You are on page 1of 2

Analisis hubungan evolusi fisika, kimia, dan biologi, untuk merumuskan konsep evolusi

biologi? Jelaskan!
Penjelasan hubungan evolusi fisika, kimia, dan biologi:

Evolusi Fisika merupakan teori yang menyebutkan akan keberadaan alam semesta
dengan mkana yang luas. Fisika disini mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi
dalam lingkup ruang dan waktu. Jika ditrik mundur dalam hal waktu, maka alam semesta
berasal dari “titik tunggal”. Dalam perhitungan titik nol merupakan materi yang ada dialam
smesta ini mempunyai volume no dan kerapatan tak terbatas. Alam smesta ini terjadi karena
adanya ledakan besar dari titik tunggal yang bervolume nol (Ledakan big bang). Sehingga
ledakan dahsyat ini menandakan dimulainya alam semesta. Ledakan big bang ini lebih
diperkuat lagi akan adanya temuan radiasi latar kosmos yang berada diseluruh ruang angkasa,
yang menandakan adanya sisa-sisa ledakan big bang. Karena ledakan dahsyat tersebut maka
terbentuklah berbagai galaksi dan debu antariksa menjadi berbagai planet dengan berbagai
partikel atom didalamnya.

Evolusi Kimia menurut Harold Urey (1893) menyatakan bahwa pada suatu atmosfer
bumi kaya akan molekul zat seperti Metan (CH4), Uap air (H2O), Amonia (NH2), dan Karbon
dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena terdapat pengaruh energi dari radiasi
sinar kosmis serta aliran listrik dari halilintar maka terjadilah suatu reaksi kimia sehingga
menghasilkan zat-zat hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul
zat di atmosfir terjadi karena dukungan kondisi sebagai berikut: Kondisi 1: tersedianya
molekul-molekul metana, ammonia, uap air, dan hydrogen yang banyaj di atmosfer bumi.
Kondisi 2: adanya bantuan energi dari radiasi sinar kosmis dan aliran listrik dari halilintar.
Kondisi 3: terbentuk zat hidup yang paling sederahana susunan kimianya yang disamakan
dengan susunan kimia virus saat ini. Kondisi 4: jangka waktu yang sanga lama, zat hidup yang
berkembang tadi akan menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks.
Evolusi Biologi merupaka suatu teori yang mengemukakan bahwa makhluk hidup yang
berbentuk lebih sederhana, yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies
organisme. Namun, saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identic dengan prototype darwinisme
dan noe-darwinisme. Terdapat penjelasan yang berasal dari berbeagai cabang biologi seperti
genetika, sistematik, morfologi, paleontology, embriologi, ekologi, dan banyak sebagainya.

Evolusi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari perubahan yang berangsur-angsur


menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat. Teori evolusi merupakan suatu teori yang
dinamis selain penting dalam biologi juga dalam perkembangan teknologi. Konsep atau teori
evolusi biologi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi lam dan hanyutan genetik.
Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum daa suatu populasi, sifat
merupgikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi secara terus-menerus dan acak ini dengan sleksi
alam. Semnetara hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan
perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh
probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan
bereproduksi. Walaupun perubahan dari seleksi alam dan hanyutan sangat kecil. Tetapi
perubahan ini akan terakumulasi dan menyebabkan perubahan substansional pada suatu
organisme sehingga pada puncaknya menghasilkan spesies baru.

Pada dasarnya konsep evolusi biologi dimuali dengan adanya partikel atom yang berasal
dari ledakan big bang sehingga terbentuk planet-planet dan isinya. Seiring dengan
perkembangan alam semesta, kemudian terjadi kondisi menguntungkan untuk terbentuknya
suatu kehidupan, seperti kondisi suhu, perunbahan tekanan atmosfer, dan perubahan geografis.
Selajutnya didalam planet sendiri, partikel atom seperti yang ada diatmosfer bumi yaitu metana,
hydrogen, karbon, dan amonia mengalami reaksi kimiawi sebagaimana yang dipaparkan dalam
teori evolusi kimia sehingga terbemtuk zat kehidupan sederhana. Kemunculan zat kehidupan
ini alam kelamaan akan berubah mengalami perkembangan menjadi organisme yang kompleks
sehingga terbentuk bergai spesies organisme.

Teori evolusi fisika, kimia, dan biologi sangat berhubungan untuk merumuskan teori
evolusi biologi seperti yang sudah dipaparkan diatas. Dimana teori evolusi ini menganalisis
mengenai awal terbentuknya alam semesta dengan berbagai proses atomic atau materi
penyusunnya serta perubahan-perubahan fisik yang terjadi slama kurun waktu tersebut.
Kemudian teori evolusi kimia memaparkan adanya unsur-unsur kimia melimpah maka
terjadilah suatu reaksi kimiawi yang menunjang akan munculnya zat kehidupan, dan seiring
dengan perkembangannya akan menjadi organisme yang kompleks. Pada teori biologi
perubahan dari organisme sederhana menjadi organisme yang kompleks dapat dijelaskan
dengan berbagai cabang ilmu yang mengakaji mengenai persamaan antar spesies dan pada
tahap akhirnya akan diperoleh kesimpulan bahwa setiap makhluk hidup bermula dari nenek
moyang yang sama.

You might also like