Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang semakin pesat tiap tahunnya mempunyai dampak pada
penurunan kualitas hidup masyarakat sendiri. Penurunan kualitas hidup tersebut
terlihat pada timbulnya berbagai macam penyakit dan ganguan kesehatan.Dengan
adanya dampak ini, mengakibatkan adanya upaya untuk penyediaan sarana prasarana
kesehatan yang terus meningkat dalam jumlah dan mutunya agar pelayanan kesehatan
menjangkau kebutuhan penduduk.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Keputusan Menteri
Kesehatan No. 228/2002).
Sarana kesehatan dinilai sangat penting karena dirasakan manfaatnya dan
keperluannya bagi masyarakat dan juga kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat. Kebutuhan penduduk akan kesehatan juga dirasakan sangat
penting bagi kehidupan masyarakat Papua khususnya yang berada di kota Sorong.
Namun kualitas rumah sakit yang ada, tidak menjamin adanya kesembuhan bagi
pasien. Hal ini dapat terlihat dari jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Sorong yang
menurun sebanyak 600 pasien tiap tahunnya. ¹
1
Adanya penurunan pasien tiap tahun disebabkan karena Rumah sakit kurang
ditunjang dengan fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai. Rumah sakit
tidak dianggap lagi sebagai tempat penyembuhan melainkan sebagai ajang untuk
mencari keuntungan sehingga Rumah sakit tidak mampu memberikan pelayanan yang
optimal bagi masyarakat.
Fakta yang ada menjelaskan bahwa pasien lebih memilih untuk berobat rawat
jalan dari pada rawat inap walaupun kondisinya tidak memungkinkan untuk berobat
rawat jalan. Fenomena ini yang menyebabkan adanya suatu tuntutan untuk menata
suatu rumah sakit dengan standart-standart yang berlaku.
Bagian terpenting dari rumah sakit salah satunya adalah unit rawat inap. Hal
ini dikarenakan, unit rawat inap sebagai salah satu bagian yang memberikan proses
“ Out Put “ yang menunjukkan keberhasilan dalam proses penyembuhan pasien.
Dalam arti yang seluas-luasnya, rumah sakit merupakan suatu institut hasil
pelembagaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, rumah sakit juga
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
2
Perencanaan umum rumah sakit harus memerlukan suatu pemilihan tempat
yang cermat yaitu : sesedikit mungkin terganggu oleh suara-suara bising dan polusi
udara, ukuran tempat 75 m² tiap kamar untuk rumah sakit semacam paviliun, blok-
blok mengelompok sehingga bagian depan menghadap selatan, 80m dari jalan kereta
api atau jalan raya, 40m dari jalan lalu lintas lokal.3
Dalam hal ini penataan rumah sakit harus memperhatikan keadaan existing
rumah sakit tersebut. Memperhatikan akan evaluasi arsitektural yang meliputi
penzoningannya, sirkulasi, gubahan masa, utilitas, kondisi bangunan dan kondisi
lahan/site.
Pasien membutuhkan pelayanan / perawatan kesehatan yang lebih besar, untuk
itulah ruang rawat inap digunakan. Pelayanan rawat inap merupakan zoning dengan
akses terbatas ( close zoning ), maksudnya tidak semua pengunjung dapat dengan
bebas keluar dan masuk zoning ini.
1.3 Tujuan
Menata dan mengembangkan Rumah Sakit Umum Tipe C di Sorong Papua
Barat dengan pengoptimalan pelayanan pada ruang rawat inap.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini yaitu :
- Melakukan studi tentang Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C.
- Melakukan studi tentang Sorong Papua Barat.
- Melakukan studi tentang kebutuhan ruang di dalam rumah sakit umum tipe C.
3
Sofyan M. Nasir dan Calysvie Yapri, Dasar-dasar Arsitektur Vol.5. (Bandung: M2S,1985) hal.87
3
- Melakukan studi tentang pelayanan ruang rawat inap.
- Melakukan studi tentang ruang rawat inap.
1.5 Lingkup
Karena luasnya pembahasan mengenai Rumah Sakit Umum maka penulisan
tugas akhir ini hanya meliputi :
- Rumah sakit dibatasi pada rumah sakit umum tipe C
- Sorong Papua Barat dibatasi pada hal yang berhubungan dengan site
( keadaan existing ) untuk melakukan penataan kembali.
- Optimasi pelayanan meliputi/dibatasi pada besaran ruang dan rekomendasi
penambahan dan perluasan ruang.
- Penerapan optimasi pelayanan dibatasi pada ruang rawat inap.
1.6 Metode
4
1.6.2 Metode Menganalisa Data
Beberapa metode yang digunakan dalam menganalisa data antara lain :
a. Kuantitatif
Dari data jumlah pasien yang dirawat, dari data jumlah penduduk berdasarkan
pekerjaan.
b. Kualitatif
Dari data di atas maka dapat diketahui peningkatan jumlah pasien setiap tahun
dan rata-rata pekerjaan penduduk.
BAB 1. PENDAHULUAN
Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran,
lingkup, metode, dan sistematika penulisan.
5
BAB 3. TINJAUAN TEORITIS RUMAH SAKIT UMUM TIPE C DAN
OPTIMASI PELAYANAN RUANG RAWAT INAP
Mengungkapkan teori-teori rumah sakit tipe C, optimasi pelayanan yang
diterapkan pada ruang rawat inap.