You are on page 1of 14

MAKALAH

KOHORT IBU DAN BALITA SERTA


PENCATATAN DAN PELAPORAN

DISUSUN OLEH :
1. RIZKYA AMALIN. (030SYEBID16)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLA TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIII
TAHUN AKADEMIK 2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang berjudul
“KOHORT IBU DAN BALITA SERTA PENCATATAN DAN PELAPORAN)”
Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang member dukungan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang
harus di benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
menuju kesempurnaan.
Makalah ini di susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah, dan semoga
bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Mataram, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Manajemen Pelayanan Kebidanan ......................................................... 2
B. Pemantauan ............................................................................................ 2
C. Cara Pengisian Kohort ........................................................................... 3
D. PWS KIA ............................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan bidan sebagai individu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya, bio-psiko sosial .Di tengah
masyarakat ,bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan
mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yag tidak
sehat.Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluerga
dan masyarakat. Oleh karena itu,bidan harus mempunyai pendekatan manajemen
agar dapat mengorganisasikan semua unsur - unsur yang terlibatdalam
pelayanannya dengan baik dalam rangka menuunkan angka kematian ibu dan
anak.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian / tahapan yang logis
untuk pengambilan suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Varney, 1997)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kebidanan ?
2. Bagaimana cara pemantauan pelayanan kebidanan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pelayanan kebidanan.
2. Untuk mengetahui cara pemantauan pelayanan kebidanan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Pelayanan Kebidanan


Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan / manajemen
kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan
kepada pasien.

B. Pemantauan
1. Kohort.
a. Pengertian.
Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan
prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek.
Sedangkan pada pemantauan pelayanan kebidanan register kohort adalah
sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.
b. Tujuan.
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang
terdeteksi di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.
2. Jenis Kohort.
a. Kohort Ibu.
1) Pengertian.
Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu
hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di
organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader
dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada

2
saat ini lebih difokuskan pada kesehatan ibu dan bayi baru lahir tanpa
adanya duplikasi informasi.
2) Tujuan.
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu yang terdeteksi
di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.
b. Kohort Bayi.
1) Pengertian.
Kohort bayi merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi,
termasuk neonatal.
2) Tujuan.
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di
rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.
C. Cara Pengisian Kohort.
1. Kohort Ibu
a. Kolom diisi sebagai berikut :
1) Diisi nomer urut.
2) Diisi nomer indeks dari family folder.
3) Diisi nama ibu hamil.
4) Diisi nama suami ibu hamil.
5) Diisi alamat ibu hamil.
6) Diisi umur ibu hamil.
7) Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama dalam minggu /
tanggal HPL.
8) Factor resiko : diisi v ( rumput ) untuk ibu kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun.
9) Paritas diisi Gravidanya.
10) Diisi bila jarak kehamilan <>
11) Diisi bila BB ibu <>
12) Diisi bila TB ibu <>

3
13) Sampai dengan 17) Resiko tinggi : Diisi dengan tanggal ditemukan ibu
hamil dengan resiko tinggi, HB diperiksa dan ditulis hasil
pemeriksaannya.
14) Pendeteksian faktor resiko : Diisi tangga ditemukan ibu hamil dengan
resiko tinggi oleh tenaga kesehatan.
15) Diisi tanggal ditemukan ibu hamil dengan resiko tinggi oleh tenaga
kesehatan.
16) Sampai dengan 22) Diisi tanggal imunisasi sesuai dengan statusnya.
17) Sampai dengan 34) Diisi umur kehamilan dalam bulan kode pengisian
sebagai berikut :
K I : Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan dimana saja pada
kehamilan 1 s/d 5 bulan dengan rambu – rambu O dan secara langsung
juga akses dengan rambu – rambu ◙
K 4 : Kunjungan ibu hamil yang keempat kalinya.
Untuk memperoleh K4 dapat memakai rumus 1 – 1 – 2 atau 0 – 2 – 2
dengan rambu-rambu Δ
Perhatian : K4 tidak boleh pada usia kehamilan 7 bulan.
Pada ibu hamil pertama kali kunjungan pada usia kehamilan 5 bulan
pada bulan berikutnya yaitu 6 bulan harus berkunjung atau dikunjungi
agar tidak kehilangan K4.
Pada ibu hamil yang awalnya periksa diluar kota, dan pada akhir
kehamilannya periksa di wilayah kita karena untuk melahirkan dan
penduduk setempat bisa mendapatkan K1, K4 dan sekaligus Akses
apabila ibu tersebut dapat menunjukan pemeriksaan dengan jelas
Akses :Kontak pertama kali dengan tenaga kesehatan tidak
memandang usia kehamilan dengan rambu-rambu
18) Penolong Persalinan, diisi tanggal penolong persalinan tenaga
kesehatan.
19) Diisi tanggal bila yang menolong bukan tenaga kesehatan.
20) Hasil akhir Kehamilan : Abortus diisi tanggal kejadian abortus.

4
21) Diisi lahir mati.
22) Diisi BB atau BBL <>
23) Diisi BB atau BBL > 2500 gram.
24) Keadaan ibu bersalin, diberi tanda v bila sehat.
25) Dijelaskan sakitnya.
26) Diisi sebab kematiannya.
27) Diisi sebab kematiannya.
28) Diisi v ( rumput ).
29) Diisi apabila pindah, atau yang perlu diterangkan.
2. Kohort Bayi.
a. Kolom diisi sebagai berikut :
1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan
nomor urut ibu pada register kohort ibu.
2) Diisi nomor indeks dari family folder.
3) Sampai dengan 7) Jelas.
4) Sampai dengan 9) Diisi angka berat bayi lahir dalam gram.
5) Diisi tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan.
6) Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas kesehatan.
7) Sampai dengan 23) Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu
gizi yaitu : N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik (BGT),
BGM = Bawah garis merah.
8) Sampai dengan 35) Diisi tanggal bayi tersebut mendapat imunisasi.
9) Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal.
10) Diisi penyebab kematian bayi tersebut.
11) Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu keterangan.
3. Kohort Balita.
a. Kolom diisi sebagai berikut :
1) Diisi nomor urut. Sebaliknya nomor urut bayi disesuaikan dengan
nomor urut ibu pada register khort ibu.
2) Disi nomor indeks dari Family Folder.

5
3) Sampai dengan 7) Jelas.
4) Sampai dengan 31) Dibagi 2, diisi hasil penimbangan dalam kg dan
rambu gizi.
5) Sampai dengan 35) Diisi tanggal pemberian vitamin A bulan Februari
dan Agustus.
6) Diisi tanggal bila ditemukan sakit.
7) Diisi penyebab sakit.
8) Diisi tanggal meninggal.
9) Diisi sebab meninggal.
10) Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang.
11) Diisi jenis kelamin tumbuh kembang.
12) Diisi bila ada keterangan penting tentang balita tersebut.
D. PWS KIA
Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut
dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen
program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah
(puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut
yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih
rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan
dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan
membantu memecahkan masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil
dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI dan AKB akan turun
sesuai harapan.
1. Pendataan Sasaran
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan,
karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari

6
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun
bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin,
neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil
yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan
dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu hamil ke dalam
kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di desa pun
dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan
Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan
mengikuti setiap individu yang ada didaerah tersebut.
Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa
memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil
lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan
jiwa ibu dan anak yang dikandung.
Dalam memantau program kesehatan ibu ,dewasa ini digunakan
indikator cakupan ,yaitu :cakupan layanan Antenatal (K1 untuk akses dan K4
untuk kelengkapan layanan antenatal),cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan cakupan kunjungan neonatus /nifas .Untuk itu ,sejak awal
tahun1990-an telah digunakan alat pantau berupa Pemantauan Wilayah
Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA) ,yang mengikuti program jejak
imunisasi. Dengan adanya PWS KIA, data cakupan layanan proram kesehatan
Ibu dapat diperoleh setiap tahunnya dari semua propinsi.
Walau demikian ,disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum
cukup memberi gambaran untuk menilai kemajuan menurunkan angka
AKI.Mengingat bahwa mengukur AKI ,Sebagai indikator dampak ,secara
berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak realistis ,maka pakar dunia
menganjurkan pemakaian indikator outcome .Indikator tersebut antara lain :
a. Cakupan penanganan kasus obstretri.
b. Case fatality rate kasus obstetric yang ditangani.

7
c. Jumlah kematian absolute.
d. Penyebaran fasilitas pelayanan obstetric yang mampu PONEK
dan PONED.
e. Presentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan disuatu
wilayah.
2. Sistem Pencatatan Dan Pelaporan
Pembangunan dan pengelolaan data merupakan kegiatan pokok dari
PWS – KIA. Data yang dicatat perdesa dan kemudian di kumpulkan di tingkat
Puskesmas akan dilaporkan sesuai jenjang administrasi.
a. Jenis Data
Data yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan PWS-KIA
adalah :
Data sasaran :
1) jumlah seluruh ibu hamil
2) jumlah seluruh ibu bersalin
3) jumlah seluruh bayi berusia kurang dari 1 bulan (neonatal)
4) jumlah seluruh bayi
Data pelayanan :
1) Jumlah K1
2) Jumlah K4
3) Jumlah ibu hamil berisiko yang dirujuk oleh masyarakat.
4) Jumlah ibu hamil berisiko yang dilayani oleh tenaga kesehatan.
5) Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga professional.
6) Jumlah bayi berusia kurang dari 1 bulan yang dilayani oleh
tenaga kesehatan minimal 2 kali.
b. Sumber Data
Data sasaran sebaiknya berasal dari hasil pencacahan jiwa
setempat. Bila angka tersebut tak tersedia, atau diragukan, maka perkiraan
jumlah sasaran dapat dihitung menurut rumus seperti yang telah diuraikan
dalam Bab III.

8
Data pelayanan pada umumnya berasal dari :
1) Register kohort ibu dan bayi.
2) Laporan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan
dukun bayi,
3) Laporan dari dokter/bidan praktek swasta
4) Laporan dari fasilitas pelayanan selain puskesmas yang berada
di wilayah puskesmas.
c. Pelaporan
Data dari tingkat Puskesmas dikumpulkan dan kemudian diolah.
Hasilnya dimasukkan ke dalam Format 1 seperti terlihat di bawah ini.
Format 1 merupakan rekapitulasi cakupan (indicator PWS-KIA)
dari tiap desa, yang juga berfungsi sebagai laporan untuk dikirimkan ke
Dinas Kesehatan Dati II. Laporan ini dikirimkan setiap bulan, selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.
Dinas Kesehatan Dati II membuat rekapitulasi laporan Puskesmas
(Format 1) dengan menggunakan Format 2, untuk dikirimkan ke Provinsi
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Selanjutnya, propinsi
membuat rekapitulasi laporan Kabupaten dlaam Format 3, untuk
dikirimkan ke Pusat. Laporan ini dikirimkan ke Pusat setiap Triwulan,
paling lambat satu bulan triwulan tersebut terakhir.

9
BAB III.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelayanan kebidanan ,manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan
pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan
dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah
kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi
klien.
Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur ,yaitu:
input,poses dan outcome.
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh
komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan,
karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi
serta Tokoh masyarakat.
Untuk membantu dalam melakukan pendataan digunaka alat pantau
berupa Pemantauan Wilayah Setempat –Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA)

B. Kritik dan Saran


Kami berharap agar para mahsiswa kebidanan memahami tentang
manajemen pelayanan kebidanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman 2012 Qadir, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), 143. 6 www.


Bkkbn.go.id. diakses 26 Desember 2015.

Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Tu’nas


Fuaidah. (2009).

Mas say loros. (2011). Dalam As-sunnah edisi 01/Tahun V/2001M/1421H]

11

You might also like