Professional Documents
Culture Documents
BOTANI
OLEH:
TIM PENYUSUN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang
Mahaesa, karena atas berkat-Nya maka penuntun praktikum
matakuliah Botani ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penuntun praktikum ini disusun untuk dapat dijadikan pedoman
Tim Penyusun
ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM
ditentukan.
1
8. Setiap selesai praktikum, buku latihan tidak boleh
dibawa pulang.
2
Alat yang Dipergunakan dalam Praktikum Botani
(Anatomi Tumbuhan) serta Cara Penggunaannya
MIKROSKOP
BAGIAN-BAGIANNYA:
3
pemakainya. Karena meja benda juga ikut miring
sehingga kemungkinan cairan/air/zat-zat kimia yang
kita pakai pada preparat akan mengalir, maka kita
memberi sikap tegak pada teropong. Pada macam
mikroskop tertentu tidak terdapat engsel ini,
sehingga meja benda berada dalam posisi mendatar
d. Meja Benda, tempat untuk meletakkan preparat.
Pada meja benda terdapat lubang yang berguna
untuk meneruskan sinar dari bawah meja, melalui
preparat terus ke teropong.
e. Sekrup-sekrup Penggerak Preparat, yang berguna
untuk menggerakkan preparat ke kiri, ke kanan, ke
muka dan ke belakang. Preparat ditahan oleh
penjepit yang terletak pada bagian yang digerakkan
oleh sekrup tersebut.
f. Sekrup-sekrup Penggerak / Pengatur Jarak antara
Teropong dan Preparat.
Ada 2 (dua) buah sekrup; kasar (makro meter) dan
sekrup halus (mikro meter).
Tergantung macamnya mikroskop maka mungkin
- Meja benda pada tangkai teropong dapat naik
turun oleh sekrup-sekrup tersebut
- Meja benda dapat dinaikturunkan oleh sekrup
tersebut, sedang teropong tetap pada tangkai.
4
B. TEROPONG, terdiri dari pembuluh dengan lensa-lensa
pada kedua ujungnya.
a. Obyektif, yaitu lensa yang menghadap ke benda,
biasanya merupakan lensa-lensa majemuk, yang satu
sama lain dilekatkan dengan zat perekat/balsem
kanada.
Peringatan: Jangan sekali-kali membersihkan lensa
dengan alkohol, karena dapat melarutkan balsem
kanada. Lensa oyektif terdapat revolver yang dapat
diputar, sehingga kita dapat mengganti dengan lain-
lain pembesaran. Pada lensa obyektif terdapat
pembesaran 5x, 10x, 45x, 100x dst.
b. Okuler, yaitu lensa yang menghadap ke mata kita
biasanya tunggal dan terpasang lepas dalam
pembuluh okuler. Seperti pada obyektif, pada okuler
pembesaran 5x, 10x dst.
c. Pembuluh Teropong, yaitu bagian pembawa okuler
serta obyektif dengan revolvernya. Buluh teropong
dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
C. PENERANGAN, terdiri dari:
a. Cermin Datar dan Cekung. Cermin ini dapat diputar
ke segala arah dan dengan cermin-cermin cekung kita
dapat menangkap lebih banyak sinar/cahaya dari
cermin datar.
5
b. Diafragma, untuk mengatur besar kecilnya cahaya
masuk.
c. Gelas Filter, yaitu gelas berwarna biru dipasang di
bawah kondensor atau di atas cermin. Gelas ini
dipakai bila kita menggunakan sinar lampu.
d. Kondensor, yaitu alat untuk memusatkan cahaya.
Kondensor dapat dinaikturunkan dengan sekrup yang
terdapat di bawah meja benda.
6
CARA PENGGUNAANNYA
8
pembesaran kuat tepat di bawah
teropong
c. Kita lihat dalam teropong biasanya sudah
terlihat bayangan samar-samar ini dapat
diperjelas dengan memutar-mutar sekrup
halus, menaikkan kondensor dan atau
memperlebar diafragma. Jika dengan
memutar-mutar sekrup bayangan belum
juga nampak ini berarti bahwa bagian dari
preparat yang akan kita lihat belum
berada tepat di tengah-tengah dari
bidang penglihatan. Kita kembalikan lagi
pada pembesaran lemah dan kita atur
lebih seksama lagi agar preparat tepat di
tengah-tengah bidang penglihatan,
seterusnya kita pindah ke dalam
pembesaran kuat dan kita lihat.
9
FORMAT DALAM BUKU LATIHAN
Latihan I
Perbesaran: 10x10
10
ILMU SEL (CYTOLOGY)
LATIHAN I
SEL DAN BAGIANNYA
Gambar
Dinding sel
Sitoplasma
Nukleus
11
Preparat 2 : Ganggang Spirogyra sp
Ambil 2 atau 3 ganggang Spirogyra sp.
Perhatikan di dalam selnya terdapat
khloroplast yang berbentuk pita dengan
pyrenoid. Inti sel biasanya di tengah- tengah
12
Gambar
Gambar
13
Anatomi :
14
LATIHAN II
ERGASTIK
Gambar
15
Prepara : Tepung beras (Oriza Sativa L) dalam air.
t2
Caranya sama seperti di atas Perhatikan butir-
butir amylum beras yang terdiri dari butir-
butir majemuk.
Gambar
16
Preparat 3 : Tepung jagung (Zea mays L)
Gambar
17
Preparat 5 : Tepung ubi kayu (Manihot utilissima)
Gambar
18
Preparat 7 : Penampang melintang batang bayam
(Amaranthus sp.)
Gambar
Gambar
19
Preparat 9 : Penampang melintang daun bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa).
Gambar
20
Gambar
Anatomi:
Tepung (amylum) merupakan benda mati yang
terdapat dalam plastida. Bagian dari tepung hillus atau titik
initial dan lamella. Bentuk-bentuk tepung pada beberapa
tumbuhan berbeda-beda hingga dengan melihat bentuk
tepung kita dapat mengetahui dari tumbuhan apa.
Berdasarkan hilusnya bentuk tepung dibedakan menjadi
tepung konsentris (yaitu hilus terdapat di bagian tengah-
tengah butir) dan tepung eksentris (yaitu bila hilus terdapat
di bagian pinggir). Berdasarkan susunannya dibedakan butir
tepung tunggal (mono adelph), butir tepung majemuk (poly
adelph) dan butir tepung setengah majemuk. Kristal Ca-
Oksalat merupakan benda mati dalam plasma yang
berbentuk padat, bentuk kristal tersebut pada tumbuhan
bermacam-macam, antara lain:
21
- berbentuk pasir (kristal sands), misalnya terdapat
pada (Amarnanthus sp.)
- berbentuk jarum dan bentuk jarum terkumpul
(rapida.), terdapat pada daun bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) dan endocarp buah aren (Arenga
pinata).
- berbentuk kristal drusse, misalnya terdapat pada
22
ILMU JARINGAN (HISTOLOGY)
LATIHAN III
EPIDERMIS DAN DERIVAT-DERIVATNYA
23
Preparat 2 : Rambut batang diambil dari tangkai daun
waru (Hibiscus tiliaceus).
24
Preparat 3 : Rambut yang diambil dari epidermis bawah
daun timbul (Arthocarpus communis).
25
Preparat 6 : Rambut gatal pada epidermis daun jelatang
(Fleurya interrupta) dalam air.
26
Preparat 8 : Irisan epidermis bawah/atas daun jagung
(Zea mays) dalam air.
27
Preparat 9 : Irisan epidermis bawah daun kecubung
(Datura metel) dalam air.
28
Preparat 10 : Irisan epidermis bawah daun jelatang
(Fleurya interrupta)
Anatomi:
Epidermis dengan derivat-derivatnya antara lain:
trikomata, sel kipas dan lain-lain. Merupakan jaringan
pelindung/penutup. Lapisan epidermis berasal dari lapisan
paling luar dari meristem primer adalah dermadogen. Pada
permukaan epidermis biasanya mempunyai kutikula (kecuali
pada akar) sering juga terdapat lilin, kersik atau kapur.
Umumnya epidermis hanya terdiri dari satu lapisan tetapi
pada tumbuhan tertentu mempunyai lebih dari satu lapis,
ini disebut multiple epidermis misalnya terdapat pada daun
karet (Ficus sp). Stomata terdapat pada lapisan epidermis
29
terdiri dari sel penutup dan celah. Trikomata/rambut/bulu
merupakan tonjolan sel epidermis. Trikomata ada 2 macam:
30
LATIHAN IV
Sel-sel Parenchym
31
Preparat 3 : Penampang melintang daun Canna sp.
dalam air
32
Sel-sel Collenchym
Sel-sel Sclerenchym
33
Anatomi:
34
ILMU ALAT (ORGANOLOGI)
LATIHAN V
AKAR
35
Gambar satu sektor dari irisan ini dengan
bagian-bagiannya yang lengkap dari luar ke
dalam
36
Preparat 4 : Penampang melintang akar anggrek
(Arachnis sp).
Anatomi:
Akar merupakan bagian dari kormus yang biasanya terdapat
dalam tanah.
37
3. Endodermis sebagai batas antara cortex dan stele
terdiri dari selapis sel yang rapat satu sama lain
dengan penebalan berbentuk U, di antara sel-sel
terdapat sel peresap
4. Stele (selender pusat) yang terdiri dari:
a. Pericycle
b. Berkas pengangkutan
c. Empulur
Berkas pengangkutan pada akar bertipe radial
dimana xylem dan floem letaknya bergantian,
sedangkan pada dicotyledoneae sudah terdesak
dengan pertumbuhan sekunder, akibat aktivitas
kambium yang terletak antara xylem dan floem.
Jadi, sifat radial dari akar dicotyledoneae tua
sudah tidak jelas lagi.
38
LATIHAN VI
BATANG
39
Preparat 2 : Penampang melintang batang bunga sepatu
(Hibiscus rosasinensis).
40
Anatomi:
41
LATIHAN VII
DAUN
42
jaringan palisade dengan butir-butir
chloroplastnya, jaringan spons dan jaringan
epidermis bawahnya. Kalau terlihat coba
cari stomatanya.
43
Anatomi:
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi antara
lain:
44
parenchym dan pada jaringan ini terdapat berkas
pengangkutan.
45
MORFOLOGI
LATIHAN VIII
(TUGAS LAPANGAN)
Tujuan:
1. Melihat bentuk daun tunggal
2. Melihat bentuk daun majemuk
3. Membuat lukisan (sircum scriptio)
4. Melihat duduk daun (phyllotaxis), daun tunggal
46
- permukaan daun
- daging daun
3. Tentukan pyllotaxisnya, apakah tersebar,
berhadapan atau berkarang.
47
LATIHAN IX
MORFOLOGI BUNGA
Tujuan:
5. Mengenal bentuk-bentuk bunga majemuk
6. Mengenal bagian-bagian bunga tunggal
48
Preparat 5 : Bunga Tasbih/Canna (Cana sp).
Familia: Cannaceae
Tugas:
Untuk masing-masing species, sebutkan nama
Indonesianya dan nama jenisnya beserta familianya.
- Untuk preparat 1 dan 2, gambarkan dan sebutkan
bentuk bunga majemuknya.
- Untuk preparat 3, gambarkan dan sebutkan
49
LATIHAN X
RUMUS DAN DIAGRAM BUNGA
Tujuan:
1. Mengenal bentuk-bentuk bunga majemuk
2. Mengenal bagian-bagian bunga tunggal
50
LATIHAN XI
DESKRIPSI TUMBUHAN
Tujuan:
Latihan membuat deskripsi tumbuhan/penyandraan
Preparat:
Beberapa species tumbuhan
Tugas:
1. Buat klasifikasinya
2. Buat deskripsinya
Deskripsi
Deskripsi atau penyandraan, yaitu cara melukiskan atau
memberi gambaran tentang tumbuhan. Dalam penyandraan
tersebut diusahakan degan singkat tapi lengkap; biasanya
tersusun bercorak telegram, tetapi lengkap memuat seluruh
bagian tumbuhan. Sebutkan pula warna, alat tumbuhan
serta kalau ada kegunaan tumbuhan tersebut.
Pada hakekatnya deskripsi merupakan keterangan singkat
tentang:
a. Habitusnya, lama tumbuh/umur tanaman
b. Kelamin bunga, sifat-sifatnya.
51
d. Batang: Bagaimana arah pertumbuhannya,
percabangannya, apakah ada alat tambahan pada
batang, bagaimana permukaannya, warnanya, dan
seterusnya.
e. Daun: Termasuk daun tunggal atau daun majemuk;
kalau daun majemuk termasuk majemuk apa, kalau
daun tunggal apakah termasuk daun lengkap,
bagaimana filotaksis/duduknya daun, bagaimana
bentuk-bentuk daunnya, ujungnya, tepinya,
pertulangannya interfenium (daging) dan apakah ada
tanda khas, permukaannya; perhatikan pula tangkai
daun apakah pangkal ada stipula, atau ada alat
lainnya.
f. Bunga: Perhatikan apakah bunga tunggal atau bunga
majemuk. Beri keterangan apakah bungan lengkap /
sempurna atau tidak. Berikan keterangan tentang
kelompoknya, ada beberapa helai, berlekatan / tidak.
Perhatikan tajuk bunganya ada beberapa helai,
Perhatikan jumlah benang sarinya, perhatikan letak
benang sari, apakah lepas / tidak. Perhatikan putiknya,
ada berapa, ada berapa kepala putik, bagaimana
duduk bakal buahnya, apakah menumpang atau
tenggelam.
52
LATIHAN XII
IDENTIFIKASI/DETERMINASI TUMBUHAN
53
b. Flora of Java (Backer dan Backouvzen van den
Brink Jr., 1963, 1965, 1968).
c. Majalah Flora Malesian
5. Menggunakan kunci determinasi berupa kartu
berlobang (punched cards) oleh Hansen dan Rahn
(1969)
6. Menggunakan program komputer, misalnya program
MEKA (Multiple Entry Key Algorithm) oleh Duncant
dan Meacham dari Herbarium University of
California, 1986.
54