Professional Documents
Culture Documents
Sari Apel
Sari Apel
Oleh
Rediana Novia Yasinta (105100301111043)
Nenah Absentia (105100313111011)
Ummi Mardiyah (105100307111001)
Ardiman Aziz Darajatun (105100301111069)
Alvionita Revila (105100301111065)
1.3 Tujuan
Tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan ini adalah
menyediakan produk berupa sari apel yang memiliki kualitas yang tinggi. Sari
apel dibuat dari bahan baku apel malang dan dipilih yang memiliki organoleptik
yang sesuai dengan standar perusahaan. Produk sari apel dikemas dalam
tetrapack sehingga fleksible dan mudah untuk dikonsumsi oleh konsumen. Sari
apel yang dibuat akan dikembangkan sedemikian rupa mengikuti perkembangan
teknologi yang ada. Perkembangan produk yang dilakukan baik dari segi rasa
maupun kemasan yang disesuaikan dengan keinginan atau selera konsumen.
BAB II
KONSEP PRODUK
Pola aliran bahan baku yang digunakan adalah bentuk “U” shape. Pola
aliran ini digunakan untuk memaksimalkan penggunaan ruang produksi, letak
pintu masuk bahan dan keluar produk berbeda, dan pola aliran ini terletak pada
satu garis. Bahan baku yang datang dari supplier disortir untuk menyesuaikan
standar bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Setelah itu apel dikupas dan
dipotong kecil-kecil, kemudian apel dimasukkan ke dalam mesin juicer dan
ditambahkan air. Jus buah dari proses sebelunya dipres dan menghasilkan sari
buah, kemudian sari buah tersebut dimasak dan ditambahkan gula. Setelah
dimasak sari buah tersebut di pasteurisasi selama 15 detik dengan suhu 72-
750C. Setelah itu sari buah secara otomatis dialirkan menuju mesin pengemas
tetra pack, setelah dikemas dengan tertra pack kemudian sari apel dikemas
dengan kemasan sekunder menggunakan kardus.
Tempat penyortiran dan tempat pengupasan dibuat berdekatan dengan
tujuan efisiensi jarak dan waktu perpindahan. Tempat pengupasan dan tempat
pemotongan apel diasumsikan menjadi satu tempat, dan tempat pengupasan
tersebut diletakkan dekat dengan mesin juicer dengan tingkat kedekatan penting
dengan tujuan untuk mempermudah perpindahan bahan, sedangkan tingkat
kedekatan tempat pengupasan dengan mesin lainnya (selain mesin juicer) tidak
terlalu penting karena mesin yang lain bukan merukan proses lanjutan dari
proses pengupasan. Begitu juga dengan mesin-mesin selanjutnya, mesin juicer
yang digunakan merupakan mesin yang memiliki 2 fungsi yaitu untuk
menghaluskan apel dan memisahkan ampas dari sari apel, oleh karena itu mesin
juicer ini harus dekat dengan mesin mixer. Mesin mixer harus dekat dengan
mesin pasteurisasi, mesin pasteurisasi harus dengan mesin pengemasan tetra
pack dan mesin pengemas tetra pack harus dekat dengan tempat pengemasan
sekunder. Sedangkan untuk tempat penyortiran dan tempat pengupasan
diletakkan jauh dari mesin pasteurisasi dan tempat pengemasan dengan tujuan
agar produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi dengan kotoran dari bahan
baku yang belum diproses.
Pada pelaksanaannya terdapat 2 gedung pada perusahaan ini, yaitu
gedung untuk administrasi dan gedung untuk proses produksi (pabrik). Luas
minimal untuk pabrik digunakan sebanyak 300 m2 dimana didalamnya terdapat
10 buah pisau proses pengupasan dan pemotongan, 3 buah meja stainless, 4
buah juicer yang dilengkapi dengan alat pengepres, 3 buah mixer untuk proses
pencampuran, 3 buah pasteurisator, 1 buah mesin pengepak tetrapack dan 1
gudang untuk penyimpanan bahan baku dan 1 gudang untuk penyimpanan sari
apel yang telah jadi. Penempatan mesin-mesin tersebut diletakkan pada satu
ruang tanpa sekat sehingga proses produksi dapat dilakukan secara kontinyu
dengan waktu yag lebih efisien dan tidak membutuhkan banyak biaya untuk
pembuatan ruang produksi dengan ruangan yang berbeda. Luas pabrik
sebanyak 455 m2 tersebut dialokasikan sebagai berikut :
No. Bagian Luas
1. Bagian penyortiran 50 m2
2. Bagian pengupasan dan pemotongan 50 m2
3. Bagian juicer dan pengepresan 43 m2
4. Bagian pencampuran (mixing) 30 m2
5. Pasteurisator 52 m2
6. Bagian pengepakan tetra pack 20 m2
7. Gudang apel 90 m2
8. Gudang sari apel 120 m2
Total 455 m2