You are on page 1of 13

MAKALAH ETNO FARMASI

DISUSUN OLEH

KELAS B

KELOMPOK IV

BRYAN ARCHIMEDES G 701 15


FEBRIYANI BARRE G 701 15 122
LULU ANDRIANI G 701 15 099
ADRIYANA G 701 15
SRI RAHAYU AULIA G 701 15

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
penyusunan tugas makalah tentang Asma dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya .Tugas
ini merupakan tugas dari mata kuliah Etno Farmasi yang disusun dari data-data yang diperoleh
dari berbagai literatur. Tugas ini dapat penulis selesaikan karena mendapat bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan
dan kekurangan termasuk dalam pembuatan tugas ini.
Oleh karena itu, penulis sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
yang bersifat konstruktif demi perbaikan isi makalah ini.

Palu, 29 APRIL 2018

Kelompok III
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Obat tradisional adalah obat yang tidak menimbulkan banyak efek samping,
karena kandungan kimianya masih bisa dicerna oleh tubuh untukdikonsumsi.Selain
sangat bermanfaat obat tradisional lebih mudah terjangkau masyarakat dan
ketersediaannya tidak terbatas (Septiatin, 2008). Sedangkan menurut Anonima (2010)
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,
baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional.Sejak ribuan tahun yang lalu, obat
dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia. Pengobatan tradisional dengan
memanfaatkan tumbuhanberkhasiat obat merupakan pengobatan untuk mengatasi
berbagaipenyakit secara alami (Hembing, 2001). Menurut penelitian masa kini,
obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan
kinidigencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,baik harga
maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyakdigunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkanefek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh (Anonim, 2010).Bahan baku untuk ramuan tradisional diantaranya
jenis tanaman rempah-rempah, tanaman hias, dan tanaman liar yang ada di lingkungan
sekitarkita. Jenis tanaman rempah adalah berbagai jenis tanaman
yangmemberikan aroma dan rasa khusus pada makanan dan minuman. Selainsebagai
penyedap makanan, rempah juga dapat dimanfaatkan sebagaibahan baku obat
dan jamu seperti jahe, kunyit, temulawak, dan serai.Rempah-rempah umumnya
hidup di daerah tropis, termasuk di Indonesia(Septiatin, 2008).
Penggunaan bahan alam untuk obat-obatan telah berlangsung sejak ribuan tahun
yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum Masehi telah
menggunakan tumbuhan obat yang terdokumentasi dalam Code of Hammurabi.
Sejumlah besar resep penggunaan produk tumbuhan untuk pengobatan berbagai
penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosisnya tercantum dalam Papyrus Ebers. Ada
pula De Materia Medica yang berisi uraian sekitar 600 jenis tumbuhan yang digunakan
untuk obat dan pengobatan oleh masyarakat etnik Yunani dan Mediterranian. De Historia
Stirpium memuat 400 jenis tumbuhan yang digunakan oleh bangsa Jerman dan Austria.
John Ray (1686-1704) dalam Historia Plantarum memperkenalkan sebutan spesies bagi
tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat. Pada tahun 1895 John W.
Harsberger mulai memperkenalkan istilah etnobotani yang kemudian lebih mengerucut
pada bagian-bagian yang khas, antara lain etnofarmakognosi. Di Indonesia, pemanfaatan
tumbuhan sebagai obat juga telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, namun
penggunaannya belum terdokumentasi dengan baik (Moektiwardoyo, 2014: 7-9).

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa kandungan senyawa dari tanaman obat?
2. Apa khasiat dari tanaman obat?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia tanaman obat
2. Untuk mengetahui khasiat dari tanaman obat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1. . Elytranthe parasitica (Benalu)

Benalu yang telah lama dikenal orang belum diketahui dengan pasti daerah asalnya.
Beberapa literaturnya yang ada tidak jelas mengungkapkan daerah asal tumbuhan
tersebut. Apakah dari daerah tropis atau sub tropis. Didaerah tropis benalu hidup
didataran rendah dan dataran tinggi . bahkan benalu ada yang dapat hidup didaerah
bercurah hujan sedikt maupun banyak.

Kandungan zat kimia dari beberapa tanaman benalu antara lain : Dedrophthoe
pentandra : ranting dan daunnya mengandung glucosida quercitri dan lilinnya
mengandung melissyl alcohol, Viscum album : dari hasil pengujian asam amino
terhadap larutan daun segarnya menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung
arginine, asparagine, proline, cysteic acid, dan hydroxylysine.

2. Emilia sonchifolia (L.) (Tempung wayang)

Tempuh wiyang adalah tanaman obat dari famili Asteraceae yang telah banyak
digunakan sebagai campuran anti racun dan anti biotik pada industri farmasi.[2] Tempuh
wiyang banyak ditemukan di wilayah Asia tenggara, tanaman imi juga telah
disebarluaskan ke Amerika.Daun tempuh wiyang sering disayur atau menjadi lalapan
dengan rasa seperti rempah-rempah yang sedkit pahit, selain itu tanaman ini dapat
dipakai untuk mengobati flu, infeksi saluran napas, radang paru-paru, serta infeksi
akibat luka, bisul, memar maupun sariawan.

Bagian dari tanaman tempuh wiyang yang memiliki kemampuan dalam pengobatan
tradisional adalah daunnya. Daun tempuh wiyang bentuknya memanjang berwarna hijau
dengan ujung daun yang lancip. Bentuknya yang mirip dengan jarum merupakan ciri
khas dari daun ini sehingga mudah untuk diidentifikasi. Beberapa kandungan senyawa
dalam daun tempuh wiyang yaitu saponin, polifenol, dan juga flavonoid. Daun ini
sering digunakan sebagai bahan obat anti biotic.

3. Enhalus acoroides (L,f.) Royle (Lamun)


Enhalus acoroides merupakan salah satu jenis lamun yang paling melimpah di perairan
Indonesia dan mempunyai ukuran morfologi yang besar. Lamun jenis Enhalus
acoroides merupakan spesies yang umum tumbuh di substrat lumpur.

Lamun memiliki kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan serat.
Sehingga lamun dapat dijadikan sebagai sumber makanan kesehatan dan obat-obatan

4. Erigon sumatrensis Retz (Jalantir)

Tumbuhan Jalantir (Erigon sumatrensis) merupakan gulma yang kurang dimanfaatkan.


Selain itu merupakan tumbuhan racun bagi kelinci yang bisa menyebabkan kematian
(Davincirabbit, 2012).

Bagian dari tumbuhan jalantir pun merupakan obat herbal bagi manusia seperti, daun
berkhasiat untuk obat sakit kepala (pusing), akar berkhasiat sebagai obat nyeri pegal
linu dan secara tidak langsung dapat menetralkan tekanan darah (Biojana super,.2000).

5. Cangkring (Erythrina fusca Lour.)

Cangkring merupakan tanaman pepohonan yang berdaun rontok, tinggi 10-20 m,


berbatang kayu, berwarna keabu-abuan, permukaan kulit kasar dengan cabang yang
jarang, dilengkapi dengan duri tempel (Hutapea et al., 1994).

Tiap 100 gram daun basah mengandung 60 kalori; 81,5 g air; 4,6 g protein; 0,8 g lemak;
11,7 g karbohidrat total; 4,1 g serat; 1,4 g abu; 57 mg kalsium; 40 mg phosphor; 1,8 mg
Fe; 2300 mg setara dengan beta karoten; 0,24 mg thiamin; 0,17 mg riboflavin; 6,54 ng
niasin, 78 mg asam askorbat (Duke, 1983). Daun, kulit batang, dan akarnya
mengandung saponin dan polifenol, sedangkan akarnya juga mengandung flavonoid
(Hutapea, 1994). Ekstrak etanol daun dan kulit batang cangkring mengandung
flavonoid, alkaloid dan terpenoid (Meiyanto et al., 2003). Ekstrak kloroform daun
cangkring (E. fusca) mengandung golongan senyawa flavonoid, fenolik, dan terpenoid,
efluen nomor 30 mengandung flavonoid dan fenolik (Wahyuningsih, 2004). Fraksi
nomor 30 hasil fraksinasi ekstrak metanol daun cangkring (E. fusca) mengandung
alkaloid, saponin dan terpenoid (Rahmawati, 2004).
Tumbuhan E. fusca telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Daunnya digunakan
untuk mengobati gabag, cacar air, frambusia, gatal-gatal, ASI kurang lancar
(Mardisiswojo and Rajakmangunsudarso, 1985). Kayu setelah diremas-remas dapat
diminum sebagai obat kencing darah atau kencing nanah (Heyne, 1987). Rebusan akar
dan atau kulit batang dapat digunakan sebagai obat beri-beri (Heyne, 1987 and Hutapea,
1994).

6. Erythrina subumbrants (Dadap serep)

Dadap serep merupakan salah satu pohon yang termasuk dalam suku Papilionaceae.
Pohon dadap serep cukup besar dengan tinggi yang dapat mencapai 22 meter.
Batangnya licin dengan warna kelabu kehijau-hijauan dengan gari-garis pucat yang
membujur.

Daun dadap dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan berbagai penyakit, karena
daun ini memiliki berbagai kandungan sehat, seperti Protein, Nitrogen, Alkaloid,
Aritramina, Eritrina, Aritradin, Hipaforina, Erisofina, Anti piretik, Anti inflamasi

Bukan hanya daun dadap yang mempunyai kandungan sehat, pohon, biji, dan buah
dadap juga mengandung berbagai macam zat yang bermanfaat untuk kesehatan, Seperti
asam hidrosianida, eritrina, alkaloid eritrina, hipaforin, dan lain sebagainya.

Beberapa manfaat daun dadap bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Melancarkan ASI
 Mengobati cacingan dan disentri

 Mengobati sakit perut

 Mengobati demam

 Melancarkan menstruasi

 Meringankan gejala reumathik

 Mengobati bengkak
 Mengobati sakit kepala dan pusing

 Mencegah keguguran

7. Eulophia herbacea L. (Anggrek india)

Secara umum, dalam tanaman anggrek terkandung zat yang disebut polifenol serta
flavonoid. Dalam ilmu medis, bahan-bahan tersebut kerapkali dimanfaatkan sebagai
bahan obat berbagai macam jenis penyakit. Termasuk juga anggrek merpati, ampuh
untuk menyembuhkan beberapa penyakit tertentu.

 Sebagai tanaman pembersih udara


 Membantu mencerahkan wajah dan membantu peremajaan kulit
 Menghilangkan munculnya garis keriput
 Membuat kulit lembab sehingga kulit tidak kering dan bersisik
 Sebagai antioksidan alami
 Mengatasi gangguan syaraf pada otak
 Obat anti kanker
 Sebagai obat demam dan nyeri sendi
 Obat diare
 Mengobati penyakit asam lambung

8. Euphobia heterophylla (Kate mas)

Tanaman ini mempunyai sifat yang seperti kaktus yang menyukai sinar matahari dan
sukulen (mengandung banyak air) Tanaman euphorbia akan menampakkan bunga yang
semaraka jika ditempatan dilokasi yang terbuka dan menyinari sinar matahari yang
penuh.

Daun dan akar mengandung saponin dan polifenol. Batang mengandung saponin.
Khasiatnya untuk mengurangi tekanan darah tinggi, obat sakit perut, dan obat kepala
pusing.

9. Euphorbia hirta L
Kandungan Kimia Tanaman patikan kebo ini mengandung senyawa kimia diantaranya
adalah Flavanoid,Tanin,Diterpenoid,dan Triterpenoid ( Tarmudji dan Soleh 2008 )

Khasiat Patikan Kebo ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk
mengurangi bengkak , peluruh air seni , dan menghilangkan gatal. Beberapa kalangan
masyrakat juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit antara ain abses
paru , bronchitis,asma , disentri , radang kalenjar susu atau payudara dan tipus
abdominalis. ( Hariana,2006 )

10. Euphorbia tithymaloides L


Kandungan kimia Pohon sigsag ini mengandung epifriedelanol . acetate , i-
dotriacontanol, beta-sitosterol
Khasiat Dapat digunakan sebagai bengkak terpukul , tulang patah ( fraktur ) , luka
berdarah, bisul,borok,koreng,gigitan lipan atau kelabang,mata merah bengkak.

11. Fatoua pitosa Gaudich


Kandungan kimia Tanaman ini mengandung saponin dan flavonoid
Khasiat Tanaman ini dapat digunakan sebagai luka bakar , dan inflamasi

12. Fibraurea tinctoria Lour


Kandungan kimia Tanaman ini mengandung alkaloida, berberin ( berberin klorida
dan berberrubin )

Khasiat Tanaman ini dipercaya dapat mengobati penyakit diantaranya sakit kuning
malaria dan penyakit lainnya.

13. Ficus congesta roxb


Kandungan kimia . Tanaman ini mengandung flavonoid
Khasiat tanaman ini dapat digunakan sebagai anti diare , dan antipiretik .

14. Ficus fistulosa Reinw ex Blume


Kandungan kimia Tanaman ini mengandung berbagai macam senyawa kimia yaitu
senyawa turunan asetofenon, turunan flavonoid ,dan senyawa aliflatik ( Rajab,2005 )
Khasiat Sebagai Narkotika

15. Ficus hispida L.f


Kandungan kimia Tanaman ini mengandung saponin .dan flavonoid
Khasiat Tanaman ini dapat digunakan sebagai antidiare , astringen , hepatoprotektif ,
anti tusif , antipiretik , anti inflammatory , hemostatik, dan anemia ( Mandal dan
Kumar 2002 )

16. Ficus obscura L.F


Kandungan kimia.Tanaman ini mengandung alkaloida , dan flavonoid
Khasiat dari tanaman ini dapat digunakan sebagai anti inflamasi , dan anemia .

17. dichrocephala integrifolia (L.f)


Kandungan kimia :
Tanaman mengandung flavonoid seperti rutin, yang menampilkan aktivitas
farmakologis yang menarik. Rutin dikenal sebagai 'pelindung kapiler', zat ini
digunakan untuk mengobati gangguan kapiler dan vena. Ekstrak metanol dari seluruh
tanaman menunjukkan lemah aktivitas antibacterial

Khasiat :
Jus tanaman digunakan sebagai pengobatan terhadap filariasis juga digunakan untuk
mengobati demam malaria dan, ketika dimasukkan ke dalam hidung, digunakan
untuk mengobati sinusitis dan migrain.Tanaman kering dan bubuk diterapkan sebagai
saus luka lama yang terinfeksi.Jus dari tanaman tersebut diaplikasikan pada luka dan
luka.Dan tanaman oba ini, digunakan dalam pengobatan dispepsia dan gangguan
pencernaan, sebagai antiphlogistic, dan sebagai antiemetik .

18. Dilllenia excelsa (Sempur)

Kandungan kimia :
ekstrak buah simpur memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan Adapun senyawa
antioksidan yang teridentifikasi dalam buah simpur adalah BHT dan
1-dotriacontanol.
Manfaat :
Tanamn simpur dapat engobati panas dalam,mengatasi radang usus,mengontrol gula
darah bagi penderita diabetes,dan memilki sifat antilukimia.

19. dimocarpus longan lour (Lengkeng)

Kandungan kimia :
Daging buah lengkeng mengandung sukrosa, glukosa, protein, lemak, vitamin A,
vitamin B, asam tartarik dan senyawa-senyawa kimia tumbuhan (fitokimia) lainnya
yang berguna bagi kesehatan.Buah lengkeng berguna pula menyehatkan usus dan
memperbaiki proses penyerapan makanan, melancarkan buang air kecil, mengatasi
cacingan, mengobati sakit kepala, keputihan dan hernia.
Manfaat :
vitamin A, vitamin B, sukrosa, glukosa. manfaat buah kelengkeng berasal dari
kandungan fruktosa yang merupakan senyawa yang mampu membantu kadar gula
dalam darah.

20. Dioscorea alata L (Ubi rambat)


Kandungan kimia :
Dioscorea merupakan sumber energi dan menyumbangkan mineral penting bagi
kesehatan yaitu Calcium (Ca), Phosphor (P), dan Besi (Fe). Di samping itu juga
beberapa asam amino essensial. Dalam penggunaan sebagai bahan obat terdapat
senyawa saponin dan sapogenin yang berfungsi sebagai prekursor hormon cortisone
dan steroidal.
Manfaat :
Membantu penderita diabetes yang harus membatasi konsumsi gula di dalam
makanan mereka. Selain itu, uwi juga memiliki kandungan vitamin C dan layak
digunakan sebagai sumber mineral yang baik ,konsumsi uwi juga bermanfaat untuk
kesehatan mikloflora usus dan sebagai antioksidan.

21. Dioscorea bulbifera L. (Genbolo)


Kandungan kimia :
Tanaman penghasil umbi, memiliki kandungankarbohidrat yang tinggi, mengandung
vitamin, protein dan mineral. Sebagianbesar karbohidrat dalam bentuk pati yang
terdiri dari amilosa dan amilopektin.Kadar amilosa dalam Dioscorea alata L.sekitar
19-20%.Dioscorea alataL.merupakan salah satu tanaman panganberkarbohidrat
tinggi,mengandung karbohidrat sebesar 21.08 %, Protein 5.56 %,lemak 0.10 %, air
72.49 % dan abu sebesar 0.77 %.

Khasiat :
Dioscorea Bulbifera digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, & perbaikan
penyakit, kondisi dan gejala berikut ini:
 Diabetes
 Diabetes mellitus
 Kanker
 Stres oksidatif
 Rasa sakit
 Peradangan

22. Dischidia rummularia (Cocor bebek)

Kandungan kimia :

kelompok triterpenoid, yaitu glutinol, lanost-5-en-3β-ol, α-amirin, dan friedelin.


Sementara itu, satu senyawa merupakan kelompok steroid yaitu stigmast-5-en-3β-ol,
dan satu senyawa lain adalah kelompok santon yaitu α-amirin.

Khasiat :

Bermanfaat Sebagai Obat Sakit Kepala dan obat batuk / sakit pada dada, Sebagai
Obat Demam,Untuk Mengobati Haid yang tidak teratur ,Mengobati Luka,
Untuk Obat Bisul ,Sebagai Obat wasir dan menghentikan pendarahan saat wasir
Sebagai Obat gigitan Nyamuk,Menyembuhkan pergelangan kaki/tangan yang
keseleo.

23. Donax canniformis (Bemban)


Kandungan kimia :
Kandungan kimia Pada Bemban terdiri dari senyawa Flavonoid, Saponin dan
Polifenol.
Khasiat :
Mengobati peradangan / pembengkakan,Obat alami untuk bisul dan mempercepat
pematangan. Ekstrak daun dapat digunakan untuk obat tetes mata,Mempercepat
penyembuhan luka gigitan ular.

24. Dracontomelon dao (Sengkuang)


Kandungan kimia :
Kadar Selulosa 42,3%,Lignin 25,4%,Pentosan 8,9%,Abu 0,8%,Silika 0,1%.

Khasiat :
kulit pohonnya untuk obat diare, kulit biji sebagai bahan pewarna alami, anti bakteri
dan fungi serta penguat gigi.

You might also like