You are on page 1of 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penilitian
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 apa pengaruh pupuk ZA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?
1.2.2 apa pengaruh pupuk TSP terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?
1.2.3 apa pengaruh pupuk UREA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?
1.2.4 apa pengaruh pupuk NPK terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat ?
1.2.5 Bagaimana pengaruh terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat, jika tidak diberi
pupuk ?
1.3 Tujuan
Mengetahui keefektifan jenis pupuk buatan dalam meningkatan kesuburan dan produksi
tanaman tomat
1.4 Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pupuk ZA, TSP, UREA, NPK terhadap kesuburan dan produksi
tanaman tomat dan bagaimana pengaruhnya apabila tidak diberi pupuk
1.5 Hipotesis
1. Adanya pengaruh pupuk ZA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat
2. Adanya pengaruh pupuk TSP terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat
3. Adanya pengaruh pupuk UREA terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat
4. Adanya pengaruh pupukNPK terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat
5. Adanya pengaruh terhadap kesuburan dan produksi tanaman tomat yang tidak diberi pupuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Tomat

Tomat (Lycopersicum esculentum ) adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat
bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori.
Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah
meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-
obatan. Sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi
(zat kapur dan fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat
berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat
potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005).
Oleh karena itu, permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat seiring dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman yang secara lengkap
diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:

Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentum Mill (Redaksi Agromedia, 2007).

2.2 Syarat Tumbuh


Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup. Sebaliknya, pada
fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase pemasakan
buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan yang ideal selama pertumbuhan
tanaman tomat berkisar antara 750 - 1.250 mm per tahun. Curah hujan tidak menjadi faktor
penghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika kebutuhan air dapat dicukupi
dari air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan terjamin baik hasilnya. Iklim yang basah
akan membentuk tanaman yang rimbun, tetapi bunganya berkurang, dan di daerah pegunungan
akan timbul penyakit daun yang dapat membuat fatal pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik
dengan angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan berguguran).
Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun tidak berarti tomat dapat tumbuh subur dalam
keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh karena itu baik di dataran tinggi maupun dataran rendah
dalam musim kemarau, tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi kelangsungan hidup
dan produksinya,

Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25 - 300C. Sementara itu,
suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24 - 280C. Jika suhu terlalu rendah
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan
buahnya yanng kurang sempurna. Kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resikoterserang
bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya perlu diperlebar dan areal
pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yanng
menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat.
Tanaman yang ada di daerah dengan kondisi demikian akan mudah terserang cendawan busuk daun
dan sejenisnya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya dan sering
menyebabkan kerontokan bunga.

2.3 Peran Pupuk ZA terhadap tanaman tomat

2.3 Peran Pupuk TSP terhadap tanaman tomat

2.3 Peran Pupuk urea terhadap tanaman tomat

2.3 Peran Pupuk NPK terhadap tanaman tomat


BAB III
BAHAN DAN METODA PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat : 5 buah polybag
3.1.2 Bahan : Pupuk Za
Pupuk TSP
Pupuk NPK
Pupuk urea
5 tanaman tomat

3.2 Waktu dan Tempat


Penelitian dilaksanakan muhlai 5 September 2013 – 19 September 2013, di Jalan Kalimantan
Perumahan GKR Blok J8 Kecamatan Sananwetan Kota Blitar

3.3 Cara Kerja Penelitian


3.3.1 Siapkan 5 buah polybag berisikan tanaman tomat
3.3.2 Berilah perlakuan yang berbeda padasetiap polybag tersebut. Polybag ke-1 diberi
pupuk ZA, ke-2 diberi pupuk TSP, ke-3 diberi pupuk NPK, ke-4 diberi pupuk urea, ke-5 tidak
di beri pupuk
3.3.3 Amatilah tingkat kesuburan dan produksi tanaman tomat dari setiap polybag
3.3.4 Tulislah hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3.4 Cara Pengambilan Data

3.5 Hasil dan Pembahasan


3.5.1
3.5.2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

You might also like