You are on page 1of 15

A.

PENDAHULUAN KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI


1. KONSEP KOPERASI
Munkner dari University of Marburg, Jerman, koperasi dibedakan atas tiga konsep :
a. Konsep Koperasi Barat
b. Konsep Koperasi Sosialis
c. Konsep Koperasi Negara Berkembang
2. ALIRAN KOPERASI
a. Aliran Koperasi
b. Aliran Yardstick
c. Aliran Sosialis
d. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
3. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI
a. Sejarah Lahirnya Koperasi
1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. Th 1852
jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS).
1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W.
Raiffesen.
1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional.
b. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
o 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun
Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan
Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi
melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang.
o Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14
tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto.
Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil
Servants”
o 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur
voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi
bermanfaat di Indonesia.
o 12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di
Tasikmalaya.
o 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
o 1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
o 1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip
NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan Munaskop II di Jakarta.
o 1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok
Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
o Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi

B. PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


1. Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi menurut pendekatan asal yaitu kata koperasi berasal dari bahasa Latin
“coopere”, yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation (bekerja sama). Co berarti bersama
dan operation berarti bekerja. Dalam hal ini kerja sama yang dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama.
a. Definisi ILO
Dalam definisi ILO, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi sebagai berikut :
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (association of person).
2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasar kesukarelaan (voluntarily joined together).
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end).
4. Koperasi yang dibentuk adalah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled business
organization).
5. Terdapt kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (making equitable contribution to
the capital required).
6. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (accepting a fair share of the
risk and benefits of the undertaking)
b. Definisi Chaniago
Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota
untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
c. Definisi Hatta
Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
d. Definisi Munkner
Koperasi adalah sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan “urusan niaga” secara
kumpulan yang bertujuan ekonomi bukan sosial.
e. Definisi UU No. 25 / 1992
Koperasi adalaah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Tujuan Koperasi:
Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3, tujuan koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Prinsip-prinsip Koperasi
Adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai
pedoman kerja koperasi (rules of the game).
1. Prinsip Munker
2. Prinsip Rochdale
3. Prinsip Raiffeisen
4. Prinsip Schulze
5. Prinsip ICA (International Cooperative Alliance)
6. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
C. ORGANISASI MANAJEMEN KOPERASI
1. Bentuk Organisasi
a. Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pengorganisasian (organizing) adalah mengkoordinasikan sumber daya
manusia dan sumber daya modal yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.
b. Menurut Hanel Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu sistem sosial ekonomi atau
sosial teknik, yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.
c. Menurut Ropke
Ciri-ciri organisasi menurut Ropke adalah sabagai berikut :
o Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yang mempunyai
kepentingan /tujuan yang sama, yang disebut kelompok koperasi.
o Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki
kondisi sosial ekonomi mereka, yang disebut swadaya kelompok koperasi.
o Anggota yang bergabung memanfaatkan koperasi secara bersamaan, yang disebut
perusahaan koperasi
o Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para
anggotanya.

2. Di Indonesia Struktur organisasi di Indonesia terdiri dari :


a. Rapat anggota
b. Pengurus
c. Pengawas
d. Pengelola
3. Hirarki Tanggung Jawab dalam koperasi dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Pengurus
b. Pengelola
c. Pengawas
4. Pola Manajemen
Pola umum manajemen koperasi bergaya manajemen partisipatif, yang menggambarkan
adanya interaksi antarunsur manajemen koperasi.
D. TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
1. Pengertian Badan Usaha
Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan
mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang-
barang atau jasa untuk dijual.
2. Koperasi sebagai Badan Usaha
Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun1992), maka koperasi merupakan kombinasi dari
manusia, aset-aset fisik dan non fisik, informasi dan teknologi.
3. Tujuan dan Nilai Koperasi
Untuk mencapai nilai perusahaan pada tingkat yang ditetapkan oleh manajemen, maka
perusahaan bisnis mengkelompokkan tujuan umumnya menjadi 3, yaitu :
a. Memaksimumkan Keuntungan
b. Memaksimumkan Nilai Perusahaan
c. Meminimumkan Biaya
4. Mendefinisikan Tujuan Perusahaan Koperasi
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak berorientasi pada laba, melainkan
juga pada manfaat. Dalam manajemen koperasi tidaklah mengejar keuntungan sebagai tujuan
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan.
5. Keterbatasan Teori Perusahaan
Teori perusahaan begitu luas , dan tidak memberikan suatu alternatif yang memuaskan bagi
koperasi.
6. Teori Laba
Dalam koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan
pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industrinya.
Ada beberapa teori laba, seperti berikut ini .
• Teori laba menanggung resiko
• Teori laba friksional
• Teori laba monopoli
• Teori laba inovasi
• Teori laba efisiensi
7. Fungsi Laba
Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota
dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi pula
manfaat yang diterima oleh anggotanya.
8. Kegiatan Usaha Koperasi
Ada 4 aspek dasar yang menjadi untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha yaitu:
1) Status dan motif anggota koperasi
2) Kegiatan usaha
3) Permodalan koperasi
Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman (UU No.25
/1992 pasl 41, bab VII tentang perkoperasian).
4) Sisa Hasil Usaha Koperasi

E. SISA HASIL USAHA


1. Pengertian SHU
Dari aspek ekonomi manajerial, SHU adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan
total (total revenue [TR]) dengan biaya total (total cost [TC]) dalam satu tahun buku. Dari aspek
legalistik, pengertian SHU menurut UU No. 25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45
adalah sebagai berikut :
a. SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
c. Besarnya penumpukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota
akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan
pendapatan koperasi.
2. Prinsip-prinsip Pembagian SHU
Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut :
a. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri
c. Pembagian SHU anggota dilakukn secara transparan
d. SHU anggota dibayar secara tunai
3. Pembagian SHU per anggota
Dengan menggunakan rumus perhitungan SHU, maka perolehan SHU per anggota dibagi
berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan pembukuan
yang telah dilakukan oleh koperasi tersebut.
4. Ilustrasi Metode Penghitungan Shu Koperasi
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut :
a. SHU total kopersi pada satu tahun buku
b. bagian (persentase) SHU anggota
c. total simpanan seluruh anggota
d. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
e. jumlah simpanan per anggota
f. omzet atau volume usaha per anggota
g. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
h. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.
Contoh Kasus SHU ( Ekonomi Koperasi )
1. Koperasi “Sinar Jaya” yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya sebesar Rp
100.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat pada 31 Desember 2001 sebagai berikut :
(hanya untuk anggota):
Penjualan Rp 460.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 400.000.000,-
Laba Kotor Rp 60.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 40.000.000,-
Berdasarkan RAT, SHU dibagi sebagai berikut:
 Cadangan Koperasi 40%
 Jasa Anggota 25%
 Jasa Modal 20%
 Jasa Lain-lain 15%
Buatlah:
a. Perhitungan pembagian SHU
b. Jurnal pembagian SHU
c. Perhitungan persentase jasa modal
d. Perhitungan persentase jasa anggota
e. Hitung berapa yang diterima Tuan Yohan (seorang anggota koperasi) jika jumlah simpanan
pokok dan simpanan wajibnya Rp 500.000,- dan ia telah berbelanja di koperasi Maju Jaya senilai
Rp 920.000,-
JAWABAN:
A. Perhitungan pembagian SHU
Keterangan SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi 40% Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota 25% Rp 10.000.000,-
Jasa Modal 20% Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain 15% Rp 6.000.000,-
Total 100% Rp 40.000.000,-

B. Jurnal
SHU Rp 40.000.000,-
Cadangan Koperasi Rp 16.000.000,-
Jasa Anggota Rp 10.000.000,-
Jasa Modal Rp 8.000.000,-
Jasa Lain-lain Rp 6.000.000,-

C. Persentase jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x 100% = (Rp
8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x 100% = 8%
Keterangan:
- Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajiB.
- Simpanan sukarela tidak termasuk modal tetapi utang

D. Persentase jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi)x 100%
= (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x 100% = 2,17%
Keterangan:
- perhitungan di atas adalah untuk koperasi konsumsi
- untuk koperasi simpan pinjam, total penjualan diganti dengan total pinjaman
E. Yang diterima Tuan Yohan:
-jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal : Total modal) x Modal Tuan Yohan = (Rp
8.000.000,- : Rp 100.000.000,-) x Rpo 500.000,- = Rp 40.000,-
- jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota : Total Penjualan Koperasi)x Pembelian Tuan
Yohan = (Rp 10.000.000,- : Rp 460.000.000,-) x Rp 920.000,- = Rp 20.000,-
Jadi yang diterima Tuan Yohan adalah Rp 40.000,- + Rp 20.000,- = Rp 60.000,-
Dengan demikian perhitungan SHU ini,, Semoga mudah dimengerti dan mudah dipahami.

F. POLA MANAJEMEN KOPERASI


1. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi
Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut James A.F. Stoner definisi organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan
pengorganisasian (organizing) adalah mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber daya
modal yang dimiliki, yang dilakukan oleh seorang manager.
2. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga
saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan
ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
a. Manajemen sebagai suatu proses
b. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
c. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
3. Fungsi-fungsi manajemen:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pengarahan dan pengimplementasian (directing/leading)
d. Pengawasan dan pengendalian (controlling)
4. Pengertian Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi Menurut A.H. Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari tiga
sudut pandang, yaitu :
a. Organisasi : terbentuk dari tiga unsur yakni anggota, pengurus, dan karyawan
b. Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan
c. Gaya : menganut gaya partisipatif
5. Rapat Anggota
Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum
dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.

6. Pengurus
Dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian, Pengurus dapat
dikatakan sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-
kebujakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota.
7. Pengawas
Mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang
dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh Rapat Anggota.
8. Manajer
Adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk
melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.
9. Pendekatan Sistem pada Koperasi
Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :
a. Organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial
(pendekatan sosiologi)
b. Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam
ekonomi pasar (Pendekatan Neo Klasik)

G. JENIS DAN BENTUK KOPERASI


1. Jenis Koperasi
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan koperasi. Untuk
memisah –misahkan koperasi yang serba heterogen itu satu sama lainnya. Indonesia dalam
sejarahnya menggunakan berbagai dasar atau criteria seperti: lapangan usaha,tempat tinggal
para anggota,golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-pemisahan yang menggunakan
berbagi criteria tersebut selanjutnya disebut dengan penjenisan.
2. Menurut PP No. 60/1959 :
a) koperasi desa
b) koperasi peternakan
c) koperai perikanan
d) koperasi kerajinan / industri
e) koperasi simpan pinjam
3. Menurut Teori Klasik :
Penjelasan Penjenisan Koperasi:
a. Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena
kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya
b. Koperasi mendasarkan perkembang pada potensi ekonomi daerah kerjannya.
c. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang mana yang
diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya diadakan berdasarkan
kebutujan dan mengingat akan tujuan efisiensi.
Bermacam-macam jenis Koperasi baik tingkat primer maupun tingkat sekunder mulai bermunculan
pada era 1970-an,seperti:
1. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
2. Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK)
3. Koperasi Asuransi Indonesia (KAI)
4. Koperasi Unit Desa (KUD)
5. Koperasi Jasa Audit
6. Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI)
7. Koperasi Distribusi Indonesia (KDI)

4. Ketentuan Penjenisan Koperasi sesuai UU No. 12/1967


Konsep Penggolongan koperasi (Undang –undanng No. 12/67 pasal 17) :
a. Penjelasan koperasi didasarkan pada kebutuhan diri dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas / kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota anggotanya.
b. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan
koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu koperasi angota sejenis
dan setingkat.

5. Bentuk Koperasi Sesuai PP No. 60/1959


Koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 15 “Koperasi dapat berbentuk Koperasi
Primer dan Koperasi Sekunder.”
Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:
a) Primer
b) Pusat
c) Gabungan
d) Induk
Keberadaan dari koperasi-koperasi tersebut dijelaskan dalam pasal 18 dari PP 60/59,yang
mengatakan bahwa:
a. Ditiap-tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
b. Ditiap-tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
c. Ditiap-tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
d. Di IbuKota ditumbuhkan Induk koperasi

2. Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah


Bentuk koperasi menurut UU No.12 tahun 1967: Undang-undang No.12 tahun 1967 tentang Pokok-
pokok perkoperasian masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi
pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara ekspresif mengatakan bahwa kooperasi pusat harus
berada di IbuKota Kabupaten dan Koperasi Gabungan harus berada ditingkat Propinsi..
3. Koperasi Primer dan Sekunder
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. Koperasi
primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 orang.
Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:
a) Koperasi Karyawan
b) Koperasi Pegawai Negeri
c) KUD
Koperasi sekunder merupakan koperasi yang anggota - anggotanya adalah organisasi koperasi.

H. PERMODALAN KOPERASI
1. Arti Modal Koperasi
Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan
keuntungan pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. Modal dalam
bentuk uang pada suatu usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan usaha, yakni :
a) Sebagian dibelikan tanah dan bangunan
b) Sebagian dibelikan persediaan bahan
c) Sebagian dibelikan mesin dan peralatan
d) Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai (cash)
2. Sumber Modal
a) Menurut UU No. 12/1967
Menurut UU No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian bahwa adanya pembatasan bunga
atas modal dalam prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar koperasi.
b) Menurut UU No. 25/1992
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha
terdiri dari modal investasi dan modal kerja.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan khusus
d. Dana Cadangan
e. Hibah
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
a. Anggota dan calon anggota
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi
c. Bank dan Lembaga keuangan bukan banklembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I. EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA


1. Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai berikut:

a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya

b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya

c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

2. Analisis Hubungan Efek Ekonomis dengan Keberhasilan Koperasi

Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh

manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi,

fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota

dengan koperasinya.
3. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan

Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada

anggotanya :

1) Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).

2) Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban.

Perubahankebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi

produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.

Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang

lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan

meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang dating

terutama dari anggota koperasi.

J. ANALISIS LAPORAN KOPERASI


Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan
koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi :
1. Neraca,
2. perhitungan hasil usaha (income statement),
3. Laporan arus kas (cash flow),
4. catatan atas laporan keuangan
5. Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.

K. PEMBANGUNAN KOPERASI
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang (Indonesia)
Kendala yang dihadapi masyarakat :
a. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi
b. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
1. Koqnisi
2. Apeksi
3. Psikomotor
c. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967 Tahapan membangun Koperasi :
1. Ofisialisasi
2. De-ofisialisasi
3. Otonomisasi
d. Misi UU No.25 Tahun 1992
Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989
a. Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.
b. Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen
dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan
oleh pemerintah.
c. Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

You might also like