Professional Documents
Culture Documents
Mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota
akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
2. Prinsip-prinsip Pembagian SHU
Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri
c. Pembagian SHU anggota dilakukn secara transparan
d. SHU anggota dibayar secara tunai
3. Pembagian SHU per anggota
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU, maka perolehan SHU per anggota dibagi
berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan pembukuan
yang telah dilakukan oleh koperasi tersebut.
4. Ilustrasi Metode Penghitungan Shu Koperasi
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut :
a. SHU total kopersi pada satu tahun buku
b. bagian (persentase) SHU anggota
c. total simpanan seluruh anggota
d. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
e. jumlah simpanan per anggota
f. omzet atau volume usaha per anggota
g. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
h. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.
Contoh Kasus SHU ( Ekonomi Koperasi )
1. Koperasi “Sinar Jaya” yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp
100.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat pada 31 Desember 2001 sebagai berikut :
(hanya untuk anggota):
Penjualan Rp 460.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000,-
Laba Kotor Rp 60.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 40.000.000,-
Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:
Cadangan Koperasi 40%
Jasa Anggota 25%
Jasa Modal 20%
Jasa Lain-lain 15%
Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Jurnal pembagian SHU
c. Perhitungan persentase jasa modal
d. Perhitungan persentase jasa anggota
e. Hitung berapa yang diterima Tuan Yohan (seorang anggota koperasi) jika jumlah simpanan
pokok dan simpanan wajibnya Rp 500.000,- dan ia telah berbelanja di koperasi Maju Jaya senilai
Rp 920.000,-
JAWABAN:
A. Perhitungan pembagian SHU
Keterangan SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi 40% Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota 25% Rp 10.000.000,-
Jasa Modal 20% Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain 15% Rp 6.000.000,-
Total 100% Rp 40.000.000,-
B. Jurnal
SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota Rp 10.000.000,-
Jasa Modal Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain Rp 6.000.000,-
C. Persentase jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x 100% = (Rp
8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x 100% = 8%
Keterangan:
- Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajiB.
- Simpanan sukarela tidak termasuk modal tetapi utang
D. Persentase jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi)x 100%
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x 100% = 2,17%
Keterangan:
- perhitungan di atas adalah untuk koperasi konsumsi
- untuk koperasi simpan pinjam, total penjualan diganti dengan total pinjaman
E. Yang diterima Tuan Yohan:
-jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x Modal Tuan Yohan = (Rp
8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x Rpo 500.000,- = Rp 40.000,-
- jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi)x Pembelian Tuan
Yohan = (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x Rp 920.000,- = Rp 20.000,-
Jadi yang diterima Tuan Yohan adalah Rp 40.000,- + Rp 20.000,- = Rp 60.000,-
Dengan demikian perhitungan SHU ini,, Semoga mudah dimengerti dan mudah dipahami.
6. Pengurus
Dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, Pengurus dapat
dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-
kebujakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota.
7. Pengawas
Mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang
dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota.
8. Manajer
Adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk
melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.
9. Pendekatan Sistem pada Koperasi
Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :
a. Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial
(pendekatan sosiologi)
b. Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam
ekonomi pasar (Pendekatan Neo Klasik)
H. PERMODALAN KOPERASI
1. Arti Modal Koperasi
Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan
keuntungan pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. Modal dalam
bentuk uang pada suatu usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan usaha, yakni :
a) Sebagian dibelikan tanah dan bangunan
b) Sebagian dibelikan persediaan bahan
c) Sebagian dibelikan mesin dan peralatan
d) Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai (cash)
2. Sumber Modal
a) Menurut UU No. 12/1967
Menurut UU No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian bahwa adanya pembatasan bunga
atas modal dalam prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi.
b) Menurut UU No. 25/1992
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha
terdiri dari modal investasi dan modal kerja.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
a. Anggota dan calon anggota
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi
c. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh
manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi,
fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota
dengan koperasinya.
3. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya :
1) Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang
lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan
K. PEMBANGUNAN KOPERASI
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (Indonesia)
Kendala yang dihadapi masyarakat :
a. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
b. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
1. Koqnisi
2. Apeksi
3. Psikomotor
c. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967 Tahapan membangun Koperasi :
1. Ofisialisasi
2. De-ofisialisasi
3. Otonomisasi
d. Misi UU No.25 Tahun 1992
Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989
a. Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
b. Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen
dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan
oleh pemerintah.
c. Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.