Professional Documents
Culture Documents
“Kesenjangan Pendapatan”
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,
rahmat serta karunia-Nya yang diberikan kepada kita, terutama nikmat iman dan nikmat Islam,
nikmat sehat wal'afiat serta nikmat panjang umur, sehingga alahamdulillah kita ( penyusun )
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Kesenjangan Pendapatan “ dan semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita kami capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Bapak dan Ibu Guru SMA
Negeri 19 Garut khususnya Ibu Essy Solihati selaku Guru Ekonomi kami serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian kepada Bapak dan Ibu Guru serta teman-teman sekalian, yang kadangkala
hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami, ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini adalah mudah-mudahan apa
yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini “Kesenjangan
Pendapatan” sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Garut, 02 April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuat makalah yang membahas tentang kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan di Indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesia yang mampu dalam hal materi agar ikut
berperan serta untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarkat Indonesia untuk menghadapi kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan yang merupakan tantangan global dunia ketiga.
3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan.
1.3 Manfaat
1. Bagi penulis
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari
mata pelajaran ” Ekonomi ”. Serta mampu menjadi sumber informasi bagi para pelajar, para
pembaca ataupun masyarakat.
2. Bagi pihak lain
Makalah ini diharapakan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan dan upaya penyelesaian kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di Indonesia.
Makalah mengambil sampel ruang lingkup berupa masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Daftar Isi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kesenjangan Pendapatan
Ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia sangat terlihat jelas, dari istilah yang
kayak semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Hal ini sangat berdampak pada
pendapatan tersebut tidak cukup hanya bicara mengenai subsidi modal terhadap kelompok
miskin maupun peningkatan pendidikan ( ketrampilan ) tenaga kerja di Indonesia. Lebih penting
dari itu ,persoalan yang terjadinya sesungguhnya adalah akibat kebijakan pembangunan ekonomi
yang kurang tepat dan bersifat struktural. Maksudnya kebijakan masa lalu yang begitu
menyokong sektor industri dengan mengorbankan sektor lainnya patut direvisi karena telah
mendorong munculnya ketimpangan sektoral yang berujung kepada kesenjangan pendapatan.
Dari perspektif ini agenda mendesak bagi Indonesia adalah memikirkan kembali secara serius
model pembangunan ekonomi yang secara serius model pembangunan ekonomi yang secara
serentak bisa memajukan semua sektor dengan melibatkan seluruh rakyat sebagai partisipan.
Sebagian besar ekonom meyakini bahwa strategi pembangunan itu adalah modernisasi pertanian
dengan melibatkan sektor industri sebagai unit pengolahnya.
Ketimpangan atau kesenjangan pendapatan adalah menggambarkan distribusi pendapatan
masyarakat di suatu daerah atau wilayah pada waktu tertentu. Kaitan kemiskinan dengan
ketimpangan pendapatan ada beberapa pola yaitu :
a) Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi ketimpangan
pendapatannya tinggi.
b) Semua anggota masyarakat mempunyai income tinggi ( tak ada miskin) tetapi ketimpangan
pendapatannya rendah ( ini yang paling baik).
c) Semua anggota masyarakat mempunyai income rendah ( semuanya miskin) tetapi ketimpangan
pendapatannya tinggi.
d) Semua anggota masyarakat mempunyai income yang rendah (semuanya miskin) tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah.
e) Tingkat income masyaraka bervariasi ( sebagian miskin,sebagian tidak miskin)tetapi
ketimpangan pendapatannya tinggi.
f) Tingkat income masyarakat bervariasi (sebagian miskin, sebagian tidak miskin)tetapi
ketimpangan pendapatannya rendah.
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang sering ditemui, entah itu di negara maju atau pun
di negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya masalah kemiskinan di Indonesia itu
tentunya disebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Dari faktor pemicu inilah akan tercipta suatu
dampak kemiskinan.
Dampak dari kesenjangan pendapatan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan
kompleks yaitu :
- Pengangguran
Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan yang sesuai dengan usahanya mereka tidak
mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya
saing dan beli masyarakat. Sehingga,akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat
pendapatan,nutrisi,dan tingakt pengeluaraan rata-rata.
- Kekerasan
Sesungguhnya kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini efek dari pengangguran. Karena seseorang
tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan halal. Ketika tidak ada lagi
jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan
pintas pun dilakukan,seperti merampok,menodong,mencuri atau menipu ( dengan cara
mengintimidasi orang lain) didalam kendaraan umum.
- Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini.Mahalnya biaya
pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau
pendidikan. Mereka tidak dapat menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab
mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Tingginya
tingkat putus sekolah berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu
akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
- Kesehatan
Seperti kita ketahui,biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan
apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya
melangit. Sehingga ,biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin.
- Konflik sosial bernuasa SARA
Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat ketidakpuasan dan kekecewaan atas
kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi bukti lain dari kemiskinan yang kita alami. M Yudhi
Haryono menyebut akibat ketiadaan jaminan keadilan”keamanan” dan perlindungan hukum dari
negara,persoalan ekonomi-politik yang obyektif disublimasikan ke dalam bentrokan identitas
yang subjtektif.
Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri ini yang berdampak langsung
terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya menambah deret panjang daftar
kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di Indonesia ,baik di pedesaan
maupun di perkotaan.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya telah menjadikan kemiskinan
sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum pemerintah sendiri adalah program
pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan perluasan lapangan kerja.
Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mengatasi berbagai macam
masalah kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Kebijaksanaan tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang menjamin kelangsungan
setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang dimaksudkan antara lain adalah suasana
sosial politik yang tentram, ekonomi yang stabil dan budaya yang berkembang.
2. Kebijaksanaan langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan produktifitas sumber
daya manusia ,khususnya golongan masyarakat berpendapatan rendah. Melalui penyediaan
kebutuhan dasar seperti sandang,pangan dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta
pengembangan kegiatan – kegiaatan sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong
kemandirian golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.
Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang bersangkutan pun juga mengatasi
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan di negeri ini ,langkah-langkah tersebut adalah :
1. Usaha individu
Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan maslah kemiskinan yang dihadapinya oleh
dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemiskinan dirinya dengan cara penerusan
pendidikan ke jenjang yang tinggi.
2. Penyedekahan
Penyedekahan merupakan saru cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam
masyarakat .Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah kemiskinan secara keseluruhan.
3. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi dengan cara penambahan barang-barang dan perkhidmatan yang
ditawarkan dalam pasaran di sebuah negara, pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling
berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan.
4. Pembangunan Masyarakat
5. Pasaran Bebas
Jika ada pembangunan ekonomi ada pula pengurangan kemiskinan. Jika KDNK tumbuh dengan
1% kemiskinan akan dikurangi dengan lebih kurang 1%.
Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan dan kesenjangan pendapatan juga dapat diatasi
dengan cara sebagai berikut :
1. Bantuan kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi
bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2. Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk
mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk hukuman,pendidikan,kerja
sosial,pencarian krja,dan lain-lain.
3. Persiapan bagi yang lemah . daripada memaberikan bantuan secara langsung kepada orang
miskin ,banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai
oran g yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan , atau keasdaan
yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang telah kita buat di atas, disini tingkat kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan bahkan sangat erat kaitannya dan ini
merupakan masalah ekonomi indonesia yang masih belum bisa di selesaikan. Tahun ini tingkat
kemiskinan di indonesia semakin meningkat, dimana sedikitnya lapangan kerja untuk
masyarakat dan kemampuan/keterampilan. Masyarakat tidak bisa dimilikinya, karena kurangnya
pendidikan di indonesia masih menjadi masalah. Maka dari itu pemerintah harus memberikan
lapangan pekerjaan bagi para pengangguran dan membuat bangunan sekolahan untuk masyarakat
yang tidak mampu.
Masalah kemiskinan di Indonesia memang sangat rumit untuk dipecahkan. Dan tidak
hanya di Indonesia saja sebenarnya yang mengalami jerat kemiskinan, tetapi banyak negara di
dunia yang mengalami permasalahan ini.
Upaya penurunan tingkat kemiskinan sangat bergantung pada pelaksanaan dan
pencapaian pembangunan di berbagai bidang. Oleh karena itu, agar pengurangan angka
kemiskinan dapat tercapai,dibutuhkan sinergi dan koordinasi program-program pembangunan di
berbagai sektor,terutama program yang menyumbang langsung penurunan kemiskinan. Negara
yang ingin membangun perekonomiannya harus mamou meningkatkan standar hidup penduduk
negaranya, yan gdiukur dengan kenaikan penghasilan riil per kapita. Indonesia sebagai negara
berkembang memenuhi aspek standar kemiskinan diantaranya merupakan produsen barang
primer,memiliki masalah tekanan penduduk,kurang optimalnya sumber daya alam yang
diolah,produktivitas penduduk yang rendah karena keterbelakangan pendidikan,kurangnya
modal pembangunan,dan orientasi ekspor barang primer karena ketidakmampuan dalam
mengolah barang-barang tersebut menjadi lebih berguna.
3.2 Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih
kreatif,inovatif dan eksploratif. Selain itu,globalisasi membuka mata bagi Pegawai
pemerintah,maupun calon pegawai pemerintah agar berani mengambil sikap yang lebih tegas
sesuai dengan visi dan misi bangsa Indonesia ( tidak memperkaya diri sendiri dan kelompoknya).
Dan mengedepankan partisipasi masyarakat Indonesia untuk lebih eksploratif. Di dalam
menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM
dalam pengetahuan,wawasan,skill,mentalitas dan moralitas yang standarnya adalah standar
global.