil ranger
 Pengecekan air radiator mobil
ranger

19 Sabtu / 19 Agustus 2017  Penurunan transmisi ranger


 Penggantian kelahar roda
ranger

20 Minggu / 20 Agustus 2017 LIBUR

21 Senin/ 21 Agustus 2017  Penggantian perdaun yang


patah bagian belakang mobil
ranger 2.2
 Penggantian oli mesin

22 Selasa / 22 Agustus 2017  Penggantian Kampas rem


depan ranger 2.2
 Penggantian master rem
bawah ranger 2.2

23 Rabu / 23 Agustus 2017 IJIN

24 Kamis / 24 Agustus 2017 IJIN

25 Jumat / 25 Agustus 2017  Penggantian oli mesin renger


2.2
 Pengecekan kampas rem
depan dan belakang

26 Sabtu / 26 Agustus 2017  Penggantian oli gardan ranger

9
2.2
 Penggantian oli transmisi
ranger 2.2
 Penggantian oli gardan depan
ranger 2.2
 Penggantian oli mesin ranger
2.2

27 Minggu / 27 Agustus 2017 LIBUR

28 Senin/ 28 Agustus 2017  Penggantian belt mesin mazda


2.5 turbo
 Penggantian kipas radiator
yang bunyi
 Perbaikan as kokel kiri kanan
 Pelepasan as kokel ke
tukanglas

29 Selasa / 29 Agustus 2017 IJIN

30 Rabu / 30 Agustus 2017  Perbaikan amper minyak yang


error
 Pemasangan as kokel yang
baru ranger 2.2

31 Kamis / 31 Agustus 2017  Perbaikan power stering

10
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Rancangan Kegiatan Dengan Kenyataan Dilapangan


Praktik kerja industri dilakukan dengan prosedur serta tahapan yang bagus
untuk mendapatkan suatu kerja yang memadai dan memenuhi standar kerja yang
telah ditetapkan.
Hal tersebut bertujuan agar hasil yang dikerjakan sesuai dengan yang
diharapkan untuk mampu mengubah kepada hal yang lebih positif dan
terintegrasi dengan sangat baik. Untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan hal
perencanaan yang sangat bagus serta terstruktur dengan metode yang sangat rapi
dan efisien begitu halnya dengan apa yang akan kami lakukan pada kegiatan
praktek kerja industri dimana telah dirancang tepat sesuai dengan waktu serta
kesiapan individu melakukan praktek kerja industri pada bengkel dari bekal ilmu
yang telah didapat dari bangku kuliah.
Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang timbul dilapangan
disebabkan karena kerusakan dan masalah yang dihadapi kadang banyak diluar
dugaan dengan variasi costumer yang bermacam-macam.

B. Diagnosa Kerusakan
Bengkel merupakan tempat perbaikan / service, sama halnya dengan
instansi rumah sakit. Bengkelpun melakukan hal demikian dimana sebelum
penyakit diderita oleh pasien maka akan terlihat adanya gejala atau tanda-tanda
tertentu. Demikian juga halnya dengan kendaraan mobil pada umumnya
kerusakan-kerusakan tidak terjadi dengan tiba-tiba sebelumnya selalu terlihat
adanya gejala-gejala tanda kerusakan.
Langkah pertama untuk mengenal suatu kerusakan adalah menemukan
akibat / gejala atau tanda – tanda kerusakan tersebut sama halnya seorang yang
dapat merasakan atau adanya kelainan kondisi tubuhnya sendiri, maka seorang
mekanik haruslah segera dapat mengetahui gejala – gejala kerusakan pada
kendaraan yang akan diperbaikinnya. Baik itu secara visual maupun

11
pendengaran dari suara mesin yang sudah tidak sesuai dengan bunyi mesin pada
umumnya.
Proses awalnya yang sudah dilakukan di bengkel dalam melakukan
diagnosa atau penentuan masalah yang dialami kendaran adalah melalui seorang
kepala mekanik yang sudah berpengalaman dan sering menemukan kerusakan –
kerusakan yang sudah ada, tidak terlalu sulit untuk menentukan masalah yang
dialami kendaraan. Namun tidak hanya berpatokan pada pengealaman dan
pengetahuan saja alangkah baiknya diagnosa kerusakan itu menggunakan alat
ukur agar penentuan masalah itu lebih tepat dan akurat. Kesalahan dalam
menganalisa kerusakan dan perbaikan akan memberikan dampak sangat buruk
dan fatal, yaitu biaya yang dikeluarkan costumer atau pemilik kendaraan
semakin besar dan kepercayaan costumer akan berkurang hal tersebut akan
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan usaha bengkel untuk kedepannya
maka diharapkan setiap kepala mekanik yang mendiagnosa awal haruslah sangat
jeli dan spesifik pada setiap kerusakan yang terjadi.
C. Proses Perbaikan
Bergerak di bidang perbaikan / service dengan satu titik fokus acuan
perbaikan yaitu mendiagnosa kerusakan kendaraan, melepas, memperbaiki dan
mengganti spare part atau komponen lainnya yang sudah rusak. Dalam pekerjaan
tersebut aturan – aturan yang harus diperhatikan oleh seorang service serta
teknisi yang bersangkutan, yaitu :
1. Melepas komponen yang akan diperbaiki tanpa merusak komponen
yang berdekatan.
2. Memperbaiki sesuai dengan buku service manual kendaraan motor.
3. Mengganti komponen – komponen yang telah rusak dengan spare part
yang berkualitas baik dan original.

12
D. Pembahasan Materi
1. Sistem bahan bakar diesel
Pada mesin diesel dimana sebuah mesin diesel untuk menghasillkan
proses pembakaran dipicu oleh kompresi yang tinggi, dimana terjadinya proses
pembakaran di dalam silinder terjadi karena oleh suhu tinggi yang disebabkan
oleh tekanan kompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Maka untuk itu pada sistem bahan bakar mesin diesel, dibuat sedemikian
rupa agar proses pembakaran yang dihasilkan dapat berjalan dengan sempurna.
Solar sebagai bahan bakarnya yang mempunyai titik nyala rendah
dibandingkan dengan bensin sejenisnya, harus dapat terbakar dengan sempurna
di dalam ruang bakar, untuk mengatasi itu dibuatkan sistem bahan bakar yang
terdiri dari komponen-komponen yang dapat menhasilkan tekanan dan
merubah solar dalam bentuk gas sehingga mudah terbakar.

Pada sistem bahan bakar diesel ada 2 tipe pompa injeksi yang digunakan
sebagai penekan bahan bakar (solar) :

Pompa Injeksi In-line

Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar)
2. Fuel line (pipa bahan bakar)
3. Priming pump (pompa priming).
4. Feed pump
5. Water sedimeter
6. Fuel filter (saringansolar)
7. Injection pump (pompainjeksi)
8. Injection pipe (pipa injeksi)
9. Injector (injection nozzle)
10. Over flow pipe (pipa pengembali)

Aliran bahan bakar adalah :

13
Fuel tank - fuel line - feed pump - water sedimeter - fuel filter - injection
pump - injection pipe - injection nozzle - ruang bakar.
- over flow pipe - fuel tank.

Pompa Injeksi Distributor

Keterangan :
1. Fuel tank (tangki bahan bakar) 5. Injection pump (pompa injeksi)
2. Fuel line (pipa bahan bakar) 6. Injection pipe (pipa injeksi)
3. Water sedimeter & fuel filter 7. Injector (injection nozzle)
4. Priming pump (pompa priming) 8. Over flow pipe (pipa pengembali)

Aliran bahan bakar adalah :


Fuel tank - fuel line - water sedimeter & fuel filter - injection pump -
- injection pipe - injection nozzle - ruang bakar.
- over flow pipe - fuel tank.

Tangki Bahan Bakar

Tangki bahan bakar (fuel tank) terbuat dari plat baja tipis yang bagian
dalamnya dilapisi anti karat. Dalam fuel tank terdapat fuel sender gauge yang
berfungsi untuk menunjukkan jumlah bensin yang ada dalam tangki dan juga

14
separator yang berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti
secara tiba-tiba atau bila berjalan dijalan yang tidak rata
Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian dasar tanki, ini dimaksudkan
untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.

Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimenter

Untuk Pompa Injeksi Tipe Distributor

Water sedimenter berfungsi untuk memisahkan solar dari kandungan air. Bila
air mencapai tinggi tertentu maka magnet yang ada pada pelampung akan
menutup reed switch dan menyalakan lampu indikator

Untuk Pompa Injeksi Tipe In-Line

Fuel filter terbuat dari kertas dan pada bagian atas terdapat air vent plug yang
digunakan untuk mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada pompa
injeksi terletak pada feed pump dan dipasangkan pada bodi pompa injeksi

15
Pompa Priming (Priming Pump)

Priming pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat
mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar

Cara Kerja

Saat pump handle ditekan

Diapragm bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka dan


bahan bakar mengalir ke fuel filter. Saat yang sama inlet check valve tertutup
mencegah bahan bakar mengalir kembali.

Saat pump handle dilepas

16
Tegangan pegas mengembali-kan diapragma ke posisi semula dan
menimbulkan kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke ruang
pompa. Saat ini outlet valve tertutup

Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi In-Line)

Feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan
menekannya ke pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang
dipasang pada sisi pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi

Cara Kerja

1. Saat Penghisapan

Saat camshaft (1) tidak mendorong tappet roller (2), piston (4) mendorong push
rod (5) ke bawah karena tegang-an piston spring (6). Saat itu volume pressure
chamber (7) membesar dan membuka inlet valve (5) untuk meng-hisap bahan
bakar. Saat ini outlet valve (8) tertutup

17
2. Saat Pengeluaran

Camshaft terus berputar dan mendo-rong piston melalui tappet roller dan push
rod. Piston menekan bahan ba-kar di dalam pressure chamber, mem-buka
outlet valve dan bahan bakar di-keluarkan dengan tekanan.

3. Saat Tekanan Tinggi

Sebagian bahan bakar yang dikeluar-kan memasuki memasuki pressure


chamber (9) yang terletak di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di bawah
piston naik menjadi 1,8 – 2,2 kg/cm2 maka tegangan piston spring tidak cukup
kuat untuk menurunkan piston. Akibatnya, piston tidak dapat lagi bergerak
bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.

18
Pompa Injeksi

Pompa Injeksi Tipe Distributor

Bahan bakar dibersihkan oleh water sedimenter dan filter dan ditekan oleh
vane type feed pump yang mempunyai 4 vane Bahan bakar melumasi kompo-
nen-komponen pompa injeksi. Pump plunger bergerak lurus bolak-balik sambil
berputar karena bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring, dan lain-
lain.
Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan menekan
bahan bakar me-lalui delivery valve ke injection nozzle
Mechanical governor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang
diinjeksikan oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga merubah
saat akhir langkah efektif plunger. Pressure timer berfungsi untuk memajukan
saat penginjeksian bahan bakar dengan cara merubah posisi tappet roller
Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa.

Pompa Injeksi Tipe In-Line

19
Feed pump menghisap bahan bakar dari tanki dan menekan bahan bakar
yang telah disaring oleh filter. Pompa injeksi tipe in-line mempunyai cam dan
plun-ger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder. Gerakan plunger lurus
bolak-balik. Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa in-
jeksi dan menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh solar dan
camshaft oleh oli mesin. Governor bekerjanya menggerakkan control rack.

Governor terdiri dari 2 tipe : mechanical governor dan combined


governor (mechanical dan pneumatic governor). Automatic timer
menggerakkan camshaft pompa

Injection Nozzle

20
Tekanan Pembukaan Sangat Rendah Sangat Tinggi
Saat Injeksi Maju Mundur
Volume Injeksi Besar Kecil

Injection nozzle terdiri nozzle body dan needle dan berfungsi untuk
mengabutkan bahan bakar.Antara nozzle body dan needle dikerjakan dengan
presisi deng-an toleransi 1/1000 mm karena itu kedua komponen itu apabila
perlu diganti harus diganti secara bersama.

Tipe Injection Nozzle

Nozzle dapat diklasifikasikan :

Hole type :
1. Single hole

21
2. Multiple hole
- Pin type :
3. Throttle
4. Pintle

Pada direct injection digunakan injektor tipe multiple hole. Pada


precombustion chamber dan swirl chamber digunakan tipe pintle .Kebutuhan
untuk Menyetel Tekanan Injeksi. Tekanan injektor yang tidak tepat akan
mengganggu saat injeksi dan volume injeksi

Cara Kerja Injektor

Sebelum Penginjeksian

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa in-jeksi melalui oil
passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle body

Penginjeksian Bahan Bakar

22
Bila tekanan pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan nozzle needle.
Bila tekanan ini melebihi tegangan pegas, maka nozzle needle terdorong ke
atas dan menyebabkan nozzle me-nyemprotkan bahan bakar.

Akhir Penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti me-ngalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar
turun, dan pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi semula
(menu-tup saluran bahan bakar).
Sebagian bahan bakar yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle body,
melumasi semua komponen dan kembali ke over flow pipe.

2. Over houl
Overhaul merupakan suatu kata dalam bahasa inggris yang mempunyai
arti pemeriksaan yang sangat teliti, jadi dapat kita kembangkan lagi tentang
pengertian atau definisi engine over haul yaitu kegiatan pembongkaran
komponen komponen kendaraan, kemudian diperiksa dengan sangat teliti agar
didapat data-data yang valid, sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat
tepat atau sesuai.

Overhaul tidak hanya sebatas pada mesin saja, tetapi over haul juga ada
pada komponen lainnya seperti OH Rem, OH Karburator, OH, Transmisi, OH
Distributor dan lain sebagainya. Kembali ke topik utama yakni tentang

23
pengertian engine over haul, di atas sudah di jelaskan tentang definisi dari over
haul itu sendiri.

Jadi engine over haul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin


(engine) pada kendaraan, dan kemudian komponen mesin tersebut diperiksa
dengan sangat teliti supaya didapat data-data yang valid sehingga langkah
perbaikan selanjutnya dapat tepat. Serta masalah pada engine tersebut teratasi.

Overhaul

Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada


bagian mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli
yang terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder pada block silinder,
kerusakan pada piston, batang piston, poros engkol dan lain sebagainya.
Selain engine over haul juga ada yang namanya engine semi over haul, yaitu
pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada block silinder,
ini dilakukan ketika terjadi bercampurnya oli dan air akibat kepala silinder
melengkung, ditambah gasket kepala silinder yang sudah rusak. Atau
kerusakan pada mekanisme katup, poros nok, dan lain sebagainya.

Langkah kerja Overhaul mesin

Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada


bagian mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli
yang terbakar akibat ausnya ring piston atau silinder pada block silinder,
kerusakan pada piston, batang piston, poros engkol dan lain sebagainya.
Berikut Langkah dalam Engine Overhaul:

1. Keluarkan oli mesin dengan cara membuka baut pembuanag pada carter.
2. Lepaskan stater motor dengan car membuka dua buah baut stater.
3. Pisahkan transmisi dan mesin dengan cara membuka bautnya
4. Lepaskan penutup kopling dan plat kopling
5. Lepaskan flywheel dengan cara membuka baut pengikatnya.
6. Letakan mesin pada overhaul stand .

24
7. Lepaskan exhaust manifold dan intake manifold
8. Lepaskan saringan oli
9. Lepaskan tutup pushrod dan valve filter
10. Lepaskan V belt dan alternator dari dudukannya
11. Buka kioas dan pulinya
12. Buka rumah-rumah thermostat.
13. Buka pompa air dengan cara membuka baut pengikatnya
14. Lepas crankshaft pulley .
15. Buka tutup timing gear.
16. Perhatikan tanda-tanda timing yang terdapat pada roda gigi poros
englo,roda gigi idler,roda gigi poros bubungan,dan roda gigi pompa injeksi
( automotive timer ),kemudian lepass timing gear
17. Buka mur pengikat automotive timer ,dan lepas timernya denggan
menggunakn pulle
18. Lepas selang-selang bahan bakar dan saringan bahan bakar
19. Lepas pipa-pipa tekanan tinggi penghubung pompa injeksidengan injector.
20. Lepas pompa injeksi dari dudukannya .
21. Lepas busi pijar dan penghubungnya
22. Buka injector
23. Lepas tutup kepala slinder
24. Lepas poros rocker arm
25. Keluarkan pushrod dan valve filter
26. Buka baut–baut kepala slinder,denga urutan dari bagian luar menuju ke
bagian tengah secara silang
27. Lepaskan kepala slinder dan gasket kepala slinder
28. Buka karter oli
29. Buka pompa oli
30. Lepaskan poros bubungan,dengan terlebih dahulu membuka baut
pengikatnya
31. Lepaskan tutup batang torak denga cara membuka mur pengikatnya
32. Lepaskan torak an kelengkapannya dari blok slinder,dan beri tanda supaya
tidak tertukar
33. Buka baut pengikat bantalan utama dan lepas tutup bantalan utama
34. Lepaskan poros engkol dan simpan pada dudukan poros engkol.
35. Lepaskan katup dan kelengkapannya dari kepela slinder dengan
menggunakan valve spring compressor
36. Penyimpanan bantalan,katup-katup,pegas katup,dan komponen yang
lainya harus diberi tanda supaya tidak tertukar.

25
3. Sistem rem
Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem rem
adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan
dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan
melambat, dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti
dikarenakan adanya kerja rem.
Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting
sebagai keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat
menimbulkan bahaya dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab
itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak
mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja
dalam suhu tinggi.
Beberapa fungsi rem:

 Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda


kendaraan.
 Mengatur kecepatan selama berkendara.
 Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.

Jenis rem

1. Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang pad
yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan
tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
2. Rem Tromol (Drum Brake) bekerja dengan menggunakan sepasang sepatu
yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama
dengan roda, baik secara hidrolis maupun mekanis.

26
Komponen-komponen rem yang umum:

 Backing plate
 Silinder penyetel sepatu rem
 Sepatu rem
 Pegas pembalik
 Kampas rem
 Silinder roda
 Drum rem

Rem yang merupakan sistem pengendalian kendaraan, maka perangkat


rem harus mendapat perhatian lebih. Perawatan rutin harus tetap dijalankan
untuk memaksimalkan kerjanya. Idealnya perangkat rem perlu dicek setiap
kendaraan menempuh jarak 10.000 km. Ini untuk memastikan apakah
komponen-komponennya masih dalam kondisi sempurna.
Selain itu, pembongkaran juga perlu untuk membersihkan dari
penumpukan debu di bagian kanvas, teromol, dan cakram. Debu berpotensi
menyebabkan goresan pada piringan atau tromol tergores.

4. Sistem pelumasan
Motor diesel adalah suatu motor yang merubah bentuk energi menjadi tenaga
mekanik yang dihasilkan dri percampuran antara bahan bakar dengan udara
dalam suatu proses pembakaran.

Motor diesel tebagi menjadi 2 komponen utama yaitu :

27
a. Bagian-bagian yang diam :
b. Kepala silinder
c. Blok silinder
d. Tabung silinder
e. Rumah engkol
f. Pan minyak pelumas

Bagian-bagian yang bergerak :

a. Torak
b. Batang torak
c. Poros engkol
d. Pompa bahan bakar
e. Katup pamasukan Katup pembuangan.

Sesuai dengan Proses kerja pada motor yaitu :

Memasukan udara ke dalam silinder, untuk pembakaran.


Memampatkan udara di dalam silinder (agar suhu tinggi )
Pembakaran bahan bakar oleh udara dengan suhu tinggi.
Ekspansi gas hasil pembakaran, dihasilkan tenaga mekanis.
Pembuangan gas sisa, agar silinder siap diisi dengan udara baru.
Beroprasinya suatu sistem pelumasan yang bertujuan untuk melumasi
bagian-bagian yang bergerak, yang saling bergesekan pada bagian motor.
Pelumasan juga sebagai media pendingin dari panas yang dihasilkan oleh
bagian yang saling bergesekan, maupun dari panas yang di hasilkan dari proses
pembakaran. Maka dari itu pelumasan dapat dikatakan sebagai salah satu
elemen dasar dalam permesinan, sebab apabila telah terjadi kerusakan pada
sistem pelumasan pada suatu mesin, maka secara otomatis mesin tersebut tidak
dapat beroprasi.

Sistem pelumasan pada motor diesel

1. Pengertian Pelumasan

28
Pada dasarnya pelumasan adalah pemisahan dari dua permukaan benda
padat yang begerak secara tangensial terhadap satu sama lain dengan cara
menempatkan suatu zat diantara kedua benda padat tadi yang Mempunyai
jumlah yang cukup dan secara terus menerus dan dapat memisahkan kedua
benda sesuai dengan kondisi beban dan suhu.

Tetap membasahi permukaan kedua benda.


Mempunyai sifat netral secara kimia terhadap kedua benda.
Mempunyai komposisi tetap stabil secara kimia pada kondisi operasional.
Suatu zat yang dapat memenuhi persyaratan tadi disebut pelumas / lubricant.

Suatu benda atau logam yang tampak halus, sebenarnya tidak pernah
mempunyai permukaan yang licin secara sempurna, seperti yang terlihat
dengan mata biasa, tetapi jika dilihat dengan mikroskop akan terlihat bahwa
pada permukaan tersebut merupakan tonjokan-tonjolan dan lekukan-lekukan
mikroskopis. Sehingga bila kedua permukaan tersebut bersinggunan satu
dengan yang lain, bagian yang merupakan tonjolan dan lekukan pada kedua
benda akan saling mengait. Sehingga apabila kedua permukaan tadi bergerak
satu dengan yang lain maka terjadi suatu tahanan yang besar karena tonjolan
dan lekukan yang saling mengait harus saling mematahkan. Patah nya tonjolan
dan lekukan tadi akan menimbulkan panas, dan tahanan tadi disebut tahanan
gesekan. Dam gesekan yang tadi di sebut gesekan kering.

Permukaan yang kasar tidak dapat dihaluskan seluruhnya dengan cara


digosok atau diampelas, karena tonjolan dan lekukan tadi sangat tidak teratur,
sehingga efek keausan akan berjalan terus.

Kalau pemisahan antara kedua permukaan dengan menggunakan


pelumas, gesekan masih tetap ada, yang di sebut gesekan cair. Nilai gesekan
cair jauh lebih kecil dibandingkan gesekan kering.

Fungsi Pelumasan

1. Mengurangi tingkat keausan pada benda yang saling bergerak bergesekan.


2. Mengurangi timbulnya panas yang berlebihan
3. Fungsi lain dari pelumasan :
4. Sebagai media pendingin
5. menghilangkan panas dari bsagian-bagian yang bergesekan
6. Sebagai zat perapat kebocoran
7. menyekat udara antara ring piston dengan dinding silinder
8. Sebagai zat pembersih.
9. menghilangkan karbon didalam sylinder dan debu dan menyaringnya.

29
10. Sebagai peredam suara dari getaran

PERAWATAN SISTEM PELUMASAN

1. Bak minyak pelumas.


Bukalah bak minyak pelumas setiap 500 jam, dan bersihakanlah bak
minyak tersebut. Dan saringan hisap dari pompa minyak pelumas dengan
mempergunakan minyak ringan atau minyak cuci.
2. Saringan minyak pelumas

Cucilah rumah filter sebersih-bersihnya dengan menggunakan minyak


ringan atau minyak cuci, sementara itu periksalah kertas saringan, apabila
terlihat adanya kotoran, serbuk logam berwarna putih atau warna tembaga
tembaga, maka hal itu menunjukan adanya keausan pada bantalan-
bantalannya, segera lakukan perbaikan

3. Tekanan minyak pelumas

Apabila tekanan minyak pelumas tidak dapat mencapai bilangan yang


disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, matikanlah mesin lakukanlah
pemerikasaan :

a. Apakah isi minyak pelumas didalam cukup ?


b. Apakah ada kerusakan pada pipa atau alat pengukur tekanan minyak
pelumasnya ?
c. Apakah ada kebocoran minyak pelumas dari saluran-salurannya ?
d. Apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik, atau apakah
udara masuk kedalam saluran minyak pelumas ?
e. Apakah ada bantalan yang rusak ?
f. Apakah alat pengatur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik ?
biasanya kotoran didalam saluran minyak pelumas menyebabkan
gangguan pada sistem pelumasannya.

5. Kelistrikan
Mobil memerlukan rangkaian sistem kelistrikan untuk mendukung kinerja pada
mobil tersebut. Oleh karena itu, sistem kelistrikan adalah sistem yang sangat
penting dan wajib ada pada mobil. Pada sistem tersebut sangat berpengaruh
pada komponen-komponen atau sistem lainnya yang ada pada mobil.

30
Pengertian Sistem Kelistrikan Body

Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan


pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem
penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard,
lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.

Lampu sangat penting pada mobil terutama pada malam hari atau pada jalan
berkabut. Sistem lampu tersebut meliputi lampu kepala, lampu parkir, lampu
belakang, lampu plat nomor dan lampu rem. Di samping itu ada beberapa
mobil yang dilengkapi dengan lampu kabut, lampu sorot jauh dan lampu
mundur. Komponen lain yang termasuk dalam sistem adalah lampu instrumen,
lampu interior dan lampu kontrol.

Bagian-bagian pada Sistem Kelistrikan Body

1. Lampu Kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan


pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan
jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer
switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui
saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe
sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada
kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu
kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda
motor.

2. Lampu Kota

Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri
dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila
malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat
mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi

31
lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi
dari kendaraan . Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala
bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan
instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang. Arus lampu plat nomor
selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila
lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda
yang lain tentang lebar kendaraan.

Penggunaan bola lampu dan fuse Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil),
pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang
diperlukan adalah:

Nama Komponen Daya Lampu

4 buah bola lampu kota 4 X 8 Watt = 32 Watt

2 buah bola lampu plat Nomor 2 X 3 Watt = 6 Watt

2 buah bola lampu instrumen 2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu
(1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10
Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

3. Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang
berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Sistem ini terdiri atas
empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu

1 bola lampu kiri depan

1 bola lampu kiri belakang

1 bola lampu kanan depan

1 bola lampu kanan belakang

32
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat
menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-
hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda
belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau
kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan
dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau
difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan.
Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah
depan. Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda
belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok,
sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya
mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena
ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa
harus menyalakan kunci kontak.

4. Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan


ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi.
Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel
filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem
21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil
sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal
rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak
mengerem).

33
5. Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi


tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi
untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut
bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah
putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang
terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin
hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.

Komponen Pendukung

34
1. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem
kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga
pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan
kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi
kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

2. Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)


sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai).

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ; Off : terputus dari sumber
tegangan (baterai) ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk

35
kebutuhan accecoris ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

3. Saklar

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau
menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b
atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi
tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+
baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan
dengan 56 (ke saklar dim).

4. Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi


beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat.
Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel,
relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau
terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis
sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis

filamennya.

5. Pengedip (Flaser)

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara


otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip.
Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

36
6. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan


menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung.
Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan
terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

7. Kabel Penghubung

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan


komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas
berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada
berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus
menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir
kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

37
6. Sistem transmisi
Transmisi pada mobil berfungsi untuk menyesuaikan momen yang
dibutuhkan dengan keadaan jalan atau putaran motor. Disamping itu transmisi
juga berfungsi untuk mengubah arah putaran poros propeler sehingga mobil
bisa berjalan mundur.

Sebuah mobil menggunakan sistem transmisi untuk memindahkan


meneruskan daya dari mesin (flywheel/roda gila) ke roda penggerak.
Contohnya, jika menggunakan penggerak roda belakang, yang termasuk sistem
transmisi adalah komponen-komponen berikut :

Kopling/clutch : fungsinya untuk meneruskan dan melepas daya dari


mesin ke bagian perseneling. Jika dilepas, maka mobil bisa diam (tidak
bergerak), sementara jika ditempelkan, putaran mesin akan diteruskan ke
girbox dan kemudian ke poros propeler. Di kopling ini ada plat yang
bergesekan ini lama-lama bisa aus dan menyebabkan kopling selip. Karena itu,
sering kali ada istilah “ganti kampas atau plat kopling”, yang aus adalah
kampas koplingnya atau sering disebut plat kopling.

Girbox : fungsinya sebagai rumah gir, yaitu tempat mengkonversi


tenaga putar dari poros mesin ke poros propeler menggunakan gir-gir dengan
perbandingan tertentu, sesuai kebutuhan. Jadi, sebuah mesin dengan kecepatan
yang stabil bisa digunakan untuk menjalankan mobil secara pelan di gir 1, dan
juga kencang di gir 4 atau 5.

Poros propeler : fungsinya meneruskan gerakan dari mesin yang sudah


diatur torsinya dan keceoatanya oleh gir ke elemen ke penggerak di gardan.

Gardan : fungsinya mengubah gerakan putar poros propeler ke gerakan


maju atau mundur dari roda penggerak dibelakang. Untuk mobil dengan
penggerak depan ( saat ini mulai banya mobil dengan penggerak depan,
contohnya city car, dan sedan ), biasanya tidak ada gardan.

Roda : ini fungsinya jelas yaitu untuk menapak jalan.

Transmisi yang digunakan pada mobil ada bermacam-macam, antara


lain:

1. Selective gear transmision.

Jenis ini masih dibedakan lagi menjadi tiga macam yaitu:

38
Model sliding mesh

Model constant mesh

Model syncromesh

2. Planetary gear transmision.

3. Transmisi otomatis.

Transmisi otomatis ada dua macam, yaitu model cairan dan model
elektronik.Di antara ketiga model transmisi tersebut di atas, transmisi model
selective gear paling banyak digunakan karena konstruksinya sederhana
sehingga perawatannya lebih mudah.

Model sliding mesh

Pada model ini untuk memperoleh putaran out-put yang dikehendaki


dilaksanakan oleh roda-roda gigi yang dapat meluncur dari berbagai macam
ukuran yang dipasang pada out-putnya.

Model constant mesh

Model constant mesh dilengkapi dengan gigi kopling yang diberi alur-alur dan
ditempatkan sedemikian rupa pada poros out put sehingga dapat diluncurkan
sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan alur pada roda gigi constant mesh
yang selalu berputar tetap.

Model syncromesh

Pada model ini sistem transmisi dilengkapi dengan kopling berbentuk kerucut
yang disebut synchronizer ring. Dengan adanya ring synchronizer ini
perpindahan gigi-gigi transmisi bisa berlangsung dengan lembut.

Pemeriksaan dan perawatan sistem transmisi:

1. Hidupkan motor pada posisi transmisi netral kemudian tekan pedal kopling
dan pindahkan ke posisi transmisi satu atau yang lebih tinggi.
2. Apabila sistem kopling bekerja dengan baik tetapi pemindahan posisi
transmisi tidak dapat dilakukan dengan baik dan terdengar bunyi tidak
normal dari bak transmisi maka ada kemungkinan besar bahwa komponen
sinkromes dari transmisi telah rusak.

39
3. Apabila terdengar bunyi tidak normal, meskipun transmisi pada posisi
netral, tekan pedal kopling. Jika bunyi tersebut hilang maka hal berarti
bunyi berasal dari bak transmisi.
4. Periksalah keadaan minyak pelumas pada bak transmisi. Apabila pelumas
pada bak transmisi kotor atau mengandung serbuk logam, gantilah minyak
pelumas tersebut. Apabila jumlah minyak pelumasnya kurang maka
tambahlah dengan minyak pelumas yang sejenis.
5. Periksalah apakah ada kebocoran-kebocoran minyak pelumas dari bak
transmisi. Jika terdapat kebocoran-kebocoran ringan perbaiki dengan
segera.

Berikut ini teknik pengecekan untuk transmisi manual :

1. Parkir mobil ditempat datar, pastikan di depan atau di belakangnya tidak


ada mobil atau orang. Starter mobil, lalu masukan gigi 1. Pelan-pelan
lepaskan pedal kopling perlahan-lahan tanpa mengegas. Mesin harusnya
mati, sambil sedikit ada hentakan. Ini berarti kopling masih bagus. Kalau
mesin tidak mati pelan-pelan dan langsung mati begitu saja, maka bisa jadi
kopling rusak. Jika anda sulit memasukan ke gigi 1 di perseneling,
kemungkinan kopling juga rusak.
2. Nyalakan mesin kembali, lalu masukan gigi ke 3. Lepaskan kopling pelan-
pelan tanpa mengegas. Harusnya mesin mati karena pedal kopling tidak
dilepas, jika ternyata mesin masih hidup, berarti kopling mesin rusak
parah, dan mobil seperti ini jangan dipakai karena sangat berbahaya.
3. Jika kopling dan gir box oke, tetapi kendaraan tidak melaju, dan di bagian
bawah ada suara mendengung, kemungkinan ini bagian gardan yang aus.
4. Jika kopling dan gir box oke, tapi di bagian bawah kendaraan ada suara
seperti knocking maka kemungkinan poros propeler juga ada kebengkokan
atau sudah cacat.

Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis dilengkapi dengan kopling fluida sehingga


mempermudah pengemudi dalam menjalankan mobilnya. Pengemudi tidak
disibukkan oleh tugas menginjak pedal kopling sehingga tidak cepat lelah.
Dengan transmisi otomatis pengemudi menjadi lebih ringan tugasnya karena
tidak harus selalu memilih dan memindahkan posisi transmisi selama mobil
berjalan. Pemindahan gigi pada transmisi otomatis berlangsung dengan
sendirinya.

Dengan menggunakan kopling fluida maka perpindahan putaran dari


motor ke transmisi berlangsung dengan halus sehingga tidak timbul hentakan-

40
hentakan. Tetapi dengan menggunakan kopling fluida maka kemungkinan
untuk timbulnya selip agak besar sehingga banyak tenaga motor yang hilang.
Kopling fluida terdiri atas komponen- komponen penggerak dan yang
digerakkan. Bagian yang berfungsi sebagai penggerak disebut pump impeller
dan bagian yang digerakkan disebut turbine runner. Kedua bagian tersebut
ditempatkan di dalam sebuah housing yang diisi penuh dengan minyak dan
dipasang saling berhadapan. Pump impeller berhubungan langsung dengan
poros engkol, turbine runner berhubungan langsung dengan poros masuk
transmisi. Bila motor berputar, pump impeller menggerakkan minyak untuk
memutarkan turbine runner dan meneruskan putaran motor ke transmisi.

Salah satu contoh transmisi otomatis adalah Toyoglide yang


dikembangkan dengan sukses sejak tahun 1959. Toyoglide terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu:

Torque converter yang bekerja secara otomatis untuk menambah momen yang
diterima dari motor.

Planetary gear (pembantu transmisi) yang memungkinkan mobil berjalan


mundur.

Bagian pengontrol hidrolis yang mengatur kerjanya planetary gear dan juga
berfungsi menyediakan pelumas untuk bagian-bagian torque converter.

Pemeriksaan dan perawatantransmisi manual:

Untuk perawatan transmisi otomatis, perhatikanlah buku pedoman


servisnya. Hal ini dikarenakan jenisnya yang banyak sekali. Perawatan yang
mudah dilakukan adalah dengan selalu memeriksa dan mengganti minyak
pelumas transmisi tersebut.

Parkirkan mobil anda didekat polisi tidur, masukan ke perseneling drive,


otomatis mobil akan berjalan menaiki polisi tidur dan mesin tidak mati.

Masukan di perseneling drive, kemudian tahan pedal rem. Maka mesin akan
tetap hidup/tidak mati walaupun mobil tidak bergerak. Jika ternyata mesin
mati, maka biasanya kopling ada kerusakan.

Coba pindahkan antar perseneling, apakah perpindahanya mulus atau tidak?


Jika ada hentakan, berarti gir box ada kerusakan.

Coba jalankan mobil dikecepatan sekitar 70 Km/jam. Kemudian, pindahkan


perseneling ke netral. Seharusnya tidak ada getaran yang muncul. Jika ada
getaran, berarti kemungkinan kerusakan ada di poros propeler yang bengkok,

41
atau kerusakan suspensi. Jika poros propeler bengkok,maka getaran akan dua
arah, horisontal dan vertikal, adapun jika suspensi yang rusak, maka getaran
hanya 1 arah, entah horisontal/vertikal.

Periksa tinggi permukaan minyak pelumas transmisi dalam keadaan transmisi


panas normal.

Ganti minyak pelumas transmisi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
buku pedoman servisnya (biasanya sekitar jarak tempuh 37.500 km).

Isi minyak pelumas harus tepat antara tanda batas bawah dan tanda batas atas.
Dalam keadaan dingin tinggi minyak pelumas harus ada pada tanda bawah.

Hidupkan motor pada putaran idel (stasioner) beberapa saat sampai bak
transmisi mencapai suhu normal. Setelah itu tambahkan minyak pelumas
sampai tanda batas atas dari batang pengukur minyak pelumas.

7. K3
Dalam melakukan suatu pekerjaan tentu saja harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja di bengkel
otomotif memang merupakan salah satu aspek penting di lingkungan kerja.
Setiap orang yang bekerja di bengkel otomotif seharusnya memahami
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Selain pekerjaan harus
terselesaikan juga harus dapat menjamin kesehatan dan keamanannya,
dibutuhkan kesadaran tenaga kerjanya dalam menjaga keamanan dan kesehatan
kerja, dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengana prosedur yang ada.

Pelaksanaan keamanan dan kesehatan kerja harus memenuhi sasaran


yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, mencegah timbulnya
penyakit akibat kerja, mencegah/mengurangi kematian dan cacat tetap,
pemeliharaan terhadap peralatan kerja, dapat meningkatkan produktifitas kerja
sehingga tenaga kerja tidak harus memeras tenaganya, dapat menjamin
keadaan kempat kerja yang aman dan sehat, dapat memperlancar kegiatan dan
pekerjaan pada bengkel tersebut.

Berikut adalah prosedur K3 yang harus diketahui dan diterapkan di


tempat kerja, terutama di bengkel otomotif.

1) Mematuhi peraturan perundang-undangan (UU No 1 tahun 70


tentang keselamatan dan kesehatan kerja, UU No 23 tahun 1992

42
tentang kesehatan kerja dan UU no 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan).
2) Mematuhi peraturan K3 yang diberlakukan diperusahaan.
3) Menganalisis kondisi lingkungan kerja.
4) Menganalisis kondisi peralatan dan perlengkapan kerja,
termasuk penggunaannya sesuai dengan fungsinya.
5) Menjaga lingkungan kerja tetap bersih dan rapih (5 S)
6) Bekerja sesuai prosedur (SOP).
7) Tersedianya alat keselamatan kerja dan terampil dalam
penggunaannya.

Prosedur 5S

Bagi anda yang pernah berinteraksi dengan dunia industri tentunya


tidak asing dengan istilah 5S. Industri yang menerapkan program 5S akan
terlihat bersih dan teratur. Mereka berpikir keadaan yang berantakan akan
menyembunyikan masalah. Program 5S dipandang sebagai usaha untuk
memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari para pemecah
masalah (problem solver).5S adalah kunci utama dilingkungan kerja untuk
membantu mewujudkan pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat, benar dan
aman.

Saat ini, program 5S telah banyak diadopsi oleh berbagai industri


di berbagai negara. Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang
yang selama ini memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segala
pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk perilaku manusia
agar memiliki kebiasaan (habit) mengurangi pembororsan di tempat kerjanya.

Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai suatu


gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan
(seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan
penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik (shitsuke). Masing-masing S dalam 5S beserta penjelasannya
dijelaskan di bawah ini.

SEIRI

Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan


barang yang berguna dan tidak berguna:

Barang berguna => Disimpan

43
Barang tidak berguna => Dibuang

Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy,


yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak berguna dengan
label merah (red tag) agar mudah dibedakan dengan barang-
barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label merah
kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean)
tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka
akan semakin efisien tempat kerja tersebut.

SEITON

Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu:


penataan barang yang berguna agara mudah dicari, 
dan aman,
serta diberi indikasi.

Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard


Strategy, yaitu menempatkan barang-barang berguna secara rapih
dan teratur kemudian diberikan indikasi atau penjelasan tentang
tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar
pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat
diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam
bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.

SEISO

Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu:


pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak
kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin, baik
mesin yang breakdown maupun dalam rangka program preventive
maintenance (PM).

Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar


seperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman
sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja
yang kotor dan berantakan.

44
SEIKETSU

Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton,


dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi

dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan yang telah
dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi.
Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke
seluruh anggota organisasi, dan diperiksa secara teratur dan
berkala.

SHITSUKE

Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri


akan etika kerja:

Disiplin terhadap standar

Saling menghormati

Malu melakukan pelanggaran

Senang melakukan perbaikan

Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dapat dilihat


pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1
Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

IN
JEPANG INDONESIA
GGRIS

5S 5R 5S 5P 5K 5S

Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort

Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set


in Order

45
Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shi
ne

Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Sta


ndardize

Shitsuke Rajin Swa- Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sust


disiplin ain

Suksesnya 5S terletak pada sejauhmana orang melakukan 5S sebagai


suatu kebiasaan (habit) bukan paksaan sehingga inisiatif perbaikan akan
muncul dengan sendirinya. Di bawah ini adalah hal-hal penting yang
diperlukan untuk pelaksanaan program 5S di tempat kerja.

Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua orang dalam organisasi dari level


atas sampai level bawah.

Membutuhkan komitmen manajemen untuk memastikan kegiatan 5S dilakukan


setiap hari dan dianggap sebagai prioritas.

Merubah perspektif semua orang dalam organisasi bahwa 5S lebih dari sekedar
program kebersihan maupun housekeeping management.

Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahan budaya.

Menggunakan sistem visual display untuk mengkomunikasikan aktivitas 5S


secara efektif.

Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan, bulanan, dan surprise audit)


untuk menilai performance.

Membutuhkan edukasi tentang konsep dan keuntungan aktivitas 5S.

Alat Keselamatan Kerja

Dengan mengetahui alat keselamatan kerja dan alat pendukung


keselamatan kerja serta cara penggunaannya, mungkin akan meminimalisir
terjadinya kecalakaan kerja. Berikut adalah alat keselamatan kerja yang harus
selalu ada di industri terutama dibengkel otomotif.

46
(1) Alat Pemadam Kebakaran

Digunakan untuk memadamkan api yang menyebabkan terjadinya


kebakaran. Dibengkel otomotif terutama, sangat besar kemungkinan terjadinya
kebakaran, karena banyak bahan-bahan yang mudah terbakar seperti bahan
bakar, oli/pelumas, lap bekas membersihkan tumpahan bahan bakar/oli, cairan
pembersih yang mengandung alkohol, dll. Penyebab terjadinya kebakaran juga
banyak, diantaranya percikan api akibat terjadi korslet (hubungan singkat),
terbukanya sirkuit kelistrikan, kabel tegangan tinggi yang terendam oli/air,
salah dalam menggunakan mesin charging, kecerobohan teknisi (merokok
ketika bekerja, membuang puntung rokok sembarangan, ketika mengerjakan
sistem kelistrikan tidak mencabut negatif baterai, dll).

Alat pemadam kebakaran banyak jenisnya disesuaikan dengan kelas-


kelas api dan media pemadamannya, yakni:

Kelas Jenis Api Media


Pemadaman

Kelas “A” Api Pejal (Solid Fire) Air dan Debu


Kering (Pasir)
1) Api Kayu

2) Api Kertas

3) Api Sampah

4) Api Kain

Kelas “B” Api Cair (Liquid Fire) Buih, Debu

47
1) Api Minyak Kering (Pasir),
dan
2) Api Cat Varpourising
3) Api Varnish Liquid

Kelas “C” Api Uap dan Gas (Gas & Steam Debu Kering
Fire) (Pasir),
Karbondioksida
1) Butana (CO2), dan
2) Propane Varpourising
Liquid
3) Oxy Acetyline

4) Gas (LPG)

Kelas “D” Api Logam (Metal Fire) Soda Ash, Pasir/


Debu Kering,
1) Potaosium Mantel dan
2) Sodium Powder

3) Kalsium

4) Magnesium

Api Debu Kering,


Elektrik Karbondioksida
(CO2) dan
Vapourising
Liquid

48
(2) Pakaian Kerja

Untuk mencegah kecelakaan, pilih pakaian kerja yang kuat dan dapat
memudahkan pekerjaan. Hindari pakaian kerja yang memperlihatkan sabuk,
gesper, dan kancing yang dapat merusak kendaraan saat bekerja.Sebagai
tindakan pengamanan terhadap kemungkinan cidera atau terbakar, jangan
memperlihatkan kulit secara terbuka.

(3) Sepatu Kerja

Pastikan untuk selalu mengenakan sepatu kerja (safety shoes) saat


bekerja, untuk menghindari bahaya tergelincir, dan cidera kaki karena adanya
benda yang terjatuh.

49
(4) Sarung Tangan Kerja

Saat mengangkat benda atau melepas pipa knalpot yang panas atau
benda serupa, kenakanlah sarung tangan. Namun untuk pekerjaan seperti
menggunakan mesin bor, mesin gerinda, jangan sekali-kali menggunakan
sarung tangan, hal ini akan menyebabkan terjadinya kecelakaan.

(5) Pelindung Kepala

Pelindung kepala (helm) digunakan untuk melindungi kepala agar tidak


cidera akibat ada benda yang jatuh atau kitanya yang jatuh.

(6) Pelindung Mata

Pelindung mata (googles) digunakan untuk melindungi mata dari


serpihan-serpihan kecil pada saat bekerja, seperti mengebor, menggerinda, dll.
Atau dari cahaya yang keluar pada saat mengelas. Sehingga mata bisa terbebas
dari cidera yang mengakibatkan kebutaan.

50
(7) Pelindung Telinga

Pelindung telinga digunakan untuk melindungi telinga kita dari


gangguan pendengaran yang berdampak pada ketulian, yakni pada saat bekerja
diarea yang tingkat kebisingannya melebihi standar, seperti mengebor,
menggerinda, dll.

(8) Himbauan/ Rambu-rambu

Perhatikan himbauan/ rambu-rambu tentang keselamatan dan kesehatan


kerja yang terpasang dibengkel (tempat kerja) dan lingkungan sekitarnya, dan
juga harap perhatikan himbauan lainnya. Himbauan/rambu-rambu tersebut
dipasang didaerah tertentu, karena sudah melalui hasil analisis mengenai K3.

Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif

Keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari 5 (lima) aspek yang perlu
diperhatikan selama bekerja, yakni sebagai berikut:

51
(1) Kondisi lingkungan bengkel otomotif (tempat kerja)

Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus kita
perhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Kita harus memahami
lingkungan kerja kita sebelum kita menerapkan keselamatan kerja, bengkel
otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi kondisi yang khusus.

Di bengkel ini, kita mendapati banyak kondisi yang dapat menyebabkan


kecelakaan kerja. Setiap kondisi dan alat serta bahan yang kita pergunakan
pada saat bekerja harus kita sesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya bahan
yang mudah terbakar, bahan yang licin, tajam, dan sebagainya. Hal ini harus
kita perhitungkan sebagai aspek keselamatan kerja yang akan kita terapkan.

Jika kita mampu menganalisa kondisi lingkungan kerja, maka kita dapat
memberikan antisipasi penanganan yang tepat. Antisipasi penanganan yang
tepat ini dimaksudkan untuk menyediakan sarana keselamatan kerja yang
sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini hanya dapat kita lakukan jika kita benar-
benar mengenali segala aspek yang ada di lingkungan kerja. Setiap aspek yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja harus kita sediakan sarana keselamatan
yang tepat.

Kondisi fisik dari lingkungan kerja perlu diperhatikan, sebab hal


tersebut merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin agar
tenaga kerja dapat melaksanakan tugas tanpa mengalami gangguan.

Kondisi fisik dari lingkungan kerja misalnya temperatur, kelembaban


udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, yang
berpengaruh terhadap hasil kerja.

52
(2) Alat Keselamatan Kerja di Bengkel Otomotif

a. Alat Pemadam Kebakaran

b. Pakaian Kerja

c. Sepatu Kerja

d. Sarung Tangan Kerja

e. Kacamata

f. Topi

g. Himbauan

(3) Bekerja dengan Aman dan Rapi

Bekerja dengan aman dan rapi antara lain dengan menjaga agar tempat
kerja selalu bersih, dan saat pekerjaan selesai kembalikan segala sesuatunya
dengan teratur, suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik
untuk selanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan (customer),
memarkir kendaraan yang akan diperbaiki di dalam garis stall, jangan sampai
keluar karena akan mengganggu kendaraan lain, tidak menempatkan sesuatu di
tengah jalan atau pintu masuk walaupun untuk sementara, karena akan
mengganggu mobil keluar atau masuk, tidak meninggalkan kunci atau suku
cadang di lantai, dimana dapat menyebabkan anda atau orang lain tersandung
atau terpeleset, biasakan menempatkan mereka pada pada caddy atau meja
kerja, membersihkan dengan segera setiap bahan bakar, oli atau gemuk yang
tertumpah, membersihkan alat-alat atau SST yang telah dipakai. (Ingat 5S)

(4) Menangani Kendaraan pelanggan

Selama bekerja, pakailah selalu fender cover, seat cover, dan floor cover agar
tidak merusak atau mengotori kendaraan.

Jagalah selalu kebersihan fender cover dan seat cover.

Oli atau gemuk yang ada pada tangan atau alat-alat anda dapat mengotori
kendaraan. Karena itu tangan dan alat-alat harus dijaga agar tetap bersih.

53
Jangan sekali-kali memasukkan benda yang tajam seperti obeng ke
dalam kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri
misalnya anda terjatuh.

Bersihkan selalu minyak dan oli yang tertumpah sehingga kendaraan


tidak dalam keadaan kotor. Jika oli yang tertumpah dibiarkan begitu saja,
langganan akan mengira terdapat kebocoran pada kendaraannya, lalu
membawanya kembali ke bengkel.

Apabila kendaraan tertumpah minyak rem, jangan mengelap tumpahan


karena dapat merusak cat. Cara menanganinya adalah dengan memberi air pada
tempat yang tertumpah minyak rem.

(5) Perilaku didalam bengkel


a. Jangan meninggalkan peralatan dan komponen dilantai karena orang
lain dapat tersandung karenanya.
b. Bersihkan tumpahan bahan bakar, oli atau stemplet dengan segera
untuk mencegah agar tidak ada yang tergelincir dilantai.
c. Jangan bekerja dengan posisi tubuh yang tidak nyaman. Hal ini tidak
hanya mempengaruhi efisiensi kerja, juga dapat menyebabkan terjatuh
atau cidera.
d. Berhati-hatilah saat menangani benda-benda yang berat, karena anda
dapat terluka bila benda-benda tersebut menjatuhi kaki anda, atau
punggung anda bisa cidera.
e. Jangan merokok saat bekerja terutama jika sedang bekerja dekat switch,
papan switch, motor listrik, perawatan sistem bahan bakar, motor
listrik, baterai yang sedang diisi, dll.
f. Peralatan kelistrikan, hidrolik dan pneumatik dapat menyebabkan
cidera serius bila tidak digunakan dengan benar. Baca buku petunjuk
penggunaannya.
g. Kenakan kacamata pelindung sebelum menggunakan peralatan yang
menebarkan serpihan-serpihan kecil.
h. Jangan menggunakan sarung tangan saat bekerja dengan peralatan yang
berputar atau saat bekerja diarea menggerakkan rotasi.
i. Untuk menaikkan kendaraan pada lift, pertama-tama angkatlah ban
sampai berada sedikit diatas permukaan tanah lalu pastikan bahwa
kendaraan telah ditopang dengan aman pada lift sebelum menaikkan
kendaraan seluruhnya. Jangan pernah menggoyang kendaraan bila telah
dinaikkan karena kendaraan dapat jatuh dan melukai anda atau orang
disekitar anda.

54
Pada umumnya kecelakaan kerja terjadi karena dua faktor, yakni
kecelakaan dikarenakan faktor manusia dan kecelakaan dikarenakan faktor
fisik seperti mesin, peralatan, rendahnya standar pengamanan peralatan, dan
lingkungan kerja yang buruk. Jadi bijaklah dalam bekerja dengan
memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja tersebut.

8. Sistem penggerak mobil


Mobil memiliki beberapa macam sistem penggerak roda dalam sistem pemindah
dayanya. Beberapa layout sistem penggerak mobil yaitu FF, FR, RR, MR, dan
4WD/AWD. Lalu apa yang dimaksud dengan FF, FR, RR, MR, dan 4WD/AWD?
Berikut ini penjelasannnya.

FF

FF (Front Engine-Front Wheel Drive)


FF adalah singkatan dari Front engine Front wheel drive layout. Artinya
adalah, yang membuat mobil bergerak adalah roda depan. Biasanya mesin FF
mesinnya horizontal, atau biasanya disebut mesin miring. FF pada jaman
sekarang sih lebih banyak, atau mungkin sudah merajalela di Indonesia.
Kemampuan yang menyudutkan dari sebuah kendaraan FF pada umumnya lebih
baik, karena mesin ditempatkan di atas mengarahkan roda. Akan tetapi, seperti
roda yang didorong memiliki tuntutan tambahan kemudi, jika mempercepat
kendaraan maka kendaraan akan mengalami kekurangan grip untuk belok, yang
dapat mengakibatkan understeer. Mobil FF umumnya dianggap lebih unggul
daripada mobil FR dalam kondisi di mana ada traksi rendah seperti salju,
lumpur, kerikil atau aspal basah.

55
Contoh mobil yang berlayout FF:Honda Jazz, Honda Civic, Honda City,
Toyota Corolla, Toyota Yaris, Alfa Romeo Brera, Alfa Romeo Spider, Honda
CRV, Honda Odyssey, Honda Stream, Honda HRV, Honda Integra, Honda
Accord, Honda Prelude, Hyundai Accent, Mitsubishi Lancer aje, Mitsubishi
Galant (bukan yang V6), Mitsubishi FTO, Mazda 3, Mazda 6, Toyota Camry,
Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Wish, Mini Cooper, Renault Avantime,
Renault Megane,Peugeot 206, dll

FR (Front Engine-Rear Wheel Drive)


FR adalah singkatan dari Front engine Rear wheel drive layout. Mobil ini
menggunakan Gardan untuk mentransfer power dari mesin ke roda belakang. FR
layout yang sering dipilih untuk desain sederhana dan karakteristik penanganan
yang baik.

56
Menempatkan drive roda di bagian belakang ruang cukup memungkinkan
untuk transmisi di tengah kendaraan dan menghindari kerumitan mekanis yang
terkait dengan daya transmisi ke roda depan. Untuk kinerja tinggi kendaraan,
tata letak FR lebih cocok daripada roda depan desain, terutama dengan mesin
yang melebihi 200 tenaga kuda. Hal ini karena berat transfer ke bagian belakang
kendaraan selama percepatan, yang beban roda belakang dan meningkatkan
cengkeraman mereka. Keuntungan lain dari tata letak FR relatif mudah akses ke
kompartemen mesin, sebagai akibat dari orientasi longitudinal drivetrain,
dibandingkan dengan layout FF. Mobil FR merupakan mobil favorit para drifter
lokal maupun international karena mobil FR itu cenderung lebih oversteer
dibandingkan dengan FF yang cenderung understeer.

Contoh mobil yang berlayout FR:


Nissan Silvia, Nissan SX series, Nissan 350z, Toyota Trueno AE86,
Toyota Chaser, Toyota Soarer, Nissan Skyline yang bukan GTR, Toyota
Altezza, Nissan Cefiro, Semua BMW, Mercedes Benz, Mazda RX7, Mazda
RX8, Mazda MX5 Miata, Chevrolet Camaro, Chevrolet Corvette, Ford Mustang,
Caterham, Cadillac CTS, Cadillac XLR, Dodge Viper, Dodge Charger, Dodge
Challenger, Honda S2000, Lexus ISF, Pontiac GTO, Toyota Supra, Toyota
Avanza, Toyota Kijang, Toyota Innova, Toyota Mark II, Pontiac Soltice, Alfa
Romeo 75, Isuzu Panther, dll

MR (Mid Engine-Rear Wheel Drive)


MR merupakan singkatan dari Middle engine Rear wheel drive layout.
Sistemnya tidak jauh berbeda dengan RR yaitu Rear engine, Rear wheel layout.
MR dan RR tidak jauh berbeda penempatan mesinnya. Sebagian besar ciri-ciri
dari konfigurasi RR dibagi dengan MR. Menempatkan mesin di dekat roda
belakang digerakkan memungkinkan untuk secara fisik lebih kecil, ringan,
kurang kompleks, dan lebih efisien drivetrain, karena tidak ada perlunya
driveshaft, dan diferensial dapat diintegrasikan dengan transmisi, biasanya
disebut sebagai transaxle.
Karena biasanya mesin komponen terberat dari mobil, menempatkan di dekat
poros belakang biasanya menghasilkan lebih berat atas poros belakang daripada
di depan, sering disebut sebagai berat belakang bias. Semakin jauh kembali
mesin, semakin besar bias. Bias mengurangi berat belakang ke depan transfer
berat di bawah pengereman, dan meningkatkan berat badan belakang percepatan
transfer di bawah. Kerugian berat ke belakang bias adalah bahwa mobil dapat
menjadi tidak stabil dan cenderung oversteer ketika perlambatan (baik
pengereman atau terangkat dari throttle). Secara bergiliran, kecenderungan ini
jauh lebih menonjol, sampai-sampai bahkan melepaskan gas sedikit sambil

57
memutar dapat menyebabkan ban belakang tiba-tiba kehilangan pegangan, dan
belakang kendaraan untuk meluncur-pertama (lihat lift-off oversteer). Ketika ini
terjadi, rotasi inersia menyatakan bahwa berat badan tambah jauh dari sumbu
rotasi (umumnya roda kemudi) akan lebih mungkin untuk mempertahankan
berputar, khususnya di bawah pengereman. Ini adalah ketidakstabilan yang
melekat dalam rancangan, sehingga lebih mudah untuk merangsang dan lebih
sulit untuk pulih dari slide daripada di belakang yang kurang berat badan-bias
kendaraan.

Contoh mobil berpenggerak MR:

Ford GT, Ferrari F430, Ferrari 360, Enzo Ferrari, Lotus Elise, Pagani
Zonda, Lamborghini Murcielago, , Lamborghini Reventon, McLaren F1, Audi
R8 dll.

RR (Rear Engine-Rear Wheel Drive)

Kendaraan dengan mesin di belakang dan menggerakkan roda belakang


dinamakan tipe Rear Engine Rear Wheel Drive (RR). Dalam sistem ini, mesin
mobil diletakkan dibelakang untuk menggerakan roda belakang mobil.

Contoh mobil berpenggerak RR:

Volkswagen Bug/Beetle (VW Type 1), Porsche 911, Porsche


356, Chevrolet Corvair, NSU Prinz and Hino Contessa.

58
VW Beetle Berpenggerak RR

4WD/AWD (Four Wheel Drive/All Wheel Drive)Four-wheel drive, 4WD,


4x4 ( "empat x empat"), atau AWD ( "all wheel drive") adalah sebuah kendaraan
roda empat dengan drivetrain yang memungkinkan keempat roda untuk
menerima torsi dari mesin secara bersamaan. Sementara banyak orang
mengasosiasikan istilah dengan kendaraan off-road dan Olahraga utilitas
kendaraan, menyalakan semua empat roda memberikan kontrol yang lebih baik
di mobil jalan normal pada banyak permukaan, dan merupakan bagian penting
dari olahraga dari demo.

Dalam singkatan seperti 4x4, angka pertama biasanya diambil sebagai


jumlah roda dan yang kedua biasanya diambil sebagai jumlah powered roda
(angka-angka tersebut benar-benar poros-tujuan untuk memungkinkan lebih dari
satu roda pada setiap akhir suatu poros). 4x2 berarti kendaraan roda empat di
mana tenaga mesin ditransmisikan ke hanya dua as roda-berakhir: dua di depan
roda depan atau belakang dua di belakang-wheel drive. Ada beberapa sedan
yang menggunakan AWD ataupun 4WD.

59
Nissan GT-R Berpenggerak 4WD/AWD

Contoh mobil 4WD: Nissan Skyline seri yang GTR, Nissan GTR, Subaru
Impreza, Beberapa Audi, Mitsubishi Lancer seri semua EVOLUTION,
Mitsubishi Eclipse, Mitsubishi GTO, Jeep.

60
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
PT. Mazda Palangka Raya memiliki sistem manejemen bengkel yang
sangat baik dan mempuni, sehingga sangat cocok untuk mahasiswa
melaksanakan Praktik Kerja Industri.
Praktik kerja indutri yang dilaksanakan di PT. Mazda Palangka Raya
selama kurang lebih satu bulan, banyak hal – hal serta pembelajaran yang
dapat di terapkan. Ilmu yang di dapatkan di bangku kuliah dapat langsung di
aplikasikan pada dunia industri, serta dapat lebih memahami apa saja
kekurangan dan kelebihan selama melaksanakan praktik kerja industri.
Berbagai macam ilmu yang didapat diantarnya mencakup dibagian
manajemen bengkel dan mekanik bengkel yaitu sebagai service advisor,
sebagai spare part, serta ilmu sebagai mekanik di bengkel.
B. Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang
mungkin dapat membangun,
Adapun saran tersebut antara lain :
1. Pemilik bengkel dan lembaga pendidikan dapat menjalin hubungan
baik, agar perekrutan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Praktik
Kerja Industri dapat di koordinasikan.
2. Penyiapan kotak K3 pada dunia indutri kira nya dapat disediakan.
3. Penyiapan tempat untuk mengumpulkan baut dan mur agar tidak
tercecer.
4. Penggunaan peralatan yang sesuai dengan perbaikan kerusakan, akan
memberi hasil pekerjaan yang optimal.

61
DAFTAR PUSTAKA
http://proyek-lebah.blogspot.co.id/2013/08/sistem-penggerak-roda-pada-mobil-
ff-fr.html
https://inidimaz.wordpress.com/2016/02/08/pengertian-engine-overhaul-dan-
langkah-langkah-kerja-dalam-engine-overhaul/
https://www.kanalinfo.web.id/2015/12/pengertian-rem-dan-fungsinya.html
http://www.bppp-
tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=227:siste
m-pelumasan-pada-motor-diesel&catid=44:artikel&Itemid=85
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.co.id/2013/03/sistem-pelumasan-
kendaraan-mobil.html
http://inihradzhkhan.blogspot.co.id/2014/05/materi-pdto-keselamatan-dan-
kesehatan.html
http://sepatusafetyonline.com/blog/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dalam-
bengkel-otomotif/

62
LAMPIRAN

Foto – foto kegiatan

63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78

You might also like