You are on page 1of 5

BAB 3

MORFOLOGI, HABITAT, DAN PENYEBARAN TANAMAN

3.1.Morfologi Tanaman
Kencur (Kaempferia galanga L) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh
diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak
digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga
para petani banyak yang membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian yang
diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur yang
diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam tanah yang disebut dengan
rimpang kencur atau rizoma (Soeprapto,1986).
a. Akar ?
b. Rimpang
Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang
dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih
berair dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih
kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang lebih tua
ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan.
c. Batang
Tanaman kencur memiliki batang semu yang sangat pendek dan tumbuh
merumpun. Batang tersebut terbentuk dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi
(Rostiana, 2007)

d. Daun
Helaian daun kencur berbentuk bulat lebar, tumbuh mendatar diatas
permukaan tanah dengan jumlah daun tiga sampai empat helai. Permukaan daun
sebelah atas berwarna hijau sedangkan sebelah bawah berwarna hijau pucat.
Panjang daun berukuran 10 – 12 cm dengan lebar 8 – 10 cm mempunyai sirip
daun yang tipis dari pangkal daun tanpa tulang tulang induk daun yang nyata
(Backer,1986).
e. Bunga
Bunga kencur keluar dalam bentuk buliran setengah duduk dari ujung tanaman
di sela-sela daun. Warna bunganya putih, ungu hingga lembayung dan tiap tangkai
bunga berjumlah 4-12 kuntum bunga. Bunga kencur berwarna putih berbau harum
terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2–3
cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5–7 cm
berbentuk bulat dan beruas ruas. (Muhlisah, 1999)

3.2.Habitat Tanaman
Kemampuan penyesuaian tanaman kencur terhadap lingkungan cukup tinggi. Tanaman
ini punya daya produksi tinggi di daerah yang punya curah hujan 1500 – 4000 mm/th, suhu
udara 19 0 -30 0C dan ketinggian 100-700m dari permukaan air laut (dpl). Tanaman ini
tumbuh baik di tempat terbuka yang mendapat sinar matahari penuh, tapi memerlukan
naungan ringan untuk pertumbuhan yang optimum. Hal ini dapat diamati pada tanaman
kencur yang ditanam secara monokultur daunnya melipat (menutup pada siang hari).
Sekalipun demikian, kencur yang ditanam di tempat terlindung, justru hanya akan
menghasilkan daundaunnya saja.
Tanah yang paling baik untuk tanaman kencur adalah tanah yang memiliki struktur
lempung berpasir (Sandy loam), strukturnya lemah, dengan tata air dan udara, tanahnya
baik serta seimbang. Disamping itu kesuburan tanahnya harus juga diperkaya dengan bahan
organik, antara lain dengan pemberian pupuk kandang dan kompos. Jika pada tanah yang
kurang subur dan becek, pertumbuhan tanaman kencur juga akan kurang baik, sedikit
beranak dan pada rimpang-rimpangnya banyak bagian yang membusuk (Rukmana, 1994).

3.3.Penyebaran Tanaman
Tanaman Kencur ( Kaempferia galanga L. ) termasuk kedalam famili jahe-jahean
Zingiberaceae yang merupakan tumbuhan asli India dengan daerah penyebaran meliputi
kawasan Asia Tenggara dan Cina. Tanaman ini sudah berkembang di Pulau Jawa dan di
luar Jawa seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan (Rostiana, 2005)
Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia Tenggara dan Cina. Dalam
perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa keluarga Zingiberaceae ini meliputi 47 genera
dan 1.400 spesies yang tersebar luas di daerah tropik dan subtropik. Diantara sejumlah
genera dan spesies tersebut, terdapat 13-17 jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat
tradisional. Kencur termasuk salah satu tanaman temu-temuan yang banyak digunakan
sebagai bahan obat tradisional (Rukmana, 1994).
BAB 4

IDENTIFIKASI SIMPLISIA

4.1.Makroskopik (Shania)
4.1.1. Makroskopik
a. Daun

4.2.Mikroskopik
4.2.1 Penampang Melintang
a. Daun

Gambar . Penampang melintang Kampferia galanga Folium


Keterangan : 1. Rambut penutup bernoktah; 2.Stomata tipe diasitik; 3.
Jaringan parenkim; 4. Epidermis.

4.2.2 Penampang Membujur


a. Daun
Gambar 4.2. Penanmpang membujur Kaempfefia galanga Folium
Keterangan : 1. Rambut penutup bernoktah; 2. Epidermis; 3. Jaringan
parenkim.
DAFTAR PUSTAKA

Backer. C. A. R. C. B. Van den Briak.1968. Flora of Java. Vol 2. Walters


Noordhoff.N.V.Groningen.
Muhlisah, F. (1999). Temu-temuan dan Empon-empon Budidaya dan Manfaatnya.
Kanisius Yogyakarta.
Soeparto. S. (1986). Jamu Jawa Asli. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Rostiana, O., Rosita, S., Mono, R., & Taryono. (2005). Budidaya Tanaman Kencur. Bogor:
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika.

Barus, R. (2009). Amidasi etil p-metoksisinamat yang diisolasi dari kencur. Medan.

Format benerin lagii

Yang Rukmana belum ada daftpusnya

Backer. C. A. R. C. B. Van den Briak.1968. Flora of Java. Vol 2. Walters


Noordhoff.N.V.Groningen. P. 33

Soeparto. S.1986. Jamu Jawa Asli. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Kaempferia galanga L Taxonomony.[ONLINE].Available at :


https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=
506507#null (Accessed 25 November 2017)

You might also like