You are on page 1of 2

SUNTIK KB

No. Dokumen : /SOP/PKM.NB/ /2018

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Maryamah, SKM


NIP. 197512312007012022
NUSA BAKTI

1. Pengertian Penggunaan alat kontrasepsi suntik merupakan tindakan invasif karena


menembus pelindung kulit, penyuntikan harus dilakukan hati-hati
dengan teknik antiseptik mencegah infeksi
2. Tujuan 1. Mencegah kehamilan
2. Mengatur jarak diantara kehamilan
3. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan umur suami istri
4. Pasien dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan
keinginannya kecuali pasien tertentu yang tidak dapat memilih
5. Untuk mewujudkan terbentuknya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera)
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nusa Bakti Nomor :
......../………. /…….. Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas
Nusa Bakti
4. Indikasi Wanita Pasangan Usia Subur
5. Referensi 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3 Jakarta, 2011
2. Pelatihan Klinik Teknologi Kontrasepi Terkini Bagi Profesional
Kesehatan Jakarta, 2012
6. Alat dan Bahan 1. Obat KB suntik
2. Spuit 3 cc steril
3. Jarum suntik steril
4. Kapas alcohol 70%
5. Buku pencatatan dan pelaporan
7. Prosedur Langkah awal :
1. Berikan salam kepada klien/pasangannya dengan ramah sehingga
klien merasa nyaman dan tidak canggung
2. Tanyakan tentang masalah reproduksinya dan masalah kesehatan
yang berhubungan dengan perhatian khusus pada kontrasepsi injeksi
(depo)
3. Tanyakan pada klien apa yang sudah diketahui dan beri informasi
yang benar tentang pandangan yang salah tentang kontraspsi suntik
4. Berilah informasi penting tentang kontroversi kontrasepsi suntik:
a. Efektifitas
b. Cara kerja dalam mencegah kehamilan
c. Bagaimana pemakaian kontrasepsi suntik
d. Keuntungan dan kerugian
e. Efek samping
f. Tanda-tanda yang harus diperhatikan dan kapan harus kembali ke
klinik KB
5. Memastikan bahwa klien telah mantap untuk memilih KB suntik
6. Mengoreksi riwayat / pengalaman menggunakan kontrasepsi dan
tingkat kesehatan klien demi kecocokan terhadap suntik depo
7. Menilai pengetahuan klien tentang efek samping terbanyak depo
(masalah pola haid)
8. Kepekaan terhadap keinginan dan kebutuhan klien terhadap
kontrasepsi suntik
9. Menjelaskan secara rinci mengenai kapan dan bagaimana prosedur
penyuntikan akan dilakukan
10. Tanyakan kepadaapakah masih ada hal-hal yang belum jelas
11. Beritahukan klien kapan harus kembali suntik ulang

Instruksi kerja
1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir, keringkan
dengan handuk
2. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, hapus
karet yang ada dibagian atas vial dengan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol 60 – 90 %, biarkan kering
3. Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai, segera buka
plastiknya Bila menggunakan jarum atau semprit yang telah
disterilkan dengan DTT, pakai korentang yang telah di DTT untuk
mengambilnya
4. Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan jarum pada
mulut semprit penghubung
5. Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan cairan suntik
dalam semprit, gunakan jarum yang sama untuk menghisap
kontrasepsi suntik yang menyuntikkn klien
6. Teknik suntikan
a. Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-
gelembung udara (pada depo provera / cyclofem), keluarkan
isinya
b. Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah pantat (daerah
gluteal). Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan
kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan
efektif
c. Depo provera (3 ml / 150 mg atau 1 ml / 150 mg) diberikan
setiap 3 bulan (12 minggu)
d. Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg estrogen
sipionat diberikan setiap bulan
7. Bereskan alat-alat
8. Cuci tangan
9. Dokumentasikan hasil pelayanan

8. Unit Terkait 1. Poli KIA


2. Dokter Puskesmas
3. BKKBD

8. Rekamanhistorisperubahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakukan

You might also like