You are on page 1of 2

Studi Kasus:

Sampling dilakukan pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 10.00 WIB terhadap Air
Limbah Industri PT XYZ di outlet dan inlet dengan parameter: pH, BOD, COD, TSS<
minyak-lemak, logam terlarut, P, dan aianida.
Pengambilan sampel serta cara pengawetan dilakukan dengan menggunakan
botol/wadah yang terbuat dari plastic dengan menggunakan pengawet H 2SO4.
Pertanyaan:
Apakah semua sampking untuk parameter yang di atas sudah dilakukan sesuai
prosedur?
Parameter mana saja yang tidak sesuai dengan prosedur?
 Dokumen UKL/UPL disahkan oleh Walikota Baru Raya pada tanggal 3 Juli
2016
 Izin Pembuangan air limbah ke badan air/sungai dari Walikota dengan
Surat Keputusan Nomor 5 Tahun 2016 dengan masa berlaku 5 tahun
 Lapora Pengelolaan air limbahnya dilakukan 6 bulan sekali ke BLH Kota
Baru Raya dengan tembusan ke BLH Provinsi dan KLH
 Laporan yang disampaikan tidak menyampaikan jumlah produksi
senyatanya
 Rutin melakukan pengukuran debit dan pH air,imbah setiap bulan
 Dilakukan pengukuran paramter kualitas air limbah rutin setiap 3 bulan
sekali kepada lab berwenang
 Tidak memiliki prosedur keadaan darurat untuk penanggulangan
pencemaran air
 Tidak memiliki neraca air
 TIdak memiliki dokumen sistem saluran limbah

KONDISI IPAL
 Pengolahan air limbah dengan sistem aerobic
 IPAL dilengkapi dengan satu aerator
 Pengelolaan air limbah tiak menggunakan bahan kimia
 Sebagian air limbah dimanfaatkan untuk menyirami tanaman
 Saluran air limbah menyatu dengan saluran drainase
 Saluran air limbah tidak tertutup
 Saluran air limbah tidak permanen (tidak kedap air)
 Tidak melakukan kalibrasi alat ukur air limbah (pH dan flow meter)

You might also like