Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Inverter adalah sebuah rangkaian yang dapat merubah tegangan arus searah DC menjadi tegangan
bolak-balik AC, juga dapat diaplikasikan untuk rumah tinggal, sehingga bila terjadi pemadaman atau
gangguan dari PLN seperti yang sering kita alami. Di dalam penggunaannya sebagai inverter terdapat
rangkaian Multivibrator Astable yang merupakan osilator elektronik yang akan menghasilkan tegangan output
yang secara terus menerus dari penguat transistor sehingga rangkaian ini memiliki dua keadaan yang nantinya
akan memberi sinyal pulsa yang berfungsi sebagai pembangkit.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah Riset and development (riset dan pengembangan) yaitu suatu
metode yang dipakai untuk mengembangkan model, alat atau aplikasi tertentu berdasarkan proses penelitian.
Hasil pengujian dengan beban 0 watt sampai 150 watt, pada percobaan dengan beban 0 watt sampai 35watt
tegangan keluaran mengalami penurunan dari 206 volt sampai 169 volt, selanjutnya saat diberikan beban 40
watt tegangan keluaran mengalami peningkatan sebesar 175 volt dan selanjutnya saat diberikan beban 50 watt
sampai 150 watt tegangan keluaran kembali mengalami penurunan dengan nilai tegangannya sebesar 159 volt
sampai 112 volt, dengan nilai rata-rata dari tegangan keluaran sebesar 171 volt, sedangkan setiap pada
penambahan beban dari pengujian dengan beban 0 watt sampai 150 watt arus input mengalami peningkatan
sebesar 1,29 amper sampai 8,55 amper dengan rata-rata arus inputnya sebesar 3,9 amper dan juga arus output
yang mengalami peningkatan dari 0-0,49 amper dengan rata-ratanya arus outputnya sebesar 0,17 amper.
Gambar diatas menunjukkan terdapat tiga output, Q, Gambar 2.3. Rangkaian Driver Transistor.
scilator (OSC). Q adalah output normal, h (www.Jurnal logic, Hal 87)
invers dari Q yaitu jika h tinggi, Q rendah pada
Karena output oscilator IC CD4047B besarnya
frekuensi yang sama output OSC memberikan sinyal
bervariasi dari 0V sampai 5V, sehingga perlu
yang sangat dekat dengan dua kali dari Q. kelemahan
dikuatkan dengan rangkaian driver supaya amplitudo
dalam menggunakan IC CD4047 adalah bahwa kita
outputnya bisa bervariasi dari 0V sampai 12V.
tidak dapat mengubah siklus output astabil yang ada.
Rangkaian Pengikut Tegangan.
Selalu akan menjadi 50% da n 50% tinggi rendah.
Output osilator tidak dijamin untuk memiliki siklus
kerja 50%, tetapi ating dekat. Dan karena itu
frekuensi ditentukan oleh dua komponen – R1 dan
kapasitor. Sinyal output IC CD 4047 dari pin 10 dan 11
dilihat pada Gambar 2.2.
19
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
ACL = Vo/Vi = 1
2.4 Perhitungan Daya Input, Daya Output dan
Efisiensi.
Untuk bisa mengetahui seberapa besar daya input
didapat dari hasil perkalian tegangan input dikali arus
input, dan untuk mengetahui seberapa besar daya
output didapat dari hasil perkalian tegangan output
dikali arus output, sedangkan untuk efisiensi didapat Gambar 3.1. Tahapan Penelitian
dari hasil pembagian daya output dibagi daya input, 3.2 Jenis Data
untuk lebih jelas dapat dilihat pada rumus dibawah ini a). Data Primer adalah Data utama yang diperoleh dari
hasil pengujian
Pin = Vin.Iin b). Data Sekunder adalah Data yang didapat dari
Pout = Vout . Iout hasil studi pustaka dan digunakan sebagai data
pendukung
η= . 100
3.3 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah
dimana :
a) Metode Observasi
Pin = daya input
Dengan pengumpulan data secara langsung pada
Vin = tegangan input lokasi yaitu bengkel Teknik Elektro pada
Iin = arus input Politeknik Negeri Ambon
Pout = daya output b) Metode Wawancara
Vout = tegangan output Melakukan Tanya jawab secara langsung dengan
Iout = arus output Masyarakat.
η = efisiensi 4. Hasil dan Pembahasan
3. Metodologi Penelitian 4.1 Gambar Rangkaian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah Desain rangkaian inverter ditujukkan pada Gambar
Riset and development (riset dan pengembangan) yaitu 4.1.
suatu metode yang dipakai untuk mengembangkan
model, alat atau aplikasi tertentu berdasarkan proses
penelitian.
3.1 Tahapan Penelitian
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini
ditunjukkan dalam Gambar 3.1.
20
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
Tabel 4.1 Variabel yang diamati Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah
dan dianalisis dengan cara :
a. Mempetakan besaran tegangan dan arus input,
No Variabel Satuan Peralatan arus dan tegangan output berdasarkan perubahan
besaran beban.
1 Frekuensi Hz Osciloscope b. Menghitung efisiensi berdasarkan perbandingan daya
output dan daya input.
2 Tegangan V Volt Meter
4.4 Hasil Pengujian
3 Arus A Ampere Meter Hasil p e n g u j i a n pengukuran pada b a g i a n
sekunder transformator (output inverter) yang berupa
frekuensi, arus, tegangan. seperti pada
4.2 Rancangan yang digunakan
Pada pengukuran performance inverter ini yang Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Pada IC CD4047
diamati dan dicatat adalah besarnya arus dan
21
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
22
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
Dari hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.3 Gambar 4.6 Karakteristik input dan output tegangan
diatas, dapat dilihat bahw a dari pengujian dengan
beban 0 watt sampai 150 watt, pada percobaan dengan Dari Gambar 4.6 menunjukan bahwa garis yang
beban 0 watt sampai 35watt tegangan keluaran berwarna merah adalah arus outputmya (Ao) dan besar
mengalami penurunan dari 206 volt sampai 169 volt, arus output pada percobaan dengan beban 0 watt
selanjutnya saat diberikan beban 40 watt tegangan sampai 150 watt yaitu 0 amper sampai 0,49 amper dan
keluaran mengalami peningkatan sebesar 175 volt dan garis yang berwarna biru adalah arus inputnya (Ai) dan
selanjutnya saat diberikan beban 50 watt sampai 150 besar arus input pada percobaan dengan beban 0 watt
watt tegangan keluaran kembali mengalami penurunan sampai 150 watt yaitu 1,29 amper sampai 8,55 ampere
dengan nilai tegangannya sebesar 159 volt sampai
112 volt, dengan nilai rata-rata dari tegangan
Hasil perhitungan untuk daya input dan output
keluaran sebesar 171 volt, sedangkan setiap pada
dan kestabilan inverter dengan pengujian tanpa beban
penambahan beban dari pengujian dengan beban 0
sampai dengan beban 150 watt dapat dilihat pada
watt sampai 150 watt arus input mengalami
Tabel 4.4 dibawah ini. perhitungan untuk menentukan
peningkatan sebesar 1,29 amper sampai 8,55 amper
daya input (Pin), daya output (Pout), dan efisiensi
dengan rata-rata arus inputnya sebesar 3,9 amper dan
juga arus output yang mengalami peningkatan dari 0- adalah sebagai berikut.
0,49 amper dengan rata-ratanya arus outputnya
sebesar 0,17 amper. Pin = Vin.Iin ........................................(4.1)
Pin = Vin.Iin
= 12 . 2,1
= 25,2 watt
Gambar 4.5 Karakteristik input dan output tegangan Pout = Vout.Iout
Dari Gambar 4.5 menunjukan bahwa garis
= 196.0,04
yang berwarna merah adalah tegangan outputmya
= 7,8 watt
(Vo) dan besar tegangan output pada percobaan
dengan beban 0 watt sampai 150 watt sama yaitu η =
12 volt dan garis yang berwarna biru adalah
tegangan inputnya (Vi) dan besar tegangan
inputpada percobaan dengan beban 0 watt sampai =
150 watt yaitu 206 volt sampai 112 volt
= 30.9 %
23
JURNAL SIMETRIK VOL 5, NO. 2 DESEMBER 2015, ISSN : 2302-9579
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang
telah dilakukan, dapat diambil kesimpulansebagai
berikut:
Dengan rangkaian multivibrator astable dan
transistor, dapat merubah tegangan DC ke AC
220Volt sebagai inverter, namun pada hasil percobaan
setelah diukur tegangan keluaran hanya mencapai 206
Volt,pada saat pengujian semakin besar beban yang
dipakai, maka semakin kecil tegangan output serta
semakin besar arus output dan arus input, dapat dilihat
dari pengujian dengan beban 0-150 watt, pada
percobaan dengan beban 0 watt sampai 35 watt
24