You are on page 1of 9

4.

Langkah Langkah Metode Ilmiah

Adapun secara ringkas langkah langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

Melakukan identifikasi masalah

Mengumpulkan data dalam cakupan masalah

Memilah data untuk mencari korelasi, hubungan yang bermakna dan keteraturan

Merumuskan hipotesis (suatu generalisasi) yang merupakan tebakan ilmiah yang menjelaskan

data data yang ada dan menyarankan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk

penelitian yang lebih lanjut

Menguji hipotesis secara setepat mungkin dengan cara mengumpulkan data data baru

Melakukan konfirmasi, modifikasi ataupun menolak hipotesis apabila memperoleh temuan

temuan baru.

Selain itu ada pula langkah langkah ilmiah yang biasa dilakukan dalam percobaan percobaan

khususnya di laboratorium bagi siswa dan mahasiswa yang seperti dibawah ini:

Bagi kalian yang masih belajar, berikut langkah langkah metode ilmiah yang umum digunakan

dalam laboratorium dan percobaan

Langkah langkah Metode Ilmiah

Perumuskan masalah: Ini merupakan langkah pertama metode ilmiah. Merumuskan masalah

bertujuan untuk memperjelas masalah. Dengan mengajukan beberapa atau serangkaian


pertanyaan terhadap masalah yang ada dan mengarahkannya menjadi beberapa bagian apabila

masalah utama terlalu besar.

Melakukan penyusunan rencana penelitian: Langkah kedua dalam metode ilmiah adalah

penyusunan rencana. Rencana penelitian dibuat dalam bentuk rancangan penelitian. Bentuknya

dengan membuat tujuan penelitian, melakukan penyusunan hipotesis berdasarkan masalah dan

data data yang ada sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian anda, kemudian

menetapkan variabel penelitian. Selanjutnya memilih alat dan bahan yang akan digunakan

sehingga penelitian tersebut dapat berjalan mulus, selanjutnya menetapkan langkah kerja atau

metode penelitian yang akan digunakan. Lalu menentukan populasi dan sampel, cara

pengambilan datanya serta cara menganalisis data tersebut. Hal ini tentu saja dilakukan dengan

membuat tinjauan pustaka sehingga diperoleh data data yang berhubungan dan metode

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Melakukan penelitian: Ini merupakan langkah metode ilmiah yang dilakukan setelah rencana

penelitian atau proposal telah diterima. Penelitian sendiri tergantung pada langkah penelitian

atau metodologi penelitian yang anda gunakan. Umumnya dimulai dari pengamatan langsung

maupun tidak langsung. Penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis yang kita buat

menggunakan rancangan percobaan yang telah disusun. Pengetahuan terhadap peralatan

percobaan merupakan hal penting dalam pelaksanaan penelitian. Hindari human error dalam

pengambilan data penelitian anda. Berlatih menggunakan peralatan percobaan merupakan cara

belajar yang efektif untuk mengurangi kesalahan kerja.

Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data, langkah metode

ilmiah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Pembuatan kesimpulan penelitian harus

berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada pandangan yang objektif.

Melakukan penelitian perbaikan : Langkah metode ilmiah ini dapat anda lakukan sendiri (lebih

baik) atau dapat dilakukan oleh peneliti lain. Alasannya adalah: Suatu penelitian akan menjadi

menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik oleh peneliti yang
lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat banyak peneliti yang menjadi

kontributor.

Menulis laporan ilmiah: Langkah metode ilmiah ini sekarang ini menjadi suatu kewajiban mutlak

bagi anda sebagai peneliti untuk dapat dikatakan bernilai ilmiah. Suatu hasil penelitian

dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat diketahui orang lain. Ada

banyak jurnal ilmiah yang menerbitkan hasil penelitian khususnya penelitian yang novel atau

bersifat baru dan inovatif. Dalam jurnal ilmiah, kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan

ilmiah disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, bahan dan

metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga lampiran.

2. Syarat-syarat satuan standar yang baik:

1.Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun

2.Dapat digunakan secara internasional

3.Mudah ditiru

,m

Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara

umum atau secara ilmiah, karena pengukuran ini tidak dapat dinyatakan dengan jelas atau tidak

dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen.


Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum

(internasional) karena pengukuran dengan satuan baku dapat dinyatakan dengan jelas dan

dapat dipakai untuk memeriksa ketepatan suatu instrumen.

Kegunaannya adalah untuk menetapkan hasil ukuran nilai yang tetap dan sama di seluruh dunia

dan mudah diubah ( di konversi) kedalam satuan sejenis lainnya .

Awalan-awalan satuan yang sering digunakan dapat anda lihat pada


tabel berikut ini.

km = kilometer
hm = hektometer
dam = dekameter
m = meter
dm = desimeter
cm = centimeter
mm = milimeter
Konversi Satuan SI

Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam


pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya
ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk
satuan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, 1 centimeter = 0,01 meter
atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram. Untuk kemudahan mengubah suatu
satuan ke satuan lain dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangga
konversi seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

kg = kilogram
hg = hektogram
dag = dekagram
g = gram
dg = desigram
cg = centigram
mg = miligram

Cara mengkonversi satuan-satuan SI dengan tangga konversi :

Pertama, Letakkan satuan asal yang akan dikonversi dan satuan baru
yang akan dicari pada tangga sesuai dengan urutan tangga konversi

Kedua, Hitung jumlah langka yang harus ditempuh dari satuan asal ke
satuan baru
a. Jika satuan baru berada di bawah satuan asal ( menuruni tangga ),
maka :
* Setiap turun satu tangga, bilangan asal dikali 10
* Setiap turun dua tangga, bilangan asal dikali 10
* Setiap turun tiga tangga, bilangan asal dikali 1000, dan seterusnya

b. Jika satuan baru berada di atas satuan asal ( menaiki tangga ),


maka :
* Setiap naik satu tangga, bilangan asal dibagi 10
* Setiap naik dua tangga, bilangan asal dibagi 100
* Setiap naik tiga tangga, bilangan asal dibagi 1000, dan seterusnya

Contoh soal :

Ubahlah satuan berikut ini ?

10 km = …. cm ?

Perhatikan Tangga Konversi Satuan Panjang.

Dari km (kilometer) ke cm (centimeter), kita menuruni 5 anak tangga.


Dengan demikian kita mengalikannya dengan 100.000 (5 nol). Jadi 10
km = 10 x 100000 = 1000.000 cm

7000 m = ….. km ?

Perhatikan Tangga Konversi Satuan Panjang.

Dari m (meter) ke km (kilometer), kita menaiki 3 anak tangga. Dengan


demikian kita membaginya dengan 1000 (3 nol). Jadi 7000 km = 7000
: 1000 = 7 km

300 gr = ….. kg ?

Perhatikan Tangga Konversi Satuan massa.


Dari gr (gram) ke kg (kilogram), kita menaiki 3 anak tangga. Dengan
demikian kita membaginya dengan 1000 (3 nol). Jadi 300 gr = 300 :
1000 = 0,3 kg

5 kg = …. mg ?

Perhatikan Tangga Konversi Satuan massa.

Dari kg (kilogram) ke mg (miligram), kita menuruni 6 anak tangga.


Dengan demikian kita mengalikannya dengan 1.000.000 (6 nol). Jadi 5
kg = 5 x 1000.000 = 5.000.000 kg

FAKTOR KONVERSI
Selain mengkonversi satuan dalam sistem internasional, kita juga
harus mengetahui konversi satuan dalam sistem yang berbeda, antara
lain dari satuan Sistem Internasional ke Sistem British atau
sebaliknya. Sebagai contoh, kita mengukur panjang sebuah meja
dalam satuan inchi dan kita ingin menyatakannya dalam centimeter.
Untuk itu kita perlu mengetahui faktor konversi. Faktor konversi
dapat anda lihat pada tabel di bawah ini.
Contoh Soal :
Ubahlah satuan panjang berikut ini :
15 inchi = ….. m ?
Perhatikan Faktor Konversi Panjang.
1 inchi = 2,54 cm. —– 1 cm = 0,01 m (lihat tangga konversi panjang)
Jadi, 15 inchi = 15 x 2,54 cm = 38,1 cm —— 38,1 cm = 38,1 x 0,01 m =
0,381 meter.
100 mil = …. cm ?
Perhatikan Faktor Konversi Panjang.
1 mil = 1,61 km. —– 1 km = 100.000 cm (lihat tangga konversi panjang)
Jadi, 100 mil = 100 x 1,61 km = 161 km —- 161 km = 161 x 100.000 cm
= 16.100.000 cm.

100 km = …. mil ?
Perhatikan Faktor Konversi Panjang.
1 km = 0,621 mil.
Jadi, 100 km = 100 x 0,621 mil = 62,1 mil.
Ubahlah satuan Kelajuan berikut ini :
(Catatan : Knot merupakan satuan kelajuan yang biasa digunakan Kapal Laut)
50 Knot = …. km/jam ?
Perhatikan Faktor Konversi Panjang.
1 knot = 1,151 mil/jam —– 1 mil/jam = …. Km/jam ?
1 mil = 1,61 km (lihat Faktor Konversi Panjang)
Jadi, 1 mil/jam = 1,61 km/jam
50 Knot = 50 x 1,61 km/jam = 80,5 km/jam.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditentukan dan tetapkan telebih dahulu. besaram imi juga

dipandang sebagai besaran yan berdiri sendiri, tanpa adanya turunan dari besaran-besaran lainnya.

sekarang besaran pokokdibendakan menjadi 7 dan serta satuannya menurut SI (satuan internasional)

No Besaran Pokok Satuan SI / MKS Satuan Sistem CGS

1 Panjang meter (m) centimeter (cm)

2 Massa kilogram (kg) gram (g)

3 Waktu detik (s) detik (s)

4 Suhu kelvin (K) kelvin (K)

5 Kuat arus listrik ampere (A) ampere (A)

6 Intensitas cahaya candela (Cd) candela (Cd)

7 Jumlah zat kilo mol (kmol) mol (mol)

You might also like