You are on page 1of 5

Hari, Tanggal : Selasa, 26 Desember 2017

Nama : Abdul Muthi Haidar

Nim : 1401030003

Makul : Pendidikan Politik

Semester : VII

Ujian : Uas

1. A. PKn sebagai pendidikan politik merupakan salah satu bentuk sosialisasi politik telah
memiliki teori yang sangat kuat dan jelas. Dikatakan kuat, sampai dewasa ini tampak belum
ada bantahan bahwa PKn (Civic Education/Citizenship Education) menganut system theory.
Bahkan diperkuat lagi dengan teori pemberdayaan warga negara (citizen empowerment)
melalui pengembangan budaya kewarganegaraan (civic culture) dalam rangka
mengembangkan masyarakat kewargaan (civil society). Oleh karena itu disiplin hukum
maupun moral merupakan disiplin pendukung sangat penting bagi PKn. Teori sistem yang
dianut PKn di atas, membawa konsekuensi PKn pada posisi untuk kepentingan system
maintenance dan system persistence bagi sistem politik nasional (sistem politik demokrasi
Pancasila). Dengan demikian pengembangan materi PKn bidang politik terutama mengambil
porsi demokrasi politik dari ilmu politik. Porsi demokrasi politik dipahami dalam struktur
ilmu politik yaitu baik sebagai pemikiran, filsafat , teori ,ideologi dan terapannya dalam
konstitusi dan sistem politik.
nsimeon.blogspot.co.id/2015/01/pkn-pendidikan-kewarganegaraan-sebagai.html
B. Pendidikan politik berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan politik. Pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu upaya mengubah sikap dan perilaku yang diinginkan, yang
pelaksanaannya harus dilakukan secara terorganisir, berencana dan berlangsung terus
menerus kearah membina manusia menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya yang
dilandasi oleh nilai-nilai budaya dan ideologi. Pendidikan harus dilakukan secara terus

1
menerus, menunjukkan bahwa pendidikan bukanlah proses yang terjadi di sekolah saja,
namun juga di luar sekolah, yakni di lingkungan pekerjaan dan pemukiman termasuk di
dalamnya pada lingkungan keluarga. Adapun politik dapat dimaknai secara sederhana
sebagai cara, strategi, kewenangan atau kebijakan untuk memperoleh sesuatu yang dicita-
citakan atau untuk mempertahankan sesuatu. Pada tatanan yang lebih luas, istilah politik juga
merunut pada berkenaan dengan negara, termasuk di dalamnya soal kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan serta pendistribusian dan pengalokasian nilai-nilai dan norma-norma
dalam masyarakat. Secara terminologi pendidikan politik merupakan usaha sadar yang
dilakukan untuk mengubah sikap dan perilaku yang diharapkan, sehingga dengan pendidikan
politik dapat membantu manusia menjadi insan yang memahami dan menghayati hak dan
kewajiban, berwawasan kedepan dan memiliki sikap tanggung jawab dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Al Muchtar, Suwarma (2000) Pengantar Studi Sistem Politik Indonesia. Bandung. Gelar
Pustaka Mandiri.
Azra, A. (2001). “Pendidikan Kewargaan untuk Demokrasi di Indonesia”. Makalah Seminar
Nasional II Civic Education di Perguruan Tinggi, Mataram, 22-23 April.
C. Pendiddikan Politik merupakan hal yang sangat urgen, karena Pendidikan Politik
merupakan proses penyiapan warga negara muda untuk memasuki kehidupan berbangsa dan
bernegara, sehingga perlu direncanakan secara sistematis baik secara hiden kurikulum
maupun dalam kurikulum di persekolahan. Selain itu, pengkaryaan generasi muda
merupakan salah satu sarana penting dalam pendidikan politik. sehingga perlu sarana dan
prasarana untuk pengkaryaan generasi muda agar mereka terbiasa beraktifitas dan untuk
menumbuhkan jiwa volunteer.
Kantaprawira, Rusadi. (2004) Sistem Polilik Indonesia: Suatu Model PengantarBandung:
Sinar Baru Algensindo
Kartodirdjo, Sartono.(2005). Sejak Indische sampai Indonesia. Jakarta : Kompas.
1. A. Pendidikan politik harus segera digalakan kembali disetiap lini kehidupan, baik lewat
intitusi pemerintah maupun non pemerintah, baik secara formal maupun nonpormal.
Sehingga permasalahan sosial yang begitu berbahaya seperti berita hoax, manuver politik
saling tikam, dan perpecahan akibat isu SARA bisa segera diatasi. Karena ketika pendidikan
politik sudah berjalan dan dapat dipahami, maka setiap warga negara Indonesia akan turut

2
membangun masyarakat dan negaranya. Selain itu, mereka akan aktif dalam usaha
mendinamisir dan merenovasi lembaga masyarakat beserta sistem politiknya maka akan
menciptakan warga negara yang baik dan pintar ( good and smart cityzenship ). Dan yang
terpenting adalah pada setiap sarana pendidikan politik yang ada, haruslah melaksanakan
tuganya dengan baik yaitu mencerdaskan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa
dan rakyat secara baik, bukan malah “menyesatkan atau membodohi” rakyat. Selain itu di
dalam pelaksanaan pendidikan politik sebaiknya tidak dilakukan secara indoktrinatif . Sebab,
dengan sosialisasi secara indoktrinatif akan menghasilkan pribadi yang kaku, fanatik,
pandangannya sempit, mentalnya “dungu dan kacau”, sehingga kedepan perilakunya akan
cenderung menentang hati nuraninya sendiri dan realita yang dihadapi, serta akan menentang
kehendak dan aspirasi umum.
Sejatinya politik ini layaknya sebuah pisau. Bila pisau tersebut di gunakan oleh ibu rumah
tangga untuk memasak maka pisau akanlah sangat bermanfaat dan akan tersedia hidangan
yang lezat untuk keluarga. Namun beda cerita bila pisau tersebut di gunakan oleh pembunuh.
Maka yang terjadi adalah sebuah kesedihan dan kesengsaraan yang terjadi. Begitu pula
dengan politik, ia bisa menjadi sebuah alat untuk mencapai sebuah kebahagiaan atau malah
menjadi sebuah alat penghancur yang mendatangkan kesengsaraan.
Seperti yang kamu tahu, pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan
berpolitik kita. Pemerintah juga sebuah agen yang memiliki kepentingan yang bersifat
langsung terhadap sosialisasi politik. Kenapa begitu? Hal ini dikarenakan pemerintah adalah
penyelenggara sistem politik dan memiliki tugas untuk tetap menjaga kestabilannya.
Pemerintah juga sering turun tangan langsung dalam politik pendidikan. Salah satu
contohnya adalah melalui beberapa pelajaran yang difungsikan untuk mengenalkan siswa
kepada sistem kepolitikan negara, pemimpin negara, lagu-lagu nasional dan wajib, lagu
kebangsaan negaranya, dan yang lainnya. Nggak jarang pemerintah juga langsung melakukan
sosialisasi politik melalui tindakan atau kelakuan. Kalau pemerintah melakukan sosialisasi
politik, maka kita sebagai rakyat juga akan terpengaruh dengan cara pandang pemerintah.
Melalui beberapa aksi pemerintah, orientasi seseorang akan terpengaruh. Namun, hal ini juga
nggak bisa dikatakn salah karena nggak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-undang
Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang sudha menajdi pedoman hidup bagi negara kita.
Selain itu, Pancasila dan UUD 1945 juga menjadi asas politik negara kita.

3
kabarkampus.com/2017/02/urgensi-pendidikan-politik.html
http://www.merdeka.com/pendidikan/apa-peran-pemerintah-dalam-sosialisasi-politik.html.
B. Oleh karena itu, memilih bukan kesadaran sendiri, tetapi mengikuti pilihan
tokohnya.Pendidikan politik ini berfungsi untuk memberikan isi dan arah serta pengertian
kepada proses penghayatan nilai-nilai yang sedang berlangsung. Dalam filosofi pendidikan,
belajar merupakan sebuah proses panjang seumur hidup artinya pendidikan politik perlu
dilaksanakan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat terus meningkatkan
pemahamannya terhadap dunia politik yang selalu mengalami perkembangan.
Menurut pandangan saya , pembelajaran pendidikan politik yang berkesinambungan
diperlukan mengingat masalah-masalah di bidang politik sangat kompleks dan dinamis.
Pendidikan politik bagi generasi muda sejak dini amatlah vital dalam mendukung perbaikan
sistem politik di Indonesia. Pengetahuan sejak dini terhadap komponen-komponen
kenegaraan, arti nasionalisme, hak dan kewajiban, sistem pemerintahan, pemilu, dan segala
seluk-beluk politik akan melahirkan orang-orang yang berkapasitas dan memiliki arah dalam
perbaikan bangsa dan negara. Ketimbang orang orang yang beranjak dari perut lapar dan
modal awal, yang ujung-ujungnya adalah makan sebanyak-banyaknya ketika menjabat.
https://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pendidikan-politik-fungsi.html
https://kamparkab.go.id/berita/bangkinang-kota/pentingnya-pendidikan-politik-bagi-
generasi-bangsa.html
Pendidikan politik bukan berarti mengarahkan anak-anak pada kepentingan-kepentingan
politik tertentu. Pendidikan ini justru mengenalkan anak pada nilai-nilai penting politik
dimulai dari kehidupan sekolah. Mereka diajarkan bagaimana sebenarnya kebebasan
berpendapat dan tanggung jawab sebagai warga negara melalui contoh nyata yang dilakukan
oleh para pengajar maupun dalam sistem sekolah itu sendiri. Alber Bandura menyatakan
bahwa pendidikan utamanya terjadi melalui komunikasi dan keteladanan (modelling).
Demikian pula dengan pendidikan politik, hal tersebut dapat diajarkan tanpa harus membuat
mata pelajaran baru, tapi melalui keteladana seperti yang telah dicontohkan di atas.
Pendidikan merupakan wadah dimana pembentukan kultur generasi baru terjadi. Pendidikan
adalah rahim dari setiap karakter yang akan dimiliki oleh anak-anak kita di masa depan.
Dengan demikian secara sederhana kita dapat membangun sebuah asumsi bahwa perbaikan
pada diri masyarakat secara ideal akan terjadi jika kita benar-benar memperhatikan

4
pendidikan, termasuk dalam bidang politik. Ini sebenarnya selaras dengan prinsip kontekstual
dan bermakna dalam kurikulum kita, yaitu menghadirkan kenyataan dunia kepada peserta
didik. Niat baik untuk membersihkan dunia pendidikan dari ’kotornya’ politik justru lebih
memperbesar peluang untuk membuat pihak-pihak tertentu memanfaatkan pendidikan demi
kepentingan politiknya. Kita ambil contoh sederhana, pada era orde baru Pancasila sebagai
falsafah negara diajarkan melalui penafsiran tunggal dengan alasan menghilangkan bias-bias
politik seperti halnya yang terjadi pada orde lama. Namun justru itulah yang menjadi
bumerang, karena penafsiran tunggal yang diajarkan adalah penafsiran yang dibuat oleh
penguasa.

Perubahan sistem politik yang begitu terbuka dan desentralistik secara tiba-tiba membuat
negeri ini seperti mengalami shock. Jika istilah pengasa dan penindas zaman orde baru
adalah mereka para pemimpin di level ibukota maka saat ini penindas dan politikus kotor
telah menyebar demikian rata di seluruh lini pelosok tanah air. Upaya pemberantasan KKN
juga seolah menjadi lebih sulit. Bahkan bisa jadi karakter korup yang merajalela saat ini lebih
parah daripada saat zaman penjajahan.
http://www.banjarnegarakab.go.id/v3/index.php/berita/politik/1309-pentingnya-pendidikan-
politik-di-sekolah
2. Menurut saya di dalam muhammadiyah di lihat dari peran sejarah yang penting dan strategis
itu hanya dapat di lakukan manakala, Muhamadiyah mampu berdiri dalam posisi yang tinggi
sebagai gerakan islam yang mengemban fungsi dakwah dan tajdid. Di sisi lain juga adanya
partai politik juga di tuntut melakukan pendidikan politik dan mengoperasikan fungsi-fungsi
politik Negara yaitu mengelola pemerintahan dengan benar, merumuskan dan menentukan
kebijakan-kebijakan public, menenggakan kebijakan-kebijakan politik yang semuanya,
dihajatkan untuk sebesar-besarnya, kepentingan rakyat dan Negara.

You might also like